Inevitable Fate [Indonesia]

Kedatangan Calon Klien



Kedatangan Calon Klien

0"Jaa ne mata ashita" ga anata ni ienaku natta hi .. Jaa ne mata ne ((Di hari saat aku tak bisa berkata "sampai jumpa lagi besok" kepadamu .. Sampai jumpa lagi))     
0

Koko kara kiezu zutto omotteru ((Aku akan selalu mengingatnya di lubuk hatiku))     

- Jaa ne Mata ne (Sampai Jumpa Lagi) by Riria -     

=========     

Runa mulai merasa nyaman dan percaya dirinya melonjak naik ketika dia memakai outfit mahal dari atas sampai bawah hasil tidur dengan lelaki kaya dari Abu Dhabi.     

Beberapa jam saja, Runa sudah merasa melayang membayangkan betapa dirinya terlihat hebat. Bahkan, dia mulai berpikir bahwa dia hari ini tidak jauh di bawah Akeno untuk urusan outfit.     

Jika selama ini Runa memandang Akeno dengan tatapan kekaguman karena menganggap Akeno adalah sosok wanita keren dengan penampilan selalu sempurna di matanya, kini dia merasa sejajar dengan Akeno, meski untuk hari ini saja, tak apa.     

Yah, Runa tak yakin apakah dia akan bertemu lagi dengan lelaki asing dari Abu Dhabi itu karena tadi dia tidak sempat meminta nomor kontaknya saat melangkah keluar dari kamar suite mahal tersebut.     

Sedikit menyesal, tapi mau bagaimana lagi. Setidaknya, kini Runa memiliki pakaian kerja yang setara dengan Akeno dan tak melupakan sepatu beserta tas yang tak kalah hebatnya.     

Kalaupun ini adalah benda paling mahal, hebat dan keren yang dia miliki untuk pertama dan terakhir kali, dia tak menyesal, dia akan menganggap ketiga benda itu harta karun berharga dia.     

Hm … rupanya tidur dengan Zaidan Al Faiz tak ada ruginya, segera saja Runa melantunkan pemikiran itu pada otaknya. Namun, ketika dia menyadarinya, dia malu sendiri dan terus mengingatkan dirinya bahwa dia sudah menjadi tunangan orang lain, sudah menjadi calon istri seseorang.     

Baiklah, anggap saja ini adalah rahasia penting dia yang akan dia bawa hingga ke kuburnya.     

Ketika Runa sedang mendalami pikirannya yang sedang berlimpahan akan aura eforia mengenai Zaidan Al Faiz, tiba-tiba muncul Itachi di ruangan itu.     

"Kalian berdua, bersiaplah untuk bertemu dengan calon klien kita hari ini." Itachi memberitahu Akeno dan Runa.     

"Ya, Pak?" Akeno bangkit dari duduknya dan bertanya, "Apakah calon klien akan masuk ke ruangan ini atau memakai ruangan rapat di sebelah?"     

"Di sebelah." Itachi menjawab, menyebutkan sebuah ruangan yang biasanya akan digunakan dia dan Akeno untuk memata-matai Runa dan Zuko jika sejoli yang telah bertunangan itu ditinggal di ruangan dia menggunakan kamera tersembunyi yang telah ditanam di beberapa sudut.     

"Baiklah, Pak. Kami akan bersiap." Akeno pun mengangguk paham dan Itachi keluar lagi dari ruangannya, mungkin hendak menyambut calon klien tadi.     

"Runa-san, ayo kita ke sebelah. Sebentar lagi pasti calon klien kita akan datang," ajak Akeno.     

"Aku … aku juga harus ikut, Akeno-san?" tanya Runa sedikit tak yakin.     

"Tentu saja, bukankah Pak Itachi sudah menyebut nama kita berdua? Itu artinya memang aku dan kamu yang diminta datang untuk menyambut calon klien, ya kan? Ayo!" Akeno tersenyum.     

"O-Ohh, baiklah, Akeno-san!" Runa mengangguk.     

Selama ini dia jarang dilibatkan dalam pertemuan penting yang berkaitan dengan calon klien. Biasanya Akeno yang diajan Itachi, tapi sepertinya ini adalah kesempatan bagi Runa untuk bersinar.     

"Ano … Akeno-san, aku harus membawa apa untuk menyambut calon klien?" Runa bertanya lagi untuk memastikan saja agar tidak salah bertindak.     

"Cukup bawa file dasar mengenai pengenalan akan perusahaan ini saja, siapa tahu calon klien ingin mengetahui seluk-beluk dari SortBank." Akeno sudah menyiapkan file yang hendak dia bawa ke ruang sebelah.     

"Ahh, baiklah!" Runa mengangguk dan segera mencari file yang dimaksud Akeno. Setelah menemukannya, dia pun pergi ke sebelah bersama Akeno.     

Memikirkan dirinya kini diminta Itachi untuk ikut menyambut calon klien, membuat Runa senang. Apalagi hari ini dia memakai outfit yang sangat pantas, outfit mahal yang memancarkan kemewahan. Dengan ini, Runa bisa lebih menampilkan diri terbaiknya di depan calon klien.     

