Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Di dalam Kue Ada Kunci….



Di dalam Kue Ada Kunci….

0Tatapan pria yang gelap itu menatap tajam Ji An'an. Ia pun menekan tangan kecil Ji An'an dan memeluknya kembali ke ranjang. Secara perlahan-lahan, ia melepaskannya.     
0

"Sudah kukatakan bahwa aku tidak mau disentuh olehmu…" Kaki Ji An'an langsung menendang ke wajah…. Beiming Shaoxi.     

Beiming Shaoxi mengangkat kakinya dengan wajah yang dingin dan berkata, "Nona Ji, jangan paksa aku memukulmu."     

"...."     

"Kalau bergerak lagi, maka aku akan bersikap lebih gila sampai tidak berhenti. Oke?"     

Ancaman dari perkataan itu terdengar sangat jelas.     

Ji An'an langsung tidak berani banyak melawan. Setiap kali pria itu mengancam untuk bercumbu dengannya, ia langsung ketakutan.     

Beiming Shaoxi memegang kaki kiri Ji An'an yang terluka, kaki yang kulitnya putih itu agak bengkak.     

Wanita ini pasti salah satu cobaan yang diutus oleh Tuhan kepadanya!     

"Nona Ji, tidak ada orang yang mengajarimu cara merawat diri sendiri, ya?" Tanya Beiming Shaoxi dengan tidak senang.     

"Aku nanti akan menjadi cacat…. Kamu tidak mungkin mau menikah dengan seorang istri yang cacat dan pasti akan bercerai denganku, kan?" Tanya Ji An'an dengan kasihan.     

Perkataan Ji An'an ini langsung membuatnya murka, selalu mengatakan kata 'bercerai' dari mulutnya.     

"Justru bagus kalau kamu cacat. Jadi, kamu juga tidak akan kabur lagi."     

"Kamu ini benar-benar sangat gila, ya? Bahkan orang cacat juga masih tidak dilepaskan?" Tanya Ji An'an terkejut.     

Beiming Shaoxi dengan tersenyum dingin berkata, "Justru bagus kalau kamu cacat dan hanya bisa ada di atas ranjang. Setidaknya aku bisa berhubungan intim denganmu tanpa khawatir kakimu akan bergerak ke sana-ke sini."     

Mendengar itu, wajah Ji An'an langsung pucat. Pria ini, mengapa bisa begitu gila sampai merasa bahwa kecacatan itu sebagai sesuatu yang normal?     

Pria ini benar-benar manusia yang penuh nafsu. Dalam pikirannya hanya memikirkan aktivitas di atas ranjang.     

*****     

Sebenarnya, Beiming Shaoxi hanya memiliki sedikit pengalaman dalam berhubungan dengan wanita. Andai dihitung, bahkan kelima jarinya sudah cukup mewakili jumlahnya…     

Padahal, hampir setiap hari ia melihat wanita cantik yang berjalan ke sana dan ke sini di depannya. Hanya saja, ia tidak memiliki hasrat atau cinta dari para wanita itu.      

Beiming Shaoxi mengambil kotak obat, membalikkan badan dan langsung melihat Ji An'an sedang bersembunyi dibawah ranjang. Ya, wanita ini berencana untuk kabur…     

Wanita ini pun pun langsung ditarik kembali dan sikapnya itu menambah amarah Beiming Shaoxi!     

Di mata Beiming Shaoxi, sikap Ji An'an ini sudah keterlaluan. Wanita ini sudah berani mencari masalah, sengaja memukul dan menampar adik iparnya sendiri, bersembunyi di dalam lemari es, sampai memukul suaminya sendiri… Lalu sekarang, wanita ini sengaja membiarkan kakinya terluka dan masih ingin kabur?     

Kesabaran Beiming Shaoxi sudah sampai di puncaknya dan langsung memerintahnya.     

"Sebelum kakimu sembuh, kamu jangan pernah berharap bisa keluar dari sini satu langkah pun. Pikirkan kesalahanmu sendiri!"     

Ji An'an pun memeluk bantalnya dengan erat dan menjawab dengan nada muram, "Aku tidak bersalah!"     

"Lakukan sampai kamu mengetahui kesalahanmu sendiri."     

Beiming Shaoxi menggosok pergelangan kaki Ji An'an dan melempar satu buku berjudul "Sikap Wanita". Ia pun juga berkata, "Banyak-banyaklah membaca buku dan pelajari kebiasaan yang baik."     

Ji An'an mendengus dan membuang wajahnya ke arah lain. Ia pun tidak mau memandangnya….     

Namun tidak lama kemudian, terdengar suara bell yang berbunyi!     

*****     

Setelah perang yang besar di rumah selama setengah jam, semua itu telah menguras seluruh tenaga Ji An'an.     

Beiming Shaoxi pun juga telah mengambil sikap dengan tegas.      

Pria ini menutup semua celah yang memungkinkan istrinya ini kabur. Ia bahkan memutuskan jaringan telepon dan internet di kamar itu. Semua itu dilakukan demi menghindari istrinya untuk berhubungan dengan orang lain.      

Tidak hanya itu, semua barang tajam di kamar juga sudah diamankan agar wanita ini tidak melukai dirinya sendiri. Semua jendela juga dikunci dengan erat dan tidak bisa dibuka dengan mudah!     

Meski demikian, Ji An'an masih berusaha memukul pintu dengan sekuat tenaga. Sayangnya, tidak ada yang mau peduli untuk membukanya.     

Ji An'an dengan putus asa duduk di samping jendela dan menulis kata yang sama sebanyak lima kali, "Beiming Brengsek"     

Tidak lama kemudian, ada sebuah pesawat remote control keluar celah di kamar ini dan membawa satu keranjang kecil.     

Ji An'an berhenti menulis, di dalam keranjang kecil itu ada sebuah kue dan ponsel. Seketika terdengar sebuah suara dari luar kamar, "Gadis kampung, sudah terima, sudah terima?"     

"Yechen bodoh, carilah cara agar aku bisa keluar dari sini."     

"Di dalam kue ada kunci…. Setelah makan, kamu bisa keluar dari pintu depan. Bagaimana? Romantis, kan? Sangat sempurna!" Beiming Yechen tersenyum dengan menggoda. Sebenarnya ia baru pulang dan mendengar dari para pelayan bahwa Ji An'an sedang dikurung.      

"Kamu pergi ke mana saja!"     

"Segera akan berada di depan pintumu." Beiming Yechen tampaknya sedang di teras samping ruangannya Ji An'an.     

Sudut mulut Ji An'an mencibir. Dalam hati ia mengeluh, 'Bila ada kunci, mengapa tidak langsung membuka pintu dan masuk saja? Bodoh sekali!'     

Ji An'an pun mulai mencari kunci dari dalam kue tersebut. Ya, tidak ada seorang pun yang bisa menghadangnya hanya untuk mencari Gu Nancheng!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.