Inevitable Fate [Indonesia]

Hukuman Untuk Erina



Hukuman Untuk Erina

0tsumetai shisen o mukeru (aku menembakmu dengan tatapan sedingin es)     
0

koukotsu no emi de nijimu kurai ni (senyumku merembes bersama ekstasi)     

sagesunda me de miorosu (aku memandang rendah dirimu penuh penghinaan)     

mune o sasu kaikan ni ishiki ga oboro ni nari-sou (menusuk dadamu untuk kesenanganku saat kesadaranmu menjadi redup)     

- Intellectual Rapist Ver-C by Motoki Zakuro - OST. Umineko no Naku Koro ni -     

=========     

"Kau suka memberi orang obat perangsang, kan? Nah, kami berikan yang kau suka, bagaimana? Suka?" Lelaki itu menghentak-hentakkan perempuan yang berada di ambang sadar dan tidak tersebut.     

"Arghh! Arrghh!" Perempuan itu terus berteriak-teriak sampai harus disumpal celana dalamnya sendiri. Matanya terpejam dan seluruh tulang tubuhnya serasa tidak memiliki otot, terkulai begitu saja tak bisa digerakkan, dan kesadarannya antara ada dan tiada.     

Dia sudah mengalami ini semenjak dua hari lalu, menjadi tawanan dan pusat hiburan para lelaki di ruangan itu.     

Beginilah nasib yang harus dijalani Erina. Semenjak dia dinyatakan hilang, dia sudah diasingkan oleh beberapa pria ke sebuah tempat yang tidak akan diketahui siapapun dan harus menerima berbagai jenis pelecehan.     

Dan terakhir, dia dicekoki obat perangsang yang sedang populer belakangan ini. Obat yang begitu kejam, membuat penggunanya menjadi tidak sadarkan diri namun tetap merespon dengan kuat setiap sentuhan yang datang ke tubuhnya meski itu hanya sentuhan ringan saja.     

Tubuhnya akan bergetar terus dan kejang-kejang seolah menagih narkoba dan akan merasakan gila saat disentuh meski tidak bisa berbuat apa-apa bagai orang lumpuh total.     

Mereka menggunakan date **** drugs bernama GHB yang cukup banyak digunakan orang-orang di klub untuk memangsa korban dengan mudah karena obat itu bisa dicampurkan ke minuman tanpa terdeteksi mata biasa.     

Saat itu, Erina datang ke sebuah klub. Anak buah Nathan Ryuu sudah lama menguntitnya dan kesempatan itu pun datang. Memancing perhatian Erina dengan salah satu anak buah yang cukup tampan, Erina berhasil disuguhi minuman yang telah diberi GHB.     

Hanya perlu sekitar 15 menit saja untuk membuat Erina tak sadarkan diri dan mudah dibawa keluar dari klub ke sebuah tempat.     

Di hari pertama itu, mereka puas 'berpesta' dengan Erina sambil merekamnya. Setelah itu, mereka membiarkan Erina terbangun sendiri dan dia tidak bisa mengingat apapun yang terjadi pada dirinya, hanya terkejut karena tubuhnya sudah telanjang di sebuah ruangan tertutup kedap suara dan ada layar televisi yang menayangkan pemerkosaan pada dirinya secara semalaman penuh.     

"Ti-tidak! Tidak! Ini … ini pasti bohong!" Erina menangis melihat tayangan rekaman dirinya ketika dikerjai dan digilir beberapa pria bertopeng.     

Di sana, Erina terlihat sangat memalukan. Berteriak-teriak, mengerang keras sambil tubuhnya lunglai serta matanya terpejam dan hanya kejang-kejang ketika mendapat sentuhan, apalagi ketika disetubuhi.     

Lebih memalukannya lagi, di rekaman itu, wajah dan mulut Erina dijadikan 'tempat sampah' bagi para pria menumpahkan cairan pekat mereka, sungguh terlihat menjijikkan hingga Erina menutup matanya dengan dua tangan ketika menontonnya.     

Namun, di hari berikutnya ketika Erina masih tak paham dia berada di mana, beberapa pria masuk lagi, menggunakan topeng kain yang biasa dipakai untuk bermain ski, yang disebut topeng balaclava yang hanya terlihat mata saja.     

Menjerit ketakutan, namun Erina tidak memiliki tenaga yang cukup untuk bergerak karena efek dari GHB yang sebelumnya masih agak melumpuhkan otot-ototnya meski bisa bergerak sedikit saja.     

"Jangan! Jangan!" Erina mundur sambil kepalanya menggeleng-geleng.     

