Inevitable Fate [Indonesia]

Rencana Nathan Ryuu



Rencana Nathan Ryuu

0Program acara survival yang diikuti Yuza pun usai dengan hasil Yuza tidak berhasil lolos untuk debut sebagai idol di agensi tersebut. Juga, acara itu menyisakan banyak pertanyaan dari banyak warganet sedunia yang menontonnya dari awal.     
0

Banyak dari warganet yang telah mengikuti acara itu bertanya-tanya kenapa si A tidak lolos, kenapa si B dinyatakan tidak layak, kenapa si C kurang bagi juri. Terutama mengenai Yuza. Begitu banyak warganet yang tidak bisa menerima kegagalan Yuza.     

Namun, mau dikata apalagi, semuanya sudah terjadi dan kesembilan orang yang terpilih sudah bersiap untuk memulai debut mereka, entah berapa bulan lagi.     

Di saat ini, Yuza merasa putus asa dan ingin menyerah saja di Korea, kembali ke Jepang.     

Tetapi, tidak disangka-sangka, suatu pagi usai Yuza bangun di sebuah penginapan murah bersama Wei Ying dan Peter juga Zhao Fei, dia mendapatkan panggilan telepon dari Nathan Ryuu.     

"Yuza-kun," sapa Nathan Ryuu usai Yuza menyapanya dengan sopan saat mengangkat panggilan. "Kau baik-baik saja di sana?"     

"Ya, Tuan Ryuu, aku baik-baik saja di sini. Ano … maaf, maaf karena aku mengecewakan harapan Tuan." Yuza mengulum senyum pahit usai mengucapkan itu sambil dia bertelepon di balkon kamar penginapannya.     

"Tidak masalah, Yuza-kun. Aku tidak marah mengenai itu. Tapi, sekarang kau berada di mana? Tidur di mana kau semalam?" tanya Onodera muda dari Jepang sana.     

"Aku dan teman-teman sekamarku di dorm menyewa satu kamar penginapan kecil untuk kami berempat. Yah, memang sangat sempit untuk kami, tapi tidak masalah jika hanya untuk tempat tidur dan berteduh sementara sebelum kami kembali ke rumah masing-masing." Yuza menjelaskan dengan apa adanya.     

"Ohh, kalau aku boleh memberi saran, Yuza-kun, tetaplah saja kau dan mereka semua di Korea. Aku akan mengirimkan biaya untuk kalian menginap di tempat yang lebih baik, bagaimana?" tawar Nathan Ryuu di seberang.     

Kening Yuza berkerut bingung, kenapa pria kaya itu mengatakan saran demikian? Menyuruh Yuza bertahan di Korea Selatan ini? Untuk apa? Dia sudah gagal merintis karir idol di negeri ini, maka untuk hal apa lagi dia bertahan di sini? Meski kembali ke Jepang pun memalukan bagi Yuza karena merasa dirinya pecundang. "Tetap di Korea, Tuan?"     

"Ya, tetaplah dulu di sana, aku harap kau setuju." Nathan Ryuu berkata. "Nanti, tunggulah beberapa hari lagi, aku akan mengabarimu hal lainnya."     

"Ta-tapi, Tuan, hanya berdiam diri saja di tempat asing ini, aku harus apa?" Yuza masih bingung, tak paham dengan jalan pikiran Nathan Ryuu yang terkadang baginya terlalu susah dijangkau orang jelata sepertinya.     

"Kau harus memulihkan cideramu dan rawat dengan baik, jangan bertingkah sembrono dan jaga diri dengan benar di sana sembari menunggu kabar dariku. Tidak akan lama, aku jamin." Demikian Nathan Ryuu memberikan saran yang sebenarnya lebih tepat dikatakan instruksi atau perintah.     

Karena tak memiliki hal lain untuk dikerjakan setelah ini, Yuza terpaksa menyetujui permintaan Nathan Ryuu.     

Hal ini dia sampaikan kepada 3 rekan lainnya.     

"Meminta kita tetap di sini? Untuk apa?" tanya Zhao Fei dengan wajah keheranan.     

"Mungkin si Tuan ingin kita di sini untuk menjadi babysitter Yuza, ha ha ha!" Peter dengan seenaknya berbicara. Yuza langsung meninju pelan lengan Peter.     

"Kalau itu hanya beberapa hari saja, aku pikir tidak masalah menjagaimu di sini, Yuza." Wei Ying tersenyum. Rupanya dia langsung setuju mengenai itu.     

