Inevitable Fate [Indonesia]

Dia Sudah Mengotori Nama Anda



Dia Sudah Mengotori Nama Anda

0I said who do you think you are     
0

I said ooh ... some kind of superstar     

- Who Do You Think You Are by Spice Girls -     

=============     

Ketika Reiko masuk sendirian ke butik mewah karena Nathan Ryuu sedang menerima telepon, ia dihardik seorang gadis muda berdandan ala sosialita ketika tangan Reiko terjulur hendak menyentuh sebuah mantel cantik yang menarik matanya.     

Ternyata, gadis bernama Meira yang merupakan putri tunggal bankir ternama di Jepang itu tidak mau melepaskan Reiko dan malah terus mendesak Reiko.     

Sewaktu gadis itu memaksa dengan siapa Reiko datang karena dianggap terlalu berani gembel seperti dia bisa masuk ke butik mewah, Reiko mencoba jujur dan mengatakan dia datang dengan Onodera Ryuu.     

Meira tertawa melengking mendengar jawaban Reiko, apalagi Reiko mengucapkan dengan sikap takut-takut. Ini membuat Meira makin geram dan berlagak hendak menampar Reiko, tapi tangan itu hanya tergantung di udara saja ketika manajer butik tergopoh-gopoh datang.     

"Ahh, maafkan keterlambatan saya menyambut Nona Muda Takagi Meira." Manajer lelaki itu segera saja melakukan ojigi dan tersenyum penuh aura menjilat pada Meira. Sepertinya gadis elit itu pelanggan tetap di butik tersebut. Tak heran jika si manajer bersikap demikian.     

"Tuan Nakamura, kenapa pegawaimu bisa meloloskan gembel seperti dia di sini? Apa sekarang butik ini sudah turun levelnya menjadi butik rata-rata? Kalau memang demikian, aku lebih baik berbelanja di butik lain saja!" Meira memarahi manajer Nakamura.     

"A-ahh, Nona Muda, tolong bermurah hati pada saya. Tentu saja butik kami masih menjadi butik kelas atas." Manajer itu melirik ke pegawai di dekatnya, memberi kode melalui mata untuk segera mengusir Reiko demi menenangkan hati Meira.     

"Nona, mari sini." Pegawai butik pun masih dengan sopan mempersilahkan Reiko ikut dia menuju pintu.     

Namun, Meira menahan. "Heh! Siapa yang menyuruhmu untuk mengantar keluar gembel ini?" Mata galak Meira melotot ke pegawai tersebut. "Apa sudah ada perintah dariku mengenai itu?"     

"Sa-saya tidak berani, Nona Muda Takagi!" Pegawai itu lekas membungkuk dalam-dalam pada Meira dengan wajah ketakutan. Masa depan dia dipertaruhkan di sini.     

"A-ahh ... Nona Muda terhormat ... kenapa Nona Muda harus menghabiskan waktu dan tenaga Nona yang berharga untuk mengurusi gadis rendah seperti dia." Dengan nada menjilat, si manajer membujuk Meira.     

Pemuda yang datang bersama Meira jelas tahu alasan kenapa Meira bertindak seperti ini hari ini. Hal demikian disebabkan karena Meira sedang kesal luar biasa tidak diberi ijin melaksanakan ulang tahunnya di Paris. Sang ayah melarang seperti itu tanpa memberikan alasan jelas pada putrinya.     

Oleh sebab itu, Meira meradang dan sangat kesal saat keluar rumah dan mengajak si pemuda yang seperti anjing pengikutnya untuk berjalan-jalan di Ginza, berbelanja apapun untuk menenangkan kemarahannya.     

Dan ... di sinilah Meira bisa melampiaskan kekesalan dia melalui Reiko. Dia tidak menahan-nahan ketika merundung Reiko yang dia anggap kelas rendah, gembel. Selain itu, sebenarnya Meira juga kesal akan kecantikan Reiko. Apalagi ketika dia melihat 'anjing pengikutnya' menatap penuh minat pada Reiko.     

Hei, siapa yang mengijinkanmu tergoda gadis lain di depanku? Kau hanya boleh memuja aku saja! Begitulah benak Meira pada pemuda itu meski dia tidak pernah membalas perasaan si pemuda yang sudah mengejarnya bertahun-tahun dan hanya dijadikan bagai budak saja.     

Sesama wanita akan merasa insecure jika melihat wanita lain lebih menarik dan cantik dibandingkan dirinya. Dan sesama lelaki akan merasa insecure ketika melihat lelaki lain seusia dia telah sukses melebihi dirinya. Hukum tak resmi di dunia ini sudah jelas.     

