Inevitable Fate [Indonesia]

Berkorban Untukmu



Berkorban Untukmu

0Hikkuri kaeshi, Because datte kimi to mirai wo miretara saikou janai? (Aku akan melawan, karena bukankah melihat masa depan bersamamu itu terbaik?)     
0

I ain't scared of my past and now for takusareta asu (Aku tak takut pada masa lalu dan masa kini, bertekad pada masa depan)     

Screaming out for my pride!! (Aku berteriak untuk ketangguhanku!!)     

- Strike Back by Back On - OST. Fairy Tail -     

==========     

Penguji 3 belum selesai dan melanjutkan, "Nona, seorang idol itu harus tampil menggemaskan dan imut agar bisa menarik perhatian lelaki, terlepas itu lelaki muda ataupun usia matang. Kenapa? Agar ada perasaan ingin melindungi dan mengayomi. Oleh karena itu, kami mencari trainee yang terlihat imut, bukan sosok yang mirip ibu menyusui."     

"Kawajima-san!" Penguji 1 membelalakkan mata, tak percaya rekannya bisa terus berbicara semacam itu.     

"Tunggu dulu, Henge-san, biarkan aku melanjutkan! Maaf jika kata-kataku ini tidak mengenakkan, Nona 279, tapi memang ini yang sudah terjadi di masyarakat kita, masyarakat yang penuh akan prasangka. Kami hanya berusaha memenuhi selera pasar saja. Kurasa kau tidak cocok jadi idol. Aku sebagai seorang produser musik, paham idol seperti apa yang diinginkan masyarakat untuk mereka tonton."     

"Kawajima-san, kurasa kau terlalu jauh dan berlebihan menilai Nona Reiko ini!" Penguji 1 belum bisa menerima ucapan keras dan kejam dari Penguji 3.     

"Loh? Terlalu jauh dan berlebihan apanya? Aku mengatakan yang sesungguhnya terjadi di industri musik! Memang yang biasanya disukai masyarakat kita adalah idol yang imut dan menggemaskan dengan tubuh mungil dan dada kecil, kan?" Penguji 3 bersikeras dengan penilaiannya.     

"Kau sungguh sangat seksis, Kawajima-san!" Penguji 1 menyipitkan mata dengan gaya tak suka ke Penguji 3.     

"Henge-san, terima saja kenyataan. Apa gunanya kita bermulut manis padanya jika nantinya dia akan dihempas kenyataan kejam dunia hiburan? Lebih baik dia mendengarnya sekarang saja!" Penguji 3 mendebat Penguji 1.     

"Kawajima-san, aku juga mengerti dunia hiburan," ujar Penguji 2. Dia berkata, "Namun, aku bisa katakan bahwa dunia idol masa kini di Jepang, sudah tidak seperti sebelumnya. Apalagi dengan banyaknya gempuran pengaruh idol dari Korea Selatan, idol kita mulai berkembang, tidak lagi melulu harus yang imut dan menggemaskan. Sepertinya Kawajima-san harus meng-upgrade wawasanmu mengenai idol."     

"Ya, betul itu!" Penguji 1 ikut menyahut, menyetujui ucapan Penguji 2.     

"Apa kalian lupa bahwa aku ini diundang kemari sebagai penguji tertinggi daripada kalian. Aku adalah produser, sedangkan kalian hanya komposer dan pemilik studio tari. G&G memberikan wewenang lebih tinggi padaku untuk menentukan peserta lolos atau tidak." Penguji 3 akhirnya menjatuhkan bom.     

Penguji 1 dan Penguji 2 menarik napas dalam-dalam. Ya, mereka memang mengetahui itu. Sudah tertera di kontrak mereka bahwa suara mereka dalam audisi ini tidak sebanyak Penguji 3.     

"Menurutku, Nona Reiko ini bertalenta, dan semua ujian dia bernilai bagus." Penguji 1 masih berbicara.     

"Maaf, tapi kau tidak mungkin kami loloskan untuk saat ini, Nona 279." Penguji 3 berkata ke Reiko.     

Penguji1 dan Penguji 2 memang akan memberikan suara dan penilaian, namun hasil akhir penilaian akan diberikan oleh Penguji 3.     

Rasanya Reiko sudah tidak tahan lagi berada di ruangan itu, ia pun mohon diri, pamit keluar. Para penguji mempersilahkannya.     

Maka, Reiko pun keluar dari ruangan itu dengan langkah tergesa sambil berjuang menahan tangis.     

Ketika Yuza melihat Reiko, dia segera mendekati, bertanya dengan heran, "Reiko-chan, kenapa mukamu memerah begitu? Ada apa?" tanyanya ketika dia melihat sendiri wajah Reiko memerah dan sikapnya tegang ketika keluar dari ruangan audisi.     

