Inevitable Fate [Indonesia]

Hidup Damai Reiko Seindah Kembang Api



Hidup Damai Reiko Seindah Kembang Api

0Patto hikatte saita hanabi wo mite ita (Kita melihat kembang api yang mekar dengan ledakan)     
0

Kitto mada owaranai natsu da (Kuyakin musim panas masih belum berakhir)     

Aimai na kokoro wo touka shite tsunaida (Bagai menembus dan menghubungkan hati yang sedang gelisah)     

Kono yoru ga tsuzuite hoshikatta (Aku ingin malam ini terus berlanjut selamanya)     

- Uchiage Hanabi (kembang api) by DAOKO & Kenshi Yonezu - OST. Uchiage hanabi, shita kara mieru ka? Yoko kara mieru ka? -     

=========     

Ketika kembali ke penthouse, Reiko langsung berganti baju santai karena pakaian sebelumnya sudah berbau keringat, mengambil jus dingin di lemari es dan kemudian duduk di balkon kamarnya. Benio sudah kembali ke tempatnya sendiri.     

Tak berapa lama kemudian, datanglah Nathan Ryuu. Mungkin dia sudah diberitahu Benio bahwa Reiko sudah selesai berlatih di Adora. Lelaki Onodera itu berjalan ke balkon, menemui istrinya di sana.     

"Lelah?" tanya Nathan Ryuu sambil menarik Reiko dari kursi dan memindahkannya ke pangkuan dia sendiri, lalu memeluk istrinya.     

Reiko mengangguk sambil menjawab, "Iya, lelah, tapi senang sekali. Benar-benar sungguh terbayarkan!" Ia pun menceritakan apa saja yang dia lakukan di Adora ke suaminya. "Kau … kenapa langsung menghubungi Nyonya Andrea?" Ia tusuk-tusuk dada suaminya menggunakan ujung telunjuknya.     

"Ha ha ha, kuharap itu tidak dihitung sebagai dosa. Aku hanya ingin kau terlindungi di sana, agar tidak perlu ada lagi insiden seperti di Magnifico, sayank." Nathan Ryuu menangkap telunjuk istrinya dan dia kecup jari lentik itu disertai tatapan penuh minat ke Reiko.     

"Kau suami yang sungguh memanjakan istrimu, Tuan. Aku benar-benar tidak bisa melarikan diri darimu, ya kan?" Reiko memunculkan senyum tulusnya sambil sandarkan kepala ke bahu sang suami.     

"Itulah tujuan utama hidupku saat ini." Nathan Ryuu meraih kepala Reiko untuk melumat bibirnya.     

Reiko membalas dengan lumatan serupa dan lidah mereka pun menari dalam alur tango, hingga dia merasa ada tangan yang membelai pahanya dan meremas selangkangannya. "Mgghh … Ryuu—mmmhh …." Ia langsung paham akan kode suaminya.     

Belum sempat Reiko menegur suaminya, tangan berjari kokoh itu sudah masuk ke celana dan membelai tepian celana dalamnya. Meski dia memakai celana longgar dari katun, itu tidak menyurutkan keinginan suaminya.     

Hanya dalam hitungan detik, Reiko sudah mendesah ketika jemari piawai suaminya sudah bermain cantik di selatan dirinya, membelai yang seharusnya dibelai dan menggoda yang semestinya mendapatkannya.     

Meski ini sudah masuk ke musim dingin, namun udara di balkon ini mendadak terasa membara. Terlebih saat tangan nakal Nathan Ryuu memelorotkan sedikit celana kolor Reiko hingga setengah paha.     

"R-Ryuu! Ini di balkon—mmgghh …." Reiko kehilangan daya rasionalitasnya begitu jemari kokoh itu makin giat melakukan sesuatu di bawah sana.     

"Bukankah cukup menantang melakukannya di tempat terbuka begini, sayank?" bisik Nathan Ryuu di belakang telinga istrinya.     

"Haangghh … ini … ini … anghh!" Reiko memekik ketika ada benda tegang dan besar telah menembus masuk ke celah rahasianya. Apakah suaminya benar-benar akan melakukan di sini?!     

Hanya dengan sedikit upaya, tangan Nathan Ryuu menyibak tepi celana dalam istrinya untuk kemudian melesakkan masuk sang jenderal perangnya ke dalam celah gua kesukaannya.     

"Kenapa, sayank?" bisik Nathan Ryuu sambil mulai menggerakkan pinggulnya, memompakan jenderalnya naik dan turun secara tegas, hingga Reiko harus berpegangan pada paha suaminya.     

Suaminya ini … kenapa sungguh mesum?! Reiko tak habis pikir. Ini di ruang terbuka! Meski di balkon penthouse, namun tetap saja ini termasuk ruang terbuka!     

Tapi, protes Reiko hanya butuh ditelan oleh rasa nikmat yang diberikan Nathan Ryuu dan hilang tanpa bekas. Terutama ketika lelaki Onodera itu makin mengguncang-guncang Reiko.     

