Inevitable Fate [Indonesia]

Bertemu Pemilik Adora yang Ramah



Bertemu Pemilik Adora yang Ramah

0I'm so fine wherever I go (aku begitu baik-baik saja kemanapun aku pergi)     
0

gakkeum meolli doragado (meski itu butuh beberapa waktu)     

It's okay, I'm in love with my-my myself (itu tak apa, aku mencintai diriku sendiri)     

It's okay, nan i sungan haengbokhae (itu tak apa, aku bahagia pada saat ini)     

- Idol by BTS -     

=========     

Reiko terkagum-kagum dengan sosok Nyonya Andrea.     

Memiliki dua restoran Tropiza, juga restoran Joglo Fiesta yang menyediakan kuliner khas Indonesia, dan juga pemilik dari restoran elit Schubert yang pernah didatangi Reiko dan Nathan Ryuu ... tentu sebuah prestasi mengagumkan untuk seorang pendatang dari negeri lain, bukan?     

Tak hanya bisnis di bidang kuliner dan membuka sanggar seni juga, Nyonya Andrea juga pernah menjadi CEO sebuah perusahaan properti ternama di Jepang, meski sekarang perusahaan itu dilimpahkan pada saudaranya untuk diurus.     

Prestasi-prestasi Nyonya Andrea ini menjadikan dia sebagai idola tersendiri bagi Reiko. Ia ingin sehebat Nyonya Andrea yang mampu menangani banyak bisnis meski bukan orang Jepang asli.     

"Nah, duduklah, tak usah tegang begitu, Reiko. Aku panggil Reiko saja, yah!" Nyonya Andrea mengerling jenaka ke Reiko.     

"Ya, Nyonya!" Reiko duduk di seberang Nyonya Andrea.     

"Nah, ini pasti Benio, yah!" Nyonya Andrea beralih menatap ke Benio. "Duduk saja di sebelah Reiko, Benio. Santai saja, oke!" Ini memang karakter dari Nyonya Andrea.     

Reiko dan banyak anggota Adora menyukai pemilik Adora ini karena selain Nyonya Andrea cakap mengurus bisnis-bisnisnya, dia juga sosok yang easy going dan supel. Sikapnya santai dan tidak menimbulkan rasa ancaman pada siapapun yang berhadapan dengannya.     

Setelah Reiko dan Benio duduk di seberang Nyonya Andrea, wanita pertengahan 30 itu bertanya, "Kira-kira kalian tahu atau tidak kenapa aku memanggil kalian ke sini?" tanyanya.     

Reiko dan Benio saling pandang.     

"Aku ... aku tidak tahu." Reiko jujur.     

"Apakah Tuan sudah menghubungi Anda?" tanya Benio dengan mata menyipit.     

"Bingo! Benar sekali!" Nyonya Andrea menjentikkan jarinya ke Benio.     

"Eh? Ryuu sudah menghubungi Nyonya?" Reiko terkejut. Gerak cepat sekali suaminya.     

"Yes! Dia baru saja menghubungiku. Astaga, Reiko, aku tak menyangka kau memiliki suami, dan pula ... jenis kakap begitu, eh salah, bukan kakap tapi paus! Ha ha ha!" Nyonya Andrea dengan santai tertawa.     

"Jadi ... suamiku sudah mengatakan apa saja ke Nyonya?" Reiko penasaran.     

"Rahasia, dong! Hi hi!" Nyonya Andrea terkikik, lalu melanjutkan, "Bercanda, bercanda. He he, jadi, suami pausmu itu berkata agar aku dan staf di sini ikut menjagamu, jangan sampai kamu retak atau gumpil. Aih, guci kali, yah! Fu fu fu! Oke, aku kebanyakan bercanda melulu, nih! Intinya, dia ingin kami turut menjaga kamu agar kamu nyaman berkegiatan di sini."     

"Ohh, begitu." Reiko mengangguk, namun tetap saja dia merasa suaminya terlalu berlebihan menjaga dia.     

Tok tok!     

Ada ketukan di pintu ruangan dan ketika di buka, melangkah masuk dua lelaki berwajah bule, berwajah ras kaukasia.     

"Mom, aku dan Dad akan pergi mengantar Zizi ke studio anime." Lelaki muda bertampang kaukasia maju ke meja Andrea, diikuti yang lebih dewasa.     

"Ohh, sudah akan berangkat jam ini, yah! Mana Zizi?" tanya Andrea sambil menerima kecupan dari suaminya yang merupakan lelaki dewasa bertampang bule dengan fitur wajah yang pasti akan digandrungi banyak wanita manapun. Jenis wajah kaukasia yang tegas dan bagaikan model kelas atas.     

Sementara itu, yang lebih muda, tentu saja anak dari Nyonya Andrea, usianya dua tahun di bawah Reiko, dia tak kalah tampan dan menarik seperti ayahnya, dan secara otomatis menjadi idola banyak anggota perempuan di Adora. "Zizi sedang di ruang seiyuu[1]."     

Tapi, Reiko tidak termasuk di dalamnya, karena dia kurang menyukai tampang kaukasia. Jangan tanyakan kenapa.     

