Inevitable Fate [Indonesia]

MV Debut Synthesa



MV Debut Synthesa

0Hitori de kimeta koto wo ima fumidasou .. Tabidatsu hi wa yume e no ippo .. Tsuyogaru tsubomi     
0

((Sekarang aku akan melangkah pada hal yang telah aku putuskan .. Perjalanan ini adalah selangkah menuju impian .. Tunas yang tumbuh kuat))     

- Tsuyogaru Tsubomi (Tunas Yang Tumbuh Kuat) by Nogizaka46 -     

============     

Abaikan sebentar kesibukan baru Shingo di Tiongkok, beralih saja ke bagaimana Reiko sedang bermanja di pangkuan Nathan Ryuu malam ini.     

Kepalanya direbahkan sambil dia dan suaminya sama-sama menatap ke layar televisi yang telah disambungkan dengan Yutub.     

"Aku jadi berdebar-debar, sayank." Suara lembut Nathan Ryuu selembut usapan tangannya ke rambut sang istri yang merebahkan kepala di pahanya.     

"Hu-um, aku juga berdebar-debar, Ryuu. Semoga saja hasilnya bagus." Reiko mengangguk sambil menoleh sebentar ke atas untuk menyaksikan ketampanan wajah sang suami.     

"Apakah kau sendiri belum melihat hasil jadinya?" tanya Nathan Ryuu sambil membalas tatapan istrinya.     

"Belum. Kami semua belum boleh melihat hasilnya. Dan tadinya Aoi-chan sempat mengusulkan agar kami menonton bersama-sama berlima, tapi Ruri-chan tak mau karena dia hendak menonton sendiri di tempatnya." Reiko menjawab suaminya sambil alihkan pandangan kembali ke layar televisi lebar di depannya.     

"Ohh, ternyata begitu." Nathan Ryuu pun mengelus pipi Reiko.     

"Ehh, ehh, itu sudah mulai! Sudah countdown!" Reiko menunjuk ke layar, lalu dia pun bangun dari rebahnya, menegakkan punggung sambil matanya fokus ke televisi.     

Setelah layar itu menayangkan hitung mundur hingga ke angka 1, muncullah sebuah MV atau Music Video yang ditunggu-tunggu keduanya.     

Betul, itu adalah MV dari grup Synthesa, MV debut mereka yang dibuat dengan penuh perjuangan berbulan-bulan lamanya, bertaburan keringat, darah dan air mata untuk mencapai ke tahap debut.     

Segera, musik pembuka mengalun dan diiringi kemunculan satu demi satu anggota Synthesa di layar sambil sesekali mereka terlihat bernyanyi ataupun berpose.     

"Wah, kau luar biasa cantik di video debutmu, sayank." Nathan Ryuu merengkuh tubuh sang istri ke dekapan dan mengecup keningnya. "Sungguh MV yang menyenangkan mata siapapun pastinya."     

"Benarkah?" Reiko menoleh sekejap ke suaminya dan melihat Nathan Ryuu menggangguk, dia pun tersenyum senang. "Bagaimana dengan musiknya?"     

"Sebentar, biar aku dengar lebih mendalam dulu." Kemudian, Nathan Ryuu kembali fokus ke layar televisi yang menayangkan video musik debut grup sang istri. "Waahh, kau sangat cantik dengan baju emasmu itu, sayank."     

"Sungguh?" Reiko bertanya secara retoris dan terkikik senang, berkata lagi, "Sepertinya stylish G&G tahu kalau suamiku ini menyukai warna emas, makanya aku diberi gaun yang emas itu."     

"Ohh tidak, sayank, apakah kau benar-benar memberitahu stylish-nya kalau aku penyuka warna hitam dan emas? Lihat, sekarang outfit-mu berwarna dua favoritku!" Tangan Nathan Ryuu terjulur ke depan saat muncul adegan Reiko memakai gaun panjang ala perempuan di era abad pertengahan, gaun panjang itu berwarna hitam dengan warna emas di bagian tengahnya memanjang dari atas hingga bawah.     

"Hi hi! Tentu saja aku tak mungkin memberitahu itu ke stylish-nya, Ryuu. Apa aku sudah gila aku berkata bahwa suamiku menyukai warna emas dan hitam jadi tolong beri aku gaun dengan warna itu?"     

"He he he, aku saking senangnya, sayank. Hm, kurasa kau memang pantas memakai gaun dengan dua warna itu." Nathan Ryuu segera menoleh ke istrinya, kemudian menatap lekat-lekat ke Reiko sambil keningnya berkerut dan dagu dielus jarinya sendiri, memperlihatkan sikap orang sedang berpikir keras.     

"Ke-Kenapa, Ryuu? Kenapa melihatku seperti itu?" Reiko jadi bingung, bertanya-tanya apa yang mungkin sedang dipikirkan oleh sang suami mengenai dirinya.     

"Sungguh, sayank … ketika nanti hubungan kita terkuak di publik, maka aku akan membanjirimu dengan gaun serta pakaian bagus berwarna hitam dan emas." Satu sudut mulut Nathan Ryuu terangkat saat dia tersenyum menyeringai.     

"Ryuu, kau … kau tidak bermaksud agar ini terkuak cepat, kan? Hanya demi agar aku bisa memakai gaun yang kau belikan itu?" Reiko memandang waspada ke suaminya.     

