This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Kelompok di Bukit Luito



Kelompok di Bukit Luito

0Mendengar pertanyaan sang rubah, Luca mengangguk. "Ya. Kau mencariku untuk?"     
0

"Luca Mocanu?"     

"Mocanu yang itu?"     

"Eh?! Mengapa dia ada di sini?!"     

"Dia yang menyelematkan kita?"     

"Eh? Tidak mungkin! Dia bukannya …."     

Para half-beast saling berbisik tanpa menutupi ketakutan dan keraguan di mata mereka. Mengingat kekejaman pria bernama Luca Mocanu itu, banyak dari mereka ingin lari secepatnya dari tempat ini, lari ke tempat terjauh yang bisa mereka capai. Namun, itu hanyalah sebuah mimpi lantaran beberapa meter di belakang mereka hanya terdapat area kiri bukit yang gersang sementara beberapa meter di depan dan samping kiri kanan, mereka di kelilingi oleh para incubus dari gerombolan Luca.     

Berbeda dengan mereka, para mixed blood dapat bersikap lebih tenang meskipun beberapa dari mereka tetap merinding ketika mendengar nama Luca. Namun, mereka tahu bawahan Luca yang telah membantu mereka lari dari gedung pemerintahan jadi rasa percaya yang mereka miliki sedikit lebih tinggi.     

Sang rubah tidak menghiraukan yang lain, tetap fokus pada Luca. "Aku Sara," ujarnya singkat lalu mendongak sembari menunjuk ke arah atas.     

Luca tidak ikut mendongak karena ia tahu bahwa apa yang ditunjuk Sara adalah penghalang kokoh yang telah wanita itu pasang.     

"Aku mendapatkan ini dari Tuan Rubah Mistis. Ini adalah barang yang ia berikan kepadamu. Penghalang ini hanya akan bertahan selama satu tahun."     

Luca terbengong. Ia tidak mengharapkan akan mendapatkan kiriman ini dari Yuki. Pria itu sepertinya telah mengantisipasi bahaya yang akan Luca alami selama dalam keadaan seperti ini dan berusaha melindunginya.     

Helaan napas kabur dari mulutnya, lega dan bersyukur. Kekuatan yang berhasil ia kumpulkan karena ketegangan tadi akhirnya mengalir pergi, membuatnya tak mampu lagi menopang tubuhnya dan langsung jatuh terduduk di atas tanah.     

"Tuan!" Ecatarina buru-buru menangkap tubuh rapuh itu, berhasil mencegah Luca benar-benar jatuh membentur tanah.     

Vasile dan yang lainnya juga buru-buru mendekat, membantu Luca kembali duduk bersandar dengan nyaman. Albert lalu mengecek keadaan Luca, memastikan sang tuan tidak memiliki luka selama absen mereka.     

Sara menyipitkan matanya tajam. "Awalnya aku bingung kenapa Tuan Rubah Mistis memintaku mengirimkan penghalang ini kepadamu. Namun, sekarang aku paham. Walaupun aku tidak tahu mengapa aku bisa jatuh dalam keadaan seperti ini."     

Luca menarik napas dalam-dalam untuk beberapa kali sebelum kembali merasakan sedikit energi untuk menggerakkan otot-ototnya. Pelan-pelan, ia membuka kembali matanya, menatap Sara lalu menyunggingkan senyum tipis. Ia tidak memiliki maksud untuk menjelaskan apa pun dan Sara pun tidak akan menggali lebih dalam.     

"Satu pesan dari Tuan Rubah Mistis. Ia mengatakan itu bukan darinya tapi dari seseorang lain. Orang itu memberimu pesan, 'Aku sedang berlatih. Aku janji sebelum satu tahun aku akan kembali.'"     

Binar cahaya terpancar di mata lesu Luca. Sudut bibirnya terangkat semakin tinggi dan kelembutan menghiasi seluruh goresan di wajahnya.     

"Terima kasih," ucapnya tulus, tidak tahu berterima kasih kepada Sara atau kepada Rubah Mistis atau kepada orang yang memberi pesan itu.     

