Inevitable Fate [Indonesia]

The Devil's Smile Blessing Upon You



The Devil's Smile Blessing Upon You

Don't you mess with me     

Don't you mess with me     

- Try Me by The Weeknd -     

==========     

Ketika Meira melihat bagaimana lembut dan penuh sayangnya perlakuan Nathan Ryuu terhadap gadis yang dia hina tadi, dia bertanya kenapa tuan muda Onodera memilih gadis seperti Reiko.     

"Ohh?" Nathan Ryuu menyeringai ke Meira. "Aku menyukai gadis sederhana yang berpakaian kasual dan berpenampilan biasa begini. Aku suka yang seperti ini." ujarnya santai tanpa beban.     

Meira tercengang. Kalau ini diketahui seluruh sosialita di Jepang, akankah nanti penampilan mereka akan berubah seperti Reiko? Mereka akan mulai memakai kemeja lusuh dan jins pudar serta sepatu kotor? Mereka harus berpenampilan ala gembel? Bagaimana bisa selera lelaki idaman banyak wanita kelas atas di Jepang bisa serendah ini!     

Nathan Ryuu segera menghubungi anak buahnya untuk datang dan mengisolasi butik ini dari siapapun kecuali mereka yang sedang berkonflik. Tak butuh waktu lama sebelum beberapa anak buah tuan muda ini menjaga di depan pintu dengan ketat, membuat gentar siapapun yang hendak masuk.     

"Oh ya, apakah tadi aku tidak salah dengar bahwa nona ... siapa nama Anda?" tanya Nathan Ryuu pada Meira.     

Jlebb! Belati imajiner menusuk jantung Meira. Bahkan lelaki idamannya saja tidak mengetahui siapa dia!     

Sembari menahan tangis darah di hatinya, Meira menjawab, "Sa-saya Takagi Meira, putri dari bankir Takagi Kousuke." Ia membungkuk ke Nathan Ryuu, berharap si tuan muda di depannya mengenali ayahnya dan bisa memandang lebih tinggi padanya.     

"Ohh, dia." Dengan santainya, Nathan Ryuu menyahut.     

'Ohh, dia'. Betapa remehnya nada yang diucapkan Nathan Ryuu! Hanya dengan 'ohh dia' sudah bisa mengukur seberapa rendah seorang Takagi Kousuke di mata tuan muda Onodera!     

Meira memahami makna jawaban remeh yang keluar dari mulut Nathan Ryuu. Seketika, wajahnya pucat memikirkan nasib selanjutnya dari dia.     

"Sepertinya aku harus mengatur jadwalku untuk bertemu dengan ayahmu, Nona Takagi, agar Tuan Takagi bisa mengirim anaknya ke sekolah kepribadian, atau aku tak keberatan membiayai jika Tuan Takagi tak sanggup membayarnya." Tuan muda Onodera menyunggingkan senyum lebar dia.     

Namun, senyum itu justru terlihat menakutkan bagi Meira. Ia tanpa sadar menggeleng-gelengkan kepala dengan cepat. "Ma-maafkan saya, Tuan Muda! Maafkan saya! Saya ... saya tak tahu dia adalah wanitamu!"     

"Apakah menurutmu aku harus memberi cap di dahinya bertuliskan wanita milik Onodera Ryuzaki terlebih dahulu agar kau mampu bersikap sopan padanya?" tanya Nathan Ryuu masih menorehkan senyum palsu lebarnya. Itu benar-benar senyum yang mirip dengan senyum yandere[1] seakan mewakili senyum iblis.     

Bahkan Itachi dan Zoku pun harus waspada tingkat tinggi jika sudah melihat jenis senyum bos mereka pada level itu.     

Tak mau hanya dirinya yang menjadi sasaran senyum iblis Nathan Ryuu, Meira menunjuk ke manajer Nakamura. "Dia! Dia malah menampar wanitamu, Tuan Muda!" adunya.     

Segera, mata tajam Nathan Ryuu segera tertuju ke manajer Nakamura sambil berkata dengan nada santai membelai dan menyejukkan telinga, "Oya, oya?" Tak ketinggalan devil smile dia menyertai.     

Merasa jantungnya tercebur ke perut karena diadukan oleh Meira, Manajer Nakamura bahkan melakukan dogeza[2] karena saking takutnya. Bahkan dia rela melakukan seppuku[3] andai memang Nathan Ryuu memerintahkannya. "Tuan! Ampuni saya, Tuan Muda! Ampuni saya! Saya hanya ... hanya korban hasutan Nona Takagi!"     

Pelayan di dekatnya juga menjatuhkan lutut mereka, terpaksa melakukan dogeza karena dilirik tajam manajer Nakamura. Padahal mereka tidak ikut-ikutan merundung Reiko.     

