Inevitable Fate [Indonesia]

Kehebohan di Pagi Hari



Kehebohan di Pagi Hari

0Luar biasa terkejutnya Bonita ketika dia mengetahui dari Runa bahwa wanita muda yang duduk bersebelahan dengan pria tampan itu ternyata Rhea, member dari grup idol Jepang, Synthesa.     
0

Yang Bonita ketahui mengenai Synthesa adalah itu merupakan grup idol baru yang menggebrak Jepang karena dikatakan sudah bisa disandingkan levelnya dengan salah satu grup idol dari Korea yang bergaya lugas, swag, dan savage di tiap penampilannya.     

Synthesa juga sedang berjaya dan berkibar tinggi di dunia musik internasional, bersaing ketat dengan grup Kpop.     

Dan ternyata … salah satu membernya sudah bersuami? BERSUAMI?! Bagi seorang idol, memiliki pacar saja sebuah ketabuan di mata fansnya, apalagi menikah!     

"Ini … ini akan menjadi berita menggemparkan, ya kan Runa?" Bonit menatap bodoh ke Runa.     

Runa menyeringai, dia menjawab, "Tentu saja. Kita lihat dan saksikan kehebohan seperti apa setelah ini. Ayo, siapkan popcorn-mu, Bonit." Lalu, Runa mulai menarikan jemarinya di atas keyboard laptop Bonita lagi dan kemudian menekan tombol enter dengan tegas dan yakin secara dramastis.     

Kalau aku jatuh, jangan harap aku hanya jatuh sendirian saja, Rei-chan … demikian benak Runa.     

-0—00—0-     

Pada esok harinya, Jepang digemparkan dengan adanya sebuah akun yang memaparkan rekaman ketika Reiko dan Nathan Ryuu sedang duduk bersebelahan dan keduanya terlihat mesra, bahkan Nathan Ryuu sempat memberikan kecupan ke pipi Reiko yang duduk di sebelahnya.     

Itu merupakan tangkapan video yang sangat jelas dan sama sekali tidak buram. Waktu itu, Runa hanya merekam untuk senang-senang saja dan kedua orang itu tidak keberatan karena mereka dalam suasana hati yang enak dan tidak pernah menduga bahwa mereka akan berseteru dengan Runa sekarang.     

Reiko baru saja tiba di agensi ketika dia mendapati wajah panik teman-teman grupnya.     

"Rei-chan! Gawat!" Aoi langsung menyambar lengannya untuk diseret cepat ke kamar dorm.     

"Hah? Gawat apa? Gawat yang mana? Apanya?" Reiko justru bingung.     

"Ya ampun, Rei-chan …." Begitu bertemu Tami di kamar, gadis itu langsung memeluk Reiko.     

"Kak …." Belum lagi wajah cemas Yuka.     

"Ini … ada apa sehingga muka kalian seperti ini?" Reiko sungguh belum menyadari yang terjadi saat ini di media sosial.     

"Rei-chan, kau belum tahu?" Pandangan Aoi terlihat menghujam mencari jawaban dari reaksi Reiko.     

"Tahu apa?" Reiko bertanya balik.     

"Rei, kau sungguh belum melihat media sosial? Atau berita online pagi ini?" Tami mengerutkan keningnya.     

Reiko menggeleng dengan raut wajah kebingungan. Tak bisakah teman-temannya ini langsung mengatakan saja ada apa sebenarnya? Sejak dia bangun tidur dan bersiap pergi ke agensi, dia tidak membuka ponselnya sama sekali. Demikian juga suaminya. Mereka semua bukan tipe orang yang terlalu terikat pada ponsel sehingga harus terus memegang benda itu senantiasa.     

Aoi sudah hampir berkata ketika Maida sudah muncul di ambang pintu kamar dorm. Dia berkata ke Reiko dengan nada datar, "Reiko, ayo ikut aku ke ruangan Nyonya."     

Reiko masih belum mengetahui apa-apa dan kini dia hendak digiring ke tempat Nyonya Revka? Ada apa ini sebenarnya! Dia jadi makin ketakutan. Apa yang akan menunggu dia di ruangan si nyonya bos nantinya? Ia bergidik tanpa sadar.     

Reiko pun dibawa Maida keluar dari dorm menuju ke bagian utama agensi yang dihubungkan dengan sebuah lobi, lalu ke ruangan Nyonya Revka menggunakan lift.     

