Inevitable Fate [Indonesia]

Skema Dari Amiko



Skema Dari Amiko

0I am very, very crazy, very .. Eien ni tomaranai .. sekai no subete kono koukuu no naka     
0

((Aku sangat, sangat, sangat gila .. Takkan bisa berhenti selamanya .. Segalanya di dunia ini berada di dalam rahang ini))     

- Voracity (Kerakusan) by MYTH & ROID - OST. Overlord III -     

============     

Rupanya Nathan Ryuu sengaja mengerjai Amiko dengan mie pedas ala Korea yang dipesannya. Untuk makanan pedas, lelaki Onodera ini termasuk jagonya. Oleh karena itu, mie pedas seperti apapun dia masih sanggup bertahan.     

Tak heran ketika dulu dia kerap menyambangi lapak dagangan ayam pedas milik Bu Sayuki ketika Reiko masih bekerja di sana, dia dengan entengnya memakan semua ayam pedas pesanannya sementara Zuko akan menangis karena kepedasan.     

Kali ini, Amiko begitu berani mengganggu makan siangnya, maka jangan salahkan ketika gadis itu malah suka rela masuk ke neraka ciptaan Nathan Ryuu melalui mie pedas.     

Siapa suruh Amiko bergaya menyamakan makan siang dengan menu yang dipilih Nathan Ryuu!     

Sebagai gadis yang sudah cukup lama tinggal di Amerika dimana di sana jarang ada makanan pedas dan berbumbu tajam, tentu saja lidah Amiko saat ini sedang dihajar habis-habisan hingga semua ingus, air mata dan keringat mengucur deras darinya.     

Melihat tampang dan penampilan kacau Amiko saat ini, betapa puasnya Nathan Ryuu. Biar saja gadis itu tahu diri dan tahu tempat kedudukannya. Hendak mendekati Nathan Ryuu? Seberapa pantas dia!     

Wajah Amiko sudah merah membara dengan bibir membengkak dan lidahnya mulai mati rasa karena terbakar hebat dari bumbu mie tersebut. Tumpukan tisu sudah menggunung di dekat mangkuknya dan itu menimbulkan pemandangan cukup menjijikkan. Belum lagi hirupan keras ingus yang terdengar sesekali darinya.     

"A-aku benar-benar tak menyangka … sruutt! Mie bisa sepedas ini … sruutt! Haahh …." Amiko sudah terlihat kepayahan.     

"Sepertinya kau sudah tidak bisa bertahan lagi, belilah keju atau susu." Nathan Ryuu telah menyelesaikan makan siangnya dengan gaya santai seolah dia tidak merasakan pedas apapun di lidahnya.     

Amiko sampai keheranan luar biasa. Apakah warna merah di kuah mie milik Nathan Ryuu itu hanya pewarna makanan saja, bukan bumbu pedas seperti miliknya? Kenapa lelaki itu tidak terlihat sedikitpun kepedasan? Bahkan desis pun tak ada dari mulutnya, hanya sesekali mengusap keringat di dahi dengan gaya lelaki elegan saja.     

Apa Onodera satu ini masih manusia atau sudah menjadi iblis sehingga bisa menahan terbakarnya lidah?     

Masih berkutat dengan mie yang masih setengah dikarenakan Amiko cukup keras kepala ingin terlihat keren dan setara dengan Nathan Ryuu, dia tak sadar bahwa mie di mangkuk si Onodera sudah kosong dari mie dan apapun di sana, hanya menyisakan kuah merah saja.     

Bahkan, Amiko hanya bisa setengah sadar saja ketika melihat Onodera Ryuzaki bangkit dari kursinya diikuti asistennya. Ia antara mendengar atau tidak saat Nathan Ryuu berbicara padanya. Ia hanya melongo dan mengangguk bodoh saja tanpa paham apa yang dikatakan lelaki itu. Apakah kepedasan juga membuat telinga tuli selain otak kosong tak bisa berpikir jernih?     

Amiko sepertinya harus melalui hari yang masih panjang dan menyakitkan ketika nanti dia berada di WC.     

.     

.     

"Bos, kau yakin meninggalkan Nona Hanji begitu saja di restoran?" tanya Zuko ketika dia menyertai majikannya masuk ke dalam mobil.     

"Tak masalah, aku toh sudah berpamitan dengan pantas tadi, ya kan? Sepertinya dia masih ingin menikmati hidangannya, maka biarkan saja dia di sana beberapa saat." Nathan Ryuu menjawab sambil menyalakan ponsel untuk memeriksa beberapa pesan dan email yang masuk.     

Mendengar perkataan bosnya, Zuko pun hanya manggut-manggut saja sembari mobil mulai melaju meninggalkan restoran itu.     

