Inevitable Fate [Indonesia]

Menyetujui Ajakan Pada Akhirnya



Menyetujui Ajakan Pada Akhirnya

0Everybody have fun tonight     
0

Everybody be one tonight     

- Everybody Have Fun Tonight by Wang Chung -     

==========     

Ketika Reiko sudah berada di ruang loker perempuan, ternyata di sana sudah ada Erina dan langsung menempel padanya, sambil menawarkan makan malam bersama dan berlanjut ke karaoke.     

Reiko paling lemah jika ditatap penuh harap begitu. Dia termasuk orang yang tak enak hati jika menolak permintaan orang. Sementara itu, dia terus memikirkan apakah perlu menerima ajakan itu atau tetap pulang seperti jadwal yang dia buat.     

"Um, bagaimana, yah?" Reiko menimbang ini dan itu. Bisa saja nanti Nathan Ryuu datang untuk makan malam, dan setelahnya Reiko masih harus mengerjakan project utaite dia. Kalau dia keluar dengan Erina, apakah akan mengganggu jadwalnya?     

"Apakah kau sudah ada kencan dengan seseorang?" Kepala Erina miring sambil wajahnya menyiratkan tanda tanya. "Atau tidak suka ke karaoke?"     

"Aku-"     

"Wah, Eri-chan, kau ingin ke karaoke?"     

"Ajak aku, Eri-cchi![1]"     

Tiba-tiba dari belakang mereka, muncul 2 gadis seceria Erina. Mereka adalah Tsukishima Yukio dan Amamura Azuka, saat Reiko hendak menjawab Erina.     

"Duh, kalian ini ... paling cepat menyambar kalau soal karaoke! Hi hi!" Erina menyahut. Sepertinya ketiganya memang akrab jika dilihat dari cara memanggil.     

"Ajak Yu-chan juga!" Yukio yang berusia 24 tahun, menyambung.     

"Ah, ya! Benar! Ajak Yu-cchi!" Azuka, gadis enerjik berusia 20 tahun itu tak mau kalah.     

"Jangan panggil dia seperti itu, Azzazz!" Erina mencubit pinggang Azuka.     

"Iya nih, Azu-chan, berhenti memanggil Yu-chan seperti itu."     

"Kau juga memanggil dia dengan Yu-chan, Yuki-cchi! Ahh, suruh Yu-cchi mengajak kawannya yang juga tampan itu ... siapa namanya?"     

"Shin?" tebak Erina.     

"Ya! Shin-chan!" Mata Yukio berbinar.     

Sejenak, mereka melupakan Reiko yang sedang mengganti kaos seragam dengan kaosnya sendiri, hingga Erina kembali mengalihkan perhatian ke Reiko. "Nah, Reirei ... kau mau, kan? Kita bisa makan bersama-sama dengan banyak orang."     

"Aku ... baiklah, aku ikut. Tapi aku harus ke kamar kecil dulu, yah!" Reiko membuat alasan ke kamar mandi. Erina senang karena dia setuju ikut.     

Maka, ia pun lekas masuk ke kamar kecil dan mengeluarkan ponselnya. Inilah kenapa dia beralasan ke kamar kecil, karena hendak memberitahu Nathan Ryuu melalui pesan.     

[Aku diajak rekan kerja makan bersama dan mungkin juga ke karaoke. Dan kami mungkin bersama banyak orang. Tak apa, kan? Aku sudah terlanjur menyetujuinya. Maaf, yah, Ryuu]. Demikian pesan yang dia ketik ke Nathan Ryuu, ditambah emoticon tangan ditangkup sebagai pernyataan memohon. Setelah itu, kirim.     

"Reirei, apa kau masih lama di dalam sana?" Pintu bilik yang dimasuki Reiko diketuk Erina.     

"A-ahh, ini sudah, kok!" Reiko pun keluar setelah menyimpan ponselnya ke tas kecil.     

"Ayo! Ayo! Ayo kita menikmati malam indah ini dengan yang lain. Aku sudah membujuk Yu-kun dan dia setuju karena Reirei ikut! Hi hi!" Erina lekas menggamit lengan Reiko dan melangkah keluar dari kamar kecil kembali ke ruangan tadi.     

Tak berapa lama, rombongan 7 orang dengan tambahan 1 rekan pria lagi itu pun berjalan bersamaan menuju ke sebuah restoran sederhana di pinggir jalan, berjenis Izakaya.     

Izakaya adalah warung makan khas Jepang yang menyediakan minuman beralkohol beserta hidangan sederhana sebagai pendampingnya, dengan kata lain, warung izakaya adalah tempat minum-minum, dan makanan justru hanya sebagai sampingan saja.     

