Inevitable Fate [Indonesia]

Mengejutkan Semua Orang



Mengejutkan Semua Orang

21"Baiklah, mari kita kembali ke sesi pertanyaan. Silahkan." Pembawa acara kembali mempersilahkan seorang wartawan yang tadi sudah bersiap bicara untuk melontarkan pertanyaan.     

"Terima kasih." Wartawan itu membungkuk ke Nathan Ryuu dan Reiko lalu berkata, "Sebelumnya, saya ucapkan selamat kepada Anda berdua yang sudah menjadi suami istri, kalian sungguh mesra dan membuat iri. Ahh, yang aku ingin tanyakan … mengapa ini baru diungkap sekarang? Apakah keinginan menjadi idol melebihi status resmi sebagai Nyonya Onodera?"     

Nathan Ryuu menyahut, "Lewati. Berikutnya." Ia tak ingin istrinya dipojokkan dengan hal semacam itu.     

Wartawan yang bertanya tadi seketika merasa kecewa karena mengajukan pertanyaan yang ditolak. Ia pun duduk lagi dan ia lihat di sekitarnya sudah ada banyak tangan yang terangkat.     

"Anda. Silahkan." Pembawa acara menunjuk ke salah satu awak media lainnya.     

Awak media yang ditunjuk itupun berdiri dengan senyum dikulum, siap mengajukan pertanyaannya. Dia membungkuk ojigi kepada pasangan Onodera sambil memberikan ucapan selamat seperti orang sebelumnya, lalu berkata, "Tuan dan Nyonya Onodera, apakah Anda berdua memiliki rencana akan melangsungkan upacara pernikahan yang resmi? Sepertinya kalian belum mengadakannya, bukan?"     

Nathan Ryuu dan Reiko saling berpandangan dan kemudian mic di tangan Nathan Ryuu pun diangkat oleh lelaki itu sembari dia menjawab, "Mengenai itu … upacara pernikahan kami … yah, aku akui aku ini sangat keterlaluan karena hanya mendaftarkan pernikahan kami di kantor catatan sipil saja. Aku belum benar-benar merayakannya. Kami saat itu hanya berpikir ingin segera menjadi suami istri saja, urusan pesta dan perayaan lainnya, bisa menyusul. Kebetulan, istriku yang sangat cantik ini juga menginginkan agar tidak perlu membuat perayaan apapun. Dia ini orang yang sangat bersahaja. Mungkin karena itulah aku semakin jatuh cinta padanya setiap hari."     

Pandangan mesra diarahkan Nathan Ryuu terhadap Reiko sembari dia menjawab pertanyaan dari wartawan tadi. Senyum keduanya sudah sangat menyiratkan betapa mereka saling jatuh cinta mendalam dan tak bisa terpisah lagi.     

Orang-orang yang melihat tentu saja terbakar iri dan haru secara bersamaan. Mengapa ada di dunia ini masih ada pasangan yang bisa saling menatap begitu mesra seakan cinta sudah mengakar erat di sanubari satu sama lain.     

Reiko meraih mic di tangan suaminya tanpa melepaskan tangan Nathan Ryuu dari mic itu untuk memberikan sedikit sahutan, "Umm, yah … aku … aku kurang terbiasa dengan seremoni besar atau semacam itu." Lalu, dia melepaskan mic itu kembali ke Nathan Ryuu sambil tersipu malu.     

"Lihat, dia yang seperti inilah yang membuat aku tidak bisa berhenti mencintainya." Nathan Ryuu menambahkan.     

"Ya ampun, pasangan Onodera ini sungguh membuat batinku menjerit menginginkan orang yang bisa membuat aku jatuh cinta begitu mendalam juga!" Pembawa acara menimpali sambil terkekeh sebagai tanggapan mengenai jawaban dari kedua orang penting di dekatnya. "Baiklah, silahkan pertanyaan selanjutnya!"     

Kemudian, wartawan kembali mengangkat tangan mereka begitu pembawa acara membuka kesempatan bertanya lagi.     

Setelah dipilih salah satu yang mengangkat tangan, kali ini kesempatan diberikan kepada barisan belakang karena di sana ada wanita muda yang begitu semangat menaikkan tangannya.     

"Baiklah, karena tadi sudah dari awak media, sekarang berikan giliran kepada penggemar Nyonya Onodera! Silahkan!" Pembawa acara menunjuk ke orang di barisan belakang.     

Wanita muda itu begitu bersemangat ketika dia ternyata dipilih. Senyumnya begitu lebar ketika menerima mic dan mulai berkata, "Terima kasih atas kesempatannya. Rhea-chan! Kamu sungguh luar biasa! Rhea-chan, bolehkah kami tahu, bagaimana awal mula kalian bertemu? Dan … kenapa bajumu seperti itu saja di acara ini?"     

