Inevitable Fate [Indonesia]

Mencari Pekerjaan



Mencari Pekerjaan

0Hope is rising .. Never give in .. Never give up .. It's not over     
0

- It's Not Over Yet by For King & Country -     

===========     

Setelah menutup teleponnya dengan Mai, kini Reiko hanya bisa tersenyum pahit memikirkan akan ke mana dia untuk tinggal saat ini?     

Ia pun mencoba menghubungi beberapa teman dia yang lainnya dan jawaban mereka berujung pada satu kesimpulan yang sama: menolak.     

Meski dengan berbagai macam alasan, tapi inti dari semua basa-basi mereka adalah menolak Reiko, meski dia sudah menyatakan hanya akan menumpang sementara saja.     

Hidup di masa ini memang begitu keras, terkadang tidak memandang siapa itu teman atau saudara, jika mengancam keuntungan mereka, maka dengan mudahnya menyingkirkan siapapun.     

Dan kini, Arata Reiko sudah mengalami hal itu. Meskipun dia memiliki banyak teman, namun itu semua banyak dia dapatkan di media sosial dan beberapa platform online sehubungan dengan apa yang dia kerjakan akhir-akhir ini.     

Gadis itu saat ini berusia 22 tahun dan sudah menjadi yatim piatu semenjak chugakko atau junior high school (setara SMP di Indonesia) saat kedua orang tuanya mengalami kecelakaan mobil.     

Reiko remaja saat itu langsung diasuh oleh keluarga pamannya sampai kotogakko atau high school (setara SMA di Indonesia) selesai dan dia memilih keluar dari rumah pamannya karena kurang bisa akur dengan bibi dan sepupu-sepupu dia di rumah itu.     

Semenjak Reiko hidup sendiri dan menyewa apartemen, dia hanya menghidupi dirinya menggunakan uang warisan dari orang tuanya, penjualan rumah ayahnya, dan uang bela sungkawa dari pihak pemilik truk yang menabrak mobil orang tuanya.     

Jangan ditanya seperti apa perjuangan Reiko belia untuk bertahan hidup. Dia rela bekerja paruh waktu di banyak tempat. Dia tidak bisa selamanya mengandalkan uang yang ditinggalkan orang tuanya, kan?     

Karena tidak mungkin bisa kuliah, maka Reiko menjadikan hari-harinya hanya untuk bekerja mencari uang.     

Dan suatu ketika, di usia awal 20 tahunnya, dia iseng membuat akun yutub dan mengisi kanalnya dengan nyanyian karaoke dari sebuah aplikasi menyanyi online dan dipindahkan ke perangkat sederhana ponselnya saja untuk diunggah ke yutub dan ternyata suara dia menarik minat seorang utaite[1].     

Kemudian, Reiko bergabung dengan sebuah kelompok utaite amatir di yutub. Dari situ, dia dengan grupnya akan mengikuti berbagai kompetisi menyanyi sesama grup vokal di yutub yang biasanya menyanyikan lagu-lagu anime dan vocaloid.     

Jika mereka menang, maka uang akan dibagi-bagi ke semua yang berpartisipasi. Jika kalah, yah harus gigit jari dan cukup berpuas diri sudah menampilkan suara mereka di sebuah platform besar seperti yutub.     

Dari situ biasanya mereka memiliki fans masing-masing. Fans Reiko juga banyak tersebar di seluruh dunia.     

Dan suatu hari, salah satu teman utaite dia mengatakan dia ingin juga menjadi seorang yutuber. Ketika Reiko melihat gadis itu sukses jadi yutuber dan menghasilkan banyak uang dari sana, dia pun mulai tertarik dan menceburkan dirinya menjadi yutuber juga.     

Konten-konten yang ditampilkan Reiko di kanal yutubnya biasanya seperti story-telling mengenai berbagai kisah menarik di dunia dan juga konten mengenai berbagi opini dan ulasan hal-hal unik lainnya.     

Karena sebagai yutuber, Reiko menampilkan wajahnya dan itu menarik banyak fans. Tentu saja, siapa yang tidak merasa betah menatap wajah Reiko yang manis dan menyenangkan?     

Namun, jika bertanya seberapa besar dia mendapatkan uang dari yutub, jawabnya tidak begitu besar. Meski begitu, Reiko menyukai kegiatan dia sebagai utaite dan juga yutuber, meski fans-fans dia sama sekali tidak tahu dualisme Reiko di grup utaite dan sebagai yutuber.     

