Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Pertama Kali Penyakitnya Kambuh



Pertama Kali Penyakitnya Kambuh

0"Beraninya menyiksa Nona kedua, hukuman ini sudah termasuk ringan. Kamu masih menangis!"     
0

Porti yang sudah tidak senang langsung memerintahkan kepada para pelayan untuk melemparnya masuk ke kamar….     

Ji An'an dimasukkan ke dalam kamar. Ia mendengarkan pintu terkunci dari luar.     

Tubuhnya terjatuh ke karpet lantai, seperti gumpalan sampah yang dibuang….     

Ji An'an merangkak berdiri dan melihat kedua tangannya yang dipukul itu sudah terlihat sangat bengkak. Ia pun mendekatkannya ke mulut dan meniupnya. Sungguh, tangannya terasa sakit sekali...     

Air mata sebesar biji kacang pun mulai mengalir ke telapak tangannya. Ji An'an merasa sangat menderita dan akhirnya meluapkan tangisannya.     

Beiming Shaoxi mengambil ponselnya, lalu melihat gambar saat Ji An'an yang dilempar ke dalam kamar dan meratapi tangannya itu sambil menangis.     

Melihat pemandangan menyedihkan itu, hatinya yang tegas itu langsung meleleh dan sakit.     

Meski demikian, dengan sangat cepat darah kemurkaannya langsung naik lagi….     

[Ingin makan makanan yang aku buat itu sangat gampang. Tunggu kamu dilepaskan, aku bisa sering-sering memasak untukmu.]     

Mengingat ucapan yang menyakitkan itu, segelas wiski dengan kadar alkohol tinggi pun langsung diteguknya. Api amarah pun makin membara di dalam hatinya.     

Kalau wanita ini bisa begitu baik terhadapnya, mana mungkin ia bisa tega melukainya.     

Mengapa wanita ini hanya berperilaku buruk di depannya saja?     

Beiming Shaoxi menuangkan wiski lagi ke beberapa gelas di depannya dan meminumnya. Setiap selesai meminumnya, ia langsung melempar gelas itu satu-persatu ke lantai.     

"Prank!..." Suara pecahan yang meledak itu dibarengi pecahan gelas yang berterbangan.     

Tidak ada satupun pelayan yang berani mendekatinya.     

Beiming Shaoxi yang semakin meminum lebih banyak, ia merasa semakin menyadari sesuatu. Ya, pemandangan Ji An'an saat berlutut di lantai dan tangannya dipegangi itu kembali muncul dalam ingatannya. Setiap momen pukulannya itu terus mendengung dalam pikirannya.      

Di dalam mata yang besar itu, mengalir air mata seperti peluru ditembakkan tepat ke dalam dadanya.     

Beiming Shaoxi berjalan masuk ke ruangan gym dengan tubuh yang agak bergoyang….     

Pria itu tidak memakai sarung tangan tinju, namun tangannya memukul keras ke arah karung pasir dan memaksakan diri sampai bercucuran keringat.     

*******     

Di sisi lain, Ji An'an menangis selama setengah jam. Matanya tampak bengkak, ia sudah lapar dan juga lelah. Ia pun perlahan-lahan berdiri dan masuk ke kamar mandi.     

Sejak keluarga Su bangkrut, ia telah mengalami banyak penderitaan yang lebih parah. Ia pernah menangis sampai terjatuh dan darah segar itu mengalir…. Walau demikian, tidak ada yang mau mengulurkan tangan untuk membantunya.     

Setiap kali Ji An'an selesai menangis, ia sendiri yang mengelap air matanya dan perlahan-lahan mulai mengerti….     

Ya! Di dunia ini sudah tidak ada orang yang menyayanginya. Mengalirkan begitu banyak air mata pun juga percuma, tidak ada gunanya sama sekali.     

Setelah membersihkan wajahnya, ia dengan berat langsung terjatuh ke dalam ranjang.     

Matanya yang agak lembab itu dengan sedih masuk ke dalam dunia mimpi.     

Ayah….. Ibu ...     

Ada kesakitan yang masuk ke dalam tulang yang menyiksanya, kesakitan itu membangunkannya.     

Tulang di tubuhnya seolah ditusuk ribuan anak panah, sangat sakit dan membuatnya sampai meringkukkan badan.     

Bagian giginya juga mulai gemetar dengan sangat hebat, seperti telah terjatuh ke dalam blender dan tubuhnya digiling dengan perlahan-lahan.     

Semua organ di dalam tubuhnya terasa lemah seperti telah dihancurkan.     

******     

"Tak!" Ada satu tangan yang jatuh ke lantai, tulangnya seolah patah dan tidak bisa berdiri.     

Beiming Shaoxi melihat sederetan pengawalnya terjatuh ke lantai. Dengan sekujur tubuh yang bercucuran keringat, badan pengawal itu banyak menunjukkan lebam biru bekas pukulan dan sedikit luka goresan. Beiming Shaoxi pun berkata lagi, "Berdiri!"     

Para pengawal yang tergeletak di lantai sudah tidak bisa berdiri dan minta ampun.     

Beiming Shaoxi sendiri pun sudah terluka dengan parah, kesakitan ini juga adalah pelampiasannya karena merasakan penderitaan yang kejam ini.     

Sudut mulut yang berdarah itu membuatnya seperti raja neraka yang penuh dengan luka. Ia pun berjalan memasuki kamar.     

Saat pria itu masuk, Ji An'an kembali merasa sakit sampai gemetar saat mendengarkan suara pintu terbuka. Ia seolah akan dilahap bayangan gelap dan ingin meminta bantuan….     

Kesakitan itu membuatnya tidak bisa berbicara!     

Seketika Ji An'an ingat! Saat itu dengan kepala matanya sendiri, ia melihat ibunya menderita dan meninggal….     

Jadi, ini adalah pertama kalinya penyakitnya kambuh?     

Selain merasakan kesakitan yang sangat susah ditahan, ia juga merasakan kepanikan dalam kesendiriannya. Ia takut untuk menutup matanya dan tidak bisa bangun lagi.     

Ji An'an berharap mendapat pelukan dari orang yang menyayanginya dan bersedia menemaninya. Pria seperti itu pasti tidak akan membuatnya sendirian memasuki jurang yang tidak ada dasarnya ini.     

Sebaliknya, saat ini Beiming Shaoxi menatap badan kecil yang terlihat sakit itu sudah tergeletak di atas ranjang, bibir tipisnya tersenyum dingin.     

Ji An'an sudah dua kali membohonginya dengan berpura-pura sakit. Setelah mendapat hukuman hari ini, apakah wanita ini masih belum mengakui kesalahannya?!     

Beiming Shaoxi menatap wajahnya dengan dingin dan kemudian membuang wajahnya ke arah lain. Ia pun berjalan masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya dengan kuat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.