-0-0—00—0-0-     

"Bos! Tumben sekali kau muncul di majalah gossip?!" tanya Zuko keesokan harinya.     

"Hm?" Nathan Ryuu tak paham. "Apa maksudmu?" tanyanya pada sang asisten.     

"Lihat ini." Zuko menyodorkan majalah fashion dan lifestyle khas wanita kepada majikannya yang duduk santai di sofa ketika ia datang ke penthouse untuk menjemput si bos.     

Nathan Ryuu menerima majalah tersebut dan di halaman gossip selebrita ada foto dia sedang duduk bersebelahan dengan Amiko. Keningnya langsung berkerut dan dia segera paham di mana itu terjadi.     

Restoran kemarin siang!     

Ya, ini memang adegan ketika Amiko berkata dia ingin menanyakan pada Nathan Ryuu tentang sosok pengusaha rekan ayahnya.     

"Hm, jadi begitu …." Kini Nathan Ryuu paham dengan jelas kenapa Amiko mendadak duduk di sebelahnya kala itu. Ia pun menyerahkan kembali majalah itu ke Zuko sambil muncul seringai di mulutnya.     

"Kenapa, Bos?" Zuko tak paham. "Bos, kuharap Nyonya tidak melihat ini atau dia bisa salah paham. Lihat, artikelnya sungguh provokatif!"     

[Ternyata, pemilik baru SortBank, Onodera Ryuzaki, telah memiliki tambatan hati dan wanita cantik beruntung itu tak lain adalah Hanji Amiko, putri seorang pengusaha besar di Jepang. Sudah berapa lama mereka berhasil menyembunyikan hubungan mereka?]     

Demikian bunyi artikel pendek yang mengiringi foto tersebut. Hah! Nathan Ryuu hanya bisa salut pada Amiko yang begitu cerdas menjebak dirinya.     

Ia yakin, Amiko menguntit dirinya dan ketika berhasil mendapatkan lokasi keberadaan dirinya, gadis itu menghubungi wartawan gossip atau menyuruh anak buahnya untuk diam-diam memotret ketika Amiko sengaja duduk di sebelahnya.     

Luar biasa. Sebegitu kerasnya usaha Amiko untuk mendekati Nathan Ryuu. Ada apa sebenarnya sehingga gadis itu sangat berminat terhadap dirinya? Magnet apa yang membuat Amiko ngotot ingin memiliki Nathan Ryuu?     

.     

.     

Ternyata, berita mengenai gossip Nathan Ryuu dan Hanji Amiko menyebar bagaikan api di rumput kering di musim kemarau. Apinya menggila dan menimbulkan kehebohan karena itu tidak hanya ditampilkan pada majalah wanita saja namun juga surat kabar, berita online, bahkan majalah bisnis.     

Dikatakan bahwa hubungan Nathan Ryuu dan Hanji Amiko diperlancar dengan kenyataan bahwa Tuan Hanji merupakan kolega bisnis si Onodera.     

Namun begitu, baik Nathan Ryuu maupun Amiko tidak ada yang berkomentar ketika mereka diuber wartawan. Untuk Nathan Ryuu, dia sangat mudah menghindari kejaran wartawan. Sedangkan Amiko, meski beberapa kali tertangkap kamera wartawan, dia hanya mengumbar senyum dan hanya senyum saja meski wartawan sudah getol menanyainya.     

"Nona Hanji, apakah benar kau berhubungan dekat dengan pewaris SortBank?"     

"Nona Hanji, apakah kau dan Onodera Ryuzaki akan menikah dalam waktu dekat ini?"     

"Tolong jawab saya, Nona Hanji, apakah hubungan kalian sudah terjalin sejak Nona masih di Amerika?"     

"Nona Hanji, kabarnya Nona sengaja kembali ke Jepang untuk menikahi Tuan Muda Onodera?"     

Amiko hanya tersenyum dan tersenyum saja menanggapi semua pertanyaan wartawan. Lalu, gadis itu melangkah anggun ke mobil yang menunggunya dan membawa pergi tanpa dia memberikan kalimat apapun kepada wartawan yang mengerubunginya.     

Di dalam mobil, Amiko terkekeh keras. Semuanya sesuai dengan rencananya. Dia menatap foto gosipnya lagi dan sangat puas. Gestur tubuh yang dia buat saat mendekat ke tubuh Nathan Ryuu sungguh luar biasa. Orang pasti mengira mereka sudah akrab dan intim.     

Apalagi para Keyboard Warriors yang dia sewa untuk menghembuskan berbagai gossip seperti yang tadi ditanyakan wartawan-wartawan itu.     

.     

.     

"Rei-nee … bukankah ini … ini suamimu?" Yuka agak tak yakin ketika dia menyodorkan ponselnya kepada Reiko saat mereka sedang berdua saja, rehat dari latihan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.