Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Nyonya Baru Keluarga Beiming



Nyonya Baru Keluarga Beiming

0Beiming Shaoxi seperti kerasukan hantu, tidak bisa mengendalikan aura hitam yang keluar dari sekujur tubuhnya. Aura itu terasa pekat dan memberikan dominasi yang dominan.     
0

Beiming Shaoxi memang bisa menerima semua perbuatan yang dilakukan oleh wanita ini. Namun hanya satu hal yang tidak bisa diterimanya yaitu wanita ini…. tidak bisa mencintainya.     

Beiming Shaoxi bahkan tidak keberatan bila wanita ini membuat rumah keluarga Beiming ini berantakan atau hancur sampai rata dengan tanah. Ia merelakan semua itu hanya karena wanita ini adalah istrinya.     

Andai menyadari ini, wanita ini sesungguhnya sudah beberapa kali membuat Beiming Shaoxi harus melewati batas prinsip hidupnya.     

Beiming Shaoxi memegang pundak yang kurus dan ramping Ji An'an, ingin rasanya menghancurkannya     

"Kutunggu rasa penyesalan dan permintaan maafmu. Jika tidak, kamu akan melihat hal yang disebut neraka dalam hidup ini." Beiming Shaoxi yang sudah merasa kesal hanya bisa menahan amarahnya dan melepaskan wanita ini. Ia langsung berjalan keluar dari ruang makan ini.      

Qin Xin tampak bingung dan sama sekali tidak mengetahui hal yang terjadi.     

Beiming Shilan tertawa dengan sangat senang, "Ji An'an, kamu benar-benar sangat hebat, ya!"     

Pertama kalinya Nona Beiming ini melihat kakaknya begitu marah sampai kehilangan akal sehat dan memukul seorang wanita.     

"Hey wanita jelek, kamu sudah sangat menjijikkan. Kakakku juga sudah sangat jijik setengah mati padamu. Tunggulah, masa-masa indahmu di rumah ini pasti akan berakhir…"     

Satu mangkok sup yang sangat panas seketika disiramkan ke arah Ji An'an dan rok bagian bawahnya menjadi basah kuyup oleh sup panas tersebut.     

Ji An'an menjerit kepanasan, untungnya ia bisa segera melindungi wajahnya dan sebagian besar cipratan sup panas itu mengenai bagian dadanya….     

Ji An'an tentu merasa kesakitan. Ia pun merangkak dan langsung ingin membalas.     

"Porti, tangkap dia! Jangan biarkan dia mendekatiku." Ucap Beiming Shilan untuk terhindar dari pembalasan Ji An'an     

Beberapa pelayan langsung dengan sangat cepat bergegas pergi menangkap Ji An'an seperti seekor macan tutul.     

Beiming Shilan kemudian pergi ke samping meja dan mengambil satu-persatu piring di sana dan melemparkannya ke badan Ji An'an….     

Dalam posisi ditahan, Ji An'an tentu tidak bisa menghindar. Ia hanya bisa melindungi bagian wajahnya.     

"Tidak ada kakakku yang melindungimu, posisimu di rumah…. Adalah yang paling bawah! Bahkan seorang pelayan yang paling rendah juga masih lebih tinggi darimu!"     

Ji An'an menatap dengan penuh kebencian seperti seekor serigala betina, "Ingatlah, aku adalah orang yang pendendam!"     

"Bagus sekali kalau begitu, aku juga begitu. Aku akan menunggumu, lihat saja siapa yang lebih hebat." Beiming Shilan tertawa dengan angkuh.     

Ia pun membalikkan badan dan melihat Qin Xin, "Nona Qin ya? Selamat, ya! Kamu hampir berhasil menjadi Nyonya baru dari keluarga Beiming."     

Qin Xin bisa menebak status Beiming Shilan pun dengan senang berkata, "Nona kedua, kamu sangat cantik!"     

"Pergi ke kamarku, aku ada satu paket alat make-up yang akan kuberikan kepadamu."     

Kedua orang itu dengan senang meninggalkan ruang makan.     

Beiming Shilan dengan jahat dalam hati berkata bahwa dirinya tidak akan mungkin membiarkan Ji An'an hidup dengan baik. Kalau tidak ada luka di kepalanya itu, minimal ia bisa membuat wajahnya menjadi bengkak… Lagi pula, siapa yang akan menyalahkannya?     

Paling tidak, Beiming Shilan harus membalas sepuluh kali lebih banyak agar dirinya menjadi puas dan bahagia.     

Alasannya membenci Ji An'an sangat banyak. Bahkan yang paling tidak bisa diterima adalah keangkuhan wajah jelek wanita ini. Berani sekali wanita jelek seperti ini bersikap angkuh di depannya?     

