Inevitable Fate [Indonesia]

Menari Lagi



Menari Lagi

0nun gama set sel teni nareul chajabwabwa ((tutup matamu, aku kan menghitung sampai 3, maka berusahalah menemukanku)     
0

neon ama irijeori hemaeljido molla (kau mungkin berkeliling di sini dan di sana)     

- Naughty by Irene &Seulgi Red Velvet -     

==========     

Idol?     

Reiko memikirkan ucapan Mira. Audisi idol? Ah, tapi sepertinya itu terlalu tinggi untuk Reiko, ya kan? Apalagi dia sudah memiliki suami. Meski sekelumit benak Reiko memikirkan itu.     

Banyak remaja dan muda-mudi berangan-angan meniti karir sebagai idol. Masing-masing dari mereka memiliki tujuan sendiri-sendiri kenapa ingin menjadi idol.     

Untuk diketahui, idol itu berbeda dengan artis penyanyi biasa, terutama jika itu berbicara mengenai idol di Asia Timur.     

Idol masa kini yang telah menjadi sebuah fenomena jaman modern ini, adalah sosok entertain yang memiliki pengaturan khusus.     

Jika penyanyi biasa masih bisa bebas dan tidak perlu secara ketat diawasi oleh agensi atau manajemennya, berbeda jauh dengan para idol.     

Idol diawasi begitu ketat dan juga harus menandatangani kontrak yang mengikat kebebasan mereka dalam rentang sekian tahun. Banyak idol yang harus hidup di bawah naungan agensi, disatukan dalam sebuah hunian dari agensi, dan hanya bisa hidup mandiri ketika sudah sangat sukses dan meraup banyak uang.     

Idol juga harus menjalani masa training, menjadi trainee selama bertahun-tahun sebelum terpilih untuk didebutkan menjadi idol. Jika mereka belum dianggap layak debut, maka mereka bisa mengendap lama di agensi sebagai trainee dan kadang harus membayar pula untuk itu.     

Aturan yang mengikat idol juga tidak main-main beratnya. Dari tidak diperbolehkan menjalin hubungan asmara, tidak boleh keluar jalan-jalan tanpa didampingi manajer, tidak boleh berkomentar di luar yang diarahkan agensi, tidak boleh memposting sesuatu di media sosial tanpa seijin agensi, tak boleh bicara seenaknya sendiri ketika mengobrol dengan penggemar di media live, bahkan tak bisa leluasa bertemu keluarga.     

Belum lagi kekangan mengenai aturan makan, diet, kegiatan sehari-hari dan bahkan mengenai gaji. Bisa disimpulkan, menjadi idol adalah hal sangat berat, terutama untuk dijalani seorang remaja yang masih penuh akan gejolak jiwa.     

Namun, meski sudah banyak yang mengetahui beratnya kehidupan seorang idol dan bahkan banyak yang menyerah pula di tengah jalan, masih juga ada banyak remaja dan muda-mudi yang tergelitik ingin mencoba jadi idol. Daya tarik mengenai itu begitu kuat bagi para muda yang ingin menantang dunia dan keberuntungan dirinya sendiri.     

Terkadang, manusia pun suka jika apa yang dia lakukan diapresiasi orang lain. Itulah kenapa di dunia ini orang berlomba-lomba melakukan hal hebat agar dikenal luas oleh masyarakat. Karena manusia butuh diberi apresiasi atas apa yang mereka lakukan, terlepas apakah itu baik atau buruk.     

"Reiko, kau sudah kembali, hm?" Terdengar suara guru yang juga kadang dipanggil pelatih ketika Reiko sedang mengobrol dengan Mira.     

"Ah, Lenn-san." Reiko lekas bangun dari duduknya dan mengangguk sopan ketika melihat Lenn, salah satu pelatih dance di Adora masuk ke ruangan dance. Ia lekas menjawab, "Iya, aku ingin berlatih lagi di sini. Mohon bimbingan Lenn-san."     

"Ya, ya, ya. Aku harus beritahu Ronin dan Mel tentang kembalinya kau ke sini. Mereka pasti senang." Lenn menyebut dua nama pelatih dance, rekannya di Adora, juga. "Mungkin mereka akan datang nanti siang. Kau akan di sini sampai siang?"     

"Ya, semoga, Lenn-san." Reiko menjawab dan duduk kembali.     

"Lenn-san, ayo latih kami!" Mira secara santai berkata ke Lenn, pria berdarah campuran Jepang dan Eropa.     

"Hm, boleh." Lenn mengangguk. "Apakah latihan kalian sudah selesai?" Lenn bertanya ke kelompok sebelumnya yang kini sudah selesai berlatih dance.     

"Sudah, Lenn-san. Kalau mau pakai tempat ini, pakai saja, kami akan istirahat." Orang itu menjawab Lenn sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil. Temannya yang lain ikut mengangguk dan mereka mulai duduk beristirahat di sudut lain.     

"Oke, ayo yang ingin berlatih denganku, lekas maju dan lakukan pemanasan dulu yang benar." Lenn maju ke depan kaca besar sambil memulai pemanasan.     