"Ijinkan aku yang menjawab, yah!" Nathan Ryuu menggenggam mic di tangannya dan mulai tersenyum saat menjawab, "Kami bertemu secara tak sengaja ketika Rei sedang mencari pekerjaan di sebuah konbini, lalu bertemu lagi ketika dia berjualan di sebuah lapak area street food Kamakura, lalu .. ahh, sungguh … perjuanganku sangat berat untuk meyakinkan dia bahwa aku serius mencintai dia, ha ha ha!"     

"Jadi … dia wanita yang tak mudah silau oleh pesonaku, ha ha ha! Dia bahkan tidak tahu apa latar belakangku. Kukatakan pada kalian, istriku ini tidak mudah silau oleh harta, makanya aku sangat kesulitan meyakinkan dia agar menerimaku."     

"Nah, mengenai pakaian yang ini, dia yang memilih sendiri karena sejatinya … dia memang menyukai penampilan yang santai dan tidak terlalu glamor. Dia sering protes saban aku membelikannya baju-baju mahal dan indah. Dia lebih suka pakaian kasual dan yah … yang seperti ini jika ada acara resmi denganku di luar negeri. Imej dia sebagai idol, sangat berkebalikan dengan dia yang sebenarnya. Dia sangat sederhana, bersahaja dan santai."     

Usai jawaban panjang dari Nathan Ryuu, banyak orang mulai kasak-kusuk di ruangan itu dan yang menonton di luar ruangan mulai berdiskusi panas mengenai jawaban Onodera muda.     

"Luar biasa, ternyata Nyonya Muda Onodera sungguh mengagumkan!" Pembawa acara kembali berbicara, "Nah, silahkan pertanyaan berikutnya! Ini adalah pertanyaan terakhir, yah!"     

Wartawan berebut mengangkat tangan dan ditunjuklah salah satunya oleh pembawa acara.     

Orang itu berdiri, membungkuk sopan ke Nathan Ryuu dan Reiko sembari mengucapkan selamat pula pada pasangan Onodera seperti wartawan sebelumnya, lalu memulai pertanyaannya, "Nyonya Onodera, apakah setelah ini Anda masih akan tetap meniti karir di dunia idol? Bukankah yang aku dengar, idol tidak boleh berpacaran apalagi memiliki suami atau istri?"     

Nathan Ryuu menoleh ke istrinya di samping. Reiko menyahut, "Tak apa, aku akan menjawabnya." Senyumnya hangat menyelimuti hati Nathan Ryuu yang khawatir jika dia terluka dengan pertanyaan semacam ini.     

Maka Reiko mengambil mic dari tangan suaminya untuk berkata, "Selamat siang untuk Anda semua di sini, terima kasih atas kedatangan kalian, dan terima kasih pula pada kalian di belakang sana dan di luar sana yang selalu mendukungku."     

Mendengar ucapan Reiko, 10 orang perwakilan penggemar tadi langsung saja bersorak girang, ternyata Reiko tidak melupakan mereka dan menyebut mereka.     

"Rhea! Kami mendukungmu!"     

"Rhea-chan! Aku mencintaimu!"     

"Rhea-chan! Rhea-chan!"     

Tapi, segera saja sorakan riang itu berhenti ketika pandangan para pengawal tertuju ke mereka.     

"Hai, terima kasih!" Reiko melambai ke para penggemarnya sembari senyum terus terukir di wajahnya. "Baiklah, saya akan menjawab pertanyaan tadi, terima kasih untuk pertanyaannya. Yah, aku memang sangat menyukai menyanyi dan rasanya tak bisa membayangkan jika aku tak bisa menyanyi lagi."     

"Mengenai karir sebagai idol, jika memang para penggemar dan juga agensi masih bisa menerima aku yang apa adanya begini, maka tentu saja aku akan tetap bersemangat melanjutkan karir sebagai idol."     

"Agar kalian ketahui, suamiku ini …." Dia menoleh ke suami yang masih memandanginya sejak tadi tanpa henti. "Ryuu adalah suami terbaik di dunia, aku sungguh beruntung memilikinya. Dia begitu mendukung keputusanku yang egois ini untuk menjadi idol dan meminta dia untuk menutupi ini dari publik termasuk dari agensi. Yah, ini memang keegoisan aku yang masih kekanakan. Dia begitu sabar dan terus saja menyemangati aku tanpa henti. Dalam kasus ini, akulah yang bersalah, aku sungguh bersalah, pada Ryuu, pada agensi, dan juga pada para penggemar Synthesa. Aku sungguh minta maaf pada kalian semua."     

Setelah itu, Reiko melakukan bungkukan ojigi yang dalam selama sekian detik sebelum ia menegakkan lagi punggungnya. "Oleh karena itu, rasanya akan sangat egois jika aku terus saja ngotot menjadi idol. Oleh karenanya, aku … akan berhenti sebagai idol."     

Heboh sudah ruangan seketika, terutama 10 orang di belakang juga sisa puluhan orang di luar hotel yang mengikuti siaran live itu dan tentu saja penggemar Synthesa, penggemar Reiko, beserta rekan satu grup di Synthesa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.