Inevitable Fate [Indonesia]

Saingan Untuk Synthesa



Saingan Untuk Synthesa

0Kian hari, nama Synthesa yang merupakan grup idol dengan Reiko di dalamnya semakin membahana tidak hanya di Jepang saja namun hingga ke kancah global.     
0

Dalam waktu singkat, Synthesa mendapatkan beberapa penghargaan hanya dengan lagu debut mereka saja.     

Meski anggota Synthesa diisi oleh gadis-gadis dewasa, tidak belia lagi, namun gaya mereka justru disukai oleh banyak kalangan. Konsep dari awal Synthesa memang bukanlah grup idol yang imut, tapi dewasa dan matang tanpa mengurangi kecantikan masa muda mereka.     

"Kalian sudah dibuatkan lagu untuk comeback." Demikian kata Maida pada pagi itu ketika semua anggota Synthesa berkumpul seperti biasanya di dorm.     

"Wah! Kita akan punya lagu baru!" Aoi senang bukan kepalang. "Maida-san, apakah jenis lagu barunya?"     

"Aku belum mengerti dengan jelas mengenai itu. Masih diproses tim composer." Maida menjawab. "Mungkin akan siap seminggu lagi. Maka dari itu, kalian harus jaga kesehatan mulai sekarang, jangan banyak begadang."     

"Baik …." Mereka menjawab serempak dengan nada berbeda-beda.     

Kemudian, Maida pun pergi meninggalkan semua anggota Synthesa yang hendak bersiap-siap sarapan pagi bersama.     

"Hei, kalian tahu, lagu debut kita masih menuai banyak viewers di Yutub, loh!" Tami berkata dengan antusias.     

"Sepertinya fans kita benar-benar bekerja keras untuk melakukan streaming." Reiko menyahut dan diangguki lainnya.     

Kemudian, mereka pun mulai kegiatan makan pagi, lalu belajar bahasa inggris, dan setelahnya berlatih vocal sebelum berlatih tari rutin.     

Pada siang harinya, Aoi membawa ponselnya sambil menunjukkannya ke teman-teman grupnya, katanya, "Kalian! Apa kalian sudah tahu ada grup idol baru?"     

"Grup idol baru?" tanya rekan-rekannya.     

Aoi mengangguk dan menunjukkan ponsel. "Ini lagu debut mereka."     

Tak berapa lama, semua mata anggota Synthesa tertuju pada layar ponsel Aoi untuk melihat grup idol baru yang digembor-gemborkan Aoi tadi.     

"Namanya Chic7," ujar Tami.     

"Mereka benar bertujuh," timpal Yuka.     

"Sepertinya mereka masih remaja belia," tebak Reiko sambil keningnya berkerut. Ada yang mengganjal di hatinya melihat ketujuh member Chic7.     

"Tsk, grup yang membosankan." Rurika tidak menahan diri mengatakan apa yang dia ingin katakan sebelum akhirnya dia memalingkan pandangan dari layar ponsel dan kembali ke depan kaca besar untuk melatih gerakan tarinya.     

"Siapa saja nama personelnya?" tanya Reiko ingin tahu.     

"Sebentar, aku cari dulu di Gugel." Aoi segera mengambil alih ponselnya dan mengetik di pencarian Gugel.     

"Lagunya lumayan enak, kok!" Yuka berpendapat.     

"Sepertinya konsep mereka adalah princess." Tami menebak berdasarkan dari outfit-outfit yang mereka pakai di MV.     

"Ini nama-nama mereka." Aoi sudah menemukan apa yang ditanyakan Reiko. "Denisa, Flo, Lyona, Bee, Vinn, Alexa, dan Zephir."     

"Tunggu, yang terakhir, siapa?" tanya Reiko dengan raut wajah terkejut.     

"Zephir. Kenapa, Rei-chan?" Aoi menatap bingung ke Reiko.     

"Itu … itu nama teman satu grup utaite aku dulunya." Senyum Reiko terkembang. "Pantas saja tadi aku merasa tak asing dengan wajah salah satu personel."     

"Ehh? Benarkah? Yang mana?" Aoi segera mengembalikan ponsel ke kanal Yutub dan membuka MV debut Chic7.     

"Yang ini! Iya, ini, ini memang Zephir. He he …." Reiko menunjuk ke salah satu personel Chic7 yang memang adalah teman satu grup utaite dia. "Sebentar, yah! Aku ingin memberi selamat kepadanya." Ia bergegas membawa ponselnya menjauh dari rekan grupnya, mencari tempat yang nyaman untuk bertelepon.     

