Inevitable Fate [Indonesia]

Melakukan 'Roadshow' di Program Televisi Indonesia



Melakukan 'Roadshow' di Program Televisi Indonesia

0Stanley benar-benar menghajar Sharla malam itu sampai Sharla meraungkan tangisnya sambil meminta ampun.     
0

"Kau! Apa kau tahu kelakuanmu itu bisa membahayakan kita semua, hah!" Stanley melampiaskan kekesalannya pada Sharla.     

Hingga tibalah ayahnya, Tuan Zein berdiri di ambang pintu, berkata dengan suara berat dan tuanya, "Stan, berhenti, sebelum kau masuk penjara karena membunuh anakmu."     

Stanley segera berhenti dan tersadar dia sudah dikuasai amarah luar biasa. Dia melihat Sharla sudah meringkuk ketakutan di lantai sambil menangis.     

Untung saja Stanley hanya menyasar ke tubuh Sharla saat memukulkan gaspernya sehingga wajah wanita itu baik-baik saja.     

Lindsay segera membantu kakaknya bangun dari lantai dan membawa Sharla keluar dari sana untuk diobati di kamarnya.     

"Stan, jangan begitu." Pak Zein menasehati putra kesayangannya.     

"Pi, dia sangat keterlaluan! Dia membuat malu keluarga! Gara-gara dia, kini aib kita dibuka Nathan Ryuu!" Stanley mencoba menenangkan napasnya yang memburu akibat emosi.     

"Ini salah kita karena tidak benar-benar menasehati Sharla sehingga dia berani menantang Reiko dan Nathan Ryuu. Sharla sepertinya sudah diprovokasi istrimu makanya dia menjadi seliar ini." Pak Zein membubuhkan provokasinya sendiri.     

"Aku benar-benar akan mempercepat perceraian kami dan jangan harap dia mendapatkan sepeserpun uang dari aku!" Stanley mengepalkan tangan sebelum dia pukulkan ke dinding terdekat.     

Pak Zein tersenyum, senang karena putranya sudah memberikan janji semacam itu. Beliau saat ini sangat membenci Marlyn tapi tidak mau menghukum menggunakan tangannya.     

Pak Zein lebih suka menggunakan tangan Stanley saja.     

"Ya sudah, lebih baik sekarang kita menangani Sharla saja dan tanya ke dia, apakah dia masih hendak berdiri di pihak ibunya atau di pihak kita." Pak Zein berkata dengan nada suara bijak meski kalimat yang Beliau keluarkan sama sekali jauh dari kata bijak.     

Tidak semua orang semakin tua semakin bijak. Ini sepertinya tidak berlaku untuk Pak Zein. Beliau masih seegois masa mudanya seakan watak satu itu sudah terlalu mengakar di dalam tulangnya.     

Lindsay mengobati memar di tubuh Sharla dengan obat gosok khusus sembari Sharla menangis lirih.     

"Papa tidak sayang padaku, hiks!" Sharla mengadu pada adiknya.     

"Kak, harusnya Kakak bicara dulu denganku sebelum banyak memosting hal-hal yang berbau Reiko." Lindsay sudah mendapatkan pengalaman buruk sehubungan dengan Reiko dan Nathan Ryuu. Maka dari itu, dia kini lebih memilih menjaga jarak dari keduanya dan tak ingin banyak membuat masalah dengan mereka.     

"Aku hanya memperjuangkan masa depan keluarga kita! Aku hanya tak terima keluarga kita berantakan!" Sharla merengek ke adiknya.     

"Kak Shar apa sudah menonton seluruh video Nathan Ryuu di yutub Reiko?" Lindsay pelan-pelan mengoleskan salep luka ke beberapa memar di tubuh kakaknya.     

"Aku hanya menonton setengahnya saja dan malas." Sharla mengakui itu.     

"Kakak harus menonton semuanya. Di sana Kak Shar akan mengetahui kenapa papa ingin menceraikan mama." Lindsay selesai mengobati kakaknya.     

Tepat setelah itu, muncul Stanley dan Pak Zein di kamar itu.     

-0—00—0-     

Reaksi warganet terkait video Nathan Ryuu sungguh besar. Orang di Indonesia bereaksi keras terhadap Sharla, mengatakan Sharla seenaknya menuduh orang dan menghujat Stanley dan Marlyn yang hendak meracuni Reiko.     

Meski mereka tidak mengidolakan Reiko, namun sudah banyak warganet Indonesia mengetahui bahwa Reiko merupakan idol Jepang yang memiliki separuh darah Indonesia dan kerap membuat postingan untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia.     

