Inevitable Fate [Indonesia]

Cara Menangani Amiko



Cara Menangani Amiko

0Amiko merencanakan intrik selanjutnya menggunakan buzzer-buzzer die hard dia yang akan terus memberikan gorengan renyah di internet mengenai rumor hubungan mereka.     
0

Gorengan kali ini mengenai kabar liburan rahasia antara Amiko dengan Nathan Ryuu beberapa hari silam di sebuah pulau pariwisata di Bahama. Bahkan ada foto-foto mereka berjalan bersama menyusuri pasir dengan memakai pakaian pantai.     

Ada juga foto ketika mereka berbaring bersama di atas pasir, berjemur berdampingan dengan gaya cukup seronok. Semua foto diambil dari jarak cukup jauh, namun cukup jelas menampilkan wajah Amiko dan Nathan Ryuu.     

Ini menyebabkan kehebohan di Jepang. Mereka jadi semakin mengetahui wajah sebenarnya dari pewaris Onodera Shigeru yang selama ini kerap disembunyikan dari mata publik.     

"Wah, rupanya tuan muda Onodera ini begitu menawan!" tulis salah satu gadis di kolom komentar berita online tersebut.     

"Duh! Aku sungguh iri pada Hanji Amiko! Andai aku yang dipeluk … aku rela setelah itu aku tertabrak meteor!" timpal komentar lainnya.     

"Dia tampan sekali, ya ampun! Kapan aku bisa punya lelaki seperti dia? Apa aku minta pacarku operasi wajah seperti Onodera Ryu ini saja, yah!" Banyak komentar dari para gadis yang mengagumi Nathan Ryuu dan mereka tidak menahan diri.     

Mendadak, media sosial dipenuhi akan kekaguman para wanita akan ketampanan dan penampilan Nathan Ryuu. Runtuh sudah topeng rahasia yang biasa dikenakan Nathan Ryuu di depan publik.     

Kini, semua orang sudah mengetahui wajahnya dengan jelas. Ini membuat dia merasa tak nyaman. Dia akan kesulitan jika berada di ruang publik jika masyarakat umum sudah mengetahui wajahnya.     

"Tuan, apa yang ingin Tuan lakukan mengenai ini?" tanya Itachi ketika menemui Onodera muda di penthouse atas perintah sang bos.     

"Hghh … Hanji ini sebenarnya ingin apa dariku? Kenapa mengirimkan anaknya untuk menyusahkan aku?" Nathan Ryuu menatap ke Itachi sembari duduk santai di sofanya.     

"Tentunya bukan sesuatu yang baik, sepertinya, Tuan." Itachi menjawab.     

"Benar, aku juga mengira demikian. Aku jadi berpikiran buruk mengenai Hanji-san. Aku tak tahu, apakah dulu dia dengan ayah juga bersikap begini atau hanya kepadaku saja." Nathan Ryuu seperti sedang berbicara pada dirinya sendiri.     

"Saya tidak pernah mengetahui hubungan Tuan Hanji dengan Tuan Besar karena saya belum bekerja di SortBank ketika itu. Tapi, jika menurut penilaian saya, dulu pasti hubungan mereka baik dan saling mendukung." Itachi menyahut sembari masih berdiri di dekat Nathan Ryuu.     

"Hm, apakah menurutmu Hanji-san sedang meremehkan aku, Itachi? Kenapa instingku mengatakan demikian semenjak putrinya terus membuat masalah untukku."     

"Sepertinya insting Tuan tidak terlalu meleset."     

"Itachi, apakah ini karena Hanji-san menganggap aku terlalu hijau dan muda sehingga dia meremehkan aku?"     

"Kemungkinan begitu, Tuan. Maka dari itu, mungkin Tuan harus mewaspadai Tuan Hanji mulai sekarang."     

"Ya, kau benar."     

"Lalu, untuk urusan putri Tuan Hanji …."     

"Aku be—"     

Baru saja Nathan Ryuu hendak berbicara, matanya teralihkan pada sebuah berita singkat di televisi. Di sana, ada beberapa kumpulan wartawan yang mengepung Amiko ketika perempuan itu sedang keluar dari sebuah spa mewah.     

"Nona Hanji, tolong jelaskan mengenai liburan Anda dengan pewaris SortBank!" Seorang wartawan segera menyodorkan mikropon ke depan wajah Amiko.     

"Nona Amiko, apakah kalian benar-benar berlibur di Bahama seminggu lalu?"     

"Amiko-san, bagaimana hubungan Anda dengan Onodera Ryu? Sepertinya akhir-akhir ini tidak ada kabar hingga munculnya rumor kalian berlibur berduaan!"     

