Inevitable Fate [Indonesia]

Tolong Pilihkan Untukku



Tolong Pilihkan Untukku

0I'm nervous .. I'm excited to see you     
0

ne, korekara dounaru no?     

- Do It! Do It! by KARA -     

==========     

Ini adalah akhir pekan dan Runa pun kembali ke rumah seperti yang telah dia janjikan kepada Reiko.     

Ketika Runa ada di rumah, sikap Bu Sayuki pada Reiko pun berubah drastis, Beliau jadi lebih ramah dan perhatian penuh kasih sayang ke Reiko.     

Setelah merenungkan ini, Reiko pun tidak kaget lagi dan diam saja.     

Malam hari pun tiba dan Runa ikut membantu berjualan di pasar street food tempat ibunya berdagang.     

"Ehh? Sekarang Rei-chan di depan melayani pembeli?" Runa cukup terkejut juga ketika melihat Reiko sudah berdiri bersama dia di depan etalase untuk meladeni pembeli.     

"Runa, kau sini ganti menggoreng ayam!" Bu Sayuki memanggil putrinya.     

"Heh?! Aku menggoreng ayam?" Tatapan mata Runa tidak bisa tidak terkejut tatkala ibunya menyuruh dia untuk bertugas menggoreng ayam di belakang. Dia harus berpanas-panas di depan kompor?     

Reiko malah merasa tak enak hati melihat keengganan Runa. "Bu, biarkan aku saja yang menggoreng, yah!" Ia maju ke Bu Sayuki.     

Bu Sayuki terdiam sejenak. Sebenarnya dia juga tidak rela mengirim putri kesayangannya ke bagian belakang, tapi kalau di belakang sana tidak ada yang membantu, Tomoda akan kewalahan menggoreng sendirian saja.     

Padahal, beberapa hari lalu sebelum Nathan Ryuu datang, Reiko selalu disuruh untuk menggoreng sendirian saja dan hanya sedikit dibantu Tomoda.     

Jika Bu Sayuki mengirim Reiko ke belakang lagi untuk berurusan dengan kompor, bagaimana apabila nanti lelaki kaya itu datang lagi dan mendapati Reiko tidak ada di depan? Bisa-bisa lelaki itu berhenti memborong ayamnya atau setidaknya menyuruh teman-teman kayanya untuk tidak membeli di lapaknya lagi!     

Grrhhh! Menahan kesal, akhirnya Bu Sayuki berkata, "Ya sudah, Ibu saja yang menggoreng dengan Tomoda! Kalian di depan saja, sana. Reiko bagian meladeni pembeli, Runa bagian kasir!" Lalu Beliau balik badan dan pergi ke bagian kompor.     

Runa melongo. Ini ... apakah sungguhan ibunya bisa membuat keputusan seperti itu? Wah, sungguh perubahan luar biasa semenjak dia pergi ke asrama. "Rei, Rei ... sejak kapan kau di depan?"     

"Um, itu ... itu ... sejak beberapa hari lalu. Mungkin ... 2 hari lalu." Reiko enggan menceritakan ke Runa mengenai kedatangan Nathan Ryuu.     

"Ohh, lalu kenapa kau tidak menceritakannya di chat? Tsk, kau ini!" Runa berlagak merajuk.     

"Maaf, bukan maksudku tak mau bercerita, tapi itu kan hal biasa saja, tidak perlu dianggap penting, ya kan?" kelit Reiko sambil memeluk sejenak sahabatnya.     

Runa pun ikut tersenyum.     

"Runa! Kau sudah pulang!" Dari lapak sebelah, Yuza menyapa.     

"Iya, Yuza-chan!"     

"Hei ... sepertinya aku tidak lebih muda darimu, oke?" Yuza kesal jika digoda dengan panggilan bersufiks -chan seperti tadi. Serasa dirinya ini dianggap gadis kecil yang menggemaskan.     

"Hi hi hi ... Yu-chan jangan mudah kesal, oke! Nanti kau lekas keriput dan susah menjerat wanita!" imbuh Runa.     

"Runa-chaann ... hidoi yo[1] ...." Tatapan nelangsa muncul di mata Yuza.     

Runa kembali tertawa puas. Kapanpun dia ada kesempatan untuk mengganggu Yuza dengan panggilan itu, maka pasti akan dia lakukan.     