"Ohh, ya sudah. Kalau begitu, tolong jaga adikmu dengan baik, yah Jo." Nyonya Andrea berpesan ke putranya. "Dan, kamu yang mengantar mereka?" Ia beralih ke suaminya.     

"Iya, aku akan menunggui Zizi di studio itu dan Jo akan langsung ke kampusnya setelah ikut mengantar." Suami bule Nyonya Andrea, namanya Dante, menjawab.     

"Ya sudah, kalian hati-hati di sana, yah! Kalau ada apa-apa, beritahu aku." Nyonya Andrea mengangguk.     

"Eh, ini siapa, Mom?" Jovano, putra Nyonya Andrea, bertanya sambil menoleh ke Reiko.     

"Dia anggota divisi suara dan dance. Jangan dicolek-colek, Jo. Ntar suaminya getok kepalamu, baru tahu rasa kau." Nyonya Andrea memperingatkan putranya.     

"Ha ha ha, tidak berani, Mom! Aku main aman saja lah!" Jovano mengangkat dua tangan ke atas. "Divisi suara dan dance? Kenal Vava dan Voi, dong!" Ia menyebutkan sepupunya.     

"Vargana dan Voindra?" Reiko mengonfirmasi.     

"Yup! Mereka." Jovano mengangguk.     

"Iya, kenal. Vargana dan Voindra pernah beberapa kali berlatih bersamaku." Reiko mengangguk sopan ke Jovano.     

Siapa yang tidak kenal Vargana dan Voindra di Adora? Itu adalah kakak dan adik yang membentuk grup duo dan sudah rekaman pula dan diorbitkan G&G.     

Memang, Adora banyak menelurkan talenta-talenta muda berbakat di dunia hiburan Jepang.     

"Sudah sana, daripada kau mengganggu anggota Mama, lebih baik kau bersiap-siap dengan Zizi." Nyonya Andrea mengusir putra dan suaminya. Jovano dan Dante pun beranjak keluar dari sana. Setelahnya, Beliau berkata ke Reiko. "Sorry kalau anakku iseng goda kamu. Jangan lapor ke suamimu, yah! He he! Dia cuma bercanda, kok!"     

"O-ohh, saya mengerti, Nyonya." Reiko tersenyum dan mengangguk pelan.     

"Nah, oke kalau begitu, setidaknya kamu sudah tahu bahwa kamu akan dijaga di sini oleh kami para guru dan staf. Maka, kamu bisa berlatih senyaman mungkin. Dan kalau kamu menemui keluhan atau kesulitan apapun, jangan ragu-ragu bilang ke aku atau ke guru, yah!" ucap Nyonya Andrea ke Reiko.     

"Terima kasih, Nyonya." Reiko mengangguk sopan. Tak lama, dia dan Benio pun keluar dari ruangan itu. Ia berkata ke Benio, "Ternyata Ryuu bergerak cepat sampai sudah menghubungi Nyonya Andrea."     

"Begitulah cara Tuan bekerja, Nyonya, apalagi Tuan juga sangat menyayangi Nyonya." Benio menyahut.     

Kedua perempuan itu pun mulai memasuki salah satu ruangan. Di dalam ruangan sudah ada beberapa orang yang sedang berlatih dance, sedangkan beberapa lainnya duduk dan mengamati saja.     

Melihat kedatangan Reiko, ada yang menyapa, "Wah, Rei-chan!" Seorang gadis melambai ke Reiko.     

Reiko membalas lambaian itu sambil menyapa, "Mira-san." Lalu dia menghampiri Mira yang sedang duduk, Benio mengikutinya. Ia memperkenalkan Benio pada Mira sebagai teman yang ingin ikut berlatih dance.     

Dua gadis itu—Reiko dan Mira—memang teman di Adora.     

"Apa kau sudah mendengar, Byulhae, Shuu dan Rinko sudah pergi ke G&G, loh!" Mira berujar.     

"Iya kah? Hebat sekali! Apakah mereka akan menjadi idol?" Reiko menimpali.     

"Entah, sepertinya tidak. Mereka sepertinya akan menjadi dance pengiring para idol. Tapi siapa yang tahu jika nanti mereka akan merintis jalan ke ranah idol juga. Rei-chan, kau tak ingin menjajal jadi idol? Kau bisa menyanyi juga selain dance, kan?"     

"Bagaimana dengan kau sendiri, Mira-san? Kau juga pintar menyanyi dan dance!" balas Reiko.     

"Ha ha, aku belum berpikir ke arah sana. Apalagi usiaku sudah cukup tua kalau menjadi idol. Aku hanya ingin jadikan dance dan menyanyi sekedar hobi saja. Kalaupun bisa ikut lomba, yah sekedar ikut untuk mengasah diri saja." Mira berkata, "Nah, sedangkan kau kan masih muda, Rei-chan. Cobalah ikut lomba atau audisi idol."     

Reiko terdiam. Idol?     

-------------     

[1] seiyuu adalah voice actor atau sebutan untuk para pengisi suara pada anime dan juga game di Jepang.     

========     

lyrics source = Color Coded Lyrics     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.