Meski begitu, kini Reiko dihadapkan pada kebutuhan akan uang yang mendesak untuk segera mencari apartemen baru. Uang dari yutub tidak bisa menutupi semua biayanya. Uang hasil dari yutuber hanya bisa untuk biaya hidup dia sehari-hari saja.     

Sedangkan akhir-akhir ini, grup utaite dia seperti hiatus tidak memiliki kegiatan mengikuti perlombaan apapun, menyebabkan Reiko tidak memiliki tambahan penghasilan.     

Yang agak menjadi penyesalan Reiko adalah, dia terlalu asik dengan kegiatan sebagai yutuber hingga dia enggan mencari pekerjaan nyata lainnya. Dia terlalu merasa aman hanya karena sudah memiliki apartemen dan masih ada sekitar 6 bulan jatuh tempo untuk memperpanjangnya.     

Namun, tidak disangka-sangka, induk semang begitu kejam hendak mengusir bulan depan tanpa bisa dikompromi. Reiko harus lekas mendapatkan pekerjaan dalam minggu ini!     

Ia pun melangkah gontai ke tempat tidurnya dan ingin mengistirahatkan fisik dan juga mental dia yang lelah berpikir malam ini setelah banyak teman-teman sesama utaite dan bahkan teman sesama yutuber menolak membantunya.     

"Hmhh ... harus bangun pagi besok, siapa tahu aku bisa cari pekerjaan di konbini[2]," ucapnya sebelum menutup matanya.     

-0-0-0-0-     

Keesokan paginya, Reiko bangun lebih awal dari biasanya dan segera mandi dan bergegas untuk mencari lowongan pekerjaan di konbini daerah sekitar situ. Ia melangkah penuh optimisme.     

Sayangnya, setelah berjalan berjam-jam mencari lowongan kerja di konbini, dia tidak juga menemukannya. Seolah nasib sedang bermain-main dengannya yang sedang panik.     

Bahkan, dia mulai merambah ke area yang lebih ramai dan lebih jauh dari apartemennya. Sudah lemas dan penuh keringat, dia lupa dia belum makan pagi karena tadi saking bersemangatnya.     

Ketika harapannya mulai hampir padam, dia melihat sebuah konbini tak jauh dari dia berdiri. Ia memompa asanya lagi dan mengusap peluh di dahinya untuk berjalan memasuki toko itu. Matanya bersinar gembira ketika melihat ada pamflet kertas di kaca depan konbini yang menerangkan toko itu sedang mencari pekerja paruh waktu.     

Masuk dengan penuh antusias, dia berjalan ke depan kasir, bertanya, "A-apakah lowongannya masih berlaku?" Kasir itu mengangguk. "Bolehkah aku menemui pemilik toko ini?"     

Lalu, pegawai lainnya mengantar Reiko ke sebuah ruangan di belakang, tempat pemilik toko berada. Begitu membuka pintu, ada lelaki yang umurnya mungkin sudah melewati setengah abad, ditandai dengan banyaknya uban yang hampir mendominasi kepalanya.     

"Tu-Tuan, permisi, apakah lowongan pekerjaan masih berlaku?" tanya Reiko setelah dia ditinggal berdua saja di ruangan itu bersama pemilik konbini.     

Mata pemilik toko berbinar. "Ohh! Tentu saja masih ada!"     

Mata Reiko ikut berbinar, meski itu untuk hal yang berbeda dari binar si pemilik toko. "Bisakah saya bekerja di sini?"     

"Boleh! Tentu boleh! Asalkan kau mau bekerja keras dan rajin serta menyenangkan, maka aku akan membolehkanmu bekerja di sini. Tapi, bekerja di sini 12 jam setiap harinya. Apakah kau sanggup?"     

Senyum penuh syukur Reiko mendadak memudar mendengar 12 jam tadi.     

[1] sebutan untuk mereka yang men-cover lagu-lagu vocaloid, anime song, game song, atau J-pop di Nico Nico Douga, di bawah kategori utattemita. Utaite juga biasa disebut Nico Nico Douga Singer / Nico Singer. Mereka juga biasa tampil di Nico Nico Live concerts atau Nico Farre. Biasanya, utaite tidak pernah menunjukkan wajah asli mereka dan hanya diwakili oleh avatar saja. Itu seperti penyanyi misterius.     

[2] atau bisa disebut minimarket. Konbini berasal dari kata convenience store (toserba). Orang Jepang melafalkan convenience store seperti 'konbiniensu sutoaa'. Disingkat menjadi konbini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.