Betapa gembiranya Reiko melihat ada teman grup utaite dia juga berhasil menjadi seorang idol. Ia tak sabar ingin mengucapkan selamat sekaligus menanyakan kabar Zephir.     

Namun, ketika dia menghubungi nomor pribadi Zephir, tidak juga diangkat. "Ohh, mungkin dia sedang sangat sibuk saat ini. Ahh, tentu saja, ha ha … bodohnya aku ini." Reiko menepuk dahinya sembari tertawa geli menyadari kebodohannya.     

Karena tidak berhasil menghubungi Zephir, maka Reiko pun memilih untuk menghubungi rekan grup utaite dia yang lainnya.     

"Moshi moshi?" jawab orang di seberang.     

"U-Q!" Reiko lega karena teleponnya diangkat.     

"ReA?" tanya U-Q di seberang sana.     

"Ya! ini aku. Oh ya, aku baru saja menonton MV debut milik grup idolnya Zephir. Apakah dia benar tergabung di Chic7?"     

"Ohh, benar, ReA. Dia memang masuk ke Chic7. Kau sudah menonton MV debut dia rupanya."     

"Ya! Dan dia terlihat keren sekali di MV! Aku sungguh senang, benar-benar ikut senang akan pencapaiannya."     

"Ya, kami juga tadinya tidak menyangka dia ikut audisi sebuah agensi idol. Aku pikir awalnya dia hanya sekedar omong saja, ternyata tidak."     

"Ohh, jadi kalian sudah tahu dari sejak dia ikut audisi? Kenapa aku tidak diberitahu?"     

"ReA, kau ini bukannya sangat sibuk beberapa bulan ini setelah debut? Dulu kau ikut audisi pun kau tidak mengabari kami, kan?"     

"Ohh … he he he … maafkan aku, U-Q. Um, yah, itu karena aku tak mau malu jika tidak diterima, makanya aku tak berani bilang ke kalian."     

Kedua gadis itu mengobrol beberapa saat sebelum akhirnya disudahi dan Reiko kembali ke ruang latihan dance.     

"Bagaimana? Itu benar teman utaite kamu, Rei-chan?" tanya Tami begitu Reiko masuk ke ruangan latihan.     

Kepala Reiko mengangguk dengan wajah terlihat gembira. Dia benar-benar turut senang ada temannya yang berhasil mencapai hal seperti dirinya.     

Sementara itu di dorm lainnya, Zephir sedang berdiam diri di kamar dorm dia setelah usai berlatih. Dia menatap ponselnya yang bergetar di sampingnya.     

Ketika di layar terpampang nama U-Q, dia pun mengambil ponsel itu untuk dia terima. "Moshi moshi, U-Q."     

"Apakah kau sedang sibuk, Ze?" tanya U-Q di seberang.     

"Um, tidak begitu. Aku sudah selesai latihan sejak satu setengah jam lalu. Ini sedang waktu rehat." Zephir menjawab.     

"Loh, berarti kau harusnya tahu ReA menghubungimu beberapa saat lalu, kan?" U-Q menghitung waktu dan baginya pasti Zephir akan mengetahui adanya telepon dari Reiko.     

"Ya, aku memang tahu dia menghubungiku."     

"Lalu?"     

"Tidak aku angkat."     

"Ehh? Kenapa, Ze?"     

"Sedang tidak berminat saja."     

"Ohh? Hei, apakah kau masih marah padanya karena ReA tiba-tiba keluar dari grup untuk menjadi trainee idol?"     

"Hm? Tidak." Zephir mengangkat cepat bahunya dengan wajah malas. "Sudah dulu, yah U-Q. Aku sebentar lagi harus kembali latihan."     

"Oke, oke, jaga diri dan kesehatanmu, yah!" Lalu telepon pun disudahi kedua belah pihak.     

"Siapa itu?" tanya gadis di samping Zephir yang sedang bermain game di ponselnya.     

"Hanya teman grup utaite dulu." Zephir bernada malas menjawab itu.     

"Bukankah tadi juga ponselmu bergetar beberapa kali tanpa kau angkat? Memangnya itu sama dengan yang menelepon barusan?"     

"Tidak, mereka berbeda orang. Yang sebelumnya itu si sombong Rhea."     

"Rhea? Ohh! Anggota Synthesa itu, yah?"     

"Benar."     

"Jangan khawatir, sebentar lagi kita akan melibas Synthesa." Gadis lain bergabung di dekat mereka dan ikut berkomentar.     

"Betul sekali! Mereka itu sudah tante-tante, berbeda dengan kita yang masih muda belia dan memikat! Hi hi hi!"     

Dari pembicaraan ketiga anggota Chic7 itu mengenai Synthesa, sepertinya Synthesa telah memiliki saingan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.