Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ji An’an Telah Mati, Ada Masalah Bakar Kertas



Ji An’an Telah Mati, Ada Masalah Bakar Kertas

0Saat ini Ji An'an berdiri di depan pintu pelabuhan dan sedang menggenggam sebuah kertas berwarna emas.     
0

Bila melihat kertas itu, wilayah tata kota Kota S dipisah oleh sungai besar yang menghubungkan dua lautan. Dengan adanya sungai itu, wilayah Kota S pun terbagi menjadi dua bagian yakni bagian timur dan bagian barat.     

Keluarga Beiming memiliki pengaruh besar di kota bagian timur dan kota bagian barat dikuasai oleh keluarga Gu.     

Kedua keluarga ini sudah lama saling bermusuhan. Kalau Ji An'an bisa kabur ke bagian barat, apakah mungkin dirinya akan menjadi lebih aman?     

Walaupun demikian, kota bagian barat memiliki jalur dan koneksi khusus untuk Keluarga Beiming. Hanya saja, pengelolaannya tidak sekuat di bagian timur.      

Memikirkan ini, Beiming Shaoxi juga seharusnya tidak mungkin pergi mencari seseorang di tempat kekuasaan Gu Nancheng, kan? Andai Beiming Shaoxi pergi tanpa ada alasan yang pasti, maka hal itu akan menimbulkan perang.     

Mencium angin laut yang asin dan memandangi langit biru serta awan putih, Ji An'an merasa dirinya telah terbebas dari cengkraman iblis….     

Sebenarnya, ia bangun pagi karena perutnya merasa lapar. Ia pun membuka sedikit matanya dan melihat Beiming Shaoxi sedang duduk di samping ranjang. Kedua mata pria itu menatap dengan tajam dan membuatnya sangat terkejut lalu segera menutup matanya kembali.      

Sungguh! Dalam hati, Ji An'an ingin rasanya tidak akan bangun lagi walau sampai kapanpun.      

Ji An'an pun berpura-pura tidur selama setengah jam. Saat melihat Beiming Shaoxi menyuruh seorang pelayan untuk menjaganya dan jangan membiarkannya kabur. Pada saat itu ia bangun dan berusaha meninggalkan kamar ini.     

Saat pelayan yang ditugaskan itu datang, Ji An'an membuka mata dan berbohong kepada pelayan itu untuk dengan memintanya untuk mengambil segelas air minum. Ketika pelayan itu membalikkan badan untuk mengambilkan air, Ji An'an langsung meraih sebuah pot bunga kecil dan melempar ke arahnya.     

Ji An'an pun mengambil pakaian dari tubuh pelayan itu dan langsung pergi melalui jendela lantai dua.     

Mungkin karena sudah benar-benar ingin kabur dengan cepat, ia tidak melakukan persiapan apapun.     

Mungkin keberuntungannya juga sangat baik, jadi ia tidak jatuh ke bawah dan merayap dengan hati-hati.     

Kalau memikirkan kembali sekarang, Ji An'an masih merasa agak ketakutan.     

Beiming Shaoxi hanya memperketat keamanan di rumah utama, tidak memperbolehkan pelayan dapat masuk dan keluar dengan mudah. Setelah Ji An'an kabur dari jendela, ia pun lanjut berjalan menunggu mobil pelayan.     

Rumah Keluarga Beiming tentu sangat besar, jarak antara gerbang dan rumah utama pun perlu ditempuh selama setengah jam dengan berjalan kaki. Waktu selama itu tentu bisa membuat Beiming Shaoxi dapat menghalangi jalan kaburnya...      

Untungnya setiap sepuluh menit, akan ada mobil khusus berbayar yang datang untuk mengantar beberapa pelayan yang ingin pulang ke rumah..     

Selain itu, rumah Keluarga Beiming pun letaknya masih berada di pusat kota, areanya juga tidak terlalu pedalaman. Setelah keluar dari gerbang besar, Ji An'an bisa langsung melambaikan tangan untuk menggunakan taxi dan pergi ke pelabuhan.     

Ji An'an tidak menyadari bahwa keberhasilannya kabur itu tidak hanya karena keberuntungannya yang baik.     

Sejak kabur dari lantai dua, Ji An'an sudah terdeteksi oleh pengawal dari luar di rumah utamanya.     

Beiming Shilan berdiri di teras yang luas itu melihat wanita yang kabur ini dengan kepala matanya sendiri.     

Beiming Shilan pun tersenyum dingin. Melihat Ji An'an itu membawa ranselnya dan mengenakan pakaian pelayan, kakak iparnya itu pun keluar dari jendela kamar Beiming Shaoxi….     

Melihat kejadian ini, ia langsung bisa menebak bahwa wanita ini ingin kabur dari kakaknya.     

Melihat kekacauan itu masih belum cukup heboh, Beiming Shilan membantunya dan memerintahkan ke pengawalnya untuk melaporkan ke kakaknya bahwa tidak melihat siapapun yang mencurigakan. Ia ingin agar para penjaga itu membiarkan Ji An'an pergi.     

Lagi pula, Beiming Shilan tahu bahwa kekuasaan Keluarga Beiming di kota S sangatlah kuat. Setelah melihat kakak iparnya kabur dari sini, apakah mungkin dirinya terbang pergi ke daerah lain?     

Ya, kakak iparnya ini pasti akan ditangkap kembali oleh kakaknya.     

Sambil membayangkan hal ini, Beiming Shilan tersenyum dingin. Jauh dalam lubuk hatinya, ia ingin melihat Ji An'an dikejar oleh kakaknya dengan kejam. Kira-kira, seheboh apa keributan yang akan ditimbulkan oleh kakak iparnya itu?     

Lagi pula, beberapa hari ini emosi Beiming Shaoxi sangat besar. Suasana hatinya tidak stabil seolah berubah menjadi seseorang yang berbeda. Alhasil, Beiming Shilan sama sekali tidak keberatan untuk menambah kehebohan ini.     

"Cepat! Perintahkan salah satu pengawal mencari Ji An'an dan terus mengikutinya. Selain itu tunggu kakakku bertanya lebih dulu, setelah itu baru beritahukan padanya."      

*****     

Beiming Shaoxi melihat di kepala ranjang dan ada satu surat yang ditinggal kabur oleh Ji An'an.     

Di dalamnya juga tertulis jelas bahwa surat ini adalah surat pernyataan perceraiannya.     

[Aku Ji An'an, mulai hari ini sudah tidak ada hubungan suami-istri dengan Beiming Shaoxi.     

Karena sikap kerasnya dalam rumah tangga dan perbuatan perselingkuhannya, aku sudah tidak tahan sampai ingin mengakhiri hidupku.     

Mulai hari ini, kita sudah bercerai!      

Ji An'an sudah mati. Jika ada masalah, bakar saja kertas ini.     

Tahun xxxx bulan xx hari xx]     

Ji An'an tidak hanya memberikan tanda tangannya, tetapi juga cap sidik jarinya dengan darah! Mengira dirinya telah 'Mati', maka pernikahan sudah tidak ada lagi?     

Memikirkan itu, sudut mulut Beiming Shaoxi terangkat dengan sangat menakutkan. Ia tidak percaya wanita ini rela pergi hanya untuk mencari kematiannya sendiri!     

Kalaupun benar-benar mati, Gu Nancheng juga tidak akan mendapatkan mayatnya. Ya, Ji An'an adalah miliknya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.