Inevitable Fate [Indonesia]

Hanyalah Pion



Hanyalah Pion

0Setelah Yonghae memposting video rekaman sepenggal percakapan antara Yuza dengan Nathan Ryuu di media sosial, maka gegerlah warganet yang mengikuti acara itu.     
0

Timbul banyak perdebatan di dalamnya. Para haters Yuza segera saja memanfaatkan ini untuk menyerang Yuza. Dalam sekejap, berita Yuza menjadi 'sugar boy' telah menempati peringkat atas trending topic di beberapa platform media sosial.     

"Aku tidak menduga dia ternyata begitu!"     

"Ternyata dia memiliki sugar daddy!"     

"Hei, jangan buru-buru termakan gossip dulu! Tunggu klarifikasi dari Yuza!"     

"Aku tidak percaya. Mau sampai kapanpun aku tidak percaya!"     

"Dulu Yuza pemuda yang baik, kok! Tapi entah jika sekarang dia begitu semenjak tinggal di Korea. Mungkin karena persaingan yang terlalu keras dan ketat di sana."     

"Ya, aku tidak menyalahkan Yuza. Persaingan antar calon idol memang sangat rumit dan pastinya butuh banyak dukungan, entah itu dukungan orang-orang, terlebih dukungan materi. Aku bisa mengerti."     

"Aku menyesal mendukung dia!"     

"Sungguh menjijikkan sekali dia!"     

"Aku tidak akan vote untuk dia lagi setelah ini!"     

"Yuza, aku kecewa padamu!"     

Itulah beberapa komentar orang-orang di media sosial untuk berita mengenai Yuza.     

Lalu, bagaimana Yuza saat berita ini naik ke permukaan? Dia sangat sedih dan jengkel. Dia tahu persis bahwa itu sungguh tuduhan sangat palsu mengatakan dia sugar boy lelaki kaya.     

"Yuza, namamu trending lagi hari ini." Zhao Fei berkata usai dia melihat ke salah satu platform yang dia ikuti.     

"Hghh … itu semua tuduhan palsu, sungguh!" Yuza sudah bolak-balik mengatakan ini sejak berita itu muncul.     

Wei Ying mendekati Yuza di kasurnya, bertanya, "Sebenarnya, siapa yang bertelepon denganmu?"     

"Dia …." Yuza bingung. Apakah dia harus mengungkapkan identitas Nathan Ryuu? Tapi, dia sudah berjanji pada tuan muda Onodera untuk tidak mengungkapkan mengenai ini.     

Saat ini, Yuza benar-benar dalam dilema, dia di posisi yang serba sulit. Kalau diungkap, dia mengekspos mengenai Nathan Ryuu, kalau tidak diungkap maka nama dia akan jatuh dan ini bisa mempengaruhi penilaian dia di mata pelatih dan juri nantinya.     

Bagaimana bisa, calon idol sudah memiliki skandal begitu? Apalagi ini di Korea yang memiliki 'cancel culture' sangat ketat dan keras.     

Cancel culture adalah sebutan untuk memblokir, menentang, atau mengucilkan seseorang di era modern agar orang itu didorong keluar dari lingkaran sosial dan profesional—baik itu online di media sosial atau secara langsung.     

Sudah begitu banyak artis Korea yang mengalami cancel culture ketika mereka terlibat skandal apapun itu, entah skandal di saat mereka sudah sukses maupun skandal masa lalu sebelum sukses yang akhirnya terbongkar.     

Artis di Korea yang sudah terkena cancel culture biasanya akan mandek karirnya dan seakan hilang ditelan bumi begitu saja. Di Korea, sekali orang tenar terkena cancel culture, akan susah dimaafkan dan susah kembali ke status semula.     

Itulah mengerikannya cancel culture di Korea. Artis atau pejabat atau perusahaan yang namanya di atas, begitu ada skandal dan mengalami cancel culture, maka mereka akan diseret ke bawah dan dianggap sampah di sana.     

Butuh perjuangan sangat keras bagi pesohor yang mendapatkan cancel culture. Permintaan maaf saja tidak akan cukup mengembalikan kepercayaan publik di sana.     

Dan jika Yuza sudah mendapatkan cancel culture sebelum dia menjadi idol, maka itu akan menjadi jalan yang sangat terjal baginya untuk merintis karir di Korea.     

"Yuza, bagaimana kami bisa membelamu jika kau ragu begitu?" Wei Ying menepuk pundak Yuza dengan wajah bersedih.     

