Inevitable Fate [Indonesia]

Debut Yuza Sebagai Idol



Debut Yuza Sebagai Idol

0Itachi yang mengamati kehebohan dalam dua bulan ini, memandang kagum pada majikannya. "Tuan, Anda memang selalu tahu kapan waktu menjatuhkan bom."     
0

"Fu fu fu … jangan remehkan strategiku, Itachi." Nathan Ryuu menjawab melalui video call saat Itachi menghubunginya untuk menyampaikan sebuah laporan mengenai berita Yonghae dan Woojae.     

Saat ini, Nathan Ryuu sedang duduk santai di ruang tengah penthouse dia sambil menunggu istrinya pulang.     

"Tidak ada yang bisa menyaingi Tuan untuk hal demikian. Tuan memang menakutkan," sambung Itachi.     

"Ha ha ha, mungkin!" Nathan Ryuu tertawa puas atas pujian Itachi.     

"Aku awalnya berpikir, kenapa Tuan tidak segera mempublikasikan rekaman-rekaman dari teman Yuza saat itu juga, ternyata untuk menunggu momen seperti ini." Itachi akhirnya paham dengan cepat mengenai strategi dari sang bos.     

"Ya, memang harus begitu jika ingin memberikan tembakan menyakitkan hingga tidak terlupakan oleh lawan. Cari momen ketika dia lengah dan suka cita, lalu segera hancurkan dia dengan serangan kita." Nathan Ryuu menyatakan dengan santai.     

Ternyata, alasan kenapa beberapa rekaman dari Wei Ying yang pernah diberikan ke Nathan Ryuu mengenai Yonghae dan juga Woojae tidak segera dibuka ke publik di media sosial, ternyata karena Onodera ini menunggu saat ketika kedua remaja itu hendak debut.     

Contohnya, Yonghae, sehari sebelum dia debut, dia dihantam dengan postingan mengenai aib dia.     

Lalu, mengenai Woojae, Nathan Ryuu sengaja membiarkan grup Woojae tetap debut selama sehari saja sebelum dihantam oleh berita mengenai manipulasi dan suap.     

Tentunya, pihak agensi Woojae akan sangat merugi karena mereka sudah keluar banyak uang untuk debut ini, apalagi dengan MV yang sangat futuristic yang pastinya menelan banyak biaya produksi.     

Dan setelahnya, grup dituntut untuk bubar oleh warganet yang sudah terlanjut muak dan marah. Yang tadinya disanjung-sanjung, kini dihempaskan bagai sampah menjijikkan.     

Serangan yang sangat telak dan mematikan dari Nathan Ryuu memang berbahaya. Dia bagaikan ular yang bersabar diam menunggu tikus mangsanya di depan dia, tidak bergerak selama beberapa saat hingga akhirnya si tikus merasa nyaman dan aman, tanpa menyadari bahwa di dekatnya ada keberadaan ular yang mengancam.     

Lalu … hap!     

Seminggu kemudian, ketika semua orang masih mengira bahwa yang bermasalah hanya agensi pembuat program survival tersebut, muncul lagi postingan yang disertai video rekaman mengenai Woojae dan Seungwan.     

Meledak? Tentu saja!     

Woojae yang hendak berpindah ke agensi lainnya, mendadak saja namanya dijatuhkan dengan keras akan rekaman itu.     

"Ternyata dia! Dia dalang semuanya!"     

"Ohh, astaga, aku tidak mengira … dia yang aku kira lelaki korban dari agensi itu, ternyata dia adalah dalangnya!"     

"Ehh, aku dengar dari temanku yang pernah menjadi peserta di sana saat itu, Woojae sangat bossy dan bisa menjadi pem-bully yang baik. Ayo, kita apresiasi prestasi bully dia!"     

"Bocah kaya seperti itu memang kadang menjijikkan!"     

"Hanya karena dia punya lebih banyak uang dari yang lainnya? Huh! Sombong!"     

"Aku doakan dia melarat setelah ini!"     

"Ternyata Seungwan tidak salah sepenuhnya! Dia diprovokasi si bocah kaya itu!"     

"Entah kenapa, aku jadi merasa kasihan pada Seungwan, dia diperlakukan tidak adil jika dihukum sendiri saja."     

"Penjarakan juga Woojae! Suruh si raja bully itu menemani Seungwan di selnya!"     

"Aku dengar dari teman Woojae di SMA, Woojae itu kerap mem-bully pelajar miskin di kelasnya."     

"Euwwhh … aku tak sudi mendukung dia lagi meski dia pindah ke agensi lain!"     

Dan karena hiruk pikuk kehebohan mengenai Woojae dan Seungwan, mereka berdua beserta Yonghae juga mengalami cancel culture. Oleh sebab itu, Woojae memutuskan untuk pergi keluar negeri.     

