Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Basah, Air Hujan Yang Panas



Basah, Air Hujan Yang Panas

0Kepalanya langsung merasa sangat sakit. Mata Ji An'an tertutup dan pingsan di atas ranjang.     
0

Melihat keberanian wanita ini, tubuh Beiming Shaoxi langsung menjadi kaku. Seakan melihat ada seseorang yang sengaja memukul istrinya dengan tongkat, Beiming Shaoxi hanya menatap bingung ke arah istrinya ini selama beberapa puluh detik.      

Beiming dalam sekejap memeluk wanita ini ke dalam pelukannya. Ia memandang wajahnya sebentar dan melihat dahinya yang terluka serta mengeluarkan sedikit darah segar.     

Perlakuan Ji An'an ini… seperti menusuk kuat ke dalam hatinya dengan pisau.     

Beiming Shaoxi hampir menjadi gila. Ia memeluk erat wanita ini ke dalam pelukannya.     

"Ji An'an!!!"     

Wanita ini lebih bersedia menghantamkan kepalanya ke ranjang ketimbang harus menginginkannya?     

Memikirkan ini, Beiming Shaoxi duduk berlutut di atas ranjang. Matanya yang semua geram pun memandang dengan rasa penuh penyesalan.     

*****     

Malam ini di rumah Keluarga Beiming adalah malam yang membuat semua orang tidak bisa tidur.     

Semua pelayan di sini tampak panik. Dengan mengenakan baju tidur, mereka langsung keluar dari kamar pelayan dan berbaris ke dalam ruangan…. Para pengawal juga menjaga untuk mendapatkan perintah.     

Mereka seperti semut yang kepanasan dan masuk di dalam kuali minyak. Setelah tidak lama kemudian, mereka baru mengetahui Nyonya ternyata terluka.     

Kemudian sekumpulan dokter juga dipanggil masuk ke rumah Keluarga Beiming dan langsung diperintahkan untuk memeriksa di kamarnya.     

Namun sebelum itu, pertama-tama Qin Xin langsung diusir keluar dari rumah Keluarga Beiming.     

Padahal hari ini sedang hujan badai. Namun lihat yang terjadi, ia malah berdiri sendirian di taman seperti orang bodoh. Tidak ada seorang pun yang memperdulikannya.     

Kesakitan dan dendam dalam hatinya semakin lama semakin besar, apa yang sebenarnya terjadi padanya?     

Di sisi lain, Ji An'an berbaring di atas ranjang. Di sebelahnya, Beiming Shaoxi menggantikan bajunya dengan baju tidur….     

Ketika menyeka badan Ji An'an, Beiming Shaoxi melihat bagian dada wanita ini memiliki sebuah luka yang besar. Tampaknya bekas luka ini karena tersiram sesuatu yang panas.     

Selain itu, ada satu sisi di bagian pipinya yang membengkak besar, sudut mulutnya pun juga terluka.     

Beiming Shaoxi melepaskan kacamata Ji An'an, telapak tangan yang besar itu dengan lembut menyentuh wajah wanita ini.     

Beiming Shaoxi menatap pada luka panas di bagian dadanya itu. Ya, ia baru menyadari bahwa tubuh Ji An'an yang sekarang telah dipenuhi dengan luka. Hal ini sungguh membuat hati Beiming Shaoxi seperti digigit anjing.     

Beiming Shaoxi merasa dirinya sudah hampir gila. Sungguh ia kasihan melihat Ji An'an yang terluka seperti ini. Hal ini membuatnya menjadi gila.     

Para dokter pun satu-persatu memeriksa Ji An'an secara bergantian. Mereka mengatakan bahwa wanita ini hanya jatuh pingsan. Selain itu, ia juga tampaknya belum makan dan membuat kadar gula pada darahnya menurun.     

Para dokter ini langsung memberikan infus kepada Ji An'an dan juga memberikan satu obat salep yang paling bagus untuk luka di dadanya itu.     

Selama memberikan pelayanan pengobatan, parta dokter ini menyimpan rasa takut yang kuat. Ya, mereka ketakutan dengan ekspresi Tuan Beiming yang menakutkan itu….     

Setiap Beiming Shaoxi berbicara dengan mereka, ia selalu membentak mereka. Tidak sedikit perawat dan dokter yang menjadi pelampiasan amarahnya.      

"Pergi!"     

Setelah mendengarkan ucapan tegas itu, para perawat dan dokter itu langsung kabur dari kamar ini. Perintah itu seperti kalimat pembebasan bagi mereka.     

Kamar itu langsung tenang dan hanya menyisakan mereka berdua.     

Beiming Shaoxi pun memberikan pengobatan itu sendiri kepada Ji An'a. Namun setiap ia mengoleskan salep penyembuh luka, ia ikut merasakan rasa sakit akibat luka itu. Rasa sakit itu seakan terasa sangat kuat dalam hatinya.      

Tidak hanya itu, pada lengan Ji An'an juga terlihat beberapa luka akibat pecahan keramik yang diterimanya saat di dapur. Hal itu juga membuat Beiming Shaoxi merasa sedih dan menyesal.     

Untungnya, bengkak pada pipi Ji An'an sudah mulai mengecil. Namun Beiming Shaoxi tetap mengompresnya dengan handuk hangat yang diganti setiap lima menit sekali.     

Sedangkan luka pada dahinya juga diobati sendiri oleh Beiming Shaoxi. Pria ini juga telah membalut dahi wanita ini dengan kain kasa.     

Ji An'an berbaring diatas ranjang, tubuhnya begitu ramping dan lembut, seperti sebuah boneka kristal yang akan pecah kalau disentuh. Hanya dalam siksaan sehari, Beiming Shaoxi sudah membuat sekujur tubuhnya terluka.     

Beiming Shaoxi menatap Ji An'an yang tertidur dan duduk sepanjang malam ini.     

"Ayah…." Ji An'an mengigau, wajahnya tampak sedih dan meringkuk seperti seorang anak kecil yang kekurangan rasa aman.     

Beiming Shaoxi langsung terkejut….     

[Waktu kecil ayahku pernah mengatakan bahwa calon suami yang akan aku nikahi pasti akan sangat menyayangiku. Kalau dia berani menyiksaku, ayahku pasti akan membantuku untuk memukulnya. Aku juga mengatakan kepada diriku sendiri kalau ada pria yang menyiksaku walau satu helai rambut saja, aku tidak akan memaafkannya….]     

Mengingat tatapan Ji An'an yang begitu tegas dan tajam saat itu, hati Beiming Shaoxi seakan telah dilubangi sebanyak ratus ribuan kali.     

Tatapan geram Beiming Shaoxi agak mereda, seakan menjadi uap karena telah didinginkan oleh hawa dingin malam ini.     

Beiming Shaoxi memegang tangan kecil Ji An'an dan menekannya ke wajahnya sendiri….     

Dalam mimpi, Ji An'an sedang dihujani hujan yang lebat. Tangan kecilnya pun menjadi basah kuyup.     

Sekujur tubuhnya pun juga basah dan air hujan yang panas itu membuat telapak tangannya perlahan-lahan agak sakit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.