This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Dunia Beast (4)



Dunia Beast (4)

0Mihai tersenyum lebar. Ia mengangguk kuat. "Ya! Pantas saja kau mirip sekali dengan Luca. Aku tadi hampir saja mengira dia berpindah dimensi untuk menyusulku."     
0

"Aku … mirip dengan …." Randis pun akhirnya mendapat pencerahan. "Ah! Suamimu … ka–kau istri Luca?!"     

"Ya!"     

"Hoo!!!" Randis mendekati Mihai dengan penuh semangat. Matanya berbinar ingin menanyakan lebih banyak mengenai keluarganya yang sudah ratusan tahun tidak ia temui.     

Mihai juga keluar dari balik punggung Yuki, ingin memperdalam hubungannya dengan sang mertua tapi Yuki menaikkan lengannya, menghalangi. Matanya memicing pada yangan Randis yang sudah mau menggenggam tangan Mihai.     

"Dilarang menyentuh dan memeluk!"     

Randis buru-buru menurunkan tangannya. Matanya menatap Yuki dan Mihai bergantian, penuh harap, seperti anak kecil yang berusaha bersikap baik agar kedua orang tuanya mau membelikan permen untuknya.     

Alex menggigit bibir bagian bawah dengan tubuh gemetaran. Namun, pada akhirnya ia tidak tahan lagi. Tawa tersembur keluar.     

"Huh~ aku baru tahu kau bisa bersikap begitu jinak. Apa kau bersikap seperti itu juga di depan istri dan putramu?" tanya Alex di sela tawanya     

Dulu, keenam incubus abadi dikenal dengan satu karakteristik paling menonjol. Udrea adalah misterius. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan, di mana dia tinggal, kapan dia muncul, dan kapan dia pergi. Olteanu adalah pecinta pesta seks. Semakin aneh dan unik tema dari pesta itu, ia akan semakin bersemangat dan bergairah. Stoica adalah setia. Ketika ia sudah berhubungan dengan satu orang, sebelum orang itu kering hingga ke tulang-tulangnya, ia tidak akan mencari partner baru. Pavel adalah penuh penasaran. Ia akan melakukan apa pun untuk mengenyangkan rasa penasarannya.     

Sementara, kedua saudara Mocanu dikenal banyak orang sebagai satu, yaitu kakak beradik tampan yang termuda di antara mereka dan juga berlaku bijaksana bagaikan bangsawan. Mereka tidak pernah memaksakan gairah mereka, tidak pernah memaksakan rasa penasaran mereka, tidak pernah hilang secara tiba-tiba dan akan melayani siapa pun dengan sama ratanya. Mereka termasuk yang paling bangsawan di antara keenam incubus abadi meskipun mereka bukanlah yang terkaya. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka membawa diri di depan banyak orang.     

Namun, kepribadian kakak beradik itu sangatlah berbeda. Randis sang kakak, adalah seorang yang periang. Banyak wanita menyukainya dan Randis akan membalas semua wanita itu dengan meniduri mereka. Dengan kata lain, ia adalah playboy kelas atas. Sementara, Vasile, sang adik, adalah pria yang lembut dan sedikit kaku. Ia tidak pernah terbiasa berada di dekat orang lain baik itu adalah pria maupun wanita. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Vasile masih perawan meskipun sudah mendapatkan keabadiannya.     

Mungkin karena Luca dibesarkan oleh Vasile, anak itu memiliki kemiripan yang lebih besar dengan sang paman dalam segi kepribadian.     

Randis memanyunkan mulutnya. "Tidak ada kata-kata yang lebih baik untuk diucapkan kepada temanmu yang sudah lama tidak kau temui?"     

Alex hanya mengedikkan bahunya.     

Tidak ingin istri putranya salah paham, Randis buru-buru mendekatkan diri kepada Mihai. Dikarenakan kebiasaan lama, ia refleks ingin menyentuh bahu Mihai tapi aura membunuh Yuki menghentikannya. Dengan kedua tangan yang bergantung di udara tanpa tujuan, ia berkata, "Dengar! Memang aku punya reputasi seperti itu tapi itu sudah lamaaaaaaaaaaaa sekal, ok? Kau bisa tanya siapapun yang ada di sini dan mereka bisa membuktikan bahwa aku tidak pernah menerima pernyataan siapa pun."     

