Inevitable Fate [Indonesia]

Mengetahui Pembagian Kelompok



Mengetahui Pembagian Kelompok

0Mou ichido hikari abite soshite kyou do wa damasarenu you ni (sekali lagi aku berjemur di bawah cahaya dan kali ini agar aku tidak tertipu)     
0

Bokura wa ima mezasu yo, yokubou ni michita seinendan (kami membidik sekarang, yo! sekelompok orang dewasa muda yang penuh ambisi)     

- Yokubou ni Michita Seinendan by ONE OK ROCK -     

==============     

Reiko sudah tiba di toko roti bernama Magnifico Bakery & Pastry, sebuah bangunan 2 lantai dengan luas sekitar 740 meter persegi ketika dia mendengar namanya disebut dari belakang. "Reiko-san?"     

Dan Reiko pun menoleh untuk terkejut karena mendapati sosok familiar. "Shingo-san?" Matanya terbelalak. Kenapa lelaki ini ada di sini? Bukankah Shingo berjualan okonomiyaki?     

"Halo, Reiko-san." Shingo tersenyum sambil mendekat ke Reiko yang masih terkejut.     

"S-Shingo-san! Kau benar di sini!" Reiko tidak bisa menahan rasa kagetnya.     

"Ya, aku di sini." Senyum malu-malu Shingo terbit sambil dia menggaruk belakang kepalanya seolah bocah terpergok mengambil permen tanpa ijin orang tuanya.     

Otak Reiko masih memproses ini. Shingo ada di sini bersamanya, pria itu tidak berada di Kamakura. Ohh, bisa saja Shingo sedang bertandang ke Tokyo dan mungkin hendak membeli roti di Magnifico. "Shingo-san ingin membeli roti?"     

"Ohh?" Raut heran Shingo muncul merespon pertanyaan Reiko. "Um, tidak."     

"Tidak?" Reiko ganti yang heran.     

"Ya, aku tidak hendak membeli roti. Aku-"     

"Reiko-chan! Rupanya kau sudah datang!" Dari arah samping toko roti, muncullah Yuza setengah berlari menyongsong Reiko. "Ayo, cepat! Kita harus segera hadir dan mengikuti apa saja panduan untuk karyawan baru seperti kita."     

"O-ohh!" Reiko tak sempat bereaksi ketika tangannya ditarik paksa oleh Yuza, dan dia mau tak mau setengah berlari ke bagian samping toko roti dan masuk melalui pintu khusus karyawan di sana.     

Namun, anehnya, Shingo juga mengikuti mereka masuk ke pintu itu.     

"Ehh? Shingo-san?" Reiko termangu memandang Shingo yang kini sudah masuk ke dalam ruangan samping seperti dirinya dan Yuza.     

"Ehe he he ... aku ... aku juga bekerja di sini, Reiko-san." Senyum malu-malu Shingo keluar lagi. Reiko terbelalak kaget.     

"Tsk! Abaikan Ossan ini, Reiko-chan! Ayo kita temui manager kita!" Yuza menarik lagi tangan Reiko ke sebuah ruangan di belakang.     

Ruangan itu tergolong luas dan didominasi oleh dinding putih dan sudah ada banyak orang berseliweran dengan seragam kerja mereka.     

Reiko, Yuza, dan Shingo sudah berdiri bersama di sudut ruangan, menghadap ke seorang wanita muda yang terlihat tegas.     

"Kalian bertiga adalah pegawai baru di sini, benar?" Wanita itu bertanya sambil matanya menyapu ketiga orang di depannya.     

"Ya!" jawab ketiganya serempak.     

"Arata Reiko?"     

"Ya!"     

"Ichinose Yuza?"     

"Ya, saya!"     

"Kashimoto Shingo?"     

"Saya!"     

"Baiklah. Namaku Yamazuki Akeno. Aku akan menjelaskan hal-hal penting di sini. Pertama, jam kerja kalian dimulai dari jam 7 pagi hingga jam 6 sore. Kalian mendapatkan jam istirahat selama 60 menit, bisa kalian ambil sekaligus atau kalian bagi menjadi dua hingga 3 sesi. Kalian harus memakai seragam kerja yang ditentukan dan selalu memakai sarung tangan ketika bekerja. Paham?" Manajer wanita itu berbicara.     

"Ya, kami paham." Ketiganya serempak menjawab.     

"Dan ingat, tidak boleh ada keributan, pelanggaran jam kerja, pelanggaran penggunaan bahan yang ditentukan, dan bekerja secepat serta seefisien mungkin!"     

"Baik!"     

"Ada banyak cctv di sini, maka kami sebagai atasan kalian akan bisa mengawasi kalian semua, jadi simpan rencana-rencana tak penting kalian dan fokuslah dalam bekerja sebaik mungkin di sini."     

"Baik!"     

