Inevitable Fate [Indonesia]

Mempertontonkan Kemesraan di Depan Semua Orang



Mempertontonkan Kemesraan di Depan Semua Orang

0Nathan Ryuu membuat gebrakan mengejutkan dengan mengundang para wartawan dalam acara jumpa pers sehubungan dengan berita simpang-siur dia dengan Reiko.     
0

Bertempat di ballroom salah satu hotel terbesar di Roppongi, acara itu dimulai dengan kehebohan para wartawan ketika melihat penampilan Reiko.     

Rupanya, wartawan terkecoh dengan penampilan Reiko yang saat ini terlihat bersahaja mengenakan dress terusan warna soft pink dengan rambut disatukan di sisi kanan kepala dan dibiarkan terjuntai bebas di bahu kanannya. Elegan namun tidak mengurangi kesan kemudaannya.     

Ini sungguh berbanding terbalik dengan penampilan glamor Reiko saat di panggung menjadi idol.     

Kemudian, setelah Reiko selesai melakukan ojigi pada para tamu undangan, pembawa acara segera mempersilahkan Nathan Ryuu untuk bicara.     

"Terima kasih atas kesediaan waktu dan kesempatan yang kalian luangkan untuk datang memenuhi undangan kami ke sini." Nathan Ryuu mengambil mic yang disodorkan padanya. Sementara itu, terjangan kilatan blitz dan juga kamera perekam terus disorotkan padanya.     

"Di tempat menyenangkan ini, saya, Onodera Ryuzaki, ingin menyampaikan beberapa hal kepada rekan-rekan awak media sekalian … mengenai beberapa hal, namun … acara hari ini tidak untuk tanya jawab. Maka, hanya pertanyaan penting saja yang akan kami jawab. Atau … mungkin hanya 3 pertanyaan yang boleh disampaikan."     

Mendengar itu, para wartawan bergumam ke rekan di dekatnya.     

"Silahkan mengajukan pertanyaan dan kami hanya akan menjawab sebanyak 3 saja dari itu, maka … tolong tanyakan hal yang paling penting saja. Namun, sesi pertanyaan akan kami buka setelah kami selesai menyampaikan berita kami." Suara Nathan Ryuu terdengar mantap ketika mengatakan semuanya, seakan ini adalah hal remeh baginya.     

Berbeda dengan Reiko yang masih merasa gugup melihat dirinya menjadi pusat perhatian. Meski dia idol dan banyak mendapat sorotan kamera serta mata dari penggemar, namun jelas berbeda rasanya jika saat ini dia berdiri di sini untuk mengakui kesalahannya, yaitu berbohong pada publik.     

Reiko tak henti-hentinya memegangi lengan suaminya dan Nathan Ryuu juga sesekali akan menepuk lembut tangan yang menempel pada lengannya sambil sesekali menatap sang istri dengan pandangan penuh cinta.     

"Baiklah, kita semua sudah mendengar apa yang menjadi keinginan dari Tuan Onodera Ryuzaki." Pembawa acara mulai bicara kembali usai Nathan Ryuu menyampaikan pembukaan dari apa yang ingin dia ungkap. "Sekarang, kita akan dengarkan kalimat penting berikut dari Tuan Onodera. Silahkan, Tuan!"     

Kembali, mic diberikan ke Nathan Ryuu. Namun, sebelum mic diterima, dia menggulir tangan Reiko yang tadinya di lengan, dia pindahkan secara lembut ke telapak tangannya, sehingga dia bisa saling bergenggaman tangan dengan sang istri.     

Kemudian, mic pun diterima tuan muda Onodera, dan dia mulai bicara. "Di kesempatan yang baik dan tepat ini, saya, Onodera Ryuzaki, ingin menyatakan sekaligus memberikan pengumuman bahwa … saya dan Arata Reiko, sudah menikah. Kami memang sudah menjadi sepasang suami dan istri sebelum istri saya ini menjadi seorang idol. Pernikahan kami … sudah hampir 2 tahun, kami menikah di musim gugur ketika Rei berusia 22 tahun sedangkan aku 40 tahun, dan itu terasa sangat sempurna."     

Nathan Ryuu tidak menutupi mengenai perbedaan cukup jauh umur mereka. Namun, di mata orang yang melihatnya, keduanya tetap terlihat sangat serasi, seakan wajah mereka abadi dan tak akan menua.     

Sembari mengatakan itu, pandangan mata Nathan Ryuu tidak lepas dari Reiko di sampingnya, senyumnya juga terus merekah dan kemudian dia mengecup tangan sang istri yang dia genggam. Rupanya inilah alasannya kenapa dia ingin mereka berpegangan tangan.     

