Inevitable Fate [Indonesia]

Sosok Ikemen di Depan Mata



Sosok Ikemen di Depan Mata

0I'm bringing sexy back     
0

Them other boys don't know how to act     

- Sexy Back by Justin Timberlake -     

==========     

Setelah mendengar semua penuturan Nathan Ryuu mengenai kelakuan dia selama mabuk, Reiko tiba-tiba teringat sesuatu.     

"Ahh!" Mendadak, Reiko membuka tangannya dan wajahnya terlihat panik. "Oh tidak! Gawat! Gawat ini!" Ia bangkit dari duduknya dan berjalan mondar-mandir secara panik.     

"Ada apa, sayank? Kenapa sepanik itu?" tanya Nathan Ryuu.     

"I-ini jam berapa, coba! Ini sudah hampir jam 8! Dan ... dan aku belum pergi ke Magnifico!" jerit Reiko, panik.     

"Oh, itu." Nathan Ryuu dengan santai merespon sambil mengacak sedikit rambutnya.     

"Oh? Bagaimana itu bisa hanya sekedar 'oh', Ryuu? Tidak, aku sungguh mengacau kali ini! Aku pasti akan dipecat! Duh ... membolos kerja ketika belum seminggu bekerja!" Reiko bagai kucing terinjak ekornya.     

"Sayank, tenanglah."     

"Bagaimana aku bisa tenang, Ryuu! Ini sudah terlalu terlambat!"     

"Ya sudah, biarkan saja dan temani saja aku di sini."     

"Ryuu, aku bisa dipecat!"     

"Tidak akan."     

"Tidak akan?"     

"Aku jamin tidak akan, sayank."     

"Kenapa tidak akan? Kau bukan bosku!"     

"Karena aku sudah menghubungi temanmu memintakan ijin untukmu."     

"Kau harus tahu, Ryuu, manajerku itu sungguh tegas dan aku pasti- apa katamu tadi?" Reiko mendadak menghentikan kepanikannya karena sepertinya Nathan Ryuu memburaikan sebuah kalimat menarik.     

"Yah, aku sudah menghubungi temanku, si pemilik Magnifico, bosmu, dan aku memintakan cuti sehari ini untukmu." Pemuda Onodera mengulangi ucapannya dengan lebih jelas.     

"Aku ... kau ... ini ... bagaimana ... hm, kapan kau melakukan itu?" Reikosampai bingung bagaimana memilih kata dan mulai menatap kekasihnya, penuh selidik.     

"Itu tidak penting." Nathan Ryuu pun meloncat dari duduknya dan tertawa santai. "Yang penting, aku ingin ditemani hari ini dengan pacarku." Sambil tangannya mencubit lembut dagu Reiko.     

"A-ano, terima kasih, Ryuu. Terima kasih karena kau lagi-lagi menolongku." Reiko menatap wajah Nathan Ryuu yang mendekat, berdebar-debar apakah dia akan mendapatkan ciuman. Heh? Apakah dia mengharapkan hal itu? Kekasihnya benar akan mencium dia?     

Namun sepertinya tidak, karena lelaki Onodera itu melepaskan dagu Reiko sambil berjalan ke kamar mandi. "Bagaimana kalau kau berterima kasih dengan perbuatan saja, misalkan menemani aku mandi dan mungkin kau bisa memberikan bantuan padaku seperti menggosokkan punggungku, sayank?"     

"Tidak!" Reiko mendelik lalu memutar bola matanya akan ucapan kekasihnya. Nathan Ryuu tertawa di dalam kamar mandi, dan tak lama bunyi air shower terdengar dari sana.     

Reiko menghela napas, sedikit merasa lega karena ternyata dia sudah selamat dari pemecatan. Yah, terima kasih pada Nathan Ryuu. Hm, lelaki itu selalu saja sigap menolong dirinya di setiap kesulitan.     

Hal seperti inilah yang memupuk rasa hangat di hati Reiko dan berhasil menumbuhkan rasa cinta dia pada lelaki itu. Bersama Nathan Ryuu, Reiko bisa merasakan perlindungan, rasa nyaman yang mengingatkan dia akan ... keluarga.     

Mengusap pelupuk matanya yang mulai basah karena mengingat ayah dan ibunya, Reiko memilih untuk membereskan tempat tidurnya saja.     

Ketika dia membereskan selimut dan seprei di hadapannya, pikirannya melayang ke ... dia dan Nathan Ryuu sudah tidur bersama, meski sebenarnya ini merupakan tidur yang sesungguhnya, tanpa tindakan lainnya.     