Yang bukan merupakan penggemar saja semarah itu apalagi yang benar-benar penggemar Reiko.     

Akun Sharla habis dicaci maki. Akun fesbuk, instagramm, dan juga tiktak.     

Selain panen hujatan, Sharla juga panen ejekan dan nyinyiran pedas.     

Sharla dibilang iri dengki, dituduh playing victim, dikata sebagai wanita manipulatif, dan banyak lainnya.     

Ini membuat Sharla meradang marah namun malu. Dia tidak mau keluar rumah sudah satu minggu ini. Dia sudah ditekan oleh ayah dan kakeknya untuk tidak berbuat sembrono lagi.     

Hingga, suatu hari, ada banyak stasiun televisi Indonesia mengundang Reiko sebagai bintang tamu di acara bincang santai mereka.     

Nathan Ryuu sebagai manajer dadakan Reiko pun menetapkan tarif yang tinggi, tak ingin istrinya dipandang murah oleh orang-orang televisi Indonesia.     

Ada 3 stasiun televisi yang berani mengundang Reiko meski harus membayar mahal untuk itu.     

Gelombang simpati dan kekaguman mengenai Reiko terus memanas dalam minggu-minggu akhir ini, makanya produser acara televisi berani menyetujui harga dari Nathan Ryuu.     

Di acara pagi, Reiko datang menggunakan setelan batik sutera yang terlihat pas dan cantik di tubuh semampainya.     

"Reiko, Anda bisa berbahasa Indonesia!" Host 1 menyapa setelah Reiko duduk di sofa ruang studio.     

Reiko tersenyum saat menjawab, "Iya, saya bisa berbicara Indonesia meski tidak terlalu fasih, maka maafkan saya kalau pengucapan saya agak aneh atau salah." Ia kemudian melakukan ojigi dalam sikap duduk.     

"Tidak masalah! Tidak masalah!" Host 2 menyahut.     

"Reiko, bajumu keren sekali!" Host 3 menimpali sambil memandangi penampilan baju Reiko.     

"Ahh, ya! Ini batik sutera pemberian temanku di Indonesia. Teman baru tapi aku menyayanginya." Reiko berdiri karena host perempuan itu menarik pelan dia agar kembali berdiri.     

"Wah! Boleh sebut namanya?" Host 1 bertanya.     

"Kakak Veni! Baju batik sutera ini dari Kakak Veni yang memiliki toko batik, baju di sana cantik-cantik sekali!" Reiko sambil menatap ke kamera dan mengacungkan kedua ibu jarinya. "Kakak Veni, terima kasih atas baju indahnya. Prue, salam sayang untukmu!" Ia melambai ke kamera lalu menganggukkan kepala sebagai tanda hormat dengan senyum tidak lepas dari wajah cantiknya.     

"Anak, bagaimana dengan anak? Sudah lahir, kan?" tanya host 3 sambil membimbing Reiko duduk lagi.     

"Iya, dia sudah lahir dan sehat, terima kasih." Reiko mengangguk.     

"Boleh tahu nama anaknya, Reiko?" Host 2 bertanya.     

"Namanya Rui." Reiko menjawab sambil menatap host penanya.     

"Lelaki?"     

"Benar, dia bocah lelaki yang hebat dan tampan." Reiko mengangguk.     

"Pastinya, yah! Lihat saja bagaimana cantiknya ibunya dan apalagi tampannya si ayah, ho ho ho!" puji host 2.     

Setelah mereka berbicara basa-basi sejenak mengenai karir dan kegiatan Reiko selama ini, akhirnya mereka sampai pada inti acara, yaitu mengenai keributan mengenai pihak dia dengan Sharla.     

Karena tidak ingin salah bicara, Reiko meminta agar suaminya dihadirkan.     

Maka, Nathan Ryuu pun hadir di studio.     

Sementara kedua orang tuanya sedang diundang di acara televisi, Rui sedang diasuh oleh nenek buyut dan maid Nami di rumah besar di sana.     

Rating acara dengan bintang tamu Reiko dan Nathan Ryuu rupanya melonjak mengalahkan rating acara lainnya.     

Ini membuat mereka jadi laris diundang bicara di sana dan sini, bahkan di acara podcaster terkenal Indonesia di kanal yutub-nya.     

-0—00—0-     

Hingga, seminggu setelah Reiko dan Nathan Ryuu terus menghiasi layar televisi Indonesia dan kanal podcast yutub lainnya, mendadak saja Sharla muncul juga di acara serupa seperti Reiko.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.