Maka dari itu, dia melangkah membawa kepercayaan dirinya secara penuh ke ruangan di sebelah yang memang biasa digunakan untuk rapat antara Itachi dan para manajer.     

Runa jarang memasuki ruangan rapat itu karena biasanya yang diajak Itachi adalah Akeno, bukan dirinya. Entah karena dia kurang mendapatkan kepercayaan dari Itachi atau karena Akeno adalah kekasih Itachi?     

Sepertinya Runa menyadari kenapa Akeno lebih sering diajak Itachi ke sana dan ke sini tanpa dirinya, itu karena keduanya merupakan sepasang kekasih. Runa pun mulai meredakan pikiran negatif dia sebelum ini. Dia bukannya tidak kompeten sebagai sekretaris magang, tapi hanya karena Akeno dan Itachi adalah kekasih.     

Itachi dan kedua sekretarisnya sudah duduk di ruangan itu selama 5 menit lebih dan kemudian dia mendapatkan telepon dari resepsionis di lobi utama yang mengabarkan calon klien mereka sudah datang dan hendak ke kantor Itachi.     

"Baiklah, suruh front girl lantaiku mengantar calon klien ke ruangan rapatku." Itachi menjawab telepon itu. Lalu dia berkata ke Akeno dan Runa, "Dia sudah tiba."     

Dengan ucapan Itachi itu, maka Akeno dan Runa memeriksa penampilan mereka dengan cepat, memeriksa apakah ada yang tak bagus dari pakaian mereka, apakah dandanan mereka sudah pantas tak ada yang luntur.     

Kemudian, setelah ketiganya benar-benar siap, terdengar ketukan di pintu ruang rapat itu. "Permisi, Pak Itachi, tamu sudah datang." Itu adalah resepsionis lantai tersebut yang sering disebut Itachi sebagai front girl.     

"Baiklah." Itachi pun bangun dari kursinya diikuti Akeno dan Runa, mereka berjalan ke pintu dan membukanya.     

Saat Itachi menguak pintu di depannya, tampaklah si calon klien tersebut. Mata Runa membelalak tanpa bisa ditahan.     

'Itu … bukankah itu Tuan Zaidan?' raung batin Runa saat mengetahui siapa sebenarnya calon klien yang dimaksud. Apakah dia berhalusinasi mengira itu Zaidan Al Faiz hanya karena dia terus memikirkan pria itu sejak tadi?     

"Selamat datang, Tuan Al Faiz." terdengar Itachi menyebutkan nama dari si calon klien lalu tangannya terjulur ke depan alih-alih melakukan ojigi. Karena tamu bukan orang Jepang, akan lebih tepat jika dijabat tangan saja.     

"Halo, Tuan Vice President," sapa Zaidan Al Faiz pada Itachi seraya meraih uluran tangan Itachi untuk berjabat tangan. Ya, saat ini Itachi sudah diangkat menjadi Vice President oleh Nathan Ryuu untuk menghindari keributan dewan direksi yang mempertanyakan kenapa Itachi yang hanya kepala manajer bisa menjadi orang kedua di perusahaan.     

Itachi mengangguk singkat saat berjabat tangan dengan Zaidan Al Faiz, sedangkan Akeno di belakangnya segera melakukan ojigi dalam-dalam diikuti Runa.     

Mata Zaidan Al Faiz segera tertuju pada dua gadis di belakang Itachi. "Mereka sekretarismu?" tanya Zaidan Al Faiz tanpa mengalihkan pandangan pada Akeno dan Runa yang sudah selesai melakukan ojigi mereka.     

"Benar, Tuan Al Faiz. Mereka berdua adalah sekretarisku." Itachi tak ingin repot-repot menjelaskan bahwa Akeno adalah sekretaris pribadinya sedangkan Runa hanya sekretaris magang belaka yang sedang dalam masa pelatihan darinya. Untuk apa juga menjabarkan hal semacam itu ke calon klien? "Silahkan, Tuan!" Dia mempersilahkan Zaidan Al Faiz ke salah satu kursi di ruangan itu.     

"Apakah kita akan duduk dan bicara di ruangan ini?" tanya Zaidan Al Faiz setelah puas menatap Akeno dan Runa, mengalihkan pandangan ke Itachi.     

"Apakah Tuan menginginkan tempat lain?" tawar Itachi.     

"Bagaimana dengan ruanganmu saja? Di sini sepertinya terlalu kaku dan aku tak begitu suka duduk di ruangan semacam ini. Bisakah kita ke ruanganmu yang pastinya lebih santai dengan sofa di sana, ya kan?" Zaidan Al Faiz rupanya ingin mengganti ruangan ke ruang pribadi Itachi.     

Karena ini permintaan calon klien, maka tak ada opsi bagi Itachi untuk menolaknya dan dia mengangguk sambil berkata, "Tentu saja bisa, Tuan Al Faiz. Silahkan kalau begitu." Itachi memimpin jalan diikuti Zaidan Al Faiz di belakangnya bersama dua pengawalnya dan kemudian diikuti Akeno dan Runa di paling belakang.     

Akhirnya, pertemuan itu pun dilakukan di ruang pribadi Itachi sesuai permintaan Zaidan Al Faiz.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.