This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Pertemuan Besar (2)



Pertemuan Besar (2)

0Semua orang tidak bisa mempercayai telinga mereka.     
0

"Apakah itu benar?"     

"Pengkhianat itu hampir mati?! Tidak mungkin!"     

"Bukankah dia abadi? Bahkan tidak ada dari kaum kita yang berhasil membunuhnya, bagaimana mungkin kaum rendahan seperti half-beast bisa melakukan itu?"     

Georghe mengetahui keraguan mereka dan segera melirik Ecatarina dan Victor. "Bukankah begitu, para pelayan mantan kepala kaum kita?"     

Ecatarina dan Victor tidak ingin menjawab tapi kemasaman di wajah mereka sudah cukup untuk membuktikan bahwa pernyataan Georghe adalah benar. Ruangan itu menjadi heboh.     

Sebagian dari mereka ingin tahu bagaimana caranya para half-beast itu bisa melukai Luca. Sebagiannya lagi langsung marah. Jika salah satu dari incubus yang telah melukai Luca, mereka akan memuji incubus tersebut. Namun, jika itu adalah para half-beast, hal itu hanya akan menjadi cemoohan dan mencoreng keagungan kaum mereka. Apalagi, meskipun sudah diturunkan dengan tidak terhormat, Luca masihlah simbol kekuatan kaum mereka. Sosok sekuat itu dikalahkan oleh half-beast? Itu sama saja dengan menyatakan bahwa half-beast lebih kuat daripada incubus.     

"Benar! Dia harus dipenggal!"     

"Penggal! Penggal!"     

"Pfft! Hahahahaha!" Tiba-tiba Tudor tertawa terbahak-bahak.     

"Apa yang kau tertawakan?!"     

Tudor masih terus tertawa hingga ia harus memeras perutnya yang sakit.     

"Tu—Tuan?" Para tetua kaum half-beast tidak sekuat Tudor dan mereka benar-benar bingung harus bagaimana. Melihat tuan mereka tiba-tiba tertawa, mereka semakin takut. Apakah tuan mereka sudah kehilangan kewarasannya karena terlalu tersudut.     

Memang sorot mata Tudor terlalu gila untuk bisa dikatakan waras. Namun, kegilaan itu dikarenakan ia sudah tahu semua ini akan terjadi dan tidak keluar dari kendalinya. Sebagai gantinya, ia merasa semua drama ini terlalu lucu.     

Dengan santai, Tudor merogoh saku lengannya dan mengeluarkan sebuah botol berisikan cairan merah gelap yang pekat.     

Binaran terlintas di mata Georghe. Napasnya mulai memburu penuh kegembiraan.     

Tidak hanya dia saja, Vladimir pun tidak bisa menahan kegirangannya.     

'Darah itu! Darah yang dikatakan oleh istri dari keluarga Stoica itu!'     

Ecatarina dan yang lainnya juga mulai menyadari identitas dari cairan merah itu sementara sisa orang di ruangan terdiam dalam kebingungan. Mereka tidak tahu menahu apa dan mengapa Tudor mengeluarkan benda tersebut.     

"Ini adalah darah dari mantan kepala kaum kalian!" seru Tudor dan saat itu juga semua orang menjadi heboh.     

Bukan rahasia lagi bahwa setetes darah Luca dapat membawakan keabadian bagi mereka yang mengkonsumsinya. Setidaknya itulah rumornya.     

Tudor melirik Georghe dengan senyum penuh kemenangan. Ia menggoyangkan botol di tangannya. "Georghe, kau yang memanggilku untuk mendapatkan darah ini sebagai ganti perdamaian di antara kedua kaum." Tudor pura-pura berakting sedih. "Hah … tidak kusangka kau akan mengkhianatiku seperti ini."     

"Hmph! Kalian cepat ambil benda itu dari tangannya!" pinta Georghe.     

Para petugas keamanan buru-buru menggapai botol kaca itu tapi Tudor berhasil menghindar dengan santai dan detik berikutnya, ia sudah meminum habis darah di dalam botol.     

Vladimir terbelalak kaget. Ia sudah menunggu hari di mana ia bisa merebut darah Luca hingga ia bahkan tidak bisa tidur untuk beberapa hari hanya untuk melihat akhir seperti ini. 'Tidak mungkin!'     

