This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Pengunjung Dari Dimensi Lain



Pengunjung Dari Dimensi Lain

0Dalam sekejap mata, area terdalam Bukit Luito penuh sesak, bercampur antara penduduk Kota Rumbell dan tamu misterius yang terus menerus keluar dari portal. Tatapan penuh tanya tergantung di wajah seluruh penduduk Rumbell sementara tamu-tamu misterius itu memperbincangkan kesan akan pengalaman mereka melewati portal dimensi.     
0

"Luca," sapa En yang merupakan salah satu dari kerumunan tersebut.     

Kali ini, Luca terlihat sangat terkejut.     

"Paman En dan sebagian dari seribu tahun lalu dipindahkan ke dimensi lain oleh Paman Sen," jelas Mihai setengah berbisik.     

Luca manggut-manggut, tercerahkan. Senyum menggantikan keterkejutan di wajahnya. "Lama tidak bertemu dan senang sekali bisa bertemu lagi setelah waktu yang begitu lama."     

En membalas dengan senyum lebar. "Ya! Aku tidak menyangka akan bisa kembali ke sini. Kudengar namanya berubah menjadi Rumbell?"     

Luca dan En mulai bertukar informasi. Sementara itu, Yuki memanggil Mihai untuk membantunya memperbaiki penghalang yang sudah rusak.     

Tidak butuh waktu lama untuk dinding penghalang baru kembali terbentuk dan beberapa menit setelahnya, rombongan-rombongan yang membawa musuh yang tidak sadarkan diri satu per satu kembali. Kebingungan juga terlukis jelas di wajah mereka dan kebingungan itu semakin mendalam ketika menemukan kedatangan orang-orang asing.     

'Ah itu dia! Terima kasih, Mihai. Aku akan kembali.'     

Tiba-tiba, roh mantan kepala klan serigala yang berdiam di dalam tubuh Mihai melayang keluar. Roh itu melayang menuju half-beast serigala yang seluruh rambutnya berwarna abu-abu. Keduanya memiliki kemiripan hampir 100%, hanya saja roh itu memiliki raut yang lebih lembut dibandingkan half-beast yang menjadi reinkarnasinya di kehidupan kali ini.     

Dugaan yang sudah berdiam di benak Mihai akhirnya dibenarkan. Melihat roh itu, Mihai sudah menyadari kemiripannya dengan Toma dan sekarang roh itu sudah menembus tubuh Toma membuat rambut-rambut halus di tubuh Toma berdiri tegak.     

Vasile di sampingnya melihat keanehan itu, bertanya, "Ada apa?"     

Toma celingak celinguk beberapa kali sebelum menggeleng, "Aku merasa ada sesuatu di dekatku tapi aku tidak tahu itu apa." Toma masih merasakan sensasi merinding itu membuatnya refleks memeluk kedua lengan sambil menggosok-gosoknya pelan     

"Vasile …." Meskipun seluruh wujud roh itu sudah bersatu dengan Toma, Mihai masih menangkap ucapan lirihnya, penuh dengan emosi yang tak tergambarkan.     

"Ya?" Tiba-tiba Vasile membalas membuat Toma mengernyit bingung. Vasile pun ikut mengernyit.     

"Kau tadi … memanggilku?"     

Toma menggeleng.     

Vasile menyebarkan pandangan ke sekelilingnya tapi tidak ada yang melihat ke arah Vasile. 'Aneh ….'     

Samar-samar Mihai bisa mendengar tawa lembut roh itu, volumenya semakin mengecil hingga akhirnya hilang seluruhnya.     

Mihai dipenuhi rasa penasaran akan hubungan seperti apa yang dimiliki roh itu dengan Vasile. Ia baru saja ingin bertanya langsung kepada Vasile ketika sebuah seruan menarik fokusnya.     

"PUTRAKU!! ISTRIKU!!!"     

"SUAMIKU!!!"     

Randis dengan mata berkaca-kaca, senyum lebar hingga mencapai telinga, melebarkan kedua tangannya sambil berlari menuju Luca yang masih berbicara dengan En. Dari arah yang berlawanan, Liliane dengan ekspresi yang sama persis dengan suaminya juga melayang cepat menuju Luca dengan kedua tangan terbuka lebar.     

Luca yang menjadi destinasi keduanya ingin menghindar tapi melihat keharuan kedua orang tuanya dan juga rasa rindunya kepada sang ayah, Luca akhirnya menerima keduanya tanpa perlawanan. Ketiganya lupa bahwa Liliane masih dalam keadaan transparan sehingga hasil akhirnya adalah Randis yang memeluk erat Luca sementara setengah tubuh Liliane menembus sang suami sementara setengahnya menembus sang putra. Hal ini begitu menyedihkan tapi sekaligus lucu sehingga mengundang tawa dari sekeliling mereka termasuk Mihai.     