"Nona Amiko, kapan kalian hendak menuju ke pelaminan? Kalian adalah dua orang yang sangat serasi!"     

Menghadapi serbuan pertanyaan dari para wartawan itu, Amiko hanya tersenyum kecil, namun wartawan terus mendesaknya dan tidak mengijinkan dia mencapai mobilnya.     

Mau tak mau, Amiko pun mulai berbicara dengan suara lembut mendayunya, menyatakan bahwa dia adalah wanita terhormat nan elegan yang menjaga keanggunannya. Katanya, "Para wartawan sekalian, tolong jangan desak saya. Ini adalah masalah pribadi antara saya dengan Beliau, jadi tidak mungkin saya menyebarkannya kepada Anda sekalian. Jadi, saya mohon, biarlah ini tetap menjadi privasi kami."     

Setelah itu, para pengawal pribadi Amiko segera menyibak kepungan pada Amiko dan membawa nona besar mereka ke mobil dan meluncur meninggalkan kerumunan wartawan.     

Mendengar kalimat Amiko tadi, sudah tentu wartawan yang mengepung perempuan itu semakin gila berspekulasi liar. Mereka mulai bergegas kembali ke kantor masing-masing untuk menulis artikel, dan menyisakan satu wartawan dari stasiun televisi yang sedang ditonton Nathan Ryuu, berbicara mengenai Amiko dan Nathan Ryuu.     

"Sepertinya, hubungan dari Hanji Amiko dengan pewaris utama SortBank, Onodera Ryu, semakin mencapai titik terang dengan berbagai bukti foto dan juga pernyataan dari Nona Amiko baru saja …." Wartawan itu mulai mengoceh di depan kamera.     

Melihat hal itu, Nathan Ryuu mendesahkan napas singkat dan berkata, "Padahal aku tidak ingin bertindak kejam padanya, tapi kenapa dia begitu mendesakku, yah? Itachi, apakah menurutmu aku harus menunjukkan cakarku atau beri saya tepukan ringan untuknya?"     

"Semua saya serahkan kepada Tuan, karena saya yakin, Tuan lebih mengetahui yang terbaik untuk dilakukan." Itachi menjawab dengan sikap hormatnya seperti biasa.     

"Tsk, kau selalu saja begitu, Itachi," decak Nathan Ryuu sambil mulai mengangkat satu kaki untuk ditumpangkan ke paha lainnya dan satu tangannya menopang dagu dengan sikap santai dan jenuh.     

"Tugas saya bukan menentukan keputusan, tapi sebagai pendukung utama keputusan Anda, Tuan. Saya akan selalu melaksanakan apapun perintah Tuan, karena itu adalah tugas utama saya." Itachi menegaskan kewajiban dirinya di hadapan Nathan Ryuu.     

Onodera muda antara senang dengan kepatuhan Itachi, namun juga kadang kesal ketika dia memang membutuhkan saran. "Kali ini, aku ingin mendengar opinimu, Itachi. Mungkin dari opinimu, aku bisa menentukan sikap. Ayo, bicaralah!"     

Kalau sudah dikatakan demikian oleh Nathan Ryuu, maka Itachi pun bersedia menyampaikan pendapatnya. "Menurut saya, lebih baik jangan terlalu keras menangani putri Tuan Hanji, karena bagaimana pun juga, Tuan Hanji merupakan kolega lama SortBank. Akan terlihat buruk jika hubungan kalian rusak dikarenakan salah menangani Nona Hanji."     

"Hm, sepertinya ucapanmu ada benarnya juga, Itachi." Nathan Ryuu mengangguk-anggukkan kepala tanda dia memang setuju akan pemikiran Itachi, karena itu juga merupakan pemikiran dia. "Tapi, jika nanti Hanji-san terlalu jauh mendesakku, maka aku tidak punya pilihan lagi, ya kan Itachi?"     

"Tentu, Tuan. Saya ikut apapun keputusan Tuan."     

"Baiklah, kalau begitu, Itachi … temui Amiko dan bicara padanya untuk tidak lagi mengangguku. Apapun kalimatnya, aku percaya kau bisa merangkainya mewakiliku." Akhirnya, Nathan Ryuu memberikan titah agar sang sekretaris utama yang menjadi tangan kanan dia agar mengurus Amiko secara halus.     

Ini adalah cara yang sangat amat halus dari Nathan Ryuu. Yah, kecuali Amiko tak tahu diri dan menipiskan batas toleransi Onodera Ryuzaki.     

"Baik, Tuan. Akan saya atur pertemuan dengan Nona Hanji atas nama Tuan." Itachi membungkuk sebentar sebelum dia pergi dari penthouse.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.