"Nyonya," ujar Maida setelah mengetuk pintu ruangan bos.     

"Masuk!" Suara tegas dari pemilik G&G terdengar dari luar. Ini saja sudah membuat ciut nyali Reiko. Apakah dia berbuat kesalahan? Lalu … kesalahan macam apa?     

Begitu Reiko dibawa masuk ke ruangan besar itu, dia sudah merasakan aura dominasi dari sang nyonya bos, membuat dia merinding hingga ke tulang ekor. Apakah Nyonya Revka selalu memiliki kharisma sebesar ini?     

"Nyo-Nyonya …." Reiko seperti mencicit ketika menyapa hormat bosnya. Meski dia belum tahu apa salah dan dosa dia, namun dia tetap membungkuk dengan kepala tertunduk takut.     

"Maida, kau bisa pergi, biarkan aku bicara sendiri dengan Reiko." Nyonya Revka menangkupkan kesepuluh jarinya dalam jalinan di atas meja.     

"Baik, Nyonya." Maida membungkuk dan keluar.     

Setelah Maida keluar, Nyonya Revka bertanya ke Reiko, "Hm, nah … Reiko, apakah kau sudah mengetahui berita heboh apa mengenaimu yang sudah beredar di media sosial?"     

Mata Reiko takut-takut menatap Nyonya Revka seraya dia berkata, "Sa-Saya belum tahu, Nyonya. Saya … saya tidak terbiasa membuka media sosial di pagi hari."     

"Suamimu juga belum tahu?"     

"Belum, Nyonya."     

"Hm, baiklah, aku akan beritahu kepadamu." Kemudian, tangan lentik Nyonya Revka mengambil remote control dan mengarahkannya ke sebuah layar televisi yang cukup lebar di dinding.     

Di sana, terpampang sebuah headline berita online. Mata Reiko segera saja membelalak ketika membacanya.     

[Ternyata Member Idol Grup Synthesa, Rhea, Sudah Bersuami! Yang Lebih Mengejutkan, Sosok Suaminya Adalah Pengusaha Besar di Jepang!]     

Reiko seketika merasa lututnya lemas. Bagaimana mungkin media mengetahui itu? Dari mana mereka mendapatkan fakta itu? "I-Itu … bagaimana itu bisa—"     

"Tunggu aku gulir lagi ke bawah." Nyonya Revka memotong ucapan Reiko dan menekan tombol sehingga layar pun mulai bergulir ke bawah. Tak lama, muncul sebuah rekaman video yang sangat Reiko pahami kapan dan dalam momen apa kejadian di dalam video tersebut.     

"Itu … bukankah itu …." Reiko sulit berkata-kata. Ia tak tahu, kenapa video yang sangat pribadi itu bisa bocor ke media. Bukankah itu momen ketika dia mengadakan makan malam bersama dengan kawan-kawan dekatnya yang dia sayangi?     

"Ya, itu memang ada kau dan suamimu di sana, dan itu jelas sekali wajah kalian berdua, menandakan video diambil dalam jarak dekat. Pertanyaanku, siapa yang ketika itu ada di depanmu?" Pertanyaan Nyonya Revka seakan membunyikan alarm ke benak Reiko.     

"Runa-chan …." Segera saja dia menyebut nama ini dengan lirih sambil masih tak percaya. "Runa … Runa-chan melakukan ini? Dia yang menyebarkan videonya?" Ia masih tak percaya dengan pemikirannya sendiri.     

"Runa? Siapa dia?" Kening Nyonya Revka mengerut sehingga menautkan kedua alis tebalnya hampir bersentuhan di tengah dahi. Mata biru Beliau menyipit saat bertanya.     

"Dia … dia sahabat aku sejak SMP, Nyonya. Dia … ahh … rasanya seperti ditabrak kereta saja, heh heh!" Reiko sampai terkekeh meski itu dengan raut wajah sedih. "Saya … saya tak percaya Ru-chan bisa melakukan ini. Tapi … bagaimana jika ponsel dia dicuri seseorang dan orang itu mendapatkan video itu dan menyebarkannya demi keuntungan?"     

Sungguh mengherankan, Reiko masih saja berpikir positif mengenai kemungkinan bahwa bisa saja itu bukan Runa pelakunya.     

"Jelaskan padaku, siapa itu Runa dan bagaimana hubungan kalian." Nyonya Revka bersandar santai di kursi besarnya sambil dua tangan terlipat di bawah dada montoknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.