This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Penghalang (1)



Penghalang (1)

0Awan hitam menyelimuti langit Kota Rumbell, tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Awan itu berputar bagaikan pusaran air dan semakin dekat ke pusatnya, semakin pekat warna hitamnya. Tepat di pusat itu, awan hitam bergerak ke dua arah yang berlawanan, bagaikan kertas yang terkoyak, dan membentuk bibir yang terbuka lebar. Ketika bibir itu bergerak, suara seorang pria tersebar ke seluruh penjuru.     
0

"LUCA MOCANU. JIKA KAU TIDAK MUNCUL SEKARANG, DARAH SEMUA HALF-BEAST DAN MIXED BLOOD INI AKAN MENJADI KARPET JALANAN KOTA RUMBELL!"     

Luca mengernyit dalam. Suara itu, meskipun sudah lama tidak mendengarnya, masih sangat familiar di benaknya.     

"Sepertinya Lauren sudah menemukan masalah tentang intiku."     

"Inti Tuan?" Albert menatap Luca bingung.     

Namun, Luca tidak punya tenaga untuk menjelaskan. Ia baru saja beristirahat tapi guncangan kecil di dalam hatinya akibat ancaman Lauren membuat hampir seluruh tenaganya terkuras. Dengan susah payah, ia membuka mulutnya, "Lonel … El …."     

Tidak perlu Luca jelaskan, Lonel dan Daniel sudah paham apa yang ingin Luca perintahkan.     

"Baik, Tuan!" seru keduanya bersamaan membuat Luca tersenyum tipis.     

Senangnya memiliki rekan yang dapat memahaminya dengan baik.     

"Bawa mereka semua ke sini …," tambah Luca pelan.     

"Baik!" Lonel dan El segera menghilang dari pandangan Luca.     

Luca memejamkan matanya sejenak, menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya beberapa kali, sebelum kembali membuka mata. "Albert, berikan telingamu."     

Albert mengangguk, buru-buru mendekatkan telinganya pada bibir Luca.     

*****     

Area pemukiman half-beast jatuh dalam kekacauan.     

Para incubus yang masih menggunakan pakaian mewah terbang ke sana kemari, menangkap half-beast maupun mixed blood bagaikan permainan pencapit boneka yang ada di game center. Mereka yang tertangkap terus meronta, berusaha keluar dari cengkeraman tapi semakin mereka meronta, energi sihir yang menyelimuti tangan incubus itu melukainya semakin dalam dan darah segar mengucur keluar membentuk hujan darah. Namun, incubus-incubus itu masih belum membunuh mereka. Incubus-incubus itu hanya bermain-main, terbang ke sana kemari sambil menyiksa tangkapan mereka sembari sesekali melirik ke arah robekan mulut di atas langit.     

Mulut itu terbuka dan tertutup tanpa mengucapkan apa pun. Lama kelamaan, sudut bibirnya semakin turun dan bunyi kertakan gigi terdengar jelas.     

Lauren tahu bahwa Luca tidak akan muncul di hadapannya sekarang.     

"BAIK! BAIK SEKALI! KALAU BEGITU AKU TIDAK AKAN SUNGKAN-SUNGKAN LAGI!"     

Tepat saat Lauren mengucapkannya, mangsa yang ada dalam cengkeraman incubus itu langsung kehilangan kepala. Kepala-kepala berjatuhan ke tanah, mengotori jalanan dengan warna merah pekat. Kemudian, disusul oleh tubuh mereka yang dijatuhkan begitu saja, menghasilkan bunyi tulang-tulang yang patah.     

Teriakan para half-beast dan mixed blood semakin kuat.     

Di tengah-tengah kerumunan itu, terdapat Steve, Ecatarina, Victor, Silver, Adrian, dan anggota-anggota keluarga Pavel dan keluarga Udrea yang sudah lari duluan dari ruang rapat sebelum Lauren selesai dengan permainannya. Ketika Lauren akhirnya menyadari kepergian mereka, Steve dan yang lainnya baru berhasil meyakinkan para mixed blood untuk mengikuti mereka dan akhirnya rombongan besar itu berlari dari ujung tengah kota hingga area pemukiman para half-beast.     

Dari arah yang sama, Vasile, Toma, Nicole, dan suaminya beserta anak mereka yang baru saja bergabung dengan mereka sebelum penyerangan terjadi juga ikut mencapai area pemukiman half-beast. Mereka melihat sosok Steve dan Silver yang jangkung dan segera mendekatkan diri tapi Lauren yang tidak pernah melepaskan pengawasannya dari mereka segera mengirimkan serangan.     