Sara tidak membalas, mengubah topik. "Aku tidak menyangka putraku akan ada bersamamu. Terima kasih sudah melindunginya."     

"Tidak perlu berterima kasih … bukan aku yang melindunginya. Ucapkan itu kepada … suaminya …" Luca beberapa kali mengambil jeda dalam ucapannya, mengumpulkan kembali energi baru untuk berucap. Kelelahan menguar dari tubuhnya, benar-benar berbeda dari dirinya yang tegang dan penuh energi beberapa saat lalu.     

Sara ingin bertanya lebih lanjut tapi mengurungkan niatnya. Ia tidak sekeras hati itu untuk tidak menyadari keadaan Luca jadi ia melanjutkan ke inti pembicaraan. "Apa yang aku rencanakan ke depannya?"     

"Tentunya tinggal di sini dan menyembuhkan diri selama satu tahun ini."     

Sara mengangguk. "Aku juga berpikir begitu tapi … aku rasa itu sulit."     

Vasile dan yang lainnya menatap Sara dengan bingung. Ioan juga sama. "Apa maksud, Ibu?"     

Jika mereka tidak bisa tinggal di dalam sini, mereka harus bagaimana? Penghalang sudah terpasang dan penghalang ini adalah hadiah dari sang rubah mistis kepada Luca. Bukankah itu berarti Luca lah yang paling berhak tinggal di dalam penghalang ini?     

Tidak perlu menunggu waktu lama, semak-semak di sekitar mereka bergetar. Satu demi satu, sosok mixed blood dari beragam umur, jenis kelamin, tinggi badan, dan karakter muncul dari baliknya. Tidak hanya mixed blood saja, terdapat juga beberapa incubus dan half-beast yang rata-rata rambutnya telah memutih. Salah satu di kerumunan tersebut, seorang incubus yang sudah memiliki rambut putih bersih, wajah yang keriput tapi masih sedikit lebih kencang dari incubus seumurannya berjalan maju. Tatapan matanya tajam dan penuh permusuhan kepada Luca.     

"Nona Sara, aku tidak setuju menerima pria yang sudah membunuh dari kami tinggal di sini! Jangankan setahun, satu detik pun aku tidak sudi!"     

Sosok-sosok lain di kelompok itu berseru setuju.     

Eugen ingin membujuk kelompok itu tapi Sara mengangkat tangannya, menghentikan. Menghela napas pasrah, ia berkata, "Sudah kukatakan penghalang ini diberikan kepada Luca. Jika Luca tidak ada di dalam sini, penghalang ini akan runtuh dan saat itu, jangankan tinggal di sini, kalian semua bahakn tidak akan tertinggal abu lagi ketika berada di tangan incubus tadi."     

Mengingat kembali bukaan di langit tadi, beberapa anggota dari kelompok itu merinding. Namun, mereka tetap tidak menyukai ide untuk tinggal bersama incubus dan half-beast, terutama Luca dan kelompoknya.     

Beberapa dari anggota kelompok itu dengan berani menyerukan keberatan mereka. Semakin lama, semakin banyak yang berseru dan bahkan ada yang sudah mau melemparkan batu.     

Incubus tua yang berbicara tadi kembali menghujam Luca dengan tatapan penuh kebencian sembari mengusap dagunya penuh pertimbangan. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya, membuat mereka terdiam.     

"Baiklah. Kau boleh tinggal."     

"Kadi!"     

"Sst! Aku belum selesai!"     

Incubus tua yang bernama Kadi itu mengangkat sudut bibirnya, memberikan senyuman yang tidak bisa dikatakan ramah.     

Ecatarina dan yang lainnya meresakan ancaman, langsung menghalangi tubuh Luca dengan tubuh mereka.     

Kadi mendengus penuh ejekan. "Tapi tidak ada yang bisa menjamin keselamatan kami jadi … hmm … aku rasa dua potong tangan dari sang penguasa kota sebagai gantinya adalah bayaran yang cukup murah bukan?"     