"Tapi kalian … apakah kalian percaya dengan yang dikatakan akun itu?" tanya Yuza pada teman satu kamarnya.     

"Aku percaya padamu." Wei Ying mengangguk beberapa kali, memberikan semangat ke Yuza.     

"Aku juga lebih percaya padamu karena aku merasa banyak orang yang dengki padamu semenjak kau kerap di 5 besar." Zhao Fei mengangguk juga.     

"Bagaimana denganmu, Peter?" Wei Ying menoleh ke Peter yang ikut mendengarkan sejak tadi.     

"Aku pun percaya pada Yuza, dan kuharap kepercayaan aku ini tidak dikhanati." Peter menjawab.     

"Tentu saja tidak akan aku khianati!" Yuza cepat merespon karena Peter seakan-akan masih meragukan Yuza. "Aku berani jamin dengan hidupku, bahwa lelaki itu bukanlah pacarku, atau sugar daddy atau apapun! Dia … dia hanya mendukungku saja, kami berteman dengan baik, bahkan dia … dia suami dari teman baikku!"     

Akhirnya, Yuza mengungkap sekelumit mengenai Nathan Ryuu meski hanya sejauh itu saja dan tidak ingin lebih.     

"Wah! Dia suami dari teman baikmu?" Mata Zhao Fei membulat dengan alis terangkat tinggi-tinggi.     

"Ya. Malahan … kalau boleh jujur … aku justru pernah jatuh cinta berat dengan istrinya." Yuza tertunduk, teringat akan masa itu.     

"Wuaahh! Kau pernah menyukai istrinya! Yuza, kau nakal! Ha ha ha!" Peter mengoloknya.     

"Hei! Itu dulu sebelum aku tahu mereka sudah menikah! Aku pikir saat itu mereka hanya berpacaran saja dan aku pikir aku masih memiliki kesempatan!" Yuza segera saja menjawab agar tidak terjadi salah paham lebih lebar. "Tapi setelah aku tahu mereka telah menikah, aku pun mengalah dan pergi ke sini!"     

"Wo ho ho ho … Yuza ternyata pergi ke Korea karena patah hati!" goda Zhao Fei dan langsung menerima timpukan bantal dari Yuza.     

Wei Ying tersenyum dan berkata, "Sepertinya aku sudah tahu siapa yang memposting itu."     

Segera, yang lain segera menaruh mata pada Wei Ying, wajah mereka menjadi penuh akan aura tanda tanya penasaran.     

"Katakan, Wei Ying, atau aku akan jadi setan penasaran." Zhao Fei memandang penuh antusias ke Wei Ying.     

Wei Ying terkekeh sebelum akhirnya dia berkata, "Sebenarnya sangat mudah menebak siapa yang memposting itu. Apa kalian ingat siapa yang dieliminasi kemarin?"     

"Apa hubungannya yang kemarin dieliminasi dengan postingan tentang rumor Yuza?" tanya Peter, belum paham.     

"Bodoh." Wei Ying mengolok Peter sambil terkekeh. "Kapan rumor itu keluar di media sosial?"     

"Ohh, astaga! Wei Ying benar! Postingan itu muncul setelah malam eliminasi!" Zhao Fei menepuk pahanya sendiri.     

"Berarti … pelakunya salah satu dari 10 orang yang tereliminasi?" Peter bertanya. "Tapi … bagaimana jika itu hanya ulah haters dari Yuza saja?"     

"Biarkan aku tunjukkan sesuatu pada kalian, tapi ini hanya untuk kalian yang di sini saja, mengerti?" Wei Ying menatap ketiganya bergantian.     

Mereka pun mengangguk dengan serempak dengan wajah makin penasaran penuh antusias.     

"Ayo, spill the tea, Wei Ying!" Zhao Fei tak sabar.     

Wei Ying terkekeh sambil mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan rekaman di ponsel itu.     

"Wuaahh! Yonghae!" seru mereka bersamaan. Lalu segera menutup mulut rapat-rapat dengan tangan supaya tidak ada orang di sebelah kamar mereka yang mendengarnya.     

"Tidak aku sangka, Yonghae bisa sejahat itu dan dia … kenapa dengki begitu padamu, Yuza?" Peter menoleh ke Yuza.     

"Ternyata dia, yah! Selama ini … kesulitan dan beberapa insiden, itu hasil ulah dia, yah!" Yuza mengerutkan kening, antara sedih dan geram.     

"Yonghae hanyalah pion." Wei Ying berkata dengan santai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.