"Apakah aku terlalu pagi?" Mendadak, muncul sosok tinggi menjulang di depan etalase, membuat Runa dan Reiko mematung. Di sana, berdiri Nathan Ryuu dengan beberapa temannya, dalam balutan jas kerja dan masih menenteng tas kerja pula!     

Apakah mereka tidak bisa ganti baju dulu? Setidaknya agar pemandangan di sana tidak perlu sekontras itu! Tempat semacam pasar mendadak terasa hina dan kotor dengan hadirnya kelompok Nathan Ryuu yang terlihat agung dan mahal.     

"Ti-tidak, Tuan!" Runa sampai terbata-bata menjawab. Ia lekas menyenggol lengan Reiko agar gadis itu jangan diam saja.     

"Ohh! Tuan! Silahkan dipilih ayamnya!" Reiko segera tersadar dan mempersilahkan Onodera muda serta rekan-rekannya untuk memilih ayam yang mana yang ingin dibeli. Untung saja di etalase sudah ada ayam hangat yang baru saja selesai dimasak.     

"Hm, coba pilihkan mana yang enak, yang utuh itu, atau yang potongan biasa, atau yang pedas?" Nathan Ryuu malah meminta pada Reiko untuk memilihkan.     

"Ehh?" Tentu saja itu membuat Reiko heran dan tidak siap. Bagaimana bisa pembeli malah yang meminta pendapat dari penjualnya? Atau hal ini sudah jadi tren dan Reiko tidak tahu?     

"Ya, tolong pilihkan untukku. Onegaishimasu[2] ...," pinta Nathan Ryuu dengan wajah yang tak terlupa menghadirkan senyum.     

Reiko tak bisa melongo lebih lama, dia harus lekas bertindak. "A-ahh! Iya. Um, bagaimana kalau ... um, aku bungkuskan yang biasa dan yang pedas. Atau mungkin hendak dibawa pulang? Kalau untuk dibawa pulang dan dimakan di rumah, mungkin yang utuh lebih tepat."     

"Ahh, aku ingin memakannya di sini. Bisa?" Nathan Ryuu menjawab sambil terus memandangi Reiko.     

"Ahh, baiklah, Tuan! Akan aku siapkan." Reiko segera meraih karton kotak kecil yang biasa digunakan untuk menaruh seporsi ayam filet. Satu karton dia isi filet biasa dan satu karton lagi untuk diisi filet pedas. Selanjutnya, menaruh tusuk sate dan memasukkan semuanya ke dalam kantung plastik.     

Setelah itu, dia menyerahkannya kepada Onodera muda sambil setengah menundukkan kepalanya. "Douzo[3]."     

"Arigatou ne[4]!" Nathan Ryuu menerima bungkusan berisi dua porsi ayam filet berbeda jenis. Kemudian, dia melirik ke orang-orang yang bersama dia, "Itachi, Zuko, Handa-san, silahkan kalian pilih saja yang kalian ingin, aku yang traktir."     

------------     

[1] "hidoi yo" ... dari kata hidoi = kejam. Ini seperti kalo kita bilang ke teman: "tega, ih!" "Kejam nian dirimu!" Biasanya diucapkan sambil bernada memelas. Kadang juga hanya diucapkan "hidoi!" dengan tegas. Dan itu biasanya untuk sesama teman atau yang sudah akrab saat bercanda.     

[2] "onegaishimasu" bisa diartikan: tolong. Ucapan sopan ketika kita meminta tolong sesuatu pada orang lain.     

[3] "douzo" = silahkan     

[4] "arigatou ne" = "terima kasih, yah!" biasanya dipakai untuk yang seumuran atau yang sudah akrab. Jika untuk formal dan lebih sopan (ditujukan ke yang lebih senior atau yang belum akrab), bisa pakai "arigatou gozaimasu".     

Untuk lebih sopan lagi, bisa gunakan "domo arigatou gozaimasu" (=terima kasih banyak) ... dan yang lebih sopan di atasnya lagi, bisa pakai "hontoni arigatou gozaimasu" (=terima kasih banyak)     

Sedangkan anak muda Jepang sekarang kadang pakai bahasa slang untuk mengucapkan terima kasih, yaitu pakai "sankyu" (=trims) karena terdengar kayak "thank you" atau mereka kadang menuliskannya: 39 (3 adalah san, 9 adalah kyu). Ini juga baru oe ketahui setelah nonton Naruto //heh!/ :"D     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.