Wajah para pelayan menggelap bagaikan pantat panci. Dua potong tangan, itu berarti ia meminta nyawa Luca sebagai gantinya! Jangankan memotong tangan, sedikit kehilangan darah saja akan membahayakan hidup Luca.     

Takut Luca akan menyetujuinya, Ecatarina dan Vasile ingin membujuk Luca tapi sang tuan hanya tersenyum sembari memejamkan mata sejenak.     

"Sebelum membicarakan tangan atau bayaran, aku tidak tahu siapa dirimu. Bolehkah aku tahu siapa gerangan dirimu ini?" Luca kembali membuka matanya, menyipit lembut menatap Kadi dengan senyum yang tak kalah lembutnya.     

Kadi tidak bisa menutupi keterkejutannya.     

Memori yang ia miliki mengenai Luca Mocanu telah terhenti di seribu tahun yang lalu tapi selama yang ia ingat pun, ia tidak pernah melihat setitik pun senyum di wajah sang penguasa. Apalagi sebuah senyum yang begitu lembut. Kadi hampir kehilangan tujuannya untuk beberapa saat sebelum kembali tersadar.     

Menggertakkan gigirnya, kesal pada dirinya yang dapat dengan mudah goyah, ia mengucapkan setiap kata dengan penuh tekanan, "Aku Kadi, incubus yang hampir kau penggal karena telah berhubungan dengan half-beast dan melahirkan mixed blood. Berkat Tuan Gohabi-lah kami masih bisa tinggal di sini sekarang!"     

Seorang half-beast spesies anjing yang juga sama tuanya dengan Kadi memeluk lengannya, menepuk lengannya untuk menenangkan dirinya. Kesedihan terpancar di kedua matanya ketika teringat pada kejadian seribu tahun yang lalu.     

Luca kembali memejamkan matanya. Ia menggali kembali memori yang sudah terpendam begitu dalam.     

Ia ingat pernah membiarkan Gohabi membawa keluar tahanan di gedung pemerintahan begitu saja tanpa mengetahui alasannya dan hal itu terus terjadi hingga Gohabi meninggal. Dulu Luca tidak paham mengapa tapi sekarang ia tahu bahwa itu adalah bentuk ketidaksadaran dari dirinya yang tidak pernah memiliki ambisi untuk memusnahkan kaum-kaum tersebut. Juga bentuk rasa sayangnya yang secara tidak sadar masih berbekas di alam bawah sadarnya.     

Dan pria bernama Kadi ini … Luca ingat.     

Pasangan incubus dan half-beast spesies anjing. Itu adalah pasangan pertama yang pernah Luca sidangi dalam masa jabatannya.     

'Ternyata mereka masih hidup ….'     

Setidaknya, half-beast yang menjadi pasangan incubus itu seharusnya tidak memiliki umur yang begitu panjang. Mungkin ini adalah dampak dari tanda janji dan energi kehidupan keduanya yang lebih besar.     

"Begitu … sayang sekali … jika itu dulu, mungkin aku akan memberimu dua potong tangan itu, tapi … sekarang, aku tidak bisa … maafkan keegoisanku. Kau … tidak perlu terlalu baik …." Luca pelan-pelan membuka kembali matanya, menggerakkan sedikit tubuhnya untuk dapat menoleh ke belakang. Namun, energinya benar-benar sudah terkuras sehingga ia hanya berhasil menggerakkan sedikit kepalanya. Meskipun begitu, tempat yang ingin ia lihat sudah memasuki ujung matanya jadi Luca melanjutkan dengan napas berat.     

"Kau hanya perlu … memberikan kami sepetak tanah itu dan area kecil di sekitar pohon ini … untuk kami incubus tinggal … sisanya terserah kalian …."     

Sepetak tanah yang Luca minta adalah sepetak tanah yang paling tidak subur yang ada di Bukit Luito karena jaraknya sedikit terlalu dekat dengan sisi kiri bukit tersebut. Tidak ada half-beast yang berhasil panen di tanah itu sehingga sekarang, tanah itu hanya berisi ilalang.     

