Inevitable Fate [Indonesia]

Rencana Terselubung Nathan Ryuu



Rencana Terselubung Nathan Ryuu

0"Jadi … kalian disuruh Beliau ke sini bertemu denganku, karena kalian … hendak menjadi talent kami. Dengan arti lain … kami ingin mengontrak kalian menjadi idol kami." Beginilah penjelasan dari Han Taeson pada Yuza dan dua lainnya.     
0

"Tu-Tuan Han …." Yuza masih ternganga takjub mendengar yang disampaikan Han Taeson. "Ini …."     

Menduga bahwa Yuza pasti tidak mempercayai ucapannya, Han Taeson pun berbicara lagi, "Ya, benar. Kami akan mengontrak kalian menjadi idol kami. Kebetulan, kami sudah memiliki 3 trainee lainnya, dan mungkin akan mencari 1 lagi. Tadinya, Tuan Ryuu mengatakan bahwa kalian berempat, ternyata bertiga, jadi, yah aku harus mencari 1 lagi."     

Mendengar penjelasan dari Han Taeson, betapa Yuza dan dua lainnya ingin menjerit sambil menarik Zhao Fei kembali ke Korea. Ini sungguh tidak mereka duga, meski ada pemikiran ke arah ini, namun mereka tidak berani menaruh harapan terlalu tinggi mengenai hal demikian.     

Dan ternyata, ini memang nyata. Ini fakta, bahwa mereka akan didebutkan di bawah label SH, sebagai idol dari Phoenix Entertainment. Ada berapa banyak pemuda yang bermimpi menjadi idol di SkyHigh Corp.? Sangat banyak!     

Sedangkan mereka, mereka bertiga hanya datang begitu saja membawa badan dan langsung dinyatakan sebagai idol di tempat besar ini.     

"Aku akan menyiapkan surat kontrak untuk kalian yang sudah aku buat kemarin, dan kalian bisa bawa pulang dulu untuk kalian pelajari, dan jika kalian sudah siap, lekaslah datang lagi ke sini dan aku akan menjelaskan apa saja yang akan kalian jalani di sini, karena kalian tentunya akan tinggal di dorm kami nantinya." Han Taeson pun berdiri dan mengambil beberapa lembar kertas sebelum diserahkan ke Yuza dan dua lainnya.     

Setelah berbasa-basi sejenak, Yuza dan dua lainnya pun undur diri untuk pamit pergi sambil membawa surat kontrak itu agar bisa mereka pelajari dengan lebih seksama di penginapan nantinya.     

Ketika mereka tiba di penginapan, Peter sudah heboh bukan main sambil melonjak dan meloncat kegirangan. "Aku akan debut! Aku akan debut! Yiihaa! Aku harus beritahu keluargaku! Aku harus beritahu teman-temanku!"     

"Shhh! Jangan dulu berkoar mengenai ini, bodoh!" Wei Ying menghentikan Peter. "Lebih baik kau yakin kau benar-benar debut dulu sebelum sibuk berkoar ke sana dan kemari tak jelas daripada malu."     

Peter berhenti dan merenungkan ucapan Wei Ying. Sepertinya apa yang diucapkan Wei Ying memang ada masuk di logika. Dia memang harus memastikan dulu dia benar debut dan mengeluarkan single debutnya sebelum memberitahukan berita gembira ini ke semua keluarga dan temannya di Thailand.     

"Yuza, apakah menurutmu ini baik-baik saja? Maksudku, kontrak ini." Wei Ying tampak bersikap waspada. "Yah, pokoknya kita harus mempelajari ini dengan sebaik mungkin agar nantinya kita tidak terjerumus dalam kontrak budak seperti yang banyak terjadi di agensi idol lainnya, sehingga kita bisa rugi kalau kita tidak teliti."     

"Un!" Yuza mengangguk tegas dan dia pun mulai membaca pasal demi pasal dalam kontrak yang memuat begitu banyak pasal dan lembar. Mereka semua bersama-sama membacanya.     

"Aarghhh! Aku tak paham!" Peter mengerang sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan sikap pasrah tak berdaya.     

Yuza dan Wei Ying menoleh ke Peter dan mereka terkekeh geli.     

"Yah, memang sih, bahasa kontrak itu sangat rumit dan luar biasa kata-katanya." Yuza memahami ketidakberdayaan Peter baru saja.     

"Benar, bahasa kontrak di mana pun memang sengaja dibuat berbelit-belit dan rumit. Ha ha ha!" Wei Ying juga memahami ini.     

