Inevitable Fate [Indonesia]

Suksesnya Comeback Synthesa



Suksesnya Comeback Synthesa

0Hari comeback untuk Synthesa pun datang. Sudah banyak fans yang menunggu penuh semangat. Bahkan semua video trailer Synthesa pun mendulang banyak pemirsa di Yutub.     
0

Era kini, Yutub memang menjadi sebuah platform paling ideal untuk mempromosikan sesuatu, terutama musik dan seni. Banyak penyanyi indie yang bisa sukses berkat Yutub.     

Apalagi Synthesa yang terus mendapatkan perhatian dan promosi besar-besaran dari pemilik G&G di berbagai media, baik itu offline maupun online.     

Lagu utama kedua yang dijadikan comeback mereka berjudul Spellbound. Masih mengusung tema supernatural dan sihir.     

Lagu berdurasi 3 menit lebih itu benar-benar mempesona pemirsanya seperti arti dari judulnya. Selain musiknya yang mudah dicerna oleh telinga, lirik pun mendalam. Belum lagi tarian kelima anggotanya yang makin tajam dan sinkron, dan jangan remehkan visual dari mereka berlima.     

'Ya ampun! Rhea aku makin cantik saja! Aku tak masalah punya pacar secantik dia walaupun penyihir! Aku disihir jadi katakpun rela!" Dia memuji Reiko.     

"Oh Dewa, kenapa Jenna semakin cantik, yah! Padahal biasku Willow! Aduh, bagaimana ini? Aku oleng!" Dia dilema antara Yuka dan Rurika.     

"Pesona Tammy tidak main-main di MV ini. Dia benar-benar berkilau indah. Ohh, Tammy-ku …." Ini tentu saja membicarakan Tami.     

"Kuharap aku memimpikan Willow nanti malam." Dia pengagum berat Rurika.     

"Lihat, Zoe manis sekali! Dia mungil dan sangat menggemaskan! Apakah dia mau menjadi adikku?" Ini adalah fans Aoi.     

Banyak orang mulai berkomentar di pos MV itu. Bahkan banyak yang menyebarkan MV baru Synthesa ke akun sosial media mereka dengan caption memuji MV Spellbound yang dinyatakan lebih memukau dibandingkan debut sebelumnya.     

Apalagi, makin banyak orang luar Jepang yang membuat video reaksi untuk MV Spellbound itu di kanal Yutub mereka masing-masing. Ini memang sebuah gebrakan baru untuk dunia musik idol di Jepang. Idol yang lebih kental dengan nuansa girl crush-nya dibandingkan sweet girl.     

Kelima gadis menunggu penuh berdebar di dorm ketika MV Spellbound diluncurkan di Yutub. Mereka mengira-ngira, berapa nantinya pemirsa yang menonton. Apakah akan tembus jutaan di 1 jam awal seperti MV Awakening? Atau ….     

"Wuaahh! Sudah mencapai nominal Awakening dulu di 1 jam awal, padahal ini masih 33 menit!" Aoi begitu gembira sampai berteriak keras-keras ketika melihat pencapaian viewers sudah melampaui rekor 1 jam pertama MV Awakening.     

"Aku pulang dulu, yah! Suamiku pasti sudah menunggu." Reiko bangkit dari duduknya.     

"Aiihh … tak sabar ingin disayang-sayang suami, yah?" goda Aoi yang usil. Reiko pun mencubit lembut hidung Aoi.     

"Salam untuk tuan suami!" ucap yang lainnya bergantian.     

Reiko tersenyum sembari melambaikan tangan sebelum keluar dari kamar dorm. Sudah nyaris 3 hari dia tidak pulang. Pasti Nathan Ryuu sudah menunggu, apalagi dia tadi mengatakan padanya melalui telepon bahwa dia akan pulang malam ini.     

"Hendak pulang, Reiko?" Maida berpapasan dengan Reiko saat di depan lift.     

"Ahh, ya, Maida-san." Reiko membungkuk ojigi pada manajernya.     

"Ya sudah, pulanglah dan jangan lupa besok datang siang saja, tak apa. Agensi membolehkan kalian untuk lebih santai untuk kegiatan besok."     

"Terima kasih, Maida-san."     

Lalu, Reiko masuk ke lift dan turun ke parkiran basement dan berlari kecil ke mobil dimana Benio sudah menunggu. Dia agak tak enak hati karena membuat Benio pasti menunggu sejak berhari-hari lalu. "Benio-san, maaf baru bisa keluar hari ini untuk pulang."     

"Tidak masalah, Nyonya. Saya sudah terbiasa tidur di mobil. Itu bukan perkara besar untuk saya," jawab Benio seraya memutar setir untuk keluar dari barisan mobil di sana.     

Reiko kadang heran, sekeras apa kehidupan Benio sebagai tentara dulunya.     

Ketika Reiko tiba di penthouse suaminya, Nathan Ryuu sudah menyambut di depan pintu masuk. Kecupan dan belaian sayang tentu tercurah untuknya.     

