Inevitable Fate [Indonesia]

Membuka Rahasia



Membuka Rahasia

0"Runa, kusarankan agar kau lekas pergi sekarang juga. Aku masih memandangmu sebagai sahabat Reiko, maka dari itu aku tidak ingin menurunkan tangan kejamku padamu."     
0

Runa masih teringat akan ucapan Nathan Ryuu padanya. Dia berjalan gontai dengan lesu meninggalkan gedung besar itu menuju ke mobil yang sudah menunggunya.     

Di dalam mobil hanya ada sopir yang membawa dia ke sebuah hotel bintang 5.     

Sepanjang perjalanan, Runa memikirkan terus ucapan Nathan Ryuu. Bahkan dia masih mengingat tatapan tajam kejam dari suami sahabatnya itu. Sekejap saja sosok ramah yang dia kenal selama ini bisa begitu menakutkan seperti tadi. Hanya sebuah tatapan saja namun membuat tubuhnya bergidik hingga sekarang.     

Namun, ada suara lain di hatinya. Nathan Ryuu tidak berminat terhadapnya. Padahal dia sudah mengubah beberapa hal di tubuhnya sehingga tidak lagi tipis membosankan. Dia yang kini sudah bertubuh bagaikan seorang model atau selebritis ternama.     

Tapi … tapi Nathan Ryuu justru menatap seakan jijik. Kenapa? Kenapa begitu? Apakah dia tidak menarik di mata Nathan Ryuu? Apakah perubahan tubuhnya tidak membangkitkan minat pada pria itu? Bukankah selama ini Runa bisa dengan mudah membuat lawan jenis terangsang ingin menerkam? Bahkan perempuan seperti Alexia saja sampai memperkosanya!     

Namun … Nathan Ryuu … hghh … rupanya lagi-lagi dia kalah oleh Reiko. Dulu dia sudah pernah dikalahkan Reiko mengenai Shingo. Kini, bahkan dia masih bisa kalah pada Reiko meski Reiko jarang menemani suaminya.     

Pemikiran ini terus menguasai Runa dan membuat darahnya mendidih. Lagi dan lagi … dia kalah dari Reiko. Bahkan sejak dulu! Sejak mereka masih bersekolah, teman pria mereka lebih banyak menatap ke Reiko meski Runa berada di sampingnya.     

Perlahan, jiwa Runa menjadi gelap dan menghitam tertelan akan iri hati serta dengki. Dia mulai mengutuk Reiko di hatinya.     

Ketika tiba di hotel, Runa segera naik ke lantai tempat Zaidan Al Faiz menginap. Dia sendiri juga heran kenapa lelaki itu kembali ke Jepang.     

Yang dia ingat, Zaidan Al Faiz menyuruh dia untuk datang ke Nathan Ryuu dan membujuk si Onodera.     

Ketika Zaidan Al Faiz mendengar bahwa Runa gagal menggoda Nathan Ryuu, satu tamparan keras mendarat di pipi Runa hingga gadis itu terpelanting di lantai. "Dasar bodoh! Apakah kau tak bisa menggoda lelaki yang kesepian begitu, hah? Bukankah kau bilang dia sering ditinggal pergi istrinya? Kenapa sampai gagal?"     

Memegangi pipinya, Runa menahan air mata dan menjawab, "Tuan, dia … dia sangat mencintai Reiko, sepertinya itu adalah satu-satunya alasan yang masuk akal kenapa dia tidak bisa tergoda."     

Zaidan Al Faiz mendekat ke Runa, berjongkok di depannya. Runa menciut ketakutan jika nantinya tangan berat lelaki itu akan datang kembali ke tubuhnya, namun ternyata tangan berbulu lebat Zaidan Al Faiz malah menepuk-nepuk pipi bekas tamparannya. "Siapa tadi kau bilang nama istrinya?"     

"Re-Reiko." Mendadak, Runa waspada ketika mendengar Zaidan Al Faiz ingin tahu nama sahabatnya. Jika dia memberitahu mengenai Reiko, apakah lelaki ini akan mengejar dan mencampakkan dia? Runa merasa tak rela.     

Zaidan Al Faiz tak mengetahui kemelut di hati Runa dan bertanya, "Apa pekerjaannya sehingga dia sampai sering meninggalkan suaminya?"     

"Dia … Dia …." Ya ampun, haruskah Runa membongkar rahasia Reiko? Bukankah dia sudah berjanji tidak akan membuka identitas Reiko? Tapi … mendadak kegelapan melingkupi pikiran Runa. Untuk apa dia melindungi Reiko jika dia selalu dikalahkan olehnya? "Dia seorang idol."     

