This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Dunia Beast (5)



Dunia Beast (5)

0500 tahun yang lalu di dunia beast, 1000 tahun yang lalu di Kota Rumbell, adalah titik balik dari semua yang terjadi sekarang.     
0

Di Kota Rumbell saat itu, semua orang mendapatkan ingatan mereka terotak atik. Hal ini berarti, tidak hanya kehilangan ingatan saja, jika ada kejanggalan yang terjadi, memori baru akan dibuat untuk menutupi kejanggalan tersebut.     

Oleh sebab itu, tidak ada yang sadar bahwa sebagian orang yang dianggap mati di Kota Rumbell sebenarnya telah berpindah tempat ke dimensi lain.     

Pada saat itu, melihat keadaan yang sudah kritis, Carme menyalurkan setengah sisa sihirnya kepada Sen Stoica, memintanya menyelamatkan siapa saja yang bisa ia selamatkan dengan sisa kekuatan itu. Sen memutuskan untuk memindahkan para mixed blood yang masih tertidur beserta istri dan putranya, juga En dan yang lainnya. Namun, entah terdapat kesalahan dalam perhitungannya atau bagaimana, kelompok Luca tidak ikut terbawa, melainkan beberapa incubus kelompok pemberontak yang ada di luar penghalang lah yang ikut terbawa.     

Ketika berpindah ke dunia beast, awalnya hanya ada konflik kecil yang terjadi antar kaum. Namun, permasalahan itu bisa bukanlah bahaya yang besar dan akan bisa segera diselesaikan seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, selang satu hari, dunia beast tiba-tiba bergetar hebat. Langit ditutupi awan hitam. Di mulai dari langit di sekitar area gua yang menyegel monster, sebelum mulai menyebar ke sedikit demi sedikit. Udara di sekitar awan hitam berubah menjadi racun, membuat mereka yang tinggal di sekitarnya mulai mengalami demam, lemas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Dalam tujuh hari, tubuh mereka akan semakin kurus dan jika mereka tidak segera berpindah ke area yang jauh dari awan hitam itu, tubuh mereka akan hancur menjadi abu hitam.     

Bahaya ini melanda semua orang tanpa memandang kaum mereka membuat mereka sementara berdamai dan membantu satu sama lain. Meskipun memakan cukup banyak korban, sebagian besar rakyat dunia itu dapat mengungsi ke area yang lebih aman tapi ancaman dari penyebaran awan hitam itu belum hilang. Malahan, semakin hari, area penyebaran awan hitam itu semakin lebar dan semakin mendekati tempat pengungsian mereka.     

Seperti hal itu belum cukup parah, tiba-tiba rekan-rekan mereka yang seharusnya sudah berubah menjadi abu kembali dalam balutan armor dan senjata, menyerang mereka yang masih hidup secara membabi buta. Kelompok itu dipimpin oleh seorang pria berpakaian hitam legam dengan sepasang pupil emas yang bercahaya merah darah.     

En mengenali sosok itu sebagai Carme. Namun, ia tidak paham mengapa Carme berlaku jahat di dunia ini.     

Tentunya ia tidak memiliki kesempatan untuk berkomunikasi.     

Kelompok orang-orang mati itu tidak memiliki napas, tidak merasakan sakit, dan dapat bangun kembali seberapa banyak luka yang mereka terima.     

Mereka yang selamat hanya bisa terus berlari dan menghindar serangan, pergi menuju area yang tidak terselimuti awan hitam. Akan tetapi, keesokan harinya, awan hitam itu akan mulai menggerogoti langit di area persembunyian mereka.     

Mereka terus berlari dan hari demi hari, jumlah mereka semakin berkurang. Setengah dari klan beast bahkan hampir punah.     

Akan tetapi, keadaan tidak pernah membaik. Hampir seluruh langit sudah tertutup oleh awan hitam.     

Mereka begitu terpojok hingga mencapai area paling tepi dari dimensi itu, di mana tempat makam para kepala klan beast berada. Pada saat itu, hanya tersisa langit di sekitar area makam yang masih bersih. Namun, kegelapan dan kesuraman di sekitar langit bersih itu memberikan rasa horror di dalam hati setiap orang. Mereka meringkuk ketakutan, telah merasakan akhir hidup mereka pada saat itu juga.     

Tiba-tiba, dari salah satu makam yang terletak di deretan paling tinggi, sekuncup bunga putih dengan tiga kelopak mekar. Dari dalamnya, titik-titik cahaya kuning mengalir keluar lalu melayang ke atas langit.     

"Area langit yang tidak tertutup awan hitam tiba-tiba sedikit melebar. Satu jam berikutnya, beberapa kuncup bunga tumbuh lagi dan terus bertumbuh hingga membentuk sebuah ladang bunga. Titik-titik cahaya yang keluar dari bunga itu memiliki kemampuan pemurnian yang akhirnya membentuk area aman, yaitu kota ini. Sejak saat itu, kami terus berusaha melawan Carme dan memurnikan area-area yang tertutup awan hitam lainnya, tapi kami menemukan kendala."     

