Inevitable Fate [Indonesia]

Tindakan Tegas Nathan Ryuu untuk Sharla



Tindakan Tegas Nathan Ryuu untuk Sharla

0Sharla membuat postingan dengan kalimat, "Tolong jangan bandingkan aku dengan Reiko lagi. Iya, aku tahu, keluargaku sudah diberi label buruk oleh Reiko dan suaminya, mereka membuka aib keluargaku ke dunia, tapi mereka lupa, seperti apa ibunya Reiko dulu. Aku dan orang tuaku sangat paham senakal apa ibunya Reiko kala muda."     
0

Postingan Sharla ini menjadi pusat kehebohan di media sosial Indonesia. Mereka berduyun-duyun meminta penjelasan dari Sharla mengenai apa yang dia ucapkan di postingannya.     

Sharla memberikan postingan selanjutnya dengan kalimat, "Maaf, aku tidak bisa membeberkan itu karena itu merupakan aib tersendiri bagi Reiko dan ibunya, yah! Biar saja mereka membuka aib orang tuaku, tapi aku tidak mau membalas hal sama seperti mereka."     

Postingan ini menjadi topik panas di media sosial Indonesia. Bahkan, ada penggemar yang menerjemahkannya dalam bahasa Inggris setiap Sharla membuat postingan terkait mengenai Reiko agar bisa ditonton penggemar global dari Reiko.     

Seketika, Sharla dibicarakan lagi oleh warganet. Padahal mereka sudah berusaha untuk mengabaikan saja apapun yang diocehkan Sharla, namun kali ini, tidak bisa diabaikan.     

Dengan postingannya, Sharla sudah membuat pecahnya penggemar Reiko menjadi 2 kubu: kubu yang ingin tahu dan kubu yang tak mau meladeni Sharla.     

"Wah! Sis, tolong dong spill apa saja yang kamu tahu tentang ibunya Reiko!"     

"Hei, jangan terus memberi panggung ke dia! Untuk apa? Dia orang jahat!"     

"Tunggu sebentar, kau mengatakan seperti itu mengenai ibunya Reiko dulunya, apakah kau punya bukti? Jangan cuma omong kosong saja, ya mbak!"     

"Bisa tidak sih kamu tidak lagi mengusik Reiko dan suaminya? Aku bosan lihat kau terus saja mengoceh ini dan itu mengenai Reiko. Kalau sudah kalah ya kalah saja, tak usah banyak omong membela diri, ini malah bawa-bawa mengenai masa lalu ibunya Reiko. Memangnya kenapa dengan ibunya Reiko? Aku yakin dia orang baik!"     

"Kau ini hendak memprovokasi kami apalagi, sih? Apa kau gila perhatian sampai terus saja membuat kontroversi mengenai Reiko? Sudahlah, tante, urus saja suami dan anak-anakmu, dan menjauh dari Rhea kami!"     

"Sebegitu bencinya kau dengan Reiko kah, tante?"     

"Wah, tolong berikan penjelasan pada kami mengenai apa saja kenakalan ibunya Reiko. Walau meski Beliau memang nakalpun aku tak peduli karena Reiko tidak demikian, ha ha ha! Aku tetap akan mengidolakan Reiko apapun yang kau katakan mengenai dia ataupun ibunya."     

"Tante, hati-hati kalau fitnah, bisa masuk penjara loh!"     

Sharla membaca komen demi komen dengan napas panjang ditarik lalu dihembuskan. Wajahnya terlihat tegang.     

Elton di sampingnya bertanya, "Kenapa napasmu begitu, Shar? Ada apa lagi? Apakah kau membuat postingan kontroversial lagi?" Dia sembari mengetik tugas di laptop-nya. Dia sudah terbiasa dengan postingan menghebohkan istrinya.     

"Hm, sudah, urus saja pekerjaanmu sendiri." Sharla tidak ingin banyak berdebat dengan suaminya.     

"Shar, kamu sudah berulang kali diperingatkan papa dan kakek, loh! Jangan terus menerjang." Elton sambil mengetik dan masih sempat memberikan nasehat untuk istrinya. "Supaya kamu tidak dipukuli papa lagi, loh …."     

Suara Elton tenang dan kalem meski menasehati istrinya karena dia paham, Sharla tidak suka diprotes atau dinasehati dengan suara keras.     

Tapi, sepertinya Sharla memiliki pemikirannya sendiri. "Tenang saja, aku hanya ingin memberikan edukasi yang baik ke warganet agar mereka tidak buta oleh idol mereka, agar mereka tidak men-tuhan-kan Reiko. Aku baik, kan!"     

