This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Pertemuan Besar (1)



Pertemuan Besar (1)

0Matahari bersinar tepat di atas Gedung Pemerintahan Kota Rumbell yang terletak di tengah kota.     
0

Kereta kuda memenuhi jalan dari gerbang masuk hingga halaman luas gedung, mengantri untuk menurunkan penumpangnya yang berpakaian mewah sementara para penumpang yang telah turun segera berbondong-bondong memasuki pintu besar gedung yang telah terbuka lebar.     

Pertemuan besar telah tiba!     

Biasanya para petinggi keluarga akan datang menghadiri pertemuan tersebut dengan wajah serius tapi kali ini, senyum lebar dan jingkrakan kecil kerap kali terlihat bagaikan pertemuan besar yang formal ini telah berubah menjadi pesta dan festival. Pakaian yang digunakan mereka pun terlalu heboh untuk digunakan dalam pertemuan formal.     

Yang berpakaian seperti biasanya, formal dan rapi, hanyalah para petinggi Keluarga Pavel dan sebagian dari Keluarga Stoica dan Keluarga Udrea.     

Ketika Steve turun dari kereta kudanya, sebelah alisnya terangkat heran. Di belakangnya, Ecatarina yang masih mengenakan pakaian maid tidak bisa menghentikan mulutnya untuk berkomentar, "Aku kira pakaian Keluarga Stoica akan menjadi yang paling menyakitkan mataku hari ini."     

Di dalam benak Victor yang berjalan di sebelah Ecatarina, pakaian berkelap kelip yang biasanya sering dipakai oleh MC di acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Stoica berputar ria membuat Victor kesulitan menahan tawanya. Pakaian seperti itu benar-benar tidak cocok dengan suasana gedung pemerintahan yang formal dan elegan.     

Silver yang menyusul dari belakang juga ikut mengangkat sedikit sudut bibirnya.     

"Tuan." Tidak jauh dari mereka, Jack Pavel berjalan berlawanan arah, mendekati Steve. Ia berbisik sejenak dan Steve hanya mengangguk sebelum mengirim asistennya itu pergi.     

Ecatarina menatap Steve penuh selidik sementara Steve yang membalas tatapannya hanya menggeleng kecil tanpa mengubah ekspresi.     

Mereka berjalan tanpa membincangkan apa pun lagi hingga mencapai tempat duduk kebesaran Keluarga Pavel. Steve duduk di area paling belakang, tempat di mana kursi untuk kepala keluarga berada sementara Jack, Ecatarina, dan Victor berdiri di kedua sisinya.     

Silver juga telah duduk di kursinya di area Keluarga Mocanu.     

Pada saat itu, ruang rapat telah hampir penuh. Ketika mereka menemukan keberadaan Ecatarina dan Victor, mereka tidak bisa menyembunyikan cemoohan di mata mereka.     

'Bawahan pengkhianat itu benar-benar tidak tahu malu! Masih berani memasuki tempat suci ini setelah Tuannya di turunkan! Puih!' pikiran seperti itulah yang kira-kira memenuhi benak mereka.     

Beberapa dari mereka bahkan benar-benar memperagakan perilaku membuang ludah sementara beberapa lainnya diam-diam tertawa penuh ejekan sembari melirik-lirik pada Ecatarina dan Victor.     

Jack penuh dengan amarah, ingin menghardik orang-orang kurang ajar itu tapi sebelum ia bisa meluncurkan lidah tajamnya, Steve menghentikannya, "Jack."     

Jack ingin memprotes tapi berhenti ketika melihat wajah datar Ecatarina dan Victor bagaikan biksu yang sudah mencapai pencerahan. "?!"     

Steve tersenyum tipis. "Biarkan mereka. Dalam menghadapi cemoohan, mereka adalah jagoannya."     

Selama tidak ada yang mengusik Luca dan orang-orang signifikan lainnya dalam hidup mereka, mereka hanya akan menutup mata, telinga dan mulut. Tapi, jika mata, telinga, dan mulut itu sudah terbuka, semua orang yang telah mengganggu mereka lebih baik menyiapkan obat jantung jika tidak ingin masuk ke liang kubur hari itu juga.     

Tidak butuh waktu lama untuk seluruh kursi terisi.     

Silver menatap kursi kebesaran tempat Luca duduk tetap kosong lalu bersiap untuk membuka pertemuan ketika tiba-tiba, Georghe Olteanu naik ke balkon tertinggi dan duduk di kursi milik Luca tanpa dipersilahkan. Kedua tangannya terlipat di depan dada, satu kakinya terlipat di atas kaki lainnya, dan wajahnya terangkat tinggi dengan senyum miring merekah.     

"Kita akan memulai pertemuan besar hari ini!" serunya bagaikan ia telah resmi menjadi kepala kaum.     

Vladimir, tetua terbesar di Keluarga Mocanu, langsung menunjuk Georghe. Wajahnya merah oleh amarah. "Anak muda kurang ajar! Apa kuasamu hingga bisa duduk di sana, hah?! Kau belum resmi menjadi kepala kaum yang berarti Keluarga Mocanu-lah yang berhak memimpin pertemuan hari ini!"     

Georghe memutar bola matanya sembari mengorek telinga. "Kau berisik sekali pak tua peyot. Sebentar lagi kursi ini akan menjadi milikku jadi apa bedanya dengan aku duduk di sini sekarang? Jangan terlalu pelit!"     

Amarah Vladimir semakin tinggi hingga jari telunjuknya yang masih terangkat tinggi bergemetar hebar. "Kau—"     

Belum sempat Vladimir bisa mengucapkan apa-apa, area tempat duduk keluarga Olteanu sudah berseru menyetujui ucapan kepala keluarga mereka. Beberapa dari Stoica juga ikut menyetujui. Satu menit kemudian, selain Pavel, sebagian dari Udrea, dan Mocanu, sisanya sudah berseru mendukung Georghe.     