Para petinggi lainnya yang penuh kerakusan pun tidak bisa mempercayai mata mereka. Darah yang begitu berharga itu memasuki perut seorang half-beast!     

'Jika sampai half-beast itu mendapatkan kekuatan Luca ….'     

Memikirkannya saja membuat darah mereka dingin.     

"Hahaha … HAHAHAHAHAHA! AKU BERHASIL! SEBENTAR LAGI! SEBENTAR LAGI AKU AKAN MEMUSNAHKAN KALIAN SEMUA! HAHAHAHAHA!" Tudor membuang botol kaca itu. Ia dapat merasakan aliran kekuatan di dalam tubuhnya. Ia akan segera menjadi kuat!     

Kedua belas tetua menatapnya penuh harap. Senyum kemenangan dan penuh kepercayaan diri berangsur-angsur menghiasi wajah mereka.     

"HAHAHA—AGH! A—AGH! A—apa ya—AGHHHHHHHHHHHH!!!!!"     

Tubuh Tudor tiba-tiba membentuk gelembung-gelembung. Dari bagian yang menggembung, kuiltnya mulai menghitam lalu jatuh lepas dari tubuhnya, menggenang pada lantai keramik yang berkilau, menguarkan bau busuk yang menyengat.     

Banyak yang ikut berteriak melihat kejadian horror itu.     

"Tidak—aghhhh!! Tidak mungkin ini … !!"     

Tudor terus berteriak kesakitan. Tubuhnya mulai terkikis dan meleleh. Dalam kepanikan, ia mulai tersadar. Ia telah dijebak!     

Matanya memicing pada Anna Stoica yang duduk santai dengan senyum manis di wajahnya.     

Merah melingkari bola mata Tudor. Mengeluarkan seluruh kekuatan terakhirnya, ia mengutuk keras, "HIMEMIYA ANNA, KEPARAT KAU!!!"     

"Himemiya Anna?"     

"Siapa itu?"     

Di tengah kebingungan, Anna Stoica tersenyum semakin lebar. Tangannya terangkat dan dalam sekejap, bayangan-bayangan kabur muncul di seluruh penjuru ruang rapat.     

Teriakan panik memenuhi ruangan. Alasan pertama adalah karena tubuh Tudor yang tiba-tiba meledak dan meluncurkan cairan-cairan hitam busuk. Alasan kedua adalah karena sosok-sosok kabur yang tiba-tiba menarik dan menodongkan benda tajam.     

Dalam sekejap, Tudor mati dan ruangan itu dipenuhi sosok-sosok tambahan yang mengenakan pakaian putih ketat. Setengah wajah mereka tertutup oleh kain putih tapi seluruh kebingungan segera terjawab oleh tanduk dan telinga yang menghiasi kepala mereka.     

Mereka adalah mixed blood!     

Dan sekarang, ratusan mixed blood tersebar di seluruh penjuru ruangan, menodongkan benda tajam dan bola energi sihir kepada setiap hadirin rapat yang ada di dalam ruangan. Bahkan, para petugas keamanan dan kedua belas tetua half-beast yang ketakutan pun telah dijatuhkan oleh para mixed blood itu. Georghe yang berada di posisi tertinggi pun tertahan oleh tiga mixed blood.     

Semuanya terjadi dengan begitu cepat hingga tidak ada yang bisa berkata-kata. Otak mereka belum bisa mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi.     

Di tengah keheningan yang mencekam, sebuah tepukan tangan ringan menggema.     

"Bravo! Bravo!" seru suara seorang wanita yang manis dan anggun.     

Semua orang refleks mengikuti sumber suara itu dan menemukan Anna Stoica yang masih duduk santai di kursinya.     

"Nyo—Nyonya?" panggil salah satu petinggi keluarga Stoica yang cukup mengidolakan kecantikan Anna.     

Dugaan buruk muncul di hatinya tapi ia tidak ingin mempercayai hal tersebut. Namun, hanya Anna Stoica yang tidak ditahan oleh para mixed blood itu.     

