Inevitable Fate [Indonesia]

Libur yang Tidak Libur



Libur yang Tidak Libur

0Tabiat Nyonya Revka memang tidak seperti manusia pada biasanya. Kadang dia terlalu eksentrik dan terkesan aneh dengan kelakuan-kelakuannya yang out of the box.     
0

Memprovokasi para figuran lelaki agar bersikap agresif pada idol-idolnya sendiri … intrik macam apa itu?     

-0-0—0—0-0-     

"Kupikir kau akan libur hari ini, Rei." Tami menyambut Reiko yang pagi ini sudah muncul di ambang pintu kamar dorm.     

"Ohh? Ahh, aku mungkin sudah terlalu terbiasa ke sini tiap pagi. Yah, tidak ada salahnya datang mengunjungi kalian, kan?" Reiko tersenyum sambil melepas sepatunya sebelum masuk ke kamar dorm.     

"Rei-chan? Kau datang?" Aoi muncul dari dalam kamar mandi dengan rambut basah yang dia gosok menggunakan handuk. Sepertinya dia baru selesai mandi. "Aku pikir kau mengambil libur ini."     

"Rei-nee, kau tidak libur?" Kini muncul Yuka dari arah luar sambil membawa baki berisi 3 mug cokelat hangat. Sepertinya dia baru dari dapur. "Bukankah hari ini dibolehkan libur sesudah syuting kemarin?" Ia bertanya beserta wajah heran dia ke Reiko.     

"Apa kau tidak ingin bertemu aku, Yu-chan? Hm?" Reiko gemas dan mencubit lembut pipi Yuka.     

Cekikikan kecil keluar dari mulut Yuka saat dicubit lembut oleh Reiko. "Tentu saja aku senang bertemu Rei-nee. Ohh! Aku sudah membuat cokelat hangat. Rei-nee mau? Kebetulan aku sudah membuat tiga."     

Mata Reiko melirik singkat ke baki di tangan Yuka. Memang ada 3 mug di sana, dan pastinya itu untuk Yuka, Aoi dan Tami. Namun, Yuka dengan cepat memberikan bagiannya untuk Reiko. Ini membuat Reiko terharu. "Untukmu saja, aku tadi sudah minum susu hangat di rumah, kok! Masih kenyang." Sambil tersenyum manis, Reiko menepuk ringan lengan Yuka.     

"Ohh, baiklah." Yuka membalas senyuman Reiko dan berjalan masuk kamar untuk meletakkan baki tadi di atas meja di sana. "Kalian, ayo diminum cokelat hangatnya." Ia memanggil Aoi dan Tami.     

"Wah! Cokelat hangat! Memang paling enak diminum saat udara sejuk begini!" Aoi bergegas menghampiri meja untuk mengambil mug bagiannya. Tami berjalan di belakangnya dengan santai.     

"Pagi ini adakah jadwal resmi untuk kita?" tanya Reiko sambil henyakkan pantat di kasur yang seharusnya untuk dia di dorm ini.     

Tami menggeleng dan berkata, "Tidak ada, tapi kalau memang kita butuh berlatih, kita bisa gunakan ruang latihan, begitu kata Maida-san semalam saat kau dan Ruri sudah pulang." Kemudian, dia menyesap cokelat hangatnya perlahan-lahan.     

"Ohh, baguslah kalau begitu." Reiko mengangguk senang. Sebenarnya, hari ini Synthesa memang diberikan libur sehari setelah menjalani proses syuting MV yang melelahkan selama 3 hari. Namun, Reiko memilih pergi ke dorm karena Nathan Ryuu hendak pergi menemui kolega di kota lain selama seharian dan Reiko tak ingin ikut agar tidak mengganggu urusan suaminya.     

Sebenarnya Nathan Ryuu sempat menawari Reiko jika ingin ikut dia keluar kota, namun Reiko tidak ingin mengambil resiko terlihat seseorang di luar sana saat dia bersama Onodera Ryuzaki.     

Oleh karena itu, Reiko tetap datang ke G&G.     

"Bagaimana kalau kita melakukan vlog atau live streaming?" tanya Aoi.     

"Wah, usul bagus!" Mata Tami membola saat mendengar ucapan Aoi. "Ayo kita telepon Ruri-chan! Kita membuat vlog berlima agar pantas!"     

"Huh, memangnya tuan putri manja seperti dia sudi datang di hari libur begini? Pasti dia saat ini masih meringkuk seperti anak anjing di kasurnya," gerutu Aoi tanpa ragu-ragu.     

"Siapa yang kau sebut anak anjing, hah?" Mendadak saja muncul suara Rurika di ambang pintu kamar dorm.     

"Ruri-chan!" Reiko berseru spontan saat melihat Rurika sudah ada di pintu yang terbuka.     

