Inevitable Fate [Indonesia]

Rumah Nathan Ryuu di Indonesia



Rumah Nathan Ryuu di Indonesia

0Akhirnya, rombongan itu tiba di sebuah hunian yang memang besar dan luas, mirip seperti mansion. Hanya saja, tidak memiliki jalan masuk sampai 3 kilometer jauhnya.     
0

Yang fantastis hanyalah besarnya bangunan rumah dimana di sana ada 6 kamar tidur dengan ada rumah kecil seperti pondok di bagian samping yang memiliki 4 kamar tidur. Itu sungguh ideal bagi Nathan Ryuu yang membawa banyak anak buah beserta maid.     

Rumah itu terlihat gagah dengan arsitektur bernapaskan seperti rumah Roma kuno yang memiliki banyak pilar besar di sekeliling rumah.     

Menilik rumah itu, mata Yovea dan yang lainnya terpukau karena rumah itu memang bergaya romawi kuno yang cantik dan menawan. Luas rumah hampir sama dengan rumah utama Pak Zein.     

Reiko segera menyuruh anak buah dan maid untuk membantu memasukkan Bu Zein ke kamar pribadi yang sudah dipersiapkan.     

Semua orang bersama-sama membuntuti saat Bu Zein dibawa ke ruangan yang ditunjuk Reiko.     

Ketika membuka pintunya, ternyata di sana ada berbagai peralatan medis yang akan bisa cepat menunjang kesehatan Bu Zein jika ada apa-apa. Ranjangnya besar dan nyaman dengan tabung oksigen besar ada di sampingnya, siap digunakan kapan saja diperlukan.     

Melihat berbagai peralatan medis di kamar itu, mana mungkin Yovea dan yang lainnya tidak melongo serta berdecak kagum.     

"Sampai kamarnya ada peralatan medis seperti di ruang VVIP rumah sakit!" Yovea berbisik dengan pandangan takjub.     

"Astaga, ini sih keterlaluan. Sampai-sampai semua yang di kamar rumah sakit seperti dipindahkan ke sini." Sharla ikut menyahut dengan bisikan pula.     

Bu Zein segera direbahkan ke ranjangnya dan Reiko bertanya, "Nenek, apakah Nenek butuh sesuatu? Jangan pernah sungkan mengatakannya, yah! Karena kita ini keluarga, maka Nenek tidak boleh ragu-ragu kalau ingin sesuatu, oke?"     

"Iya, sayank. Nanti Nenek akan lebih banyak merepotkanmu setelah ini. Kau akan kewalahan ketika nantinya Nenek terus minta ditemani mengobrol." Bu Zein menggoda Reiko.     

"Ha ha ha! Tentu saja aku bersedia jika Nenek ingin mengobrol. Nanti kita ajak Rui juga, yah! Agar dia sedari kecil sudah mendengarkan bahasa Indonesia." Reiko menyahut. "Oh ya, Kakak semua silahkan menikmati welcome treat yang mungkin sudah disediakan chef."     

Patut diketahui, bahwa sehari sebelum Nathan Ryuu dan rombongan datang, hunian itu sudah diisi dengan anak buah dan pekerja lainnya seperti chef dan tukang bersih-bersih.     

Maka, tak heran ketika rombongan itu datang dari kota besar, sudah ada hidangan sambutan untuk semua orang.     

Yovea berinteraksi santai dan akrab dengan Reiko dan Nathan Ryuu. Namun tidak demikian dengan Sharla. Dia mencoba bergabung tapi tatapan tajam Nathan Ryuu sering membuatnya gentar dan mundur.     

Suami Sharla juga memilih untuk tidak mendekat ke Nathan Ryuu, menjaga jarak saja, yang penting dia bisa mengenal salah satu konglomerat muda di dunia ini. Pastinya teman-teman dia tidak akan percaya kalau dia berkata dia punya saudara seorang pemiliki SortBank.     

Apakah dia nanti memiliki keberuntungan berfoto bersama Nathan Ryuu untuk dipamerkan agar dia tidak dianggap membual saja? Semoga bisa.     

Namun, sepertinya harapan suami Sharla tidak bisa kesampaian karena dari awal, Nathan Ryuu tidak mengatakan mengenai berfoto bersama. Maka, dia hanya bisa menelan kecewa sembari sibuk mengawasi anak-anaknya yang berlarian ke sana dan ke sini.     

Meskipun Nathan Ryuu bersikap apatis pada Sharla dan keluarga kecilnya, tapi tidak demikian dengan Reiko. Meski kecewa dengan tindakan Sharla tempo hari di rumah sakit, Reiko masih bisa tersenyum dan berinteraksi dengan Sharla.     