"Pasti kau lelah sudah bekerja keras berhari-hari ini." Ucapan penuh perhatian Nathan Ryuu membelai pendengaran Reiko. "Aku sudah menonton MV barumu, dan kau sungguh memang luar biasa di sana, sampai-sampai aku khawatir akan memiliki lebih banyak rival."     

"Ha ha, Ryuu, jangan ngawur. Mana mungkin kau bisa dikalahkan oleh mereka? Di hatiku, kau jauh di atas segalanya, Ryuu." Reiko membalas suaminya.     

"Kalau memang aku di atas segalanya bagimu, sayank, apakah kau bersedia berhenti menjadi idol dan menjadi istriku sepenuhnya?" Sebuah pertanyaan melantun begitu saja keluar dari mulut Nathan Ryuu.     

Reiko membeku sejenak setelah pertanyaan itu meluncur dari suaminya. Apa yang harus dia jawab mengenai ini? Dia memang menganggap suaminya segalanya, namun jika dia harus melepaskan kegiatan idol dia saat ini … rasanya itu ….     

"Pftt! Aku hanya menggodamu saja, sayank!" ucap Nathan Ryuu setelah istrinya mematung bingung. "Tentu saja aku tidak akan merebutmu dari dunia idolmu. Kau bisa berhenti kapan saja dan memutuskan menjadi istri penuh untukku kapan saja." Lalu, Nathan Ryuu menggandeng mesra istrinya ke ruang dalam.     

Reiko agak tak enak hati dengan pertanyaan dan pernyataan suaminya barusan. Dia sungguh merasa bersalah telah 'menelantarkan' sang suami dan tak berlaku selayaknya istri yang berbakti. 'Ryuu, suatu hari aku akan menjadi istri terbaik untukmu, tolong bersabar.' Hanya itu yang bisa dibisikkan Reiko di hatinya, sebuah ikrar yang akan dia genggam teguh.     

Sementara Reiko sedang menikmati malam indah bersama suaminya, demikian juga dengan Runa, meski bukan dengan pasangan sahnya, melainkan si pangeran dari Abu Dhabi.     

Kemarin dia mendapatkan banyak benda mahal setelah tidur beberapa hari dengan pria itu. Ini membuat Runa makin gelap mata dan makin menjauhkan Zuko dari hatinya.     

"Runa sayank, kau tak bisa pulang lagi malam ini?" tanya Zuko dengan suara sedih melalui telepon.     

"Ahh, maaf, Zu-nii, aku benar-benar belum tenang meninggalkan ibu dan kakakku di sini." Runa beralasan.     

"Mh, ya sudah kalau begitu, tolong sampaikan salamku ke mereka." Zuko kemudian menyudahi telepon dan menatap benda itu beberapa saat sambil mulutnya melengkung sedih. Sudah seminggu ini Runa tidak pulang ke rumah dia, dan bahkan mereka hanya bertemu sebentar saja di kantor. Itupun harus meminta ijin pada Nathan Ryuu ketika bosnya sedang bersantai saja di penthouse.     

Sayang sekali Zuko terlalu mudah pasrah pada kondisi apapun dan percaya penuh pada Runa. Sementara itu, dia masih pusing akan biaya pernikahan mereka. Ia ingin lekas menikah dengan Runa, tapi uangnya nyaris habis untuk urusan keluarga Runa.     

Dia harus menunggu berapa bulan lagi untuk mengumpulkan uang banyak? Dia sudah berpikir hendak mendatangi bosnya untuk meminjam uang, tapi ada suara di hatinya yang berseru agar mengurungkan niat itu. Inilah kenapa dia maju dan mundur ketika ingin menemui Nathan Ryuu sehubungan dengan hutang.     

Hingga saat Zuko tak kuat lagi, dia pun mengeluhkan ini pada Itachi saat dia ada di kantor SortBank dan tak ada Akeno serta Runa di ruangan itu. "Itachi-san, apa kau tahu cara mendapatkan uang dengan cepat dan banyak?" Ia nyaris putus asa. Apakah dia harus menjual ginjalnya?     

"Memangnya uang dari tuan kurang banyak menurutmu?" Itachi tentu saja tahu seberapa tinggi Zuko dibayar Nathan Ryuu tiap bulannya, tapi mengapa lelaki itu malah ingin mencari uang dari pihak lain?     

"Tabunganku menipis, Itachi-san!" Zuko merosot ke bangku, tubuhnya lunglai, selunglai saldo tabungannya di bank.     

"Kau gunakan untuk apa saja memangnya?" Itachi melirik penuh selidik.     

Zuko sudah nyaris membuka semua mengenai dia yang membayar hutang-hutang Bu Sayuki dan Tomoda beberapa waktu lalu, tapi dia teringat Runa meminta dia merahasiakan ini dari siapapun. Lagi pula, kurang sopan juga bila membicarakan hutang calon mertua dan calon ipar ke orang lain. "Um, aku … aku sedikit boros untuk rumah." Akhirnya dia mendapatkan alasan.     

Apakah Itachi akan percaya begitu saja?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.