"Wah! Anak anjingnya sudah datang!" seloroh Aoi sambil tersenyum jahil.     

"Hai, anak babi diam saja!" Mata Rurika mendelik gahar ke Aoi yang tertawa ringan.     

"Ruri, kenapa kau juga datang? Kupikir kau mengambil jatah libur ini." Yuka menyapa Rurika menggunakan suara pelan dan lembutnya.     

"Hm, kau tak ingin aku datang? Kau mengusirku?" Kini ganti tatapan tajam Rurika terarah ke Yuka.     

"O-Ohh! Tidak! Tidak begitu, Ruri. Maafkan aku." Yuka ciut ditatap galak Rurika seperti itu.     

Aoi menghampiri Yuka dan merangkul bahunya dengan santai sambil berkata ke Rurika, "Hei, anak anjing, jangan menyalak begitu galak. Lihat, Yu-chan sampai gemetar begini, dasar anak anjing jahat, pfftt!" Ia sambil menahan tawa.     

"Anak babi! Kau minta aku panggang, hah!" Rurika kembali mendelik ke Aoi.     

"Ruri-chan, ayo bersama-sama membuat vlog atau live streaming!" Reiko meraih tangan Rurika untuk digenggam. Ia harus menghentikan pertengkaran tak jelas antara Rurika dan Aoi sebelum itu berlarut-larut.     

"Hn?" Rurika menoleh ke Reiko, kemudian wajah gaharnya berubah lembut ketika bertemu tatap dengan mata Reiko. "Hm, karena Rei-nee yang meminta … aku bisa mempertimbangkan itu!" Ia segera palingkan pandangan ke arah lain sambil berlagak tegas dengan dagu terangkat sedikit.     

Reiko terkikik melihat sikap tsundere dari Rurika yang terlihat menggemaskan. "Hi hi … baiklah kalau begitu. Apakah kalian sudah mandi semua?" Ia bertanya ke Yuka, Aoi dan Tami.     

"Sudah, kami sudah mandi semua, Rei. Tadi Aoi yang terakhir." Tami menjawab sembari anggukkan kepala ke Reiko.     

"Oke, ayo!" Reiko mengajak mereka untuk ke ruang latihan melakukan live streaming.     

"Tunggu! Aku harus pakai baju yang keren dulu!" Aoi berseru. Dia tidak mengira libur malah akan mereka isi dengan kegiatan grup seperti melakukan live streaming.     

"Tsk, anak babi untuk apa berpakaian bagus?" ejek Rurika.     

"Anak anjing jangan suka menggonggong, oke!" balas Aoi sambil mencari-cari pakaian di lemarinya sebelum dia melesat masuk kembali ke kamar mandi.     

"Hei, bagaimana kalau kita melakukan cover dance beberapa lagu yang sedang hits?" usul Tami. "Live streaming sudah terlalu sering kita lakukan. Kali ini bagaimana jika cover dance saja?"     

"Apakah itu tidak cukup sulit?" Reiko menyampaikan keberatannya. "Tentu nanti ada yang belum paham dengan dance lagunya, kan? Lebih baik kita seragamkan dulu lagu apa yang akan kita cover."     

"Ahh, betul juga katamu, Rei." Tami menerima pendapat Reiko. "Lalu, menurutmu, kita lakukan apa pagi ini? Maida-san meminta kita untuk lebih banyak membuat konten dan menyapa fans agar mereka terbiasa dengan kehadiran kita di media online."     

"Um …." Reiko berpikir. Lalu, matanya berbinar tanda dia menemukan ide. "Ahh! Bagaimana jika kita menari suka-suka saja pada lagu apapun?"     

"Maksudnya?" Rurika bertanya dengan wajah penasaran.     

"Yah, nanti kita putar lagu apapun yang kita ingin, lalu lakukan saja dance sesuka kita meski lagu itu tanpa ada tariannya. Dan misalkan lagunya kebetulan punya koreografi tarian, kalau kita bisa maka kita tarikan saja sesuai koreo-nya. Bagaimana?" Reiko menatap 3 member lainnya.     

"Oke, aku sudah siap!" Aoi muncul dari dalam kamar mandi dengan pakaian kasual yang trendi.     

"Centil sekali kau pakai baju seperti itu," ledek Rurika ketika melihat Aoi memakai pakaian seperti hendak pergi ke suatu tempat untuk tamasya.     

"Hei, anak anjing!" Aoi sudah siap membalas Rurika.     

Namun, Tami memotong lebih dulu dan berkata, "Aoi, sebaiknya kau ganti baju lagi, sana! Kami akan lakukan dance suka-suka. Hi hi!"     

"Hah?!" Aoi melongo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.