Inevitable Fate [Indonesia]

Bertemu Sang Bunga (Sekaligus Lebahnya)



Bertemu Sang Bunga (Sekaligus Lebahnya)

0There you are, there you are .. You're there with open arms     
0

- There You Are by Zayn -     

============     

Mobil Die Hard Boys yang membawa Nathan Ryuu terus melaju hingga ke bagian lebih dalam dan nyaris disebut sebagai kawasan hutan. Hingga akhirnya mereka pun melihat bangunan seperti rumah kayu layaknya rumah tradisional seperti di desa Tallberg sebelumnya, namun rumah yang ini sedikit lebih besar dari yang rata-rata ada di desa Tallberg.     

Saat mobil berhenti, ada seorang lelaki yang berjalan keluar tergesa-gesa dengan wajah suram menahan emosi. "Mau apa kau ke sini! Pulang sana! Pergi saja! Tak usah datang ke sini!"     

Sebenarnya tanpa lelaki itu memperlihatkan sosoknya saja Nathan Ryuu sudah langsung mengenali suara siapa itu. Yah, tak lain dan satu-satunya suara tuan muda Hong, Vince Hong.     

Melihat Nathan Ryuu malah terkekeh saja menanggapi hardikannya, Vince Hong kian meradang dan meraih depan kemeja sang Onodera sambil matanya bengis menatap rivalnya.     

Sementara itu, Zuko dan Azuma sudah keluar dari mobil dan masih tidak berani berbuat satu gerakan apapun kecuali diperintahkan sang majikan. Mereka mematung saja tak jauh dari Nathan Ryuu.     

"Halo, Vince. Apa kabarmu? Sepertinya aku melihat beberapa uban di kepalamu." Seperti biasa bila bertemu, Nathan Ryuu akan memberikan 'sedikit' ledekan pada orang yang pernah menjadi anak tirinya dan sekaligus perebut istri pertamanya.     

"Kau bajingan Jepang! Masih bisa menertawakanku!" Sudah pasti Vince Hong murka ketika dikatakan memiliki uban, apalagi oleh rival terbesarnya.     

Saat emosi Vince Hong makin tinggi karena sikap santai Nathan Ryuu yang menggoda sang tuan muda dari Hong Kong itu, mendadak saja dari dalam terdengar langkah terburu-buru kaki jenjang. "Vin! Vin, jangan sembarangan!"     

Mata Nathan Ryuu seakan ingin lumer oleh air mata ketika melihat siapa gerangan yang setengah berlari ke arahnya dan menahan tangan Vince Hong yang mencengkeram kemejanya.     

Ruby. Itu benar-benar Ruby. Ruby sang Hana (bunga dalam bahasa Jepang). Hana yang pernah menjadi milik Nathan Ryuu. Yang selama ini dicari oleh Nathan Ryuu dan tim intelijennya tanpa kenal jeda.     

Kini, sosok yang dicari telah berada tepat di hadapannya. Dia tetap cantik, menawan, tidak bercacat, seakan dia tak pernah menua sedikitpun sejak terakhir Nathan Ryuu melihatnya.     

Dan masih bergaun merah seperti ciri khasnya sejak dulu.     

"Hana, halo," sapa Nathan Ryuu sambil memunculkan senyum terbaiknya.     

Mata Ruby segera beralih ke Nathan Ryuu. Ia pun membalas senyum lelaki Jepang itu, "Halo, Ryuu. Apa kabarmu? Maaf kalau sambutan dari kami sedikit tidak pantas."     

Sembari begitu, Vince Hong pun patuh untuk melepaskan cengkeramannya pada kemeja Nathan Ryuu dan menyentakkannya sambil mendengus mundur selangkah menjauh dari si Onodera.     

"Kabarku masih tetap seperti apa yang kau lihat ini." Nathan Ryuu menjawab ringan.     

Tepp!     

Segera saja, satu tangan Vince Hong merengkuh bahu Ruby dan membawa perempuan itu ke dalam dekapannya, seakan memberi tanda jelas bahwa Nathan Ryuu tak akan diperbolehkan lagi menginginkan perempuan itu. Ruby adalah miliknya secara absolut!     

Kalaupun Vince Hong bisa menggeram seperti serigala, maka ia tak akan ragu-ragu menggeram sambil memamerkan taringnya. Kalau perlu, dia tak segan-segan menerjang ke Nathan Ryuu jika lelaki Jepang itu berani bertingkah lebih jauh.     

Melihat sikap over-protective Vince Hong terhadap Ruby di depannya, ini sungguh mengingatkan akan kenangan masa lalu mereka. Tak bisa ditahan, Nathan Ryuu pun tertawa kecil.     

"Tak usah tertawa!" bentak Vince Hong masih tak bersahabat. "Jangan pernah bermimpi untuk merebut dia dariku! Kalian sudah bercerai! Ingat itu!" desisnya keras seakan raja kobra terhadap lawannya.     

Zuko dan Azuma pun kini sadar siapa sosok perempuan dalam dekapan posesif Vince Hong. Tak lain adalah istri pertama majikan mereka. Mantan istri, tepatnya.     

