This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Kejahatan Akibat Kedengkian



Kejahatan Akibat Kedengkian

0Tahun demi tahun berlalu dengan cepat. Tanpa Yuki sadari, ia telah tinggal di kediaman utama klan rubah selama lima tahun.     
0

Semakin lama, pekerjaan yang dibebankan kepada Yuki semakin banyak. Jika dulu ia hanya perlu mengurus dokumen-dokumen di depan mejanya, sekarang ia bahkan harus keluar kediaman sekitar satu kali setiap minggunya untuk mewakili sang kepala keluarga dalam pertemuan-pertemuan penting.     

Sementara Yuki sibuk berlari ke sana kemari, kepala keluarga itu sendiri malah menghabiskan waktu manis bersama anggota haremnya.     

Bukannya merasa bersalah, Shima yang tak tahu malu itu bahkan menceritakan kesenangannya kepada Yuki ketika mereka bertemu. Yuki hanya bisa menyunggingkan senyum palsu sambil mengacungkan jari tengah di dalam hatinya.     

'Padahal aku setuju bekerja dengannya karena dia bilang aku hanya perlu kerja di rumah dan tidak perlu memperlihatkan wajahku!'     

Tentunya semua masih ingat bahwa yang Yuki butuhkan adalah tempat persembunyian!     

Dengan frekuensi kemunculannya di depan para pemegang kekuasaan yang semakin tinggi, bahkan rumor bahwa Yuki akan menjadi kepala keluarga selanjutnya beredar luas. Oleh karena kekuatan yang ia miliki, seluruh klan dari tingkat bawah hingga tingkat atas juga menghormati dan menghargainya.     

Apakah rumor itu benar?     

'Tentu saja tidak!'     

Shima hanya memperalat Yuki demi kesenangan pribadi.     

Waktunya untuk bisa mengamati Alex pun berkurang drastis. Yuki merasa sangat dirugikan.     

Ia pun tidak bisa tenang. Semakin banyak ia keluar kediaman, firasat buruk yang timbul di dalam dirinya semakin besar. Awalnya, ia hanya merasakan pandangan dari rekan-rekan kerjanya tapi sejak dua bulan yang lalu, Yuki mulai merasakan tatapan tidak menyenangkan tertuju padanya.     

Tatapan itu menusuk Yuki seperti