Inevitable Fate [Indonesia]

Hadiah Pertemanan



Hadiah Pertemanan

0Muncul postingan baru dari Sharla sembari menyertakan postingan Veni yang sudah dihapus mengenai Reiko, berbunyi: "Dia tadinya menjelek-jelekkan Reiko, dan kini malah sibuk menjilat ludah sendiri dan memuji Reiko hanya karena Reiko memborong banyak batik dari tokonya! Kalian percaya orang seperti ini? Kalian rela idola kalian dimanfaatkan dia?"     
0

Di sana, mulai ramai komentar warganet, terutama penggemar Reiko dari Indonesia.     

Postingan Veni juga mulai dibanjiri komentar buruk. Penggemar Reiko tidak rela bila Reiko dimanfaatkan oleh Veni.     

Veni sampai menangis karena itu. Dia mengadu pada suaminya dan sang suami hanya bisa menasehati agar Veni tidak perlu ke media sosial dulu untuk sementara waktu sembari mengunci saja akunnya.     

Sedangkan anak Veni, Prue, dia nyaris diserang penggemar Reiko juga, tapi karena ternyata Prue fans lama Reiko dari sejak Reiko menjadi trainee, maka dia terlepas dari tuduhan seperti ke ibunya.     

Justru Prue mulai membela dan membersihkan nama ibunya. "Kalian harus tahu, yang namanya Sharla itu perempuan busuk. Justru dia dari awal yang memanfaatkan Rhea kita! Dia bahkan memprovokasi ibuku agar membenci Rhea kita!" Demikian tulis Prue ke grup chat dia di akunnya.     

Sementara itu, Reiko hanya bisa menguatkan Veni melalui chat.     

Hingga akhirnya Veni datang ke Reiko dan dia membeberkan semua yang dikatakan Sharla mengenai Reiko yang membuat dia panas dan sempat menghina Reiko di akunnya.     

Reiko dan Nathan Ryuu mendengarkan keluh kesah dan cerita Veni yang hari itu datang sembari didampingi suaminya setelah menyempatkan waktu.     

"Sungguh, Reiko, aku benar-benar terprovokasi oleh ucapan Sharla. Hanya karena aku menganggap dia teman baikku, aku jadi jahat padamu. Aku minta maaf dan aku menyesal sudah sebodoh itu." Veni sambil terisak ketika mengatakannya.     

Reiko lekas memeluk Veni.     

Suami Veni juga ikut menjelaskan bagaimana Sharla membawa dampak buruk bagi istrinya meski dia sudah berusaha menasehati Veni.     

Nathan Ryuu mendengarkan ucapan suami Veni yang kebetulan bisa bercakap dalam bahasa Inggris. Kedua pria itu lalu mulai berbincang-bincang sendiri.     

Sedangkan Reiko dan Veni saling menguatkan satu sama lain.     

Setelah Veni mulai tenang, situasi mulai bergulir dengan urusan batik. Veni datang membawa beberapa batik sutra untuk Reiko, Nathan Ryuu, dan juga Rui.     

"Ini hadiah dari kami untuk kalian. Tolong diterima." Veni menyerahkan bungkusan besar itu ke Reiko. "Karena ini adalah hadiah, maka kalian tidak perlu membayarnya."     

Reiko menerima dengan wajah bingung. Tapi, dia segera bertanya, "Kakak Veni, ini banyak sekali, loh! Bagaimana bisa ini tidak dibayar?"     

"Abaikan itu, Reiko. Ini adalah tulus dari kami untuk pertemanan kita yang terjalin dengan baik." Veni mengucapkannya dengan senyum tulus di wajah, seakan memang tidak ada maksud buruk apapun di sana.     

Setelah Veni dan suaminya pergi, Reiko segera membuka hadiah dari Veni. "Ini bungkusannya besar sekali, isinya apa saja, yah?" Dia penasaran.     

Ketika dibuka, matanya membelalak kaget. "Indah-indah sekali baju-baju ini! Duhai, batiknya cantik nian! Ryuu, coba ke sini, sayank! Lihat apa yang diberikan kakak Veni pada kita!"     

Nathan Ryuu mendekat untuk melihat apa yang dibicarakan istrinya. "Apakah itu sutera?" Dahinya berkerut sembari tangannya terjulur untuk memegang baju itu untuk memastikan. "Ya, sepertinya ini memang sutera."     

"Sutera? Sungguh?" Reiko makin membelalak tak percaya. Dia mengambil baju untuknya dari Veni dari bungkus plastiknya dan matanya mendelik ketika dia berkata, "Ya! Sepertinya ini memang sutera, Ryuu! Ya ampun! Jangan-jangan …."     

