This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Dewa dan Rubah



Dewa dan Rubah

0Dulu sekali, terdapat sebuah pohon yang tumbuh di dunia. Pohon itu sudah berdiri kokoh di sana, melewati empat musim tanpa sekali pun gagal menumbuhkan dedaunan, bunga, dan buah.     
0

Orang-orang sering berdoa kepada pohon itu karena umurnya yang sudah sangat panjang membuat mereka percaya akan kekuatan pohon tersebut.     

Suatu hari, orang-orang desa mengalami perampokan dan pembunuhan keji terjadi. jiwa-jiwa penuh kebencian bergentayangan, mencemari kesucian tanah. Desa yang ramai dan riang itu pun menjadi suram dan tak terurus. Banyak yang mulai pindah tapi tidak sedikit yang tetap tinggal di sana. Mereka akan pergi ke pohon itu, memberikan persembahan, dan mendoakan ketenangan jiwa mereka yang sudah mati.     

Awalnya, doa-doa itu hanya berhasil membuat batang-batang pohon itu menangkap jiwa-jiwa tersebut dan melepaskannya ketika ada petugas dari dewa kehidupan-kematian yang datang untuk mengumpulkan jiwa.     

Namun, semakin banyak orang-orang percaya bahwa pohon itu dapat membantu jiwa-jiwa sehingga semakin banyak orang-orang yang memberikan persembahan. Ketika tersadar, pohon itu mulai dapat membersihkan jiwa-jiwa yang tertangkap, memberikan kembali kedamaian bagaikan bayi yang baru lahir.     

Pada akhirnya, pohon itu pun bisa bertransformasi menjadi wujud manusia.     

Mendengar kesaktian pohon itu, dunia atas mengundangnya untuk naik dan lahirnya dewa tanah pertama yang dapat menyucikan jiwa.     

Dewa tanah itu sangat dekat dengan Yun Sheng karena ia dapat membantu banyak pekerjaan milik Yun Sheng. Setelah waktu yang lama, Xing Qiu yang baru naik ke dunia atas pun menjadi dekat dengan dewa tanah tapi bukan karena ia kagum dengan kekuatan sang dewa tanah tapi karena dewa tanah sedang dalam kegalauan mengenai percintaan.     

Dewa tanah selalu rindu dengan tanah di dunia aslinya, jadi ia sering turun, menyapa tanaman-tanaman di sekitarnya dan menikmati beberapa festival manusia sebelum kembali ke dunia atas.     

Saat itu, tanpa sengaja ia bertemu dengan seekor rubah yang dapat mengubah dirinya menjadi sosok seorang pria yang elegan. Rubah itu terluka parah ketika dewa tanah menemukannya dan setelah mengurus rubah itu selama satu tahun penuh, sang dewa tanah jatuh cinta akan karakter rubah itu yang luar biasa menawan.     

Namun, pada saat itu, dewa dewi tidak diperbolehkan berhubungan dengan makhluk dunia bawah karena hal itu akan merusak keseimbangan dunia.     

Dewa tanah ingin melepas seluruh kekuatannya dan terlahir kembali menjadi makhluk hidup di dunia bawah untuk bisa bersatu dengan sang rubah tapi banyak yang menentang keputusannya.     

Xing Qiu sangat suportif akan seluruh bentuk cinta. Tergerak oleh kegigihan dan kuatnya cinta sang dewa tanah, ia membantu dewa tanah itu mendapatkan keinginannya.     

Hanya saja, para dewa telah lama tinggal di atas sehingga mereka lupa bagaimana prinsip yang dimiliki makhluk hidup di dunia bawah. Terutama, pada jaman itu, semuanya haus akan kekuasaan, ketiranan, perang, kurangnya toleransi terhadap kaum yang berbeda, dan masih banyak lagi.     

Dewa tanah terlahir kembali menjadi putra mahkota yang disayangi oleh rakyatnya. Semua orang memiliki harapan yang sangat besar tapi sang pangeran jatuh cinta kepada siluman rubah.     

Hubungan yang dewa tanah itu bayangkan akan terjadi dengan sang rubah ketika ia menjadi makhluk hidup seperti manusia tidak pernah terjadi.     

Sang rubah jatuh cinta padanya yang adalah seorang pangeran dan begitu juga sebaliknya. Namun, para manusia menganggap sang pangeran telah digoda dan dikendalikan oleh sang rubah sementara anggota klan rubah ingin rubah itu mati dan mengambil alih sang pangeran karena pangeran itu memiliki energi misterius yang sangat lezat untuk menutrisi kekuatan mereka.     

Berbagai skenario dijalankan tapi sang rubah dan sang pangeran tidak mau berpisah. Sang rubah bahkan mengandung keturunan untuk sang pangeran dan keduanya berjanji untuk menikah.     

Akan tetapi, di hari pernikahan yang sudah mereka tunggu-tunggu, pihak manusia tidak lagi bisa menoleransi sang pangeran.     

Sang rubah menunggu di tempat pernikahan mereka yang berada di tengah bukit bersalju, menunggu dan terus menunggu sampai tangannya mati rasa, hanya untuk menemukan pujaan hatinya merangkak menaiki bukit, menyisakan jejak merah di sepanjang jalanan bersalju.     