"Kenapa? Bukannya kau biasa bersenang-senang dengan banyak pria, ya kan? Kami sudah mengetahui reputasi hebatmu menyenangkan pria." Salah satu dari lelaki itu mencemooh Erina dengan kata-katanya.     

"Tidak benar! Kalian salah! Kumohon … kumohon lepaskan aku …." Erina makin ketakutan ketika dia sudah dikelilingi 5 lelaki. Ia mendongak ke atas, masih terduduk di lantai berkarpet, memohon pengampunan pada para lelaki itu.     

Ia tak paham, kenapa mereka melakukan ini padanya.     

Namun, Erina hanya ditampar salah satu dari mereka sebelum tubuhnya diseret dan dilemparkan ke sofa dengan kasar dan lagi-lagi harus menerima apapun perlakuan 5 lelaki itu padanya. Padahal tubuhnya masih lemas dan sakit di sekujur badan pasca pemerkosaan sebelumnya.     

Sekarang, dia harus merasakan itu lagi dan lagi sampai kelima lelaki itu puas melampiaskan hasrat mereka padanya dan meninggalkan dia dalam keadaan menyedihkan setelah usai.     

Erina tidak berdaya, bahkan untuk memukul saja dia tidak memiliki energi. Dia hanya bisa berteriak dan menangis ketika dirinya diperlakukan semena-mena dan dilecehkan begitu rupa.     

Ya, Nathan Ryuu sudah menunaikan janjinya pada sang istri untuk tidak melukai ataupun membunuh orang-orang yang menyakiti Reiko. Dia benar-benar sudah menahan diri dan hanya bisa memikirkan cara ini sebagai hukuman paling pantas bagi perempuan yang berkali-kali menjebak dan mengakibatkan kemalangan pada Reiko di Magnifico.     

Pada hari berikutnya, Erina harus merasakan lagi GHB dan jatuh dari kesadaran dia ketika dia lumpuh tak bisa bergerak dan hanya kejang-kejang sambil mengerang keras saat dikerjai beberapa lelaki lainnya.     

Sepertinya Nathan Ryuu membebaskan anak buahnya untuk menggunakan Erina sebagai pelampiasan hasrat. Pokoknya, dia hanya menyuruh agar anak buahnya tidak sampai membunuh Erina, itu saja.     

Orang yang berani melawan Reiko, sama juga melawan dirinya, maka Nathan Ryuu mampu menjadi iblis untuk orang itu. Dia sudah berkali-kali menahan diri ke Erina dan urung memberikan pelajaran pada perempuan itu, namun Erina terus mendorong Reiko hingga ke kondisi menyedihkan saat dirundung dengan parah di hari terakhir istrinya bekerja di Magnifico.     

Sejak itu, jangan harap Nathan Ryuu melepaskan Erina lagi. Perempuan itu harus menerima berkali lipat melebihi apa yang diderita sang istri.     

Yah, sejatinya, dia memang adalah iblis, dan hanya menjelma menjadi malaikat untuk Reiko saja.     

Oleh karena itu, silahkan Erina menikmati buah tindakan manipulative dia sendiri. Dia dipermalukan, ditampar, dipukul, diludahi, direndahkan, dicemooh dan semuanya direkam. Memang tidak membuatnya terbunuh, namun rasa malu itu akan melekat selamanya sepanjang sisa hidupnya.     

Apalagi ketika salah satu lelaki itu berbisik pada Erina, "Bagaimana jika kehebatanmu melayani kami ini kami jual ke beberapa yakuza yang pastinya akan sangat senang?"     

Erina setengah sadar ketika mendengarnya dan dia menggeleng lemah. "Jangan … jangan …." Suaranya lirih.     

"Ohh, apa kau justru ingin kau sendiri yang kami jual ke mereka? Ingin merasakan kejantanan para yakuza?"     

"Tidak … kumohon … jangan …." gumam lirih Erina ditengah-tengah ketidakberdayaan dia. Akan sangat mengerikan jika memang akan dibuang ke yakuza. Itu akan menjadi mimpi buruk berkepanjangan bagi Erina, dan entah apakah dia akan bisa terus bertahan setelah itu.     

Namun, pada hari keenam, Erina benar-benar didiamkan dan bahkan dia dimandikan dnegan sebaik-baiknya, lalu diberi pakaian dan dimasukkan paksa ke sebuah mobil.     

Meski masih lemas tanpa daya, Erina terus memohon pada lelaki yang menghimpit dia di mobil. "Kumohon, jangan bawa aku ke yakuza. Kumohon, jangan. Aku akan patuh dan melakukan apapun asal tidak kalian bawa aku ke yakuza." Ia terus menggelengkan kepala dengan rasa takut yang jelas tercetak pada wajahnya.     

=========     

lyrics source = Lyrics Translate     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.