Ketika mereka ingin bergabung, Lauren akan menghalangi.     

Ketika Steve dan yang lainnya ingin menyelamatkan beberapa half-beast atau mixed blood, Lauren juga menghalangi mereka hingga Steve dan Silver mengalami luka parah untuk melindungi mereka.     

"Arahkan mereka semua ke area bukit!"     

Sebuah perintah tersiar di dalam benak Steve dan yang lainnya. Suara itu adalah milik Lonel.     

"Ke arah bukit!" seru Steve dan yang lainnya berkali-kali.     

Dalam keadaan seperti ini, tidak ada lagi yang dapat berpikir jernih. Ketika ada perintah yang memasuiki telinga mereka, dengan harapan untuk selamat, mereka segera berlari sesuai ke arah yang diperintahkan.     

Tentunya Lauren tidak akan membiarkan mereka. Ia segera memerintahkan para incubus untuk menutup jalan keluar mereka.     

Steve dan yang lainnya buru-buru melawan para incubus itu tapi jumlah pasukan yang diperintah oleh Lauren melebihi jumlah incubus-incubus di sisi Steve yang dapat menggunakan sihir. Beberapa mixed blood ingin membantu tapi mereka yang baru saja keluar ke dunia luar tidaklah mahir menggunakan sihir sehingga daripada mengorbankan nyawa mereka secara sia-sia, mereka akhirnya menyerah dan berlari menuju Bukit Luito.     

Pada akhirnya, ketika Steve dan yang lainnya sampai ke kaki bukit, masih banyak yang terbunuh. Meskipun hati mereka berat, mereka bukanlah malaikat sehingga mereka hanya bisa mengabaikan tubuh-tubuh yang telah jatuh.     

"Masuk ke dalam!"     

Mereka yang berhasil mencapai bukit segera berlari menyusuri jalanan bukit. Tepat di kaki bukit, Albert dibantu dengan Lonel dan Vasile membentuk penghalang besar yang menyelimuti seluruh bukit.     

Para incubus di bawah perintah Lauren segera berhenti di depan penghalang.     

Beberapa dari mereka berusaha merusak penghalang itu tapi kekuatan Albert, Lonel, dan Vasile sudah digabung menjadi satu yang artinya kekuatannya tidak kalah dengan kemampuan Luca yang masih dalam keadaan prima.     

Namun, kali ini mereka salah perhitungan. Seharusnya mereka meminta bantuan Ecatarina dan yang lainnya juga karena bukan penghalang yang sekuat milik Luca yang dibutuhkan tapi yang lebih kuatlah yang dibutuhkan. Jika tidak, Lauren akan bisa merusaknya.     

Dan itulah yang terjadi.     

Ketika mereka yang selamat berhasil mencapai tempat Luca beristirahat di tengah bukit, sebuah bola energi meluncur dari robekan di langit, menghantam penghalang itu dan …     

DUAR!     

Tanah bergoyang hebat. Dinding penghalang bergetar menghasilkan bunyi getaran yang memberikan rasa mual.     

"Da!"     

Liviu segera masuk ke dalam pelukan Luca, menutup telinganya ketakutan. Luca mengeratkan pelukannya, mengelus kepala Liviu untuk menenangkan hati si kecil tapi Luca sendiri tidak bisa tenang.     

Hantaman kedua diluncurkan dan retakan kecil berhasil muncul di permukaan.     

Jika begini terus, penghalang itu pasti rusak.     

Sementara dalam keadaan lemah, Luca tidak bisa lari. Namun, jika ia melawan ….     

Hasilnya akan sama, yaitu kematian.     

Ia menggigit bibirnya, kesal dan frustasi. Ia tidak akan membiarkan dirinya pergi dari dunia sebelum bertemu kembali dengan Mihai!     

'Apa pun yang terjadi, aku akan hidup!'     

Luca menopang tangannya pada batang pohon kokoh di belakangnya, berusaha berdiri meskipun kedua kaki dan tangannya bergetar begitu hebat di tengah usahanya itu.     

Ioan yang berdiri tidak jauh darinya berusaha menghentikannya dan Liviu pun terus ber-da untuk menghentikannya tapi Luca dengan keras kepala berdiri. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.     

Pada saat yang sama, hantaman ketiga diluncurkan dan ….     

PRANG!     

Penghalang sudah pecah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.