Tapi, benarkah lelaki itu hanya tidur diam saja di sampingnya? Atau ... mungkin dia yang terlalu mabuk dan melakukan hal memalukan lainnya melebihi seperti yang sudah diceritakan lelaki itu?     

Menggelengkan kepala kuat-kuat, Reiko berusaha mengenyahkan pikiran itu dari kepalanya dan mempercepat pekerjaannya. Setelah itu dia pun pergi ke dapur, hendak memasak apapun bahan yang ada di sana.     

Ketika sedang memasak, lelaki Onodera sudah selesai mandi. "Wah, wangi aroma ini ternyata dari sini. Calon istriku sedang memanjakan aku." Suaranya menyapa dari ambang pintu dapur di belakang Reiko.     

Karena itu, Reiko pun memutar tubuh untuk membalas sapaan kekasihnya. "Jangan menggodaku dengan ucapan seperti i-" Kalimat Reiko lenyap seketika saat dia menyaksikan kekasihnya hanya memakai handuk di pinggangnya sampai selutut dan rambut lelaki itu setengah basah, bahkan Reiko bisa melihat titik-titik air masih mengalir di dada padat Onodera Ryuu dan meluncur turun hingga ke perut dan menghilang di balik handuk.     

I-Itu terlalu seksi! Oh, mata suciku! Reiko menjerit dalam hatinya.     

Jika selama ini dia hanya mengagumi tubuh atletis pria melalui anime atau manga, terlebih ketika pria itu hanya memakai handuk seperti Ryuu saat ini, itu sungguh melonjakkan jiwa fangirling Reiko.     

Namun, sekarang dia melihat secara nyata! Bukan lewat anime ataupun shojo manga kesukaannya! Ini real! Nyata! Bahkan bisa disentuh andai Reiko mau, andai tidak malu.     

"Hm, kenapa sayank?" tanya Nathan Ryuu sambil berjalan mendekat ke Reiko.     

Panik, Reiko langsung mengacungkan sendok sayur di tangan ke depan agar lelaki itu berhenti berjalan ke arahnya. "Ja-jangan ke sini!"     

"Eh?" Nathan Ryuu heran. "Kenapa aku tak boleh ke situ?"     

"Ka-karena ... karena kau belum pakai baju!" Wajah Reiko merah padam. Sendok sayur digoyang-goyang di depannya.     

"Hm? Ini? Yah, bagaimana lagi, aku lupa meminta anak buahku untuk membawakan pakaian ganti. Aku ke sini untuk bertanya apakah kau ada pakaian berukuran besar atau sesuatu yang bisa aku pakai?" Nathan Ryuu merentangkan dua tangannya.     

Jika Reiko terus menerus menyaksikan pemandangan menakjubkan di depannya, bisa-bisa dia mimisan! Ia pun lekas memutar kembali badannya untuk memunggungi kekasihnya yang terlalu seksi di matanya.     

Ya ampun, tubuh macam apa itu tadi? Reiko menenangkan debaran gila di jantungnya. Apakah lelaki itu sebenarnya karakter ikemen[1] yang meloncat keluar dari anime atau manga secara abrakadabra dan menyamar jadi manusia?     

Reiko menyambar cabai di dekatnya dan memotong kecil-kecil sampai nyaris memotong jarinya sendiri karena saking gugupnya. Dia terlalu lugu sampai tidak pernah menyaksikan ikemen seksi hanya memakai handuk saja di depan matanya seperti saat ini.     

-------------------     

[1] Ikemen adalah sebuat istilah untuk menyebut lelaki yang keren, tampan, dan berkharismatik penuh pesona dalam budaya pop Jepang sejak tahun 2000. Ikemen terdiri dari 2 kata: 'ikeru' atau 'iketeru' yang bermakna 'keren', dan 'menzu' yang berarti men atau pria dewasa.     

Maka ketika digabungkan, menjadi ikemen, mengacu pada pria seksi atau tampan dan keren yang sering dimunculkan dalam anime atau manga atau dorama Jepang.     

Penggambaran umum ikemen adalah pria berpakaian rapi dengan mata tidak terlalu bulat besar (karena bagi orang Jepang, mata bulat itu terlihat imut, dan mata sipit pada pria dianggap lebih dewasa dan cerdas), bertubuh tegap atletis dengan suara rendah, berkulit pucat dan pembawaan tenang dan sedikit misterius, serta bersih dan wangi layaknya lelaki metroseksual.     

Ikemen berbeda dengan bishounen karena bishounen mengacu pada lelaki cantik atau lelaki imut, sedangkan ikemen lebih maskulin dan tampan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.