"Idol! Idol? Idol, katamu?" Ekspresi wajah Zaidan Al Faiz terlihat menarik ketika dia terkejut dengan jawaban Runa.     

-0—00—0-     

"Ya ampun, aku tak bisa mengalihkan mataku dari Rhea. Dia begitu cantik! Aku mencintainya!"     

"Hee? Kau kan perempuan!"     

"Biar saja! Ughh … Rhea sungguh membuatku mempertanyakan genderku!"     

"Aku bisa paham perasaanmu, kok! Setiap dia menatap ke kamera dengan tajam, dia seolah menatap kepadaku dan mencungkil jiwaku. Uffhh … Rhea memang berbahaya!"     

Nama Reiko makin menanjak di kalangan penggemar perempuan, terutama para gadis belia. Jangan ditanya untuk penggemar pria, sudah pasti mereka tergila-gila pada pesona girl crush Reiko.     

Di mata penggemar Synthesa, pesona kecantikan Reiko sangat tajam dan aroma savage mudah keluar setiap dia bergerak entah itu di MV ataupun di show-show Synthesa.     

Yang bisa menyamai pesona savage girl crush Reiko hanya Rurika. Keduanya sama-sama favorit para penggemar.     

"Menurutku Willow masih lebih terlihat savage dibandingkan Rhea, ya kan?"     

"Ya, Willow lebih muda dan menggemaskan meski tingkahnya seperti badass girl."     

"Tapi Willow terlihat mungil jika berdiri bersebelahan dengan Reiko."     

"Hei, hei, sudah, sudah, kenapa harus meributkan keduanya? Mereka sama-sama cantik mempesona dengan keunggulan masing-masing. Ayo, kita harus tetap streaming agar angka Synthesa tidak kalah dari Chic7."     

Yang mereka maksud adalah streaming di Yutub pada MV Synthesa agar angka penontonnya bisa melambung banyak. Saat ini ada fenomena aneh di antara grup idol di Asia, yaitu berlomba menaikkan angka viewers MV grup idol agar bisa terlihat unggul dan hebat dibandingkan lainnya.     

Meski ini terkesan konyol, namun masih banyak penggemar yang melakukan hal demikian agar idolanya senang atau ini hanya demi mendongkrak ego para penggemar itu sendiri jika grup idol favorit mereka berhasil mengumpulkan banyak viewers.     

Bisa dikatakan, pencapaian comeback Synthesa sangat sukses. Terlebih karena kini mereka sudah berani mengeluarkan album penuh berisi 10 lagu.     

"Tidak kusangka sahabatmu ini begitu cantik dan terkenal, yah!" Ucapan dari Zaidan Al Faiz seakan mengiris telinga Runa. Apa yang dia khawatirkan sepertinya akan terjadi. "Apakah kau bisa memperkenalkan aku padanya?"     

Menelan amarahnya, Runa menjawab, "Tuan, dia tidak mudah ditemui. Aku sebagai sahabatnya saja tak bisa leluasa menghubungi dia."     

"Coba telepon dia kalau begitu dan ajak dia bertemu." Zaidan Al Faiz memberikan ponsel ke Runa. "Ayo, cobalah." Itu adalah ponsel milik Runa yang selama ini disimpan olehnya.     

Runa menerima ponsel itu dengan wajah rumit. Dia tampak ragu sekaligus enggan. Kenapa selalu saja Reiko merenggut sesuatu darinya? Dulu Shingo, dan sekarang Zaidan Al Faiz?     

Namun, melihat wajah menuntut Zaidan Al Faiz, Runa tak berani menolak dan menekan nomor pribadi Reiko setelah dia melihat terlebih dahulu list di ponselnya sendiri.     

Baru kali ini Runa sangat berharap agar Reiko sibuk dan tidak mengangkat teleponnya.     

"Runa-chan!" Sayang sekali harapan Runa runtuh. Reiko menjawab panggilannya. "Kau kemana saja selama ini? Aku terus mencoba meneleponmu tapi tidak pernah masuk. Runa-chan, apakah kau baik-baik saja?"     

Ya ampun, betapa senangnya Reiko ketika dia masih duduk santai setelah selesai latihan vocal, ponselnya bergetar di sakunya dan ketika melihat di layar, itu adalah nama Runa. Mana mungkin dia tidak lekas berlari mencari tempat sepi untuk mengangkat telepon itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.