*****     

Di sisi lain, Ji An'an langsung berjalan ke kamar mandi. Bagian dadanya yang terasa panas akibat kuah sup tadi mencetak bekas merah yang besar.     

Sambil mengobati bekas lukanya dengan pasta gigi, ia pun semakin tidak senang saat melihat wajah gembelnya.     

Kenapa ia dipukul oleh Beiming Shilan lagi?     

Di rumah keluarga Beiming ini, tidak ada seorang pun yang akan membantunya. Dengan kesempatan yang sangat cepat untuk memukulnya, Ji An'an pun merasa bahwa dirinya juga akan mendapatkan siksaan yang lain lagi.     

Beiming Shaoxi sendiri juga sudah memukulnya….     

Ji An'an mengunci pintu, bersandar di samping lemari kamar mandi dan menanggis di dalam dengan sangat sedih. Ia menangis cukup lama….     

Ji An'an sebenarnya ingin menggunakan statusnya sebagai Su Qianmo untuk meninggalkan rumah ini. Namun para pelayan sudah mengatakan bahwa beberapa hari ini penjagaan dibuat sangat ketat, siapapun juga tidak diperbolehkan keluar termasuk pelayan.     

Pada malam hari, wajah Ji An'an yang sebelah kiri membengkak, sudut mulutnya ada bekas luka dan membengkak seperti sedang makan sebuah lolipop.     

Luka panas di bagian dadanya juga terasa sangat perih, bahkan sekarang sudah mulai ada gelembung air….     

Tetapi semua itu tidak ada yang lebih parah daripada luka di hatinya.     

"Tuan Kedua dari kemarin sampai sekarang masih belum minum setetes air sama sekali…."      

"Kasihan sekali, dia melukai dirinya sendiri, juga tidak memperbolehkan dokter untuk masuk dan mengobatinya."     

"Tuan Besar benar-benar sangat sadis, ya!"      

"Bukankah lukanya akan semakin parah jika dikurung dengan cara seperti ini?"     

Meski mereka sangat khawatir pada keadaan Tuan Kedua, namun mereka hanyalah pelayan biasa. Tidak ada satupun dari mereka yang berani mencari masalah dengan Beiming Shaoxi yang sedang murka.     

Semua orang yang tinggal di rumah Keluarga Beiming mengetahui bahwa hari ini Beiming Shaoxi sangat menakutkan.     

Sudah ada banyak pelayan yang tertimpa hal buruk karenanya dan menjadi pelampiasan dari amarah itu. Tidak sedikit dari para pelayan ini juga mendapat hukuman….     

*****     

"Tuan Besar menyuruhku untuk memberikan makan malam kepada Tuan Kedua."     

Tangan Ji An'an mengambil nampan makanan dan berkata kepada beberapa pengawal yang berjaga di depan pintu.     

Saat ini Ji An'an sedang menggunakan masker dan menggunakan pakaian pelayan.     

Mendengar bahwa ada pelayan yang mengantar makanan, pengawal itu langsung membukakan pintu dan membiarkannya masuk.     

Sudah malam hari, di dalam kamar sangat gelap dan tidak ada yang menyalakan lampu.     

Ji An'an baru berjalan masuk, kakinya menendang sesuatu. Ia meraba-raba untuk membuka lampu, lalu melihat bahwa di dalam kamar sudah terlihat seperti kapal pecah.     

Tidak menyangka kekuatan yang digunakan Beiming Yechen untuk melawan…. ternyata seperti seekor siluman kecil?     

Saat ini Beiming Yechen sedang berbaring di ranjang, ada aura yang kesepian dan tidak senang keluar dari tubuhnya….     

Ji An'an melihat pemandangan lantai yang begitu berantakan dan tidak tahu cara untuk melewati semua barang yang berserakan di sana.     

Ji An'an dengan berhati-hati berjalan ke arahnya.     

Tiba-tiba ada satu barang yang tidak disadarinya terlempar secara tiba-tiba ke arahnya!     

Ji An'an menyampingkan wajahnya, barang yang dilempar itu langsung menghantam ke belakang pintu.     

"Pergi!" Ucap Beiming Yechen dengan serak.     

Ji An'an mengerut keningnya. Ketika pria ini marah, emosinya besar juga, ya?     

"Yechen bodoh, ini aku. Aku datang untuk melihatmu." Ucap Ji An'an dengan pelan.     

Sosok yang ada di ranjang itu langsung menatapnya. Beiming Yechen pun langsung bergerak duduk di ranjang dan menatap Ji An'an.     

Ji An'an meletakkan nampan itu ke meja dan melepaskan masker di wajahnya. "Semua ini kamu yang merusaknya?" Tanyanya.     