Sepertinya dia harus melupakan karir idolnya dan mencoba merintis karir lainnya yang mungkin saja bisa membuat dia menjadi raja kecil seperti keinginannya.     

-0-0—00—0-0-     

Setelah beberapa waktu dikejutkan dengan kehebohan mantan peserta program Survival Show XXX sebelum ini, tibalah saat untuk grup Yuza debut.     

"Sayank, kau tidak ingin melihat MV debut Yuza-kun?" tanya Nathan Ryuu pada Reiko melalui telepon karena sang istri belum juga tiba di penthouse.     

"Tunggu! Tunggu, Ryuu! Aku sedang dalam perjalanan! Jangan setel! Jangan berani-beraninya kau menyetel dulu! Tunggu aku!" jerit Reiko di seberang.     

Nathan Ryuu terkekeh geli. "Baiklah, baiklah, jangan panik, santai saja. Minta Benio membawa mobil dengan baik, tak perlu mengebut, oke!"     

"Oke!" Reiko pun menutup teleponnya dan dia tersenyum. "Aahh … rasanya lega melihat Yuza katanya sudah debut 4 jam lalu." Ia menyandarkan kepala dengan nyaman di sandaran.     

Benio melirik ke jok belakang menggunakan spion tengah sambil tetap menyetir. "Sebentar lagi Nyonya juga akan debut, kan?" tanyanya.     

"Ahh, ya, benar. Mungkin sekitar 3 bulan lagi aku debut. Doakan semoga semuanya lancar, yah Benio!" Reiko sambil tersenyum dan pejamkan mata.     

"Iya, Nyonya, aku yakin grup Nyonya akan baik-baik saja." Benio menyahut. Mobil pun kembali meluncur dengan lebih cepat menuju ke penthouse Nathan Ryuu.     

Setibanya di penthouse, Reiko bergegas lari ke depan layar televisi yang telah dihubungkan dengan kanal Yutub. "Ayo kita tonton! Ayo!" Ia begitu bersemangat dan segera meloncat ke sofa ruang tengah.     

"Kau tidak mandi dulu, sayank?" Nathan Ryuu melirik ke istrinya yang sudah hinggap di sofa.     

Reiko menggeleng cepat, katanya, "Tidak, tidak perlu. Aku ingin melihat dulu MV-nya dan setelah itu mandi."     

"Baiklah, kau sudah siap?" Nathan Ryuu memegang remote control, siap menekan tombol play.     

Menganggukkan kepala dengan semangat, Reiko mulai memfokuskan pandangan ke depan, ke layar televisi.     

Setelah tombol play ditekan Nathan Ryuu, MV debut grup Yuza pun dimulai.     

"Vasto. Nama grupnya ditulis cukup unik, yah sayank. Vas7o." Nathan Ryuu berkata. "Mungkin karena membernya berjumlah 7."     

"Sshhh, Ryuu, tenang dulu, oke. Aku ingin mendengarkan ini." Reiko tanpa menoleh ke suaminya, lekas menghentikan sang suami yang masih saja berceloteh.     

"Pfftt!" Nathan Ryuu geli melihat tingkah istrinya. Ia pun bergerak lebih dekat ke sang istri, memeluk pinggangnya sambil mereka sama-sama duduk menonton MV debut dari Vas7o.     

MV berdurasi 3 menit lebih itu pun usai dengan mata Reiko terlihat berbinar-binar, katanya, "Luar biasa! MV-nya sungguh luar biasa! Benar-benar gila Korea kalau mengenai MV Kpop. Dari sinematografinya, color-nya, transisinya, bahkan MV-nya juga bisa menampilkan masing-masing member dengan proporsi adil."     

"Sayank, sayank, kau begitu bersemangat menjadi komentator sampai aku hampir cemburu." Nathan Ryuu merengek.     

"Hm?" Reiko melirik suaminya. Keningnya berkerut heran. "Kau hendak cemburu? Untuk apa, Ryuu?"     

"Yah, karena sejak 4 menit lalu, kau selalu saja menatap ke Yuza-kun dan mengabaikan aku." Wajah Nathan Ryuu ditampilkan memelas. "Bagaimana jika aku mendapatkan kompensasi yang benar untuk hal ini, hn?"     

Reiko menatap suaminya yang kini mulai merajuk manja sambil menenggelamkan wajah tampannya ke cerukan leher dan dadanya. "Hm, baiklah, mungkin bisa aku pertimbangkan." Ia tersenyum penuh arti. "Hmm ... sepertinya aku butuh ada yang menggosokkan punggungku di kamar mandi setelah ini."     

"Aku, sayank! Biarkan aku!" Nathan Ryuu segera melonjak, bersemangat dengan wajah sumringah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.