Tangan Reiko segera membuka plastik demi plastik pembungkus dan menemukan semuanya adalah batik! "Ehh! Sebanyak ini … semuanya sutera! Bahkan baju Rui pun dari sutera!" Ia memandang suaminya dengan pandangan tak percaya.     

Terakhir Veni datang ke rumahnya, Reiko hanya diberi baju biasa untuk Nathan Ryuu dan kain batik yang lembut untuk dijadikan kain pembebat Rui karena bayi itu masih di bawah 3 bulan sehingga membutuhkan memakai kain bedong pembebat agar lebih tenang dan hangat.     

Veni memang pernah mengatakan akan membawa yang berbahan sutera, dan ini adalah realisasinya.     

Yang lebih mengejutkannya … justru yang berbahan sutera dijadikan hadiah oleh Veni untuk Reiko.     

"Ini pasti mahal jika semuanya ditotal, ya kan Ryuu." Reiko masih melongo tak percaya saat berbicara ke suaminya.     

"Yah, mungkin ini sebagai simbol kesungguhan mereka menganggap kita teman mereka, sayank." Nathan Ryuu tersenyum. "Wow! Aku punya baju batik sutera! Ini pasti akan hebat ketika aku pakai di depan relasiku atau di acara gala dinner."     

"Lihat! Ini baju tidur untuk Rui! Betapa cantiknya!" Reiko mengangkat salah satu piyama sutera motif batik untuk anaknya.     

"Ya, memang bagus. Rui pasti nyaman memakainya karena kain sutera terasa sejuk dipakai ketika cuaca gerah dan hangat ketika cuaca dingin." Nathan Ryuu memberikan penjelasan singkat mengenai keunggulan sutera.     

"Ohh, ternyata begitu." Reiko melongo. "Pantas saja kain sutera dikatakan bahan kain paling mahal dan berharga, ternyata seperti itu keunggulannya. Jujur saja, aku belum pernah mengenakan baju sutera, Ryuu."     

"Nah, sekarang kau akan bisa memakainya." Nathan Ryuu tersenyum sambil mencubit lembut pipi sang istri.     

Alhasil, karena Reiko tidak sabar, maka dia pun memakai salah satu baju batik sutera. Setelah itu, dia meminta tolong suaminya untuk memotretnya.     

Kemudian, dia memajang fotonya di akun instagramm. Dalam waktu singkat, Reiko sudah menuai banyak like dan pujian di kolom komentar.     

Sebagian dari komentar yang datang mengatakan rindu padanya karena dia jarang membuat postingan apapun semenjak di Indonesia, dan menanyakan tentang anaknya.     

Reiko tersenyum, hatinya menjadi hangat karena perhatian dari banyak penggemarnya tidak pernah surut dan selalu mendukung dia.     

Sementara itu, Sharla masih terus membujuk teman-temannya untuk memberikan komentar bernada kebencian pada Veni di postingan yang tidak dikunci kolom komentarnya. Bahkan mereka menyerbu postingan lama Veni hanya untuk menaruh komen jahat pada Veni.     

Reiko sempat mencari akun Veni dan melihat sendiri bagaimana orang-orang banyak menyerang Veni dengan bahasa buruk.     

"Ryuu, kasihan kakak Veni. Dia sebenarnya orang baik. Tapi lihat, kenapa orang-orang terus saja menyerang dia, padahal kakak Veni sudah menjelaskan bahwa dia hanya terprovokasi saja pada temannya. Dia bahkan tidak menyebutkan nama Sharla sama sekali!" Reiko malam itu berkata pada Nathan Ryuu disertai wajah sedih.     

Nathan Ryuu minta diterjemahkan apa saja yang ditulis orang-orang itu. Bahkan dia juga meminta tahu apa yang ditulis Sharla mengenai Veni.     

Setelah Reiko tidur, Nathan Ryuu bergerak.     

Dia setuju bahwa Veni memang korban dari provokasi Sharla saja dan dia ikut merasa iba atas Veni yang terus diserang. Dia sudah memerintahkan anak buahnya untuk memperkuat akun Veni secara diam-diam makanya tidak mudah hilang dari platform.     

Hingga akhirnya Nathan Ryuu tak bisa lagi menahan sabarnya. Cara lembut istrinya memang hebat, tapi ketika ini mengenai Sharla, sepertinya dia tidak bisa memakai cara sang istri.     

Apa yang akan dilakukan Nathan Ryuu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.