"Shar, kamu pasti tidak tahu kalau Reiko ini dulunya idol Jepang, loh!" Yovea membuka obrolan sambil mereka bersantai di area kolam renang di belakang rumah.     

"Yang benar?!" Mata Sharla membelalak lalu menoleh ke Reiko. "Apa itu benar, Reiko?"     

Reiko tersenyum kecil sambil mengangguk.     

"Wuah! Wuah! Bolehkah kita berfoto bersama?" Sharla segera mengeluarkan ponselnya.     

"Baiklah." Reiko yang berhati lembut, mengangguk saja dan mereka mulai melakukan selfie. Reiko dengan Sharla, Reiko dengan Yovea, dan kesempatan ini digunakan oleh suaminya Sharla untuk ikut berfoto ketka 3 wanita itu sudah berpose.     

"Ikut! Ikut! Aku ikut!"     

"Ya ampun, Elton, untuk apa ikut foto?" Sharla meneriaki suaminya yang berlari mendekat. Kedua tangan di pinggang seakan sedang menegur sang suami.     

Elton tidak peduli dan hanya meringis lebar sambil berdiri di dekat ketiga wanita itu berpose. "Aku juga ingin berfoto, boleh kan ya, Reiko?"     

Sebagai orang yang serba tak enak jika menolak, Reiko mengangguk. "Boleh," katanya.     

"Nah, Reiko saja membolehkan, kenapa kamu malah sewot, Sharshay?" panggil Elton menggunakan panggilan mesranya pada Sharla jika ingin membujuk sang istri.     

Akhirnya, keempat orang itupun berfoto bersama dengan latar belakang kolam renang dan pemandangan taman belakang yang indah dan terawat.     

Elton, suami Sharla, sempat mendengar percakapan para wanita di dekat kolam tadi bahwa ternyata Reiko adalah mantan idol di Jepang. Kalau begitu, tentu jika dia bisa berfoto dengan Reiko, dia masih memiliki kesempatan untuk pamer ke teman-teman di kantornya besok bahwa dia punya saudara seorang mantan idol Jepang.     

Tak berapa lama, Nathan Ryuu datang ke area itu dan wajahnya sedikit ditekuk ketika dia melihat istrinya sibuk berfoto dengan sepupu-sepupunya.     

"Ryuu!" Reiko tersenyum pada suaminya yang menggendong Rui.     

"Kenapa lama sekali di sini. Nenek mencarimu." Nathan Ryuu menggunakan alasan itu.     

"Tuan Ryuu, kemarilah dan berfoto sebentar dengan kami, yah!" Elton mencoba keberuntungannya.     

"Maaf, aku tidak suka berfoto. Aku tak ingin fotoku nantinya dimanfaatkan." Nathan Ryuu lalu memanggil istrinya lagi.     

Mau tak mau, Reiko pamit pada sepupu-sepupunya untuk mengikuti Nathan Ryuu masuk ke dalam.     

Di belakangnya pasangan itu, ada wajah Sharla dan Elton yang kecewa dan cemberut.     

"Padahal sebentar lagi bisa berfoto dengan dia." Elton tidak bisa menahan kecewanya.     

Yovea mendengar itu dan bertanya, "Kenapa harus berfoto dengan Ryuu? Memangnya kau ada tujuan apa?" Dia jadi curiga.     

"Ohh, tidak ada tujuan apa-apa, kok Kak Yov!" Segera saja, Elton berkelit. "Aku hanya bangga saja kalau bisa berfoto dengan orang hebat seperti dia."     

Yovea mengangguk-angguk saja.     

Pada sore harinya, rombongan pengantar itu pamit pulang setelah mereka selesai makan siang lezat dan menikmati camilan enak buatan chef di sana.     

Pak Zein mengecup kening istrinya sebelum pergi dari rumah besar itu. "Kapan-kapan aku akan ke sini menjengukmu, Mila."     

Bu Zein membalas dengan suara pelan, "Tidak perlu repot-repot memaksakan diri, Mas To."     

Meski itu merupakan kalimat yang tak enak didengar, Pak Zein hanya berdehem saja dan pergi menuju mobilnya. Anak dan cucu lainnya juga bergantian pamit ke Bu Zein sekaligus pada Nathan Ryuu dan Reiko.     

Di mobil, Sharla segera meng-upload foto-foto dia dengan Reiko tadi ke akun Instagramm dia dengan memberi caption: "Main ke rumah baru saudaraku, Reiko. Kalian kenal dia?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.