Kesal suasana reuni yang mengharukan hancur, Liliane dengan wajah cemberut terbang mendekati Yuki, menuntut tubuhnya kembali saat itu juga tapi harus kembali dikecewakan.     

"Nanti. Ada yang lebih penting untuk dibicarakan sekarang."     

*****     

Terdapat beberapa alasan mengapa penduduk dimensi beast memutuskan untuk mengikuti Mihai ke Rumbell. Pertama, karena banyak yang merupakan penduduk asli Rumbell dan ingin mengunjungi kampung halaman setelah sekian lama. Kedua, untuk membalas budi kepada Mihai yang sudah membantu mereka menyelesaikan masalah di dimensi beast. Ketiga, untuk memusnahkan Lauren yang dapat menjadi ancaman bagi mereka lagi jika tidak di atasi secepatnya.     

Jadi, selama satu hari penuh, rombongan dari dimensi beast dan rombongan dari Rumbell berkumpul untuk berdiskusi mengenai cara menumpas Lauren. Yuki secara tidak langsung menjadi pemimpin mereka karena tidak ada yang lebih jelas mengenai keadaan Lauren selain Yuki.     

"Lauren sudah kehilangan tubuh fisiknya jadi tidak ada gunanya menyerang tubuh yang ditempati jiwanya sekarang. Kita harus menangkap jiwa itu."     

"Dengan jaring penangkap roh?" Luca ingat jaring yang dulu ingin digunakan Carme untuk menangkap Lauren seribu tahun lalu.     

"Tidak. Jaring itu tidak akan cukup untuk menahan keganasan jiwa Lauren. Tidak hanya menangkapnya saja tapi kita harus membersihkan jiwa itu dari segala ambisi dan gairah yang menyelimuti jiwa tersebut."     

Yuki jelas terlihat ragu karena teknik pembersihan jiwa hanya dilakukan para dewa di dunia tingkat atas. Untuk dapat melaksanakannya, diperlukan tahapan penerobosan dan pencerahan yang panjang hingga mencapai ketenangan batin yang absolut. Yuki sendiri tidak tinggal lama di dunia tingkat atas sehingga meskipun ia tahu tekniknya, ia belum pernah mencobanya. Jika bahkan ia saja kesulitan, tidak mungkin bagi orang-orang awam di sini dapat melakukannya. Namun, di saat yang sama, hanya teknik pembersihan jiwa yang bisa mengatasi masalah mereka.     

"Untuk melaksanakan teknik ini, diperlukan minimal dua pengguna sihir tanah dan dua pengguna sihir air tapi karena ini adalah teknik yang sulit, akan lebih baik memiliki jumlah pengguna sihir air dan tanah yang lebih banyak." Setidaknya, Yuki berharap hal ini dapat meningkatkan tingkat keberhasilan mereka.     

Setelah berdiskusi panjang, Ecatarina dan Victor akan menjadi pilar utama bersama dengan Liliane dan Carme. Sementara itu, beberapa incubus dan mixed blood juga dipilih untuk membantu.     

Ketika strategi mereka sudah terbentuk separuhnya, hari sudah malam. Mereka memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu dan melanjutkan diskusi keesokan harinya.     

"Randis dan Vasile, tetap di sini. Mihai juga," pinta Yuki.     

Mihai yang sudah mau berjalan pergi bersama suami dan putranya segera berhenti. Matanya melirik Luca sejenak lalu kembali duduk di atas tanah. Luca ikut duduk di sampingnya, bahu bertemu bahu tanpa ada jarak sedikit pun. Liviu yang bosan sudah tertidur pulas di dalam pelukan Mihai.     

"Ada apa?" tanya Randis bingung. Namun, ia memang tidak bermaksud keluar ruangan karena ia ingin menemani Liliane untuk meminta tubuhnya kembali dari Yuki.     

Yuki menunggu semua orang lainnya pergi sebelum berbicara, "Sudah waktunya mengembalikan kekuatan kalian." Ia mengisyaratkan Mihai untuk mendekat dan ketika Mihai sudah berada di sampingnya, ia mengeluarkan segel yang tertanam di tubuh Mihai.     

Prosedurnya tidaklah rumit dan dengan gerakan yang elegan, warna di dalam batu segel itu berangsur-angsur hilang. Vasile, Randis, Alex pun merasakan tubuh mereka kembali dipenuhi kekuatan ….     

*****     

Di tengah ruang kerja mewah kepala keluarga Olteanu yang telah jatuh dalam kekacauan akibat kemurkaan Lauren, Illiu Stoica yang dari tadi duduk diam bagaikan sebuah boneka pajangan tiba-tiba bergerak sedikit. Bola mata kosong bergetar kecil tapi pada detik berikutnya, seluruh pergerakan itu tidak lagi terlihat ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.