Berdasarkan hal-hal tadi, Meira semakin giat melampiaskan emosinya pada Reiko. Terlebih, Reiko berani membawa nama seorang konglomerat muda ternama di Jepang, incaran banyak gadis kaya. Siapa yang tidak kesal?!     

"Kau ... berani sekali sudah datang ke tempat ini tanpa tahu statusmu itu, dan juga ... begitu berani membawa nama Tuan Muda Onodera." Suara geram Meira jelas terdengar.     

Nathan Ryuu a.k.a Onodera Ryuzaki adalah most wanted bachelor atau lajang paling didamba para wanita sosialita. Hanya kalangan atas saja yang pernah tahu wajah Nathan Ryuu karena lelaki itu lebih banyak berada di luar negeri ketimbang di Jepang.     

Meira tentu saja mengetahui seperti apa Nathan Ryuu dan apa latar belakang hebat pria itu, karenanya dia kesal setengah mati pada Reiko. Berani membawa nama lajang paling didamba oleh kami, huh? Apakah kau sudah bosan bernapas, gembel!     

Manajer Nakamura menatap jijik pada Reiko setelah mendengar Meira. "Heh? Dia berani membawa keluar nama Tuan Muda Onodera? Ck ck ck, gadis kecil, kau begitu bernyali."     

Reiko menatap tak berdaya pada orang-orang yang mengelilingi dia. Bahkan ada pengunjung lainnya yang heran dan melongok untuk mengetahui ada apa gerangan. Tapi karena mereka tidak ingin terlibat, mereka pun berlalu dan asyik memilih-milih baju saja dan membiarkan Reiko dengan masalahnya sendiri.     

Sungguh, Reiko ingin menjerit saking tak tahannya. Dia datang ke sini bukan untuk mencari ribut. Dia sudah mencoba menjawab dengan jujur pertanyaan Meira. Sudah meminta maaf berkali-kali pula. Lalu apa lagi? Tidak bisakah dia pergi dengan tenang dan damai?     

"Manajer, apa kau tahu tadi perempuan gembel ini sudah menyentuh-nyentuh baju di sini dengan tangan kotornya." Meira melanjutkan.     

Reiko terkesiap dan lekas menggeleng. "Tidak, saya tidak melakukannya! Saya belum sempat menyentuh mantel itu!"     

"Huh! Masih berani berbohong? Tak mau mengaku?" Meira tertawa remeh dan berkata, "Aku tak tahu virus macam apa yang dia bawa, dan menyentuh banyak baju di sini ... astaga, aku sungguh mengkhawatirkan kesehatan pelangganmu, Tuan Manajer!" hasutnya.     

"Saya belum menyentuh apa-apa, Tuan! Sungguh!" Reiko terus menggelengkan kepala untuk menyangkal tuduhan keji Meira.     

Namun, mata menyala Manajer Nakamura seolah sudah tenggelam dalam amarah. "Berani sekali kau!" Dan ... plakk! Sebuah tamparan didapatkan pipi Reiko.     

Reiko melongo sambil memegang pipinya. Dia ditampar? Ditampar? Hanya karena penampilannya terlalu sederhana dan memasuki butik mewah ... bahkan difitnah memegang-megang pakaian di sini dan dikata membawa virus?     

Apakah begini kelakuan arogan orang-orang kalangan atas? Apakah mereka hanya menganggap semut saja para jelata seperti Reiko? Semut yang mudah diinjak dan dilenyapkan jika dirasa mengganggu?     

Pintu butik dibuka pelayan di sana dan seorang lelaki tegap melangkah masuk setelah menerima ucapan selamat datang dari pelayan tadi.     

"Ahh! Itu Tuan Muda Onodera!" Mata Meira seketika berbinar ketika melihat kedatangan lelaki tampan yang diam-diam dia damba. Lalu dia melirik tajam ke Reiko sambil mendesis rendah, "Lihat saja nasibmu yang sudah berani membawa nama Tuan Muda Onodera!"     

Dalam hati Reiko, dia merasa lega luar biasa ketika Nathan Ryuu sudah datang.     

"Ada apa ini? Kenapa ada kerumunan di sini?" tanya Nathan Ryuu beserta senyum simpatik dia ke semua orang yang mengelilingi Reiko.     

"Tuan Muda, baguslah Anda berada di sini!" Meira bersemangat. "Gadis gembel ini dengan sangat berani menyatakan nama Anda sebagai orang yang mengirim dia masuk ke butik ini. Tuan Muda, gembel rendahan ini sudah mengotori nama Anda!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.