Beiming Yechen turun dari ranjang, kakinya pun langsung disilangkan sehingga agak melayang. Melihat wajah cerah dari wanita ini, ia langsung senang. "Kamu memberikanku makanan? Kamu khusus datang untuk melihatku?" Tanyanya dengan seru.      

"Iya. mengapa juga kamu membuat dirimu sakit?" Ji An'an menatap Beiming Yechen dengan mata yang agak merah dan berair.     

Wajah Beiming Yechen yang pucat, rambutnya seperti kepala burung yang berantakan. Ia sama sekali tidak kelihatan ada semangat dan masih terlihat jelas bekas luka berkelahi dari tubuhnya. Sekarang juga ada goresan luka lagi, kemungkinan barang yang pecah ini membuat dirinya terluka.     

Namun Beiming Yechen mengajak Ji An'an duduk dan tersenyum dengan senang. Ia pun berkata, "Kamu masih mengingatku!"     

"Semua ini, aku yang memasaknya. Kamu cepat makan dulu." Ji An'an mengambilkan sumpit untuk pria itu     

Beiming Yechen mendengar makanan ini buatan dari Ji An'an, langsung makan beberapa suap dan kelopak matanya agak merah.     

Ji An'an mengambil sumpit dan mengambilkan beberapa macam sayur ke mangkok pria itu…     

Beiming Yechen sangat senang sampai matanya tampak menyipit, "Kenapa membalikkan wajahmu? Sini, biarkan aku melihatnya!"     

"Bodoh… Melihatnya berapa kali juga bukan milikmu!"     

"Aku adalah pria yang bisa mengendalikan diri. Hanya di depanmu saja aku perlu usaha lebih untuk menahannya." Ucap Beiming Yechen bercanda.     

Ji An'an juga tidak memperdulikannya, masker yang tadi ingin dipakainya pun dengan enggan diletakkannya lagi.     

Tiba-tiba senyuman Beiming Yechen berhenti dan menatap Ji An'an bertanya, "Kamu habis menangis, ya?"     

Tubuh Ji An'na langsung kaku.     

Ia mengulurkan tangan untuk memegang wajah Ji An'an agar wanita ini menatapnya.     

Mata Ji An'an agak merah dan bengkak. Tidak hanya menangis, setelah melepaskan maskernya, pipi wajahnya terlihat membengkak….     

Walau sebelum datang ke sini Ji An'an sudah menggunakan kemampuan meriasnya untuk menutupi luka itu, Namun tetap saja luka itu dapat dilihat dengan mudah tanpa perlu menatapnya dengan detail.     

Beiming Yechen pun tidak mungkin bisa melewatinya, "Dia memukulmu?"     

Ji An'an terdiam.     

"Apakah kakakku yang memukulnya?!" Tanya Beiming Yechen sedikit memaksa dan tatapan yang tajam. Dalam dua hari ini, ia hanya dikurung di sini. Ia selalu merasa takut jika Ji An'an akan disiksa.     

Ji An'an membuka mulut, namun tidak tahu cara menyampaikannya….     

Mata Beiming Yechen memerah, ia sangat marah dan tiba-tiba menghentakkan mangkok besar di tangannya itu ke lantai.     

Ji An'an sangat terkejut….     

Setelah Beiming Yechen meletakkan mangkok, tiba-tiba berdiri dan Ji An'an memegang untuk menahannya, "Yechen bodoh! Ini adalah masalahku dan dia, kamu jangan ikut campur!"      

Lagi pula, ia tidak ingin…. membuatnya terlibat lagi dalam masalahnya….     

Tubuh Beiming Yechen kaku, tatapannya masih terlihat marah.     

Melihat Ji An'an disiksa, ia lebih sakit dairpada orang yang memotongnya dengan pisau beberapa puluh kali.     

Ji An'an sangat sedih, seakan kehilangan jiwanya. Dadanya pun terasa pengap seperti ditimpa dengan batu.     

Ji An'an telah terluka, berapa lama lagi wanita ini harus merasakan kesedihan dan rasa sakit ini?     

Ji An'an menarik lengan bajunya, "Kamu tidak mau mendengarnya? Kalau begitu aku pergi… Aku juga tidak akan datang dan menjengukmu lagi!"     

Ji An'an berdiri lalu tubuh Beiming Yechen menjadi kaku.     

Ji An'an berpura-pura pergi, hal itu membuat pria itu tidak bergerak sama sekali. Dengan posisi kaku, kepala Beiming Yechen langsung menunduk ke bawah….     

Lengannya dengan sangat cepat menahannya dan menatap matanya. Sangat terlihat bahwa Beiming Yechen sangat kasihan pada wanita ini.     

Ji An'an menghela napas, ujung hidungnya agak mampet dan berbalik kembali ke arahnya, "Berapa umurmu sekarang? Kamu menangis sampai keluar ingus segala. Benar-benar masih seperti anak kecil."      

