Inevitable Fate [Indonesia]

Ajakan Nona Kizo



Ajakan Nona Kizo

0Dengan gaya anggun penuh kharisma, wanita muda yang menjadi pusat perhatian di acara lelang proyek ini menghampiri kerumunan Nathan Ryuu, dan mengucapkan selamat pada pemuda Onodera itu, kemudian dia menyambung dengan kalimat, "Nampaknya tidak berlebihan jika suatu hari nanti kita bisa bekerja sama, Anda setuju mengenai ini, Tuan Onodera?" Nona Kizo tanpa ragu-ragu menyatakan keinginannya pada Nathan Ryuu.     
0

"Ohh, itu tentunya sebuah kehormatan bagi SortBank jika bisa menjalin kerja sama dengan Kizo Group." Nathan Ryuu sengaja menempelkan perusahaan Nona Kizo dalam jawabannya alih-alih hanya menyebut si nona saja, dengan maksud agar Nona Kizo paham bahwa Nathan Ryuu sudah menetapkan 'batas' hanya sampai hal perusahaan saja, tidak lebih.     

Nona Kizo mengangguk, entah apakah dia paham rambu-rambu dari Nathan Ryuu atau tidak. Senyum samarnya terlihat sebelum dia akhirnya pergi dari kerumunan itu.     

Namun, pada saat acara selesai dan masing-masing pengusaha hendak pergi, Nona Kizo menghampiri Nathan Ryuu yang sedang bersama beberapa pengusaha di lobi utama gedung, bertanya, "Apakah saya bisa mengajak Anda sekalian berwisata kereta beberapa hari menggunakan Shiki-Shima?"     

Para pengusaha termasuk Nathan Ryuu terhenyak beberapa saat mendengar ajakan halus dari Nona Kizo.     

Apa itu Shiki-Shima? Itu merupakan kereta mewah di Jepang. Bahkan mendapat label Japan's Most Luxurious Train karena saking bonafidnya. Perjalanan elit dikenakan biaya perjalanan tiga hari dua malam menginap di kabin paling mewah di kereta, Shiki-Shima Suite, bisa menghabiskan biaya lebih dari $9300 untuk satu penumpang saja, dan sekitar $6200 per orang untuk pasangan. Perjalanan yang sama menghabiskan biaya hampir $ 4500 per orang untuk kabin hunian ganda tingkat terendah.     

Namun, untuk kabin paling mewah, bisa dikenai biaya dari $9000 hingga $10.000, sungguh harga yang sangat fantastis hanya untuk menikmati sebuah perjalanan dengan kereta. Namun, tentu saja fasilitas kelas atas dan tawaran keindahan panorama ketika kereta melintas itu juga menunjang alasan kenapa semahal itu biaya tiketnya.     

"Wah! Shiki-Shima!" Seorang pengusaha di sebelah Nathan Ryuu sampai menyeru.     

"Kebetulan Shiki-Shima hendak berjalan dari Aomori ini ke Tohoku. Hanya perjalanan 3 hari 2 malam saja. Anggap ini sebagai niat baik saya sebagai junior untuk menjalin hubungan baik dengan Anda sekalian para senior." Nona Kizo menambahkan sambil sikapnya merendah dengan kepala sedikit menunduk sebagai kesungguhan dia. Benar-benar seorang junior yang sopan dan menyenangkan.     

"Ha ha ... rasanya akan sangat berdosa jika aku sebagai senior ini menolak niat baik juniorku, kan?" Pengusaha di dekat Nathan Ryuu terkekeh ringan sembari melirik ke yang lainnya di kerumunan kecil itu, seolah membujuk mereka.     

"Ya, tentu saja aku bersedia. Tapi, apakah ini tidak apa-apa?" tanya pengusaha lain. Beliau memaksudkan mengenai biaya.     

"Junior ini yang akan mengurus segala sesuatunya untuk Anda sekalian, tolong jangan dimasukkan ke hati. Junior ini hendak menggunakan kesempatan perjalanan nanti untuk menimba ilmu bisnis dari Anda sekalian." Nona Kizo begitu santun melantunkan permintaannya yang membujuk.     

Nona Kizo ingin menggunakan bahasa Inggris "please rest assured" untuk menjawab mereka, namun menimbang bahwa dia berbicara dengan yang lebih tua, rasanya kurang tepat jika menggunakan frasa Inggris. Karena itu, dia memakai kata yang paling mendekati frasa Inggris tadi.     

Dia bersedia membayar semua tiket perjalanan mereka nantinya. Bagi pewaris Kizo Group, mengeluarkan beberapa puluh ribu USD rasanya bukan hal sulit, apalagi jika ada motif tersendiri untuk itu.     