Yah, wajar saja Zuko tak mengenali karena saat dia bekerja pada Nathan Ryuu, lelaki itu sudah tidak memiliki satu perempuan pun sebagai pendamping. Azuma apalagi. Hanya Itachi yang sudah pernah berjumpa dengan Ruby dulunya.     

"Ha ha ha, jangan khawatir mengenai itu, Vince. Astaga kau ini, aku begitu gemas jika melihat tingkahmu yang seperti itu." Wajah Nathan Ryuu benar-benar menampakkan kegemasannya atas tingkah posesif Tuan Muda Hong.     

Dulu, ketika dia gemas pada Vince Hong, Nathan Ryuu tak segan mencubit pipi Vince Hong meski itu beresiko mendapatkan pukulan dari lelaki Hong Kong tersebut.     

Tapi, bukankah Nathan Ryuu sudah kenyang dengan berbagai pukulan dari Vince Hong sebelumnya?     

"Haiyaa … kalian ini! Kenapa masih saja ribut seperti anak kecil jika bertemu!" Ruby melerai sembari terus bergelanyut pada tubuh Vince Hong dengan manja tanpa merasa risih di depan mantan suaminya.     

"Dia berbahaya, Ru! Aku tak mau mengambil resiko," desis Vince Hong.     

"Bagaimana bisa aku berbahaya, Vince?" sanggah Nathan Ryuu dengan wajah seakan tenggelam dalam putus asa mendalam. Tentu saja itu hanyalah sekedar berlakon saja untuk meledek Vince Hong. "Bukankah dulu kita adalah tim yang solid?"     

Nathan Ryuu seakan sedang mengingatkan pada Vince Hong mengenai kerja sama mereka di masa lalu ketika melawan Jordan Yeoh, Eva Lee dan Onodera Shigeru.     

"Itu dulu! Jangan kaitkan dengan sekarang," balas Vince Hong masih memasang sikap waspada pada Nathan Ryuu.     

"Apa kau benar-benar khawatir aku akan memikat Hana?" goda Nathan Ryuu sambil menahan tawa geli. Yah, Vince Hong tetaplah Vince Hong, lelaki keras kepala dan pencemburu berat ketika itu mengenai Ruby.     

"Tentu saja! Kau iblis berbulu manusia! Aku tak percaya padamu!" Mata tajam Vince Hong semakin menukik menatap Nathan Ryuu.     

"Tsk, Vin, jangan begitu. Bagaimana pun, Ryuu sudah pernah berjasa membantu kita melalui masa-masa sulit waktu itu, kan?" Ruby mengelus pelan dada suaminya, Vince Hong.     

"Vince, kau bisa tenang mengenai itu." Nathan Ryuu segera saja mengeluarkan sebuah cincin dari dalam dompetnya dan memasang ke jari manisnya. "Karena aku sekarang sudah memiliki ini."     

Mata besar Ruby membulat ketika melihat cincin emas yang melingkari jari mantan suaminya. "Woaa … Ryuu! Kau … kau ternyata sudah beristri!" Wajah Ruby menampilkan suka cita.     

Sambil mengulum senyumnya, Onodera muda itu mengangguk ke Ruby. Lalu dia berkata, "Ini istriku." Ia menyodorkan ponselnya dan menunjukkan foto-foto Reiko.     

Ruby melepaskan sejenak pelukannya ke Vince Hong dan menerima ponsel dari tangan Nathan Ryuu untuk bisa lebih leluasa melihat foto perempuan yang diakui sebagai istri dari mantan suaminya.     

"Vin, coba lihat, dia sangat cantik! Dan muda, hi hi!" Ruby ikut memperlihatkan foto itu kepada Vince Hong sambil dia masuk kembali ke dekapan Vince Hong. Lalu dia melirik ke Nathan Ryuu sambil terkikik, "Ryuu, kau berhasil menggaet daun muda, hi hi, kau memang nakal."     

"Tsk! Ini pasti hanya foto artis Jepang saja yang dia aku-aku sebagai istri!" Vince Hong menolak percaya begitu saja. Yang dia yakini adalah Nathan Ryuu merupakan lelaki licik dan berbahaya meski tidak pernah bertindak kejam terhadap dia dan Ruby.     

"Coba gulir lebih ke bawah lagi. Itu tadi foto ketika dia sedang berpose untuk gaya idol dia." Nathan Ryuu melipat dua lengan di dada.     

"Ohh? Idol?" Ruby menaikkan alisnya dan mulai menggulir ke bawah galeri foto di ponsel itu dan ia menemukan banyak foto mesra Reiko dan Nathan Ryuu dalam berbagai pose manis.     

"Huh! Rupanya kau datang ke sini hanya untuk pamer sudah bisa menggaet daun muda? Dasar om-om tua pedofil!" rutuk Vince Hong.     

"Vin!" Ruby menepuk dada suaminya sembari mendelik.     

"Fu fu fu … Vince memang susah dipuaskan, yah!" ejek Nathan Ryuu.     

"Tidak akan olehmu! Nah, kau sudah pamer, sekarang pulang!" hardik Vince Hong sambil satu tangan dikibaskan ke depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.