Dasar penyihir sialan! Manajer Nakamura mengutuk Meira keras-keras dalam hatinya. Kalau bisa, dia ingin mencakar wajah gadis sombong itu!     

"Di sini ada cctv, kan?" tanya Nathan Ryuu sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ini mengakibatkan wajah manajer Nakamura semakin hijau. "Coba biarkan aku melihat rekaman cctv sejak wanitaku ini masuk."     

"Tu-Tuan Muda! Saya mohon-"     

"Kenapa, Tuan Manajer? Bukankah aku memiliki beberapa puluh persen saham di SIX ini? Tentu aku juga boleh mengakses rekaman cctv di sini, kan?" Lirikan tajam disertai senyum iblis Nathan Ryuu merayap dari wajahnya ke manajer Nakamura, membuat sang manajer merasa tulang belakangnya membeku seketika.     

Meira pun sama takutnya dengan manajer Nakamura. Nasibnya sudah tamat! Dia sudah tamat!     

Sembari menunggu pelayan menghubungi petugas cctv, Nathan Ryuu melirik ke pemuda di sebelah Meira.     

Menyadari dirinya dilirik oleh tuan muda Onodera yang digdaya, pemuda itu langsung menundukkan kepalanya, berharap dia tidak terlihat, berharap tadi pagi dia tidak menyertai Meira jika begini ujungnya.     

"Apa saja yang sudah kau lakukan pada wanitaku?" tanya Nathan Ryuu pada pemuda itu.     

"Ah! Saya ... saya ...."     

"Dia mencegat wanita Anda pergi, Tuan Muda!" Meira lekas menjawab. Rupanya dia ingin menyeret kawannya juga, tak ingin hanya dia yang menerima nasib buruk. "Dia bahkan menarik keras-keras lengan wanita Anda!" imbuhnya.     

Pemuda itu mendelik ke Meira, ingin menguliti gadis sialan itu.     

"Benarkah dia menarik lenganmu?" Nathan Ryuu beralih ke Reiko. Gadis itu menggeleng. Dia ingat dengan jelas bahwa pemuda itu hanya mencegat dia saja tanpa melakukan hal lainnya. "Oh, tuan muda ini sepertinya bisa lebih sejahtera hidupnya." Onodera Ryuzaki menoleh kembali ke pemuda yang gemetar itu sambil memamerkan senyum iblisnya yang menawan.     

"R-Ryuu ...," lirih Reiko sambil menarik pelan lengan jas Nathan Ryuu.     

"Ya, sayank?" Nathan Ryuu beralih ke kekasihnya.     

"Su-sudah, jangan begini."     

"Sudah bagaimana, sayank?"     

"Lepaskan saja mereka, aku tak ingin ribut-ribut." Reiko menggeleng pelan sambil terus berlindung di dada dan patuh berada di pelukan Nathan Ryuu.     

Heran dengan keinginan Reiko, Nathan Ryuu bertanya lagi, "Kau ingin melepaskan mereka? Tapi mereka menyakitimu, sayank."     

"Sudah, biarkan saja, yang penting sekarang semuanya sudah baik-baik saja, kan?" Reiko memandang kekasihnya, mencoba menenangkan hati panas Nathan Ryuu.     

"Tuan, ini rekaman cctv yang Tuan minta." Seorang pelayan butik menyerahkan semacam gadget dan memperlihatkan layar berisi rekaman yang diminta. Meira dan manajer Nakamura berharap mereka memiliki kekuatan mutan seperti kemampuan tak bisa terlihat.     

--------------------     

[1] yandere sebuah istilah budaya pop di Jepang untuk orang yang awalnya terlihat sangat baik dan penuh kasih sayang ataupun polos, sebelum akhirnya mereka bisa secara tiba-tiba bertindak brutal atau melakukan kekerasan dibalik senyum yang ditampilkan. Dari kata 'yanderu' yang artinya sakit mental atau emosional. Dan kata 'deredere' yang artinya kasih sayang. Di anime, banyak karakter yandere yang digambarkan penuh senyum dan tampak manis sebelum akhirnya mereka bersikap kejam atau bahkan membunuh pihak lain tanpa merasa bersalah     

Yandere beda jauh dengan tsundere, yah!.     

[2] dogeza adalah elemen etiket tradisional Jepang dengan cara berlutut langsung di tanah dan membungkuk untuk bersujud sambil menyentuhkan kepala ke lantai. Ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang dengan status yang lebih tinggi, atau sebagai permintaan maaf yang mendalam, atau untuk mengungkapkan keinginan untuk bantuan dari orang tersebut. Ini lebih mendalam ketimbang 'ojigi' yang hanya membungkukkan punggung.     

[3] seppuku kadang-kadang disebut sebagai Harakiri atau "pemotongan perut", adalah bentuk ritual bunuh diri Jepang dengan mengeluarkan isi perut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.