"Sepertinya ini sebuah tawaran yang menarik, bukan? Kalian setuju?" Pengusaha di seberang Nathan Ryuu menatap yang lainnya di situ. "Apalagi kebetulan aku memiliki waktu santai setelah ini, tak ada salahnya mengendurkan saraf sejenak di Shiki-Shima."     

"Aku setuju." Pengusaha lain mengangguk dan menoleh ke Nathan Ryuu, "Onodera-san, kau pastinya juga ikut, kan?"     

"Aku?" Nathan Ryuu menimpali, "Itu memang sebuah hal baik untuk kita membimbing junior kita, tapi aku tak tahu apakah aku bisa ikut atau tidak."     

"Ahh ... Onodera-san, kenapa begitu? Apa yang kau ragukan?" Pengusaha di sebelah Nathan Ryuu menyenggol lengan lelaki Onodera itu.     

"Selain aku harus memastikan situasi di rumah terlebih dahulu, aku juga membawa banyak bawahan ke sini, jadi akan sangat tidak nyaman jika—"     

"Tidak perlu khawatir mengenai itu, Tuan Onodera," potong Nona Kizo. "Mereka bisa ikut naik kereta bersama kita. Sesekali beri mereka waktu untuk bersantai sambil berwisata kereta, bukan begitu?"     

Nathan Ryuu tertawa kecil sebelum berkata, "Rasanya akan sangat tidak pantas jika biaya bawahan saya pun harus ditanggung Anda, Nona Kizo." Ia akan merasa terganggu jika sampai orang lain memberikan akomodasi untuk anak buahnya. Rasanya itu kurang pantas menurutnya.     

"Ayolah, Onodera-san!" bujuk lainnya. "Luangkan 3 hari saja untuk kita bisa lebih akrab. Tidak ada salahnya bersantai sejenak beberapa hari, kan? Atau kau terbelenggu akan sesuatu di rumah?" selidik pengusaha itu.     

Nathan Ryuu bagaikan tersengat ketika kalimat terakhir pria di sampingnya terlantun. Dia masih harus menyembunyikan status pernikahan dia dengan Reiko demi sang istri yang sedang menapaki karir sebagai idol. "Ohh, tidak, tidak ada apapun yang membelenggu saya, ha ha ha. Hm, bisa saya pertimbangkan mengenai perjalanan Shiki-Shima ini."     

"Tolong pertimbangkan dengan baik, Tuan Onodera, karena saya pun butuh beberapa saran bisnis dari Anda sebagai pengusaha muda yang sukses." Nona Kizo benar-benar tidak putus asa.     

Nathan Ryuu mengangguk dan berkata, "Saya akan rundingkan dulu ini dengan bawahan saya."     

"Baiklah." Nona Kizo mengangguk dan membiarkan Nathan Ryuu keluar dari kerumunan itu untuk pergi ke Itachi dan lainnya sedang duduk bersama di sofa lobi.     

Nathan Ryuu datang ke Itachi dan 2 lainnya, lalu menyampaikan mengenai ajakan sekaligus tawaran berwisata kereta dari Nona Kizo.     

"Wah, apakah itu nona pewaris tunggal dari Kizo Group, bos?" tanya Zuko ketika Nathan Ryuu selesai menjelaskan.     

"Ya, itu memang dia." Nathan Ryuu mengangguk.     

"Tadi aku melihat kedatangannya, sungguh wanita yang sangat menarik dan penuh wibawa! Pantas saja dia dipilih sebagai pewaris tunggal." Zuko bergumam lirih.     

"Tuan, lalu Nyonya ...." Itachi mengingatkan.     

"Aku akan menghubungi Rei dulu." Nathan Ryuu menggunakan kesempatan ini untuk mengambil ponselnya dan menghubungi sang istri.     

Segera, telepon itu tersambung dan diangkat oleh Reiko sendiri. "Ya, Ryuu?"     

"Sayank, bagaimana kabarmu di sana?"     

"Aku? Baik-baik saja seperti biasa. Dan tentunya lelah meski gembira. Kau tahu, hari ini aku dan yang lain membuat live streaming berlima! Ini merupakan hal langka bagi kami bisa secara komplit tampil di video live kami!"     

"Ahh, baguslah kalau begitu. Sayank, kau makan dengan baik di sana, kan?"     

"Tentu saja! Oh ya, Ryuu ... kau jadi pulang besok?"     

"Kemungkinan seperti itu, sayank. Tapi, baru saja aku mendapat ajakan dari kolega-kolega di sini untuk melakukan perjalanan kereta wisata selama 3 hari 2 malam."     

"Ohh?" Reiko memiringkan kepala sambil telepon tetap menempel di telinganya. Kira-kira, seperti apakah respon dia mengenai itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.