Reiko yang telah mengganti bajunya dengan baju olah raga pun bangkit maju bersama Mira. Ia menoleh ke Benio dan bertanya, "Apa kau juga ingin ikut, Benio?"     

"Saya akan mengamati dulu." Benio menjawab.     

"Baiklah, aku ke sana dulu, yah!" Reiko pun pamit pada Benio dan berjalan ke depan kaca besar bersama Mira dan mulai melakukan pemanasan terlebih dahulu karena itu sangat penting sebelum dance, untuk menghindari terjadinya cidera.     

Setelah melakukan pemanasan selama beberapa belas menit, lagu mulai diputar oleh staf yang mengurus mixing song, Duff.     

Lenn mulai bergerak, diikuti beberapa anggota di belakangnya. Reiko mengikuti gerakan Lenn sebaik mungkin, mencerna dan mengingatnya.     

Setelah berulang kali diarahkan Lenn, Reiko dan lainnya mulai dibiarkan menari tanpa Lenn. Pelatih itu mengawasi dari samping dan mengoreksi beberapa orang yang bergerak kurang tepat.     

"Lenturkan gerakan tanganmu, Hans. Furama, kakimu kurang menekuk. Ah, Jiro, locking kamu kurang pas." Lenn terus memberikan koreksi pada orang-orang yang sedang menari. "Rei, lenturkan waacking kamu. Ayo, sedikit lagi kau akan bagus! Mira, konsentrasi pada gerakan king-tut kamu." Lenn menyebut beberapa jenis gerakan dance.     

Karena Lenn pernah menjadi anggota street dancer di Eropa, maka dia banyak memperkenalkan gerakan-gerakan yang biasa ada di street dance pada anak didiknya.     

"Reiko, coba sini kamu menari sendiri. Lakukan locking dan waacking." Lenn meminta Duff memutar lagu lain yang sesuai sambil Reiko menari solo beberapa menit, diamati yang lain.     

Reiko pun mulai bergerak. Locking-nya tepat dan tegas, namun gerakan waacking dia kurang.     

"Coba gerakkan tanganmu dengan cepat, lalu susul dengan locking, dan selipkan popping." Lenn memberi saran.     

Reiko mengangguk. Dia mulai lagi menari dan fokus pada waacking, yaitu mengayunkan dua tangan dengan cepat di atas kepala, lalu mulai memberikan gerakan locking, yaitu gerakan seperti patah-patah yang tegas, dan sesekali menyelipkan gerakan popping yang menghentak.     

Setelah itu, dia juga menambahkan gerakan kingtut, hip hop, slow motion, twirl, ditutup dengan zig zag wave. Setelah itu, dia terengah-engah.     

Lenn bertepuk tangan, dan yang lainnya menatap kagum ke Reiko. "Tidak buruk! Sungguh tidak buruk meski kau lama tidak berlatih, ya kan Reiko?"     

"Benar, Lenn-san. Aku ... aku sudah lama tidak melatih dance-ku, ha ha!" Reiko masih terengah-engah. Melakukan dance itu tidak semudah yang terlihat. Hanya menari beberapa menit saja dia sudah hampir kehabisan napas dan kini terengah-engah.     

Bayangkan betapa sulitnya jika ditambah menyanyi. Inilah yang menjadikan seorang idol dikagumi, karena mereka tidak hanya harus menari dengan tepat dan sinkron dengan rekannya, tapi juga harus menyanyi dengan baik pula.     

"Usahakan untuk melenturkan gerakan waack kamu, Reiko." Lenn memberi saran. Reiko mengangguk. Lalu Lenn memanggil Mira. "Coba menari, Mira." Mira pun menari beberapa menit seperti Reiko tadi, dan setelahnya, Lenn mengevaluasi. "Mira, isolation kamu memang bagus, tapi locking kurang tegas."     

"Sepetinya aku harus banyak belajar dari Reiko, yah Lenn." Mira memeluk singkat Reiko.     

"Ya, dia bagus dalam locking." Lenn mengangguk dan memanggil yang lainnya untuk dievaluasi secara pribadi sambil memberikan pengarahan untuk yang mengamati.     

"Nah, sekarang aku ingin kalian melakukan tutting." Lenn menatap peserta Adora yang mengelilinginya.     

"Ahh, itu yang paling sulit untukku," erang seseorang di sana.     

"Ya, aku juga paling berkeringat dingin kalau sudah harus melakukan tutting. Itu sungguh membuat sakit kepala," timpal yang lain.     

"Ayo, ayo, jangan malas untuk berlatih tutting. Reiko, kamu masih ingat tutting?" tanya Lenn ke Reiko.     

"Masih, Sensei, walau tak yakin apakah tutting-ku ini bagus, ha ha." Reiko tak berani menyombongkan gerakan tutting dia.     

"Coba tiga dari kalian, lakukan tutting." Lenn menunjuk Reiko dan 2 lainnya yang tadi mengeluh mengenai tutting untuk maju ke tengah.     

==========     

lyrics source = Color Coded Lyrics     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.