Ini jenis warung yang lumrah di Jepang. Jika di siang hari, akan dipenuhi pekerja kantor yang makan siang, dan ketika malam hari, digunakan para pekerja kantor yang selesai bekerja dan ingin bersantai sebelum pulang ke rumah, atau tempat berkumpul keluarga atau sahabat.     

Mungkin mirip seperti warteg di Indonesia, namun tidak memakai tenda, melainkan bangunan sederhana saja namun sering dipenuhi pengunjung. Yah, hampir mirip rumah makan Padang.     

Ini berbeda dengan yatai yang merupakan warung angkringan Jepang dan memakai tenda. Yatai ini warteg ala Jepang, sama seperti warung tenda (angkringan) yang disebut pojangmacha di Korea Selatan yang banyak muncul di drama-drama Korea.     

"Kita ke izakaya mana, nih?" tanya Erina sambil memutar tubuh menghadap ke rombongan di belakang dia sambil berjalan mundur pelan-pelan disertai wajah cerianya.     

"Aku ingin yakitori-ya!" Yukio bersemangat ketika menyatakan keinginannya. Itu adalah jenis izakaya yang banyak menampilkan menu yakitori atau sate ayam ala Jepang.     

"Ehh, aku ingin oden-ya." Azuka malah menyebutkan jenis izakaya yang berspesialisasi pada menu dengan oden di dalamnya, serba berkuah dan hangat.     

"Reirei, kau ingin yang mana?" Erina malah mengalihkan pandangan ke Reiko, mengabaikan permintaan kedua kawannya tadi.     

"Ehh? Aku?" Reiko semakin bingung. Kalau memilih oden-ya, akan membuat kesal Yukio. Sedangkan jika memilih yakitora-ya, Azuka bisa cemberut. Dia bukan orang yang suka pilih-pilih makanan.     

"Reiko-chan bukan pemilih-milih makanan." Mendadak, suara Yuza muncul di samping Reiko. "Nah, kenapa tidak memilih izakaya biasa saja?"     

Reiko menoleh ke Yuza menatap penuh terima kasih sudah membantunya menjawab. Lalu ia mengangguk ke Erina, seolah menyetujui ucapan Yuza.     

Erina sempat tertegun sejenak sebelum dia akhirnya mengangguk disertai senyum lebar ceria khas dia. "Baiklah! Kalau begitu yang biasa saja, yah! Ayo!" Ia pun memimpin jalan.     

Mereka berjalan beberapa belas menit dan tiba di sebuah izakaya yang sepertinya sudah biasa didatangi Erina. "Ayo, di sini saja, yah!" Ia menoleh ke rombongannya dan berjalan masuk lebih dulu.     

Itu adalah ruangan yang cukup sempit dan sederhana. Sudah mulai dipenuhi pengunjung, meski masih ada beberapa meja kosong. Erina memilih meja yang bisa memuat 8 orang, sehingga bisa mereka tempati.     

Secara cepat, Yuza dan Shingo berebut menggapi posisi bangku di sebelah Reiko, hingga akhirnya gadis itu pun diapit dua lelaki tersebut. Reiko sampai heran melihatnya, dia merona malu melihat tingkah keduanya.     

Erina dan yang lainnya tertegun melihat itu, tapi kemudian Erina tertawa kecil sambil berseloroh, "Sepertinya kalian bertiga sangat akrab sejak lama, yah! Ha ha, sungguh menyenangkan sekali melihat keakraban kalian."     

Di seberang Reiko, ada Erina dan 2 gadis lainnya, Yukio dan Azuka. 1 rekan pria yang ikut kini duduk di sebelah Shingo.     

"Ayo! Pesan yang banyak! Aku traktir malam ini! Anggap saja ini sambutan dariku untuk rekan kerja baru, Reirei, Yu-kun dan Shin!" seru Erina sambil dua tangannya terangkat penuh semangat.     

Maka, mereka pun mulai memesan.     

Di tengah kehebohan masing-masing rekannya, mendadak Reiko merasa ponselnya berbunyi walau lirih dan dia mengambilnya, membaca nama yang menghubungi dia.     

------------------     

[1] sufiks -cchi adalah bentuk imut seperti -chan tapi lebih terasa unyu dan akrab. Biasanya (lazim) digunakan ke sesama cewek, meski cowok juga boleh, tapi biasanya cowok menggunakan -cchi ke sesama cowok hanya untuk bercanda atau menggoda, seperti jika mereka menggunakan -chan ke teman cowok mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.