"Mungkin aku harus bertanya ini kepada Tuan Ryuu." Yuza pun memutuskan demikian daripada dia salah langkah. Bagaimana pun, SkyHigh Corp. tentu saja bukan milik Nathan Ryuu, kan? Jadi, mereka tidak bisa terlalu santai dan lengah hanya karena Onodera Ryuzaki sudah membantu mereka hingga ke tahap ini.     

"Ohh, kalian sudah menerima file kontraknya, yah? Bisa kirimkan melalui faks ke nomor ini?" Kemudian, Nathan Ryuu memberikan sebuah nomor yang bisa digunakan Yuza untuk mengirimkan faksimil mengenai surat kontrak mereka.     

"Ta-tapi, kami tidak tahu harus pergi ke mana untuk mencari tempat yang bisa berkirim faks, Tuan." Yuza mau tak mau menyatakan kesulitan mereka. "Bagaimana kalau aku foto satu demi satu lembarnya?"     

"Ahh, ya, begitu juga bisa. Silahkan." Nathan Ryuu pun menyetujui. Dia bukan orang yang sulit atau kaku.     

"Sudah, Tuan Ryuu." Yuza sudah selesai mengirimkan beberapa foto ke Nathan Ryuu.     

"Baiklah, aku akan pelajari dulu ini dan jika menurutku ini baik-baik saja, maka aku akan katakan ke kalian." Nathan Ryuu melirik datangnya pesan bergambar di ponselnya.     

"Ya, Tuan." Yuza menyahut. "Dan, Tuan … sungguh aku dan Wei Ying juga Peter mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas kebaikan dan perhatian Tuan pada kami." Ia kemarin lupa mengucapkan ini pada Nathan Ryuu, dan kini dia tak boleh lalai lagi.     

"Ya, santai saja, Yuza-kun. Aku hanya senang melihat orang muda berprestasi yang mau bekerja keras dan berusaha seperti kalian." Nathan Ryuu tersenyum iblis di seberang sana. Benarkah itu seperti yang dia ucapkan? Bukan karena … agar Yuza tidak perlu kembali ke Jepang dan mengganggu Reiko?     

"Terima kasih, Tuan. Kami akan membalas kebaikan Tuan dengan bekerja giat agar Tuan tidak kecewa pada kami." Hanya ini yang bisa dijanjikan oleh Yuza.     

"Bagus. Semangat seperti itu yang aku harapkan dari kalian bertiga." Nathan Ryuu menyahut santai. Kemudian, setelah berbincang basa-basi sejenak, panggilan pun disudahi.     

Setelah berbicara dengan Yuza di telepon, kini Nathan Ryuu ganti menghubungi sekretaris utamanya, Itachi. "Aku sudah kirimkan foto-foto mengenai surat kontrak mereka, coba kau pelajari dan beritahu aku hasilnya secepat mungkin."     

"Baik, Tuan." Itachi menjawab Nathan Ryuu di telepon. Tapi, dia masih ingin bertanya, "Tuan, benarkan Tuan serius ingin berinvestasi di SkyHigh?"     

"Ya, tentu saja. Itu karena instingku mengatakan bahwa SkyHigh akan lebih berkembang menjadi makin besar dan makin global." Demikian jawaban dari Nathan Ryuu.     

"Kalau sudah begitu, aku percaya pada insting Tuan yang biasanya tepat. Aku pikir Tuan berinvestasi di sana hanya karena Yuza-kun." Itachi ingin sedikit 'menggali'.     

"Ha ha ha, pebisnis tetaplah pebisnis, Itachi." Nathan Ryuu tertawa lepas.     

"Lalu, dengan agensi yang terdahulu … yang kemarin mengeliminasi Yuza-kun?" Itachi penasaran akan investasi Nathan Ryuu di agensi yang itu.     

"Ohh, aku hanya berinvestasi sangat kecil di sana, tidak heran mereka tidak terlalu memandangku. Padahal, kalau mereka tetap mendebutkan Yuza di sana, mungkin aku akan menambah investasiku. Ternyata, aku tidak berjodoh di sana." Suara Nathan Ryuu terdengar ringan tanpa beban, seolah kehilangan sekian tumpuk uang bukanlah hal besar baginya.     

Di hari berikutnya, Nathan Ryuu mengabari Yuza, "Aku sudah mempelajari kontrakmu, Yuza-kun, dan itu baik-baik saja. Silahkan menjadi idol di sana bersama teman-temanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.