Mihai mengangguk santai. Ia tidak pernah merasa cocok dengan impresi playboy yang dilontarka kepada Randis karena impresi Luca terhadap sang ayah yang sangatlah positif. Meskipun kebiasaan Randis untuk menyentuh orang sedikit menjadi poin minus, tapi hanya itu saja. Mihai yakin apa yang dikatakan Randis kepadanya untuk menolak "pernyataan cinta" hanyalah cara halusnya untuk menjatuhkan kepercayaan diri anak muda terhadap kecantikan fisiknya.     

Malah Yuki yang tidak bisa terima. Bayangan Randis di masa lalu masih terlalu kuat di otaknya. Namun, belum sempat ia mengucapkan apa-apa, seseorang yang muncul dari rumah pertemuan telah menginterupsinya.     

"Sudah, sudah. Langit mulai mendung lagi. Sebelum kalian kedinginan di luar, lebih baik kita bicarakan semuanya di dalam."     

Mihai bergerak ke samping sebesar 45 derajat, mencari area yang tidak tertutupi oleh tubuh Randis. Ia langsung bertemu pandang dengan sepasang mata emas. Pemilik mata emas itu tersenyum lembut, membuat matanya membulat membentuk bulan sabit, menghasilkan kerutan di ujung matanya. Wajahnya sangatlah familiar bagi Mihai. Yang berbeda hanyalah kerutan-kerutan tua tidak ada di ingatannya mulai menghiasi wajah orang tersebut, membuatnya terlihat seperti manusia yang sudah sekitar 45 hingga 55 tahun.     

Di belakang pria itu, terdapat sosok Koe yang berdiri tegap. Memandangi kedua wajah itu, Mihai langsung berseru, "Ah!"     

Ia sekarang tahu dari mana kefamiliaran yang ia dapatkan dari Koe sebelumnya.     

Pria bermata emas itu tertawa kecil. Ia tidak tahu apa yang Mihai pikirkan tapi melihat keributan Mihai juga membawanya kembali ke masa lalu. Ekor berbulunya bergerak lembut, mengikuti kebahagiaannya. "Lama tidak bertemu, Mihai. Kau sehat?"     

"Un! Aku sehat. Lama tidak bertemu juga, Kakak En!"     

Ya. Itu adalah Fuyuki En yang seharusnya dinyatakan meninggal seribu tahun yang lalu setelah insiden distorsi memori.     

'Hm?! Meninggal … ?!!!'     

Disadarkan oleh kejanggalan tersebut, Mihai terbelalak lebar. Senyum di wajahnya tergantikan oleh nganga lebar. "Ka—Kakak En, aku tidak bermaksud kurang ajar tapi … kau masih hidup?!"     

"Hahaha …." Seperti sudah menduga reaksi Mihai, En hanya tertawa ringan. Setelah puas tertawa, ia berbalik kembali ke dalam ruang pertemuan. "Masuklah! Kita akan bicarakan di dalam."     

*****     

Seperti luarnya, bagian dalam rumah pertemuan itu sangatlah sederhana, hanya terdiri dari dua ruangan saja.     

Ruang luar merupakan ruangan untuk menerima tamu sementara ruang dalam yang hanya dipisahkan menggunakan dinding kayu dan tirai merupakan ruang untuk membuka pertemuan antar tetua.     

Ketika Koe menyibak tirai, berpuluh-puluh pasang mata terarah pada mereka.     

Makhluk hidup yang duduk di dalam sana memiliki keberagaman karakteristik, sama seperti yang Mihai temukan di luar. Yang berbeda hanya para beast yang ada di dalam ruangan telah mengubah tubuh mereka menjadi sosok seperti half-beast.     

"Mihai?" Seorang pria mixed blood yang kira-kira terlihat seperti manusia di umur 30annya menatap Mihai dengan terbelalak lebar. Telinga rubah hitamnya berdiri tegak saking tidak percayanya.     

Telinga Mihai pun ikut berdiri tegak, lebih tidak percaya lagi untuk melihat Reno Stoica, putra Himjime dan Sen yang sudah Mihai anggap seperti kakak kandung. "Ka--Kakak Reno?!"     

Tidak hanya Reno saja, Himijime, Kou, Rion, dan Marka juga berada di dalam ruangan, masing-masing memiliki penampilan yang lebih menua dibandingkan yang ada di dalam memori Mihai. Namun, masih terlalu muda untuk jangka waktu 500 tahun, melihat batas umur para half-beast adalah 500 tahun lamanya.     

En, masih dengan senyum ramahnya, duduk di salah satu bantal duduk sembari menunjuk pada tiga bantal duduk kosong yang terjejer di sampingnya.     

"Duduklah! Mari kita bicarakan semua ini pelan-pelan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.