"O-ohh, tidak apa-apa, Yuza-kun. Ahh, itu nomormu sudah dipanggil. Lekaslah masuk, dan lakukan yang terbaik, yah!" Reiko memaksa bibirnya melengkungkan senyum agar tidak membuat Yuza curiga.     

Yuza masih ingin bertanya lagi, namun nomornya memang sudah diserukan oleh petugas. Ia tak memiliki pilihan lain selain berjalan ke ruang audisi dan terpaksa meninggalkan Reiko dengan tanda tanya di dadanya.     

Masuk ke ruang audisi, Yuza melihat seperti apa yang dilihat Reiko dan peserta audisi lainnya. 3 penguji yang duduk berjajar serta 1 lelaki yang bertugas di hal dokumentasi.     

Yuza pun memperkenalkan diri, sama seperti yang dilakukan semua peserta audisi. Setelah itu, dia mulai bernyanyi dan juga melakukan dance sambil bernyanyi seperti permintaan para penguji.     

Selesai melakukan itu, para penguji pun melakukan penilaian terhadap Yuza.     

"Suaramu bagus dan berkarakter, tapi sepertinya masih agak goyah ketika sambil menari." Penguji 1 memberikan penilaian.     

"Ahh, ya. Aku masih harus banyak berlatih mengenai itu." Yuza menerima penilaian yang memang apa adanya. Dia juga mengakui dia masih kurang di hal tersebut.     

"Napasmu kurang panjang, sehingga kadang kau seperti memenggal lirik tidak pada tempatnya, benar?" Penguji 2 berkomentar.     

"Ya, he he … aku kadang kurang mengatur napasku dan menjadikan harus memenggal di bagian yang kurang tepat." Yuza terkekeh mengetahui ini juga kadang yang menjadi permasalahan dia.     

"Menurutku kau sudah cocok menjadi idol." Penguji 3 memberikan suara. "Meski napasmu kurang stabil ketika harus menari sekaligus menyanyi, tapi aku melihat potensi dirimu. Kalau kau berlatih lebih keras lagi, aku yakin kau akan menjadi idol ternama."     

Penguji 1 dan Penguji 2 melirik singkat ke Penguji 3. Dengan pujian seperti itu, sudah bisa dipastikan Yuza akan diterima di agensi G&G, tak perlu diragukan.     

Pihak G&G kali ini memang memberikan format berbeda dalam perekrutan trainee untuk digembleng menjadi idol. Biasanya tidak ada penguji yang diberi wewenang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, tapi sekarang berbeda.     

Itu karena pemegang gelarann audisi kali ini bukanlah bawahan pemilik G&G yang biasanya menangani audisi, namun manajer baru kepercayaan wakil direktur utama.     

Meski berbeda metode dan sistem, tapi mau bagaimana lagi, 2 penguji walaupun sudah biasa dilibatkan dalam audisi G&G, baru ini mereka bekerja sama dengan Panguji 3.     

Penguji 3 kembali bicara, "Hasil apakah kau lolos atau tidak dalam audisi ini, akan diterima olehmu seminggu dari sekarang. Namun, aku yakin kau akan lolos. Selamat!"     

"O-ohh, yah, terima kasih jika memang begitu, Tuan dan Nyonya." Yuza membungkuk sebagai tanda hormat pada mereka bertiga. Tapi, dia tidak juga pamit dan malah bertanya, "Permisi, kalau boleh aku bertanya, apa yang terjadi dengan gadis sebelumku tadi? Apa yang terjadi dengannya di ruangan ini?"     

"Ohh, kenapa kau ingin mengetahui mengenai apa yang terjadi padanya?" Penguji 2 bertanya dengan kerut heran pada dahinya.     

"Apakah kau teman dia? Gadis yang sebelum dirimu itu?" Penguji 3 bertanya sebelum mendengar jawaban Yuza, namun dia memiliki keyakinan bahwa Yuza mengenal si Nona 279.     

"Ahh, ya, dia memang temanku, teman baikku." Yuza mengakuinya dengan jujur.     

"Ohh, begitu rupanya." Penguji 3 mengangguk-anggukkan kepala, ini sesuai dengan dugaannya, kan?     

"Kalau … kalau gadis itu … yang tadi sebelumku, kalau dia tidak diterima oleh agensi G&G, maksudku … jika dia tidak lolos audisi, maka lebih baik jangan loloskan juga aku, Tuan dan Nyonya." Lalu Yuza membungkukkan badan sekali lagi ke para penguji.     

=========     

lyrics source = Kazelyrics     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.