"Ha ha ha! Tentu saja aku tidak sekeji itu mematikan karir istriku saat itu sedang mulai dibangun, sayank. Kau bisa tenang mengenai itu. Aku akan tetap merahasiakan itu dan semua biarlah berjalan mengalir apa adanya saja tanpa ada rekayasa."     

"Kau berjanji mengenai itu, Ryuu?"     

"Tentu, sayank. Aku ini pria baik yang bahkan tak tega membunuh semut!"     

"Hm, baiklah."     

Kemudian, musik video debut Synthesa pun selesai dan Nathan Ryuu terus saja membanjiri telinga Reiko dengan pujian tiada henti.     

Namun, baru saja pria Onodera itu hendak menggendong sang istri ke kamar, telepon genggam Reiko bergetar di meja kecil sebelah sofa.     

"Moshi moshi? Ahh! Ru-chan!" Rupanya itu Runa yang menghubungi Reiko malam itu.     

"Rei-chan!" seru Runa dengan suara bersemangat. "Aku sudah melihat MV debutmu, dan itu … ke-ren se-ka-li!"     

"Ha ha! Benarkah?"     

"Tentu saja! Aku sampai ingin berteriak ke semua orang bahwa MV keren Synthesa itu milik sahabatku!"     

"Ha ha ha, Ru-chan kau ini ada-ada saja! Tapi terima kasih karena sudah menontonnya."     

"Bolehkah aku besok mempromosikan MV-mu itu ke rekan-rekan kerjaku?"     

"Um … asalkan itu tidak membuka hubungan antara aku dan Ryuu, aku rasa baik-baik saja."     

"Yosshh! Besok akan kuminta rekan-rekanku menonton MV-mu! Mereka harus tahu, orang di MV itu adalah sahabat terbaikku!"     

Mereka pun berbincang sebentar sebelum diakhiri di menit ke-26. Setelah itu, Reiko menatap ke suaminya dengan senyum terkembang dan ia berkata, "Rasanya sungguh senang ketika kerja keras kita dihargai dengan baik oleh orang lain, yah Ryuu!"     

"Tentu saja, sayank. Itu sudah pasti." Nathan Ryuu sudah hendak mengangkat tubuh sang istri ketika lagi-lagi terdengar suara getar ponsel Reiko di tangan wanita itu.     

"Tunggu sebentar, biar aku lihat ini siapa." Reiko menjauh sedikit dari suaminya untuk melihat siapa gerangan yang meneleponnya. "Yuza-kun!" serunya dengan wajah gembira.     

Kemudian, panggilan itu pun diterima Reiko dan mereka mengobrol seru selama belasan menit. Yuza juga baru saja selesai menonton MV debut Reiko dan sama seperti Runa, dia memberikan banyak pujian kepada Reiko selain ucapan selamat karena Reiko sudah berhasil debut dengan gemilang.     

Setelah menunggu Yuza dan istrinya mengakhiri obrolan, Nathan Ryuu bertanya, "Apakah sekarang aku sudah boleh menguasai istriku sendiri?"     

Reiko termangu mendengar pertanyaan konyol suaminya dan dia pun tertawa kecil karena geli. "Hi hi hi! Baiklah, aku milikmu sekarang, Tuan Muda Onodera." Dua tangannya terjulur ke depan, pasrah jika Nathan Ryuu hendak membopongnya ke kamar.     

Malam itu, banyak orang yang menonton MV debut Synthesa dan sebagian besar dari mereka merupakan penggemar Synthesa yang sudah terbentuk semenjak grup itu aktif di media sosial dengan membawa konten-konten agar orang tidak asing terhadap mereka.     

.     

.     

Di tempat lain ….     

"Jadi, itu videonya Reiko si jalang itu?"     

"Bu, jangan sebut Reiko dengan kata-kata seperti itu."     

"Tapi dia memang jalang di mata Ibu! Dia sudah membuat kakakmu cacat permanen dan itu tak akan bisa Ibu lupakan!"     

"Bu, Tomo-nii begitu karena ulahnya sendiri! Kapan sih Ibu mau menerima penjelasan itu? Sudah jelas itu terjadi karena tindakan ngawur Tomo-nii sendiri dan dia dilukai di dalam penjara."     

Rupanya itu adalah Runa dan ibunya. Kebetulan saja, Nyonya Sayuki sedang berada di Tokyo dan menginap di apato Runa yang sebenarnya apato milik Reiko.     

"Kalau dia tidak dijebloskan ke penjara, tentu dia tidak akan kehilangan sebagian jari-jarinya, Runa!"     

"Ahh, sudahlah … aku hanya akan makin kesal saja jika terus berdebat masalah ini dengan Ibu. Aku pergi dulu." Runa memilih keluar apato untuk mencari udara segar. Dia pun menghubungi Zuko agar lelaki itu lekas menjemput dia di apato.     

.     

.     

Di tempat lain lagi ….     

"Hah? Dia … dia itu … ReA?"     

"Iya! Sampai kapan kau terus saja tak percaya? Dia itu ReA, teman satu grup utaite kita!"     

"Kenapa … kenapa dia sekarang bisa … bisa jadi idol?"     

"Memangnya kenapa?"     

"Suaraku jauh lebih baik darinya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.