Kadi mengernyit. Ia menatap para incubus yang bersama dengan Luca, mengira para incubus yang sudah terbiasa hidup mewah itu akan memprotes tapi mereka harus mengkhianati pikiran Kadi karena mereka semua menutup mulut rapat-rapat. Tidak ada yang terlihat keberatan.     

Kadi sedikit heran. Ia menatap istrinya dan istrinya pun tidak paham apa yang dipikirkan incubus-incubus ini.     

Trauma dan terror seribu tahun yang lalu tidak pernah lepas dari benak sang istri dan ia masih ingat betapa menyeramkannya lima keluarga besar incubus yang mengelilingi di gedung pemerintahan saat itu, menghakiminya bagaikan ia telah membunuh ribuan orang padahal ia hanya melahirkan seorang anak bersama orang tercintanya.     

Namun, sekarang, incubus-incubus itu berwajah lembut, diam dan rendah diri, serta membantu kaum-kaum lain.     

Tidak pernah terbayangkan di benak mereka, Luca Mocanu akan berlaku seperti ini.     

Kadi masih ingin mencoba melawan, ingin membuka hal yang disembunyikan dari permainan ini tapi Eugen menghentikannya. Eugen menggeleng sembari melirik Luca. Kadi juga mengikuti lirikannya dan menemukan Luca yang sudah memejamkan matanya lagi, kali ini benar-benar tertidur pulas. Pria itu akhirnya tidak lagi bisa melawan rasa kantuk.     

"Da …." Liviu mendekati Luca, lesu dan sedih. Di depan Luca ia bersusaha bersemangat tapi ketika sang ayah sudah tertidur, Liviu akan mengeluarkan kecemasan yang telah ia tekan di hati kecilnya.     

"Tuan Muda, jangan khawatir. Tuan Luca hanya tertidur. Ia akan bangun lagi," hibur Ecatarina.     

"Da …." Liviu mengangguk, tetap lesu.     

"Anak itu …." Ren, istri Kadi menatap anak itu dengan heran. Mereka sudah lama menutup diri dari dunia luar untuk berlindung dari bahaya jadi mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi beberapa bulan ini di Kota Rumbell.     

"Dia adalah anak dari Tuan Luca dan putraku," jawab Ioan yang mengikuti ayahnya mendekati kelompok itu.     

Ren terbelalak kaget. Ia menatap Ioan yang jelas-jelas adalah half-beast. "Putramu …?"     

"Mixed-blood."     

Kali ini, bukan hanya Ren, Kadi dan mereka yang berdiri di dekat Kadi pun terkejut.     

Namun, bukan berarti hal ini membuktikan Luca baik kepada mereka. Lantaran istri Luca juga tidak terlihat di mana-mana sementara putra Luca adalah incubus. Bisa saja ia tidak memperlakukan istrinya dengan baik.     

Ioan tahu ia tidak bisa membujuk kelompok ini dan Eugen pun tahu betapa besar kebencian kelompok ini kepada Luca Mocanu. Jangankan kelompok ini, half-beast yang sudah diselamatkan oleh Luca pun terlihat ragu dan ketakutan.     

"Mereka hanya meminta sedikit tempat. Sisanya kau bisa membaginya dengan para half-beast sesuai kesepakatan kalian masing-masing. Lagi pula, hanya satu tahun. Kau tidak perlu berinteraksi dengan mereka dan semua masalah beres, bukan?" bujuk Eugen. Sara hanya diam saja karena ia tidak pandai membujuk orang lain.     

Setelah bergumul untuk beberapa saat akhirnya kelompok itu dengan berat hati menyanggupi keinginan Luca.     

Dimulailah kehidupan selama satu tahun di Bukit Luito yang terbagi menjadi tiga wilayah. Wilayah terkecil dan paling tidak subur dimiliki oleh incubus. Wilayah yang sedikit lebih luas dan lebih subur dimiliki oleh para half-beast dan wilayah terbesar, terbentang dari sisi kanan hingga kiri bukit dimiliki oleh mixed blood.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.