Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kalau Takut, Tutup Telinga



Kalau Takut, Tutup Telinga

0Ji An'an melihat ekspresi yang gila dari pria itu, tidak mengerti asal api amarah dari pria itu.     
0

Ji An'an sekarang menggunakan identitasnya sebagai Su Qianmo. Ia seharusnya tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pria ini. Namun setiap kali Beiming Shaoxi melihatnya, ia selalu dianggap sebagai miliknya. Bahkan hanya melihat pria lain saja, ia sudah tidak diperbolehkan….     

"Tuan Beiming, kamu pulang saja!" Ji An'an tidak ingin melihat pria itu kalah.     

Beiming Shaoxi dengan galak dan napas yang marah berkata ke daun telinganya, "Jangan mimpi!"     

Ji An'an merasa jantungnya diremas.     

"Kamu bisa bersama pria itu, namun di saat aku sudah mati!"     

Tangan Beiming Shaoxi memeluk erat kepadanya, dada makin bidang karena amarahnya, dan otot juga terasa menegang.     

Gu Nancheng melihat kartunya, ia tersenyum dengan senang, "Kamu masih ada kesempatan untuk memikirkannya lagi."     

Beiming Shaoxi membuka kartunya dan dengan dingin melemparnya ke atas meja.     

Kartu yang begitu kecil, apa pria itu bisa melemparkannya begitu saja?     

Semua orang mendesah.     

"Lebih besar darimu." Gu Nancheng membuka kartunya dan ternyata benar straight flush.     

Dalam benak Ji An'an langsung kosong….     

Saat Ji an'an bertaruh dengan Gu Nancheng sebanyak lima kali permainan, ia juga tidak setegang dan segelisah ini. Sampai sekarang, ia masih merasa bahwa semua ini tidaklah nyatanya. Mungkinkah mereka sedang bercanda saja? Tidak mungkin benar-benar langsung menembak kakinya, kan?"     

"Kalau Tuan Beiming ingin kabur, aku sebenarnya tidak keberatan." Gu Nancheng mengangkat gelas martini miliknya dan menatap remeh.     

Tidak peduli ingin melakukannya atau tidak, Beiming Shaoxi sudah menjadi orang yang kalah dalam pertandingan ini.     

Beiming Shaoxi kalah taruhan juga kalah dengan cintanya dengan sangat parah.     

Kalau tidak menembak tangannya dan pergi begitu saja, ia pasti sudah mendapat reputasi yang buruk di mata publik.      

"Ini adalah masalah pribadiku dengan Tuan Gu, kamu tidak ada hak untuk ikut campur!" Ucap Ji An'an ingin segera melepaskan hubungannya dengan Beiming Shaoxi.     

Namun perkataannya itu malah membuat Beiming Shaoxi semakin marah.     

Ya, Beiming Shaoxi merasa dirinya pasti sudah gila….     

Sejak mengetahui Ji An'an kabur dari rumah dan mencari Gu Nancheng, ia sudah menjadi gila.     

"Nona Su, aku ingin mencari letak hatimu yang sebenarnya."     

Dengan suara yang serak dan dalam.     

Setelah begitu lama bersama, apakah sama sekali tidak ada perasaan?     

Ji An'an tidak sabar untuk melihat pria ini kalah di hadapan Gu Nancheng. Ia sudah ingin melepaskan identitas Ji An'an dan seumur hidup tidak kembali padanya. Jadi, mana mungkin Beiming Shaoxi tidak mengerti?     

Hati Beiming Shaoxi sangat sedih dan sakit. Ia ingin membuat Ji An'an selalu ada di sampingnya, juga tidak ingin melepaskannya begitu saja. Ia takut bila hal itu akan membuat wanita ini akan semakin membencinya.     

Wanita ini adalah kegundahan dari Beiming Shaoxi. Sayangnya, perasaan Beiming Shaoxi ini tidak tersampaikan kepada wanita ini.     

Tangan kanan Beiming Shaoxi langsung mengambil pistol dan peluru sudah dipastikan ada di dalamnya.     

"Apa yang ingin kamu lakukan!" Ji An'an bertanya demikian.     

"Aku ingin tahu…. Kalau aku terluka, apakah dalam hatimu akan sakit?" Ucap Beiming Shaoxi dengan mata yang merah dan tersenyum sendiri. Dalam pikirannya, Beiming Shaoxi mengira bahwa wanita ini sudah tidak tahan untuk melihatnya mati. Jadi, bagaimana mungkin bisa sakit?     

Akan tetapi, Ji An'an sungguh sangat terkejut dan gelisah!     

"Meski tembakan ini bisa saja melewati kepalaku, kamu jangan pernah bergerak dari sini." Ucap Beiming Shaoxi menatapnya dengan nada bicara yang pedih.     

Ji An'an tidak berani bergerak, telapak tangan pria itu menutup matanya….     

Beiming Shaoxi tersenyum ringan, "Kalau takut, tutup telingamu."     

Ji An'an kalau menghadapi masalah apapun pasti akan tenang dan memikirkan solusinya.     

Namun kali ini, wanita ini benar-benar sangat khawatir dan gelisah.     

Tangan kiri Beiming Shaoxi agak melengkung, menutup mata wanita itu, dan tangan kanannya mengambil pistol sambil di arahkan ke tangan kirinya.     

Suasana di dalam ruangan sangat tegang, semua wanita ketakutan dan menutup matanya.     

Gu Nancheng tersenyum dengan tenang….     

"Beiming Shaoxi, kamu jangan main-main!"     

Suara tembakan terdengar, bersamaan dengan peluru yang sudah tertanam di badan bagian kirinya.     

Para wanita di dalam ruangan itu terkejut dan menjerit….     

Darah yang segar mengalir.     

Lengan tangan kirinya sudah menjadi merah dan masih ditutupi oleh aliran darah yang berasal dari lubang peluru tersebut. Tubuh itu pun dengan cepat terbaring ke samping kursi.     

"Su Qianmo, kamu sendiri yang mengarahkan tembakan ini ke dadaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.