Mereka berpikir untuk mengumpulkan bunga di ladang lalu membawanya ke area yang masih tertutup awan hitam untuk memurnikannya. Akan tetapi, bunga itu hanya bertahan 10 menit sebelum layu setelah dipetik. Sejauh ini, mereka sudah mencoba berbagai cara untuk mempertahankan umur bunga itu lebih lama lagi tapi hanya berhasil menambahnya menjadi 30 menit.     

Terdapat ide lain yang terpikirkan, yaitu untuk menanam bunga tersebut di tanah di sekitar langit yang tertutup awan hitam, tapi tanah di sana sudah terlalu tercemar untuk bibit bunga tersebut bisa bertahan. Jadi, tidak ada sebatang daun pun yang berhasil tumbuh.     

"Yang membuat kekacauan ini bukanlah Paman Carme. Itu adalah Lauren yang menggunakan tubuh Paman Carme," jelas Mihai setelah En selesai bercerita.     

"Sudah kuduga. Aku merasa perilakunya sangat berbeda dari yang aku ketahui."     

"Bunga-bunga itu, apakah sudah kalian coba untuk ditanam di seluruh area kota ini?" tanya Yuki.     

En mengangguk. "Kami sudah mencoba tapi hanya bisa bertahan paling cepat satu minggu dan paling lama satu bulan sebelum layu dan tidak lagi bertumbuh. Ketika sudah layu, area pemurniannya yang awalnya meluas akan kembali menyusut ke keadaan semula."     

"Jadi … hanya area pemakaman yang dapat membuat bunga itu bertahan lama?"     

"Ya. Aku belum pernah menemukan satu pun bunga di area pemakaman yang layu. Bahkan jika dipetik, dalam hitungan detik, kuncup baru sudah tumbuh kembali."     

Yuki manggut-manggut sembari mengelus dagunya penuh pertimbangan. Ia tidak punya ide mengapa hanya area pemakaman yang dapat menumbuhkan bunga tersebut. "Bunga-bunga ini, kalian pernah melihatnya sebelumnya selain di area pemakaman?"     

Semua orang di dalam ruangan menggeleng. Kepala klan beast serigala mewakili para beast yang merupakan penghuni terlama di dimensi ini menambahkan, "Jenis bunga ini belum pernah terlihat di dunia ini sebelum awan hitam menyelimuti langit. Jadi, kami bahkan tidak tahu nama tumbuhannya."     

"Kalian menamainya?"     

"Kami memanggil bunga itu spera."     

Yuki mengorganisir seluruh informasi baru yang telah ia dapatkan di dalam otak sembari menyebarkan pandangannya pada setiap orang yang hadir di dalam ruangan itu. Terdapat incubus, mixed blood, dan half-beast, masing-masing berasal dari klan dan keluarga yang berbeda. Para beast juga terdiri dari kepala klan yang berbeda-beda tapi dibandingkan dengan ingatan terakhir yang Yuki miliki, jumlah klan yang tersisa sangatlah sedikit.     

"Hanya klan serigala, musang, anjing, kucing, harimau, dan singa yang tersisa dari beast?"     

Mendengar pertanyaan Yuki, para kepala klan kaum beast menundukkan kepala. Duka menggores wajah mereka.     

"Sayangnya, begitu, Tuan Yuki," jawab kepala klan singa penuh hormat. Mereka tidak dikenalkan bahwa Yuki merupakan sang rubah mistis yang diagungkan oleh seluruh kaum beast.     

"Baiklah." Yuki menutup matanya, membiarkan dirinya tenggelam dalam kedukaan untuk beberapa detik, sebelum mengesampingkan perasaannya tersebut. "Tujuanku datang ke sini adalah untuk memutuskan penderitaan ini. Aku punya ide tapi aku juga ingin mendengar pendapat dari kalian yang sudah menghadapi permasalahan ini selama 500 tahun."     

Para tetua saling melirik satu sama lain. Mengingat betapa kuatnya sang rubah mistis, binar cahaya penuh harap memenuhi mata mereka.     

"Kuncinya …." Yuki mengangkat tangannya, tiba-tiba menarik Mihai mendekat. "… akan berada di tangan anak ini."     

"Eh?"     

"Ha … anak ini …???"     

Hanya sedikit tetua yang mengenal Mihai dan di dalam ingatan mereka, Mihai tidak memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan Reno yang paling lama mengenal Mihai ternganga bingung.     

Meskipun di kehidupan sebelumnya Mihai adalah rubah tapi tetap saja sebagai seorang mixed blood rubah, Reno sendiri tidak merasakan adanya kekuatan yang besar dari status itu.     

Yuki ingin melanjutkan penjelasannya tapi Mihai buru-buru menarik lengannya.     

"Tu—tunggu Paman Yuki, aku bukannya hanya membantu Paman saja?" Dari semua orang, Mihai lah yang paling bingung.     

Lantaran, ia selalu berpikir bahwa perannya di sini adalah membantu Yuki dengan kekuatannya. Namun, bukan kunci utama untuk menyelesaikan masalah ini!     

"Dengarkan penjelasanku dulu. Setelah itu, kita bisa berdiskusi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.