Kemudian, setelah belasan menit dengan Reiko duduk di atas pangkuannya dan dihentak dari bawah, Nathan Ryuu mulai mengangkat istrinya dan membuat Reiko harus berdiri berpegangan pada tepi balkon dan Onodera Ryuzaki menghentakkan jenderalnya lagi dari belakang.     

Karena tepi balkon menggunakan beton yang tertutup hingga sebatas pinggang, maka orang di kejauhan sana tidak akan mengetahui apa yang terjadi di balik dinding beton itu.     

Hanya jika seseorang menatap penuh fokus pada raut wajah Reiko dan hentakan-hentakan yang kentara, maka mereka akan segera paham apa yang terjadi di sana.     

Tapi, memangnya Nathan Ryuu perduli? Asalkan tubuh telanjang istrinya tidak dilihat orang lain, maka itu baik-baik saja.     

Cukup lama mereka menghabiskan sore dengan kegiatan intim di balkon. Padahal ini sudah mulai musim dingin!     

Dan, kegiatan itu pun diakhiri di dalam bathtub air hangat, dimana keduanya masih melanjutkan hal yang sama di dalam air.     

Terakhir, adalah di bawah kucuran air shower. Setelah itu, Nathan Ryuu benar-benar berhenti setelah melihat istrinya sudah tidak berdaya dan harus digendong ketika keluar dari kamar mandi.     

Kadang, tuan muda Onodera ini keterlaluan bagai monster mesum.     

Reiko terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih. "Astaga, aku sampai ketiduran gara-gara Ryuu menggila tadi sore." Ia tak bisa terus mengeluh karena itu memang sudah tabiat suaminya yang dia ketahui tak lama setelah dia bersedia disetubuhi Nathan Ryuu.     

Tidak menemukan suaminya di kamar, Reiko pun turun dari ranjang dan pergi ke ruang makan. Perutnya sudah meronta meminta diisi setelah kegiatan luar biasa semenjak pagi sampai sore tadi.     

Ternyata, di meja makan sudah ada sup krim daging dan nasi di rice cooker. Ia hanya butuh memanaskan supnya saja maka semua beres.     

"Sudah bangun?" Sebuah suara muncul di belakang Reiko.     

Mengetahui pemilik suara itu, Reiko menoleh sambil tersenyum sambil mengaduk sup di atas kompor. "Iya. Apa kau sudah makan? Ingin makan bersamaku?"     

"Aku sudah makan satu jam lalu. Kau makanlah yang banyak." Nathan Ryuu mendekat sambil memeluk pinggang istrinya dari belakang.     

"Dari mana saja kau, Ryuu? Aku tidak menemukanmu ketika bangun."     

"Apakah kau merindukanku?"     

"Hm, mungkin."     

"Mungkin?" Nathan Ryuu menggigit tengkuk istrinya.     

"Awhh! Ryuu, kau ini, ya ampun!" protes Reiko, namun hanya ditanggapi kekehan ringan dari suaminya.     

Tak lama, Reiko sudah makan dengan tenang sembari suaminya menemani dan duduk di seberang dia.     

"Apakah besok kau akan ke Adora lagi?" tanya tuan muda Onodera.     

"Ya, aku ingin ke kelas suara." Reiko menjawab disela kunyahannya.     

"Kelas suara?"     

"Umh! Di Adora, ada 3 divisi, aku sudah pernah menceritakannya padamu, kan?"     

"Ya."     

"Nah, salah satu divisi adalah divisi suara, di sana ada sub-divisi singer dan sub-divisi seiyuu. Aku ikut yang sub-div singer."     

"Oke, besok biar Benio menemanimu lagi."     

"Baiklah." Reiko mengangguk sambil menyuapkan lagi sup dagingnya bersama dengan nasi hangat.     

Kehidupan Reiko beberapa hari ini sungguh bagaikan di nirwana, semuanya begitu mudah dan membahagiakan.     

Namun, berbanding terbalik dengan seseorang di sebuah ruangan rahasia.     

Di sebuah ruangan yang lumayan luas, berisi banyak sofa dan lantainya memiliki karpet cukup tebal. Di salah satu sudut sofa, ada perempuan berlutut dengan tubuh lunglai tak berdaya dan kepalanya terkulai di sofa.     

Ketika tubuh telanjangnya diusap sederhana oleh tangan lelaki, tubuh itu mengejang-kejang bagai usapan itu merupakan pemicu gairah yang tidak bisa dia hentikan,     

Meski matanya tertutup seperti orang tak sadarkan diri, dia masih akan bergerak kejang-kejang ketika liang intimnya diterobos batang jantan dari arah belakang dan dia hanya bisa mengerang keras-keras dan terus memejamkan mata.     

"Kau suka memberi orang obat perangsang, kan? Nah, kami berikan yang kau suka, bagaimana? Suka?" Lelaki itu menghentak-hentakkan perempuan yang berada di ambang sadar dan tidak tersebut.     

==========     

lyrics source = Kazelyrics     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.