"Kalian harus mematuhi ketua kelompok kalian dan selalu patuh pada pekerjaan apapun yang diberikan pada kalian."     

"Baik!"     

"Gaji akan ditransfer langsung ke rekening kalian sesuai dengan yang telah kalian isi di formulir pendaftaran. Nah, sekarang, segera cari ketua kelompok kalian masing-masing dengan melihat daftar tugas dan pekerja di papan tulis ruang ini."     

"Baik!"     

"Mohon bimbingannya, Bu Manajer!"     

"Terima kasih, Yamazuki-san!"     

Ketiga orang itu membungkuk ke Bu Akeno sebelum manajer itu meninggalkan ketiganya.     

"Ayo kita cari ketua kelompok kita, semoga kita satu kelompok yah Reiko-chan!" Yuza bersemangat memandang Reiko.     

Reiko mengangguk namun dia segera teringat sesuatu dan menoleh ke Shingo. "Ne, Shingo-san, kenapa kau akhirnya bisa bekerja di sini?"     

"Huh! Dia hanya ikut-ikutan saja, Reiko-chan! Abaikan saja dia, ayo!" Yuza menarik tangan Reiko. "Aku sudah di sini beberapa saat lalu dan sudah tahu di mana papan tulis yang dimaksud. Ayo melihatnya bersama-sama!"     

Kemudian, mereka tiba di sudut ruangan dimana terdapat papan tulis lumayan besar dan sudah ada banyak tulisan di sana menggunakan spidol.     

"Kalian anak baru?" tanya salah satu karyawan yang lewat.     

Mereka menoleh ke belakang dan mengangguk sebelum membungkuk hormat pada senior tersebut sambil menyebutkan nama masing-masing.     

"Aku ketua kelompok 3 bagian bakery, namaku Hikigaya Ino. Sepertinya Arata-san ikut kelompokku untuk minggu ini." Perempuan berusia kisaran 27 tahun itu berbicara lugas sambil menatap Reiko karena ia adalah ketua dari Reiko.     

"Anda bisa memanggilku Reiko, Hikigaya-san," sahut Reiko.     

"Ahh, kalau begitu, Reiko-san. Dan kau bisa memanggilku Ino."     

"Baik, Ino-san."     

"Ohh, aku harus berpisah dengan Reiko-chan." Raut wajah Yuza seperti dia begitu menderita tekanan batin.     

Ino menatap Yuza dan berkata, "Jangan sampai ucapan seperti itu terdengar ketua kelompok lain atau bahkan manajer atau kau bisa diperingatkan dengan teguran keras, loh!" Ino sepertinya cukup ramah karena dia hanya menanggapi rengekan Yuza dengan ucapan santai dan senyum.     

"Baik, maafkan aku, Ino-san." Yuza membungkuk tanda menyesal.     

"Kalian harus tahu, di sini, kalian akan bergiliran merasakan 4 bagian pekerjaan utama, di bagian bakery, pastry, cokelat dan beverage. Pada bakery, ada 5 kelompok yang akan membuat tart, donut, cupcake, bread, brownies. Sedangkan di pastry, ada 5 kelompok juga yang akan membuat choux, puff, danish, short pie dan croissant. Kalau di bagian coklat ada 3 kelompok yang bekerja membuat praline, truffle, dan candy. Untuk beverage, ada 2 kelompok yang bertanggung jawab membuat minuman seduh dan minuman kocok."     

Jadi, di toko ini ada 4 bagian besar pekerjaan, yaitu bidang bakery, pastry, chocolate, dan beverage. Di masing-masing bagian, ada beberapa kelompok, dan di masing-masing kelompok ada beberapa grup yang terdiri dari 5 hingga 10 orang, tergantung tingkat kesulitan dan berapa waktu yang hendak dicapai.     

Semua pekerja di sana akan bergiliran mendapatkan pekerjaan di semua bidang dalam seminggu sekali.     

Reiko dan 2 pria di dekatnya segera mengingat-ingat mengenai pembagian tugas di Magnifico.     

"Aku minggu ini menjadi ketua di grup 3 bagian bakery, mengurus tart. Di kelompok tart ada 4 grup, dan Reiko-san ... anggota grup kita ada 5 orang termasuk dirimu." Ino menambahkan.     

"Baik, Ino-san!" Reiko menyahut tegas.     

"Nah, kalian para lelaki, silahkan baca dan cari sendiri minggu ini kalian berada di bagian mana, oke!" Ino tersenyum pada Yuza dan Shingo. Lalu ia beralih ke Reiko untuk berkata, "Reiko-san, ayo ikut denganku ke bagian kita. Aku akan tunjukkan ruangan loker kita dan apa saja yang harus kamu kenakan untuk bekerja."     

Reiko berjalan mengikuti Ino, sedangkan Yuza dan Shingo ditinggal begitu saja di depan papan tulis besar itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.