Sang pangeran terluka parah dan sebuah pedang menusuk jantungnya. Tapi keinginan kuatnya untuk kembali ke sang rubah, tidak ingin membiarkan rubah itu sendirian menunggunya begitu kuat hingga ia merangkak keluar dari lubang kubur yang sudah digali untuk tubuhnya tinggal sementara waktu, menaiki bukit bahkan meskipun ia harus menyeret tubuhnya di atas salju yang membekukan.     

Keduanya kembali bertemu tapi sang pangeran tidak lagi bisa bertahan lama. Rubah itu jatuh dalam kesedihan. Ia tidak ingin ditinggal sendiri. Ia hanya menginginkan sang pangeran.     

Pada akhirnya, meskipun sang pangeran tidak lagi bertahan lama, mereka menyelesaikan upacara pernikahan. Bersimbah air mata, sang rubah mendaratkan ciuman pada bibir dingin sang pangeran. Pangeran itu tersenyum lemah, penuh rasa bersalah. Ia ingin mengusap air mata dari wajah pujaan hatinya tapi ia tidak memiliki tenaga itu.     

Sang rubah memotong sedikit rambutnya lalu memotong rambut sang pangeran, mengikatnya satu dengan tali merah.     

Ketika seluruh prosesi sudah selesai, sang rubah duduk di samping sang pangeran, membiarkan kepala pangeran itu bersandar pada bahunya. Mereka berbincang, satu berbicara panjang lebar sementara yang lainnya harus menarik napas dengan susah payah hanya untuk mengucapkan satu kata.     

Entah berapa lama waktu berlalu ketika sang rubah tidak lagi merasakan napas dari sang pangeran.     

Senyum yang ia pertahankan langsung hancur. Ia menangis meraung-raung, penuh kemurkaan dan kebencian terhadap mereka yang telah merenggut pria tercintanya dari kehidupannya.     

Ia turun dari bukit, menyerang kerajaan yang pangeran. Selama satu bulan penuh, api berkobar terang, membakar manusia beserta bangunan. Ia juga tidak melepaskan anggota kaumnya yang telah bersekongkol untuk membunuh sang pangeran.     

Ia bertarung dan bertarung, membalaskan seluruh dendamnya, dan ketika ia kembali, seluruh tubuhnya bersimbah darah, masih berbalut pakaian pernikahan yang sudah robek sana sini.     

Ia kembali ke dalam bukit, duduk kembali di sebelah jenazah suaminya yang masih utuh karena kekuatan sang rubah.     

Tangannya menggenggam erat tangan dingin sang pangeran. Setelah membalaskan dendam mereka pun, ia tetap sedih. Tidak ada kepuasan karena pujaan hatinya sudah tidak ada di sana lagi. Ia tidak lagi bisa melihat senyum sang pangeran, merasakan kehangat tubuh sang pangeran, berbincang ria dengan sang pangeran.     

Tangannya mengelus perutnya yang sudah sedikit membesar. Sepertinya ia harus meminta maaf kepada anak ini. Ia tidak ingin lagi hidup.     

Ia membenamkan cakar tajamnya di dada, menarik keluar inti kehidupannya, menyisakan lubang besar di dada yang terus mengucurkan darah segar.     

Inti kehidupannya hancur berkeping-keping dan sang rubah pun menghembuskan napas untuk terakhir kalinya.     

Rambut yang keduanya yang terikat itu telah kotor oleh darah dari keduanya, bersimbahkan permohonan dan rasa cinta yang kuat.     

Ketika jiwa mereka kembali ke dunia atas, sebuah benang merah terjulur kuat dari kedua bola jiwa. Seberapa jauh pun mereka terpisahkan, benang merah itu tidak pernah putus dan untuk sementara waktu, para dewa dan dewi yang tinggal di sana sering kali melihat benang merah terbentang di atas kediaman mereka.     

Yuki tidak menyangka ia telah melahirkan salah satu dari jiwa itu.     

Sungguh sulit untuk dipercaya.     

"Jadi kau sudah tahu mengapa kau dibenci oleh anak itu?" tanya Xing Qiu.     

Yun Sheng hanya berdecak kesal. Ia mengingat sedikit ingatan masa lalu karenanya.     

"Kau tahu hal ini akan terjadi makanya kau memberiku benih yang dimiliki dewa tanah?"     

Xing Qiu menggeleng. "Aku dan Yun Sheng memiliki benih itu sebagai hadiah terakhir sebelum dewa tanah turun ke dunia bawah untuk menjadi manusia. Pada saat itu aku hanya terdorong untuk memberimu benih itu karena kau akan melakukan misi yang berbahaya. Tidak kusangka akan menjadi seperti ini."     

Dimensi Rumbell dan beast sudah rusak parah karena kekuatan gelap sang monster. Jika bukan karena kekuatan dari benih itu yang menyimpan kekuatan hebat sang dewa tanah, dimensi ini tidak akan bisa pulih kembali.     

Meskipun begitu, benih hijau itu sudah pernah dipakai sekali sehingga dengan sisa kekuatannya, ia tidak bisa memulihkan dua dimensi dan hanya bisa menyatukan keduanya kembali.     

Sekarang, para penduduk pastinya bingung dengan perubahan ini.     

Setelah beristirahat selama satu hari, Luca tidak punya pilihan lain untuk membantu membangun kembali dunia mereka. Mihai pun ditarik oleh Claudiu untuk membantunya. Setidaknya Mihai adalah reinkarnasi Gohabi jadi dengan keberadaannya saja sudah cukup untuk membantu Claudiu mengatur para half-beast untuk tetap tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.