Lalu, sang Onodera bicara lagi di mic, "Bukannya kami ingin menyembunyikan pernikahan bahagia kami ke publik, namun saya menghargai keinginan istri saya untuk meniti karir di dunia idol. Dia begitu mencintai menyanyi, meski tetap saya yang nomor satu dia cintai." Lalu kecupan pada tangan Reiko kembali diberikan.     

Sikap ini sungguh sebuah hal yang sangat frontal bagi Jepang yang terbisa tenang dan tidak berlebihan dalam mengeskpresikan perasaan.     

Karena ini merupakan siaran langsung di beberapa stasiun televisi, maka sudah bisa dipastikan semua orang yang penasaran dengan rumor pernikahan Nathan Ryuu dengan Reiko pun bergegas menyalakan televisi mereka untuk mengikuti jalannya jumpa pers.     

Sedangkan di sebuah vila megah, duduk seorang gadis ditemani pelayan perempuannya.     

Ia adalah Lizden Yui atau nona muda pewaris utama di keluarga Kizo, wanita yang pernah mencoba mendekati Nathan Ryuu. "Ahh, pantas saja aku ditolak olehnya, ternyata dia … fu hu hu … rasanya sungguh konyol sekali kalau mengingat dulu aku mendamba dia." Ia terkekeh sendiri sambil menikmati jus buahnya yang baru saja diantarkan pelayan.     

Sementara, sang pelayan hanya diam tanpa berani berkomentar.     

Sedangkan di ballroom … para awak media masih mengomentari bagaimana Nathan Ryuu bersikap terhadap wanita yang dia umumkan sebagai istrinya.     

"Ya ampun! Mereka mesra sekali!"     

"Benar, aku sampai iri dan ingin suami seperti itu juga …."     

"Sepertinya mereka selalu mesra dan rukun, yah!"     

"Kau bisa lihat … tatapan Tuan Onodera begitu membara penuh sayang ke Rhea. Itu sangat jelas terlihat."     

"Ya ampun, betapa beruntungnya Rhea eh Arata Reiko bisa mendapatkan lelaki seperti Onodera Ryuu …."     

"Kupikir Tuan Ryuu juga beruntung mendapatkan istri secantik Rhea!"     

"Ehh, lalu kapan sesi bertanya, ya?"     

"Benar! Aku sudah tak sabar ingin bertanya!"     

"Ingat, berikan pertanyaan penting saja, jangan yang konyol seperti biasamu!"     

"Tak perlu kau ingatkan, ya ampun …."     

Para wartawan saling berbisik dengan rekan di sebelah mereka, mengomentari sikap mesra Nathan Ryuu kepada Reiko.     

"Tolong tenang dulu, rekan-rekan awak media." Pembawa acara harus menertibkan para wartawan agar tidak terlalu keras bergumam. "Kalau kalian tidak tertib, maka kalian dipersilahkan keluar ditemani oleh para pengawal yang akan membantu kalian ke pintu keluar."     

Mendengar itu, mata para awak media segera tertuju pada deretan orang berseragam jas serba hitam dengan kacamata hitam dan headset HT di telinga, mereka berdiri bagaikan robot tanpa perasaan, sungguh membuat ciut nyali siapapun yang melihat. Karenanya, mereka pun mulai diam.     

"Terima kasih atas kesediaan kalian untuk tertib, ini sungguh menghargai Tuan Onodera." Pembawa acara kembali berkata disertai senyum basa-basinya, lalu menoleh ke Nathan Ryuu yang mengangguk padanya. "Baiklah, kita akan tiba di sesi yang pastinya sudah kalian tunggu sejak tadi, yaitu sesi bertanya. Ingat, kalau pertanyaan kalian tidak diminati oleh pasangan mesra ini, maka mereka tidak akan menjawabnya. Jadi, dimohon bertanya hal yang penting saja."     

Setelah pembawa acara menurunkan mic di tangannya, langsung ada salah satu wartawan yang mengangkat tangan, sekian detik lebih cepat dibandingkan rekan wartawan lainnya.     

Baru saja wartawan itu diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, mendadak saja Itachi mendekat ke majikannya untuk membisikkan sesuatu.     

Kening Nathan Ryuu berkerut seketika, Reiko di sampingnya merasa waspada, pasti ada sesuatu yang buruk.     

Belum sempat Reiko bertanya ada apa gerangan, sudah mulai samar-samar terdengar suara ribut di luar.     

"Kami juga ingin masuk!"     

"Ijinkan kami masuk!"     

"Kami penggemar Rhea, maka kami berhak tau mengenai dia di depan hidung kami!"     

"Tolong jangan halangi kami!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.