Elton sudah berusaha tapi ternyata Sharla tidak mengindahkan nasehatnya, karena itu, dia menyerah dan tidak peduli lagi. Lebih baik fokus ke pekerjaan saja. "Yang penting jangan bikin aku malu di depan orang kantorku loh, Shar."     

Sharla diam tidak menjawab dan meneruskan ketikannya.     

Sementara di kediaman Reiko, tentu saja dia sedih menatap postingan Sharla. Padahal dia sudah tidak ingin berurusan dengan Sharla, tapi kenapa masih saja sepupunya itu terus mengusik dia dengan berbagai pernyataan kontroversial yang akan dilaporkan penggemar kepadanya.     

Nathan Ryuu tentunya juga melihat postingan Sharla karena dia memiliki Itachi dan yang lainnya untuk melapor padanya meski sang istri berusaha menutupinya.     

Menyaksikan kesedihan di wajah sang istri, bagaimana mungkin Nathan Ryuu bisa diam tak melakukan apapun. Dia rengkuh Reiko yang segera mematikan layar, padahal dia sudah tahu apa yang sedang dibaca Reiko sejak tadi. "Kau ingin mandi berendam sejenak?"     

"Hm? Ohh … um … sepertinya itu usul menyenangkan." Reiko memberikan senyum singkat yang terlihat dipaksakan.     

Dari sana saja Nathan Ryuu sudah mengetahui seperti apa kegundahan istrinya akan postingan Sharla. Sedikit banyak, kini Nathan Ryuu sudah bisa bahasa Indonesia meski hanya sekedar percakapan sehari-hari saja.     

Maka, malam itu, Nathan Ryuu memanjakan Reiko di bathtub agar sang istri melupakan sejenak mengenai kelakuan busuk Sharla. Kemudian, itu berlanjut di ranjang setelah yakin Rui tidur lelap di boksnya.     

Setelah berhasil membuat Reiko lelah dan lelap, Nathan Ryuu bangkit dari ranjang dan pergi ke ruang pribadinya di sebelah, menghubungi pengacaranya.     

Ya, dia tidak mau Sharla bertindak sesuka hati terus, harus diberi pelajaran keras jika pelajaran halus tidak mempan.     

-0—00—0-     

"Hah? Apa? Aku … aku dapat surat panggilan ke kantor polisi?" jerit Sharla ketika dia menerima surat itu pada suatu siang. "Kenapa?"     

"Tolong dibaca dulu apa yang tertera di sana, Sharla." Pak Zein mencoba tetap tenang.     

Sharla melakukan seperti yang diminta kakeknya dan membaca surat panggilan kepada dirinya. "Pe-Pencemaran nama baik?"     

Stanley sudah hadir di ruangan itu dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Papa sudah berulang kali meminta kamu berhenti mengusik mereka, tapi kau malah makin menggila. Harusnya papa bunuh saja kamu waktu itu agar tidak makin memalukan keluarga begini!" bentaknya karena geram, anak keduanya sungguh bebal.     

Selama ini, Stanley terus ditenangkan Pak Zein agar tidak lagi sembarangan memukul Sharla seperti sebelumnya. Bisa-bisa Stanley yang masuk penjara alih-alih mengukum anak.     

Maka dari itu, Stanley terus saja berusaha bersabar akan Sharla, apalagi dia lebih banyak menghabiskan waktu di apartemen gundiknya daripada pusing memikirkan tingkah Sharla.     

Kali ini, Stanley datang ke rumah karena ingin tahu seperti apa reaksi putrinya jika mendapatkan batunya sendiri.     

"Tapi aku … aku … memangnya apa yang aku lakukan sampai aku harus berurusan dengan hukum?" Sharla menjerit tak terima.     

"Kau tolol atau buta atau lupa ingatan?!" bentak Stanley. "Kau jelas-jelas terus menjelekkan Reiko di postinganmu dan yang terakhir, kau malah mengatakan mengenai ibunya Reiko, memberi gelar sebagai wanita nakal yang hamil duluan dan kabur ke Jepang. Kau pikir itu tidak cukup membuatmu masuk penjara jika kau tak punya bukti, hah!"     

Sharla gemetar, antara dia geram atas pelaporan dirinya dan juga takut. Dia takut dipenjara. Lalu, sambil menatap memelas ke ayah dan kakeknya, dia bertanya, "Lalu … aku harus bagaimana?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.