Suaranya tercekat, tiba-tiba ditarik dengan kuat dan masuk ke dalam pelukannya dengan erat.     

Beiming Yechen memeluknya dengan erat. Dengan nada gemetar ia berkata, "Aku yang tidak berguna… maaf…."     

"Mengapa juga kamu harus meminta maaf?" Tanya Ji An'an dengan mata yang agak berair.     

Beiming Yechen dengan sedih berkata, "Orang yang pernah menyakitimu… aku akan membalasnya. Gadis kampung kecilku, walaupun seluruh dunia menjadi musuhmu, aku masih akan tetapi tetap menjadi sekutumu."     

******     

Setelah mengganti pakaian pelayan dan keluar dari ruang ganti. Ji An'an pun bertemu dengan orang yang paling tidak ingin ditemuinya di lorong ini.     

Pria itu seperti seekor elang tua yang menatap mangsanya, menatap dengan tajam ke wanita ini.     

Ji An'an berjalan dan tiba-tiba ada satu tenaga yang kuat meraihnya. Ia pun diangkatnya dengan sangat kuat.     

Beiming Shaoxi seperti seekor jaguar yang menerkam mangsanya, menekan wanita ini ke dinding yang mewah dan agak timbul. Ia pun menatapnya dengan tajam.     

"Ji An'an, minta maaf denganku, maka aku akan memaafkanmu!"     

Mata merah Beiming Shaoxi dengan suara yang sangat serak dan dalam. Ia kembali memaksanya.     

Bila diingat, satu tamparan itu seperti sayatan pisau yang meninggalkan bekas luka dalam. Selamanya, rasa sakit hati ini tidak akan terhapuskan darinya….     

Ji An'an juga tidak akan melupakan tamparan ini sepanjang hidupnya. Ia tidak akan bisa melupakan fakta bahwa Beiming Shaoxi telah memukulnya!     

Jelas-jelas wanita itu yang melakukan kesalahan, namun Beiming Shaoxi yang malah menyiksanya. Malahan, Beiming Shaoxi merasa lebih sedih dan tersiksa daripada dirinya.     

Ji An'an agak terkejut, lalu dengan cepat bereaksi, "Maaf, aku yang salah."     

Beiming Shaoxi langsung menariknya masuk ke dalam pelukannya. Kemudian telinganya pun diciumnya mendapat ciuman yang bergairah. Tiba-tiba, ia berkata dengan nada serak, "Aku memaafkanmu."     

Ji An'an tidak menjawab.     

"Kalau begitu, anggap semua ini tidak pernah terjadi! Aku masih adalah milikmu, kamu tidak boleh lagi mendorongku menjauh!" Ucap Beiming Shaoxi. Tubuh pria ini pun terasa agak hangat.     

Sayangnya Beiming Shaoxi salah.     

Permainan menyiksa wanita itu sudah bisa membuatnya hampir tidak putus asa….     

"Bagaimana mungkin bisa tidak menganggap ini tidak terjadi?!"     

"Di dalam hatimu hanya ada aku!" Jantung Beiming Shaoxi agak sakit.     

"Apakah kamu ini mabuk?"     

Mendengar itu, Beiming Shaoxi mengangkat dagu Ji An'an dengan senyuman yang menakutkan, "Kamu menangis, bukan karena kamu cemburu dan memperdulikan aku?"     

Beiming Shaoxi membawa Qin Xin pulang dan ingin melihat apakah wanita ini peduli dengannya?     

Walaupun hanya sendiri, Beiming Shaoxi juga bisa membuat dirinya untuk memaafkan semua perlakuan aneh wanita ini!     

"Penyakit halusinasimu kambuh lagi ya?" Tanya Ji An'an sambil mendorong tubuh pria itu. Sambil menatap dingin ia berkata, "Beiming Shaoxi, aku selamanya tidak akan mungkin meneteskan satu tetes air mata untukmu!"     

Beiming Shaoxi seperti tiba-tiba jatuh ke dalam jurang kegelapan. Satu tangannya menopang badannya di dinding dan api yang membara di matanya itu langsung berubah menjadi hitam. Tatapan itu juga sangat dingin dan mengarah ke belakang wanita ini yang melangkah pergi ini….     

Bukan demi dia, kalau begitu air mata wanita itu demi siapa?!     

"Tuan Besar, sesuai dengan permintaanmu untuk memeriksa kamera cctv, Nyonya mengubah dirinya dan berpakaian menjadi seorang pelayan untuk pergi ke kamar Tuan Kedua…."     

Mendengar itu, kepala Beiming Shaoxi kembali sakit. Tatapannya yang dingin dan menakutkan itu menatap ke layar video itu.     

*****     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.