Maka, mereka berempat pun sepakat untuk menemani Yuza dan menjaga pemuda itu di Korea untuk beberapa hari.     

Di hari itu, Nathan Ryuu langsung mengirim uang ke rekening Yuza dalam jumlah cukup banyak sampai Yuza hampir tak ingat untuk bernapas.     

"I-ini apa tidak terlalu banyak?" Yuza memandang heran saldo di rekeningnya ketika memeriksanya. Lalu menatap layar ponsel yang ada pesan terbaru dari Nathan Ryuu.     

[Itu untuk biaya mencari penginapan yang layak bagi kalian berempat, oke! Bersabarlah menunggu kabar dariku] Demikian bunyi pesan Nathan Ryuu.     

Oleh karenanya, keempat pemuda itu berjalan dengan riang menyusuri kota untuk mencari tempat penginapan yang bagus. Uang dari Nathan Ryuu lebih dari cukup untuk membayar penginapan terbaik sekalipun di Seoul.     

Di hari keempat, Zhao Fei sudah mulai tak tahan dan dia berkata pada Yuza. "Sepertinya aku sudah tidak bisa lebih lama menemanimu, Yuza."     

"Kenapa?" Yuza bertanya dengan wajah sedih. Zhao Fei hendak pergi?     

"Aku harus kembali ke Beijing karena ada audisi idol di sana. Aku ingin mencoba jalan karir di tempat kelahiranku saja." Zhao Fei sudah membuat keputusan.     

"Kau yakin?" Yuza terlihat keberatan dengan keinginan Zhao Fei. Meski pemuda itu sering masa bodoh dengan hal sekitarnya, tapi Zhao Fei merupakan orang setia kawan, dan Yuza menyukai tipe kawan seperti itu. Akan sangat disayangkan jika mereka harus berpisah sekarang.     

"Ya, aku yakin. Aku tidak ingin menunggu lebih lama di sini, dan mungkin besok aku akan berangkat ke Tiongkok." Zhao Fei tidak bisa lagi menunda.     

Dengan sangat berat hati, Yuza pun membiarkan Zhao Fei yang memiliki harapan mengejar karir di tanah kelahirannya sendiri. Wei Ying dan Peter pun sebenarnya menyayangkan kepergian Zhao Fei, tapi sudah tidak bisa dihentikan lagi karena Zhao Fei sudah memesan tiket pesawat.     

Maka, dengan raut sedih, ketiga pemuda itu mengantar Zhao Fei ke bandara, melepas kepergian salah satu kawan baik mereka selama di dorm.     

"Sering-seringlah telepon dan mengabari kami, yah!" Yuza berpesan pada Zhao Fei sebelum pemuda itu masuk ke ruang keberangkatan.     

Setelah pesawat yang membawa Zhao Fei lepas landas terbang tinggi meninggalkan langit Seoul, Yuza dan 2 lainnya kembali ke penginapan mereka.     

-0-0—00—0-0-     

"Ini sudah hari ke berapa sejak kita tereliminasi, yah?" tanya Peter saat mereka bersantai sambil minum secangkir susu hangat di penginapan.     

"Hm, hari kesembilan?" Yuza menjawab.     

"Hei, apakah kira-kira tim 9 orang itu saat ini sedang mempersiapkan lagu debut mereka?" Peter masih saja membicarakan mengenai 9 orang yang akan debut.     

"Aku tidak perduli." Wei Ying kini menjawab sambil menyeruput susu hangatnya dan menikmati minuman semacam itu di musim dingin seperti ini sungguh luar biasa nyamannya.     

"Kira-kira, bagaimana kabar Zhao Fei di Tiongkok, yah? Kenapa dia belum memberi kabar?" Yuza teringat akan salah satu kawan barunya.     

"Tsk, si bodoh itu, dia hanya omong kosong saja sepertinya." Wei Ying menyahut.     

Ketika sore itu mereka sedang bersantai sambil menikmati susu hangat di antara helaan angin dingin winter, terdengar suara getar dari ponsel Yuza.     

Segera, Yuza mengangkatnya dan melihat yang menelepon adalah Nathan Ryuu. "Ya, Tuan Ryuu?"     

"Kalian masih berempat di sana?"     

"Tidak, hanya bertiga saja karena ada yang pulang kembali ke negaranya, Tuan."     

"Hm, ya sudah, tak apa. Yuza-kun, kalian bertiga, besok bersiaplah untuk pergi ke sebuah agensi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.