Vladimir sampai terhuyung karena terlalu banyak darah yang mengalir ke kepalanya, membuat beberapa tetua lainnya buru-buru menopang tubuh ringkih pak tua itu. Meskipun begitu, Vladimir masih berusaha memarahi Georghe tapi Georghe mengangkat kepalanya semakin tinggi, tidak lagi memiliki Vladimir dalam pandangan matanya.     

Setelah menikmati sorakan kepadanya untuk beberapa saat, Georghe tertawa sembari menaikkan satu tangannya, menandakan bahwa orang-orang itu sudah boleh diam.     

Keheningan berangsur-angsur kembali.     

"Pada pertemuan kali ini, aku mengundang seorang pria yang telah melakukan sebuah perbuatan besar!"     

Orang-orang di ruangan mulai melihat satu sama lain sembari berbisik, menduga-duga siapa yang telah diundang.     

Steve melirik Ecatarina dan Victor yang juga melirik Steve balik. Mereka punya dugaan mengenai identitas orang tersebut dan seharusnya dugaan mereka 99% benar.     

Di sisi lain, ketika mendengar hal tersebut, mata Vladimir mendapatkan kembali binaran bahagia. Ia melirik Anna Stoica yang duduk di kursi kepala keluarga Stoica menggantikan suaminya yang sedang sakit. Menyadari lirikan itu, Anna hanya tersenyum sopan tapi hal itu sudah cukup bagi Vladimir itu memastikan apa yang ingin ia pastikan.     

Pintu ruang rapat yang sudah ditutup kembali terbuka lebar. Seorang pria berpakaian hitam legam berjalan menyusuri lantai keramik bersama dengan dua belas pria lainnya di belakangnya. Mereka semua memiliki telinga berbulu dan ekor.     

Ketika melihat kedatangan mereka, para incubus langsung riuh. Beberapa dari mereka yang mengenal sosok itu refleks berseru, "Daigo Tudor! Mengapa kau ada di sini?!"     

Tudor tidak menghiraukan mereka, masih berjalan lurus mendekati balkon tempat Georghe duduk. Kedua belas tetua half-beast yang mengikutinya tidak bisa seberani Tudor. Beberapa dari mereka menundukkan kepala dalam-dalam. Meskipun mereka tahu rencana mereka telah berhasil tapi beberapa dari mereka masih memiliki rasa takut berada di tengah begitu banyaknya incubus yang keji.     

"Salam kepada Tuan Georghe dan kepada semua incubus di tempat ini." Ketika sampai di tengah ruangan, Tudor berhenti dan memberi salam. Kedua belas tetua half-beast lainnya mengikuti.     

"Puih! Aku tidak perlu salammu! Keluar dari sini!" teriak salah satu petinggi keluarga incubus.     

"Benar! Benar! Keluar!"     

"Keluar! Keluar!"     

Yang lainnya terus berseru, tidak lagi mengingat bahwa yang mengundang Tudor adalah Georghe.     

Wajah tetua keluarga Olteanu menggelap. Salah satu mereka langsung berdiri dan berteriak, "Diam kalian semua! Ini adalah tamu Tuan Georghe! Jangan kurang ajar!"     

Keheningan kembali menyelimuti ruangan tapi detik berikutnya, para incubus segera berteriak kepada Georghe, menuduhnya pengkhianat.     

Georghe memicing kepada tetua di keluarganya, membuat tetua itu pucat pasi.     

"Tenanglah semua! Aku mengundang Wakil Kepala kaum half-beast ini dikarenakan suatu alasan yang sangat penting!"     

"Tidak perlu alasan! Berhubungan dengan kaum jahanam ini saja sudah membuktikan bahwa kau adalah pengkhianat!"     

"Benar! Benar!"     

"Aku bodoh sekali percaya kau tidak akan seperti Luca itu!"     

"Benar! Turun dari sana!"     

Ecatarina mengernyit kecil ketika mendengar ada yang mengucapkan nama Luca dengan kurang ajar. Ia mengamati wajah orang tersebut, memahat seluruh kerutan wajahnya ke dalam ingatan. Waktu mereka bertemu selanjutnya, itu akan menjadi kematian orang tersebut!     

Georghe melambai santai. "Tenangkanlah diri kalian Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya. Aku belum selesai bicara. Sudah kukatakan bahwa pria di hadapan kita ini, yang bernama Daigo Tudor, telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa …." Ia mengambil jeda kecil sembari mengedarkan pandangan tajam ke penjuru ruangan.     

Tanpa sadar, mereka menahan napas.     

Dengan santai, Georghe kembali tersenyum. Ia menjentikkan jarinya.     

Beberapa petugas keamanan tiba-tiba sudah berkerumun di sekitar seluruh petinggi half-beast, menunjukkan senjata kepada mereka.     

"Hii!" Beberapa tetua half-beast segera menciut ketakutan. Beberapa lainnya menatap Tudor dengan penuh kekhawatiran tapi Tudor sendiri masih tetap tersenyum meskipun mata semakin dingin.     

Georghe tahu ia telah menang, berdiri dari kursinya seraya membuka tangannya lebar-lebar. "Semua petinggi kaum yang terhormat, para petinggi kaum half-beast ini telah melukai mantan kepala kaum kita yang terhormat hingga hampir memasuki ambang kematian. Meskipun mantan kepala kaum kita terbukti berkhianat tapi semua tetap harus di adili di bawah hukum. Perilaku Tuan Daigo Tudor ini tentunya telah melanggar hukum, bukankah begitu rekan-rekan yang terhormat?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.