Anna hanya menatap bawahannya itu dan senyumnya merekah semakin lebar. Sinar kekejaman melintasi matanya sebelum cahaya menyelimuti seluruh tubuhnya. Dalam sekejap, wanita yang selama ini merupakan incubus telah bertransformasi menjadi mixed blood rubah.     

"Fufufufu! Tudor benar-benar bodoh. Dia kira aku memberinya darah Luca? HAHAHAHAHA!"     

Melihat wanita itu mengeluarkan sosok aslinya, Ecatarina, Victor, Steve, dan Silver saling menatap satu sama lain sebelum mengangguk hampir berbarengan.     

Apa yang Luca duga ternyata benar.     

Melihat bagaimana tubuh Tudor menghitam dan meleleh seperti bagaimana tubuh Lauren sendiri meleleh seribu tahun yang lalu, dan bagaimana Anna memiliki kerja sama dengan Tudor, Lauren benar-benar sudah bekerja sama dengan Anna.     

Darah yang tadi Tudor keluarkan, meskipun sangat tipis tapi Steve yang indra yang lebih tajam dari siapa pun bisa mencium sedikit bau busuk. Darah itu bukanlah milik Luca melainkan milik Lauren yang telah tercampur dengan kekuatan besar monster itu.     

Untuk Tudor yang tidak memiliki inti sihir, bahkan kekuatan di darah Luca bisa membebani tubuh Tudor apalagi kekuatan gelap dari monster tersebut yang bahkan bisa meluluhlantakkan tubuh Lauren.     

Tudor sudah bisa dipastikan akan mati.     

Namun, pertanyaan terbesarnya adalah mengapa Lauren bekerja sama dengan Anna? Anna adalah mixed blood yang paling Lauren benci.     

Mereka tidak bisa berpikir terlalu lama karena detik berikutnya, sesuatu yang hitam muncul di belakang Anna.     

Mata Anna berbinar bahagia. "Aku menang! Akhirnya aku bisa memberikan tempat dan kekuasaan untuk kaumku! Sekarang, Tuan sudah datang, kalian semua akan mati di sini! HAHAHAHAHA!"     

Gumpalan hitam itu berputar-putar di belakang Anna, semakin lama semakin besar. Tawa Anna pun semakin kuat.     

Para mixed blood diam-diam tersenyum lega di balik kain. Mereka adalah mixed blood yang telah dikurung di Bukit Luito setelah lahir dari rencana keji Keluarga Mocanu. Dikarenakan rencana Luca untuk membunuh mereka, mereka akhirnya mengikuti Anna yang mengirimkan mereka surat mengenai rencana ini.     

Mereka akan memusnahkan para incubus maupun half-beast yang mereka benci kemudian mixed blood akan bisa hidup dengan tenang dan damai. Awalnya mereka sedikit ragu tapi seiring berjalannya waktu, melihat betapa kuat sosok yang membantu Anna, harapan di dalam diri mereka semakin besar.     

Di sisi lain, para incubus dan half-beast yang bisa merasakan tekanan besar dari gumpalan hitam itu gemetar ketakutan. Aura gumpalan misterius itu begitu mengecam hingga mereka bahkan tidak bisa berteriak.     

Mereka sudah bisa melihat akhir dari hidup mereka ketika ….     

"Agh …."     

Tes ….     

Tes ….     

Benda runcing hitam menembus gaun merah menyala. Darah segar menetes jatuh mengotori lantai keramik.     

Bibir yang juga terlapisi oleh lipstick merah menyala bergetar hebat. Garis merah menghiasi sudut bibirnya, awalnya hanya satu garis lurus tapi kemudian menjadi dua, tiga, empat garis ketika dengan susah payah, wajahnya menoleh ke belakang.     

"Ka—" Ia berusaha mengucapkan sesuatu tapi tidak ada kata-kata yang sanggup ia keluarkan. Matanya terbelalak lebar hingga hampir jatuh dari soketnya, penuh rasa ketidakpercayaan.     

Himemiya Anna yang beberapa detik lalu masih berdiri dengan penuh kemenangan telah kehilangan warna di wajahnya. Ketika benda runcing hitam itu ditarik keluar dari tubuhnya, Anna langsung jatuh bebas.     

Bunyi tulang hidung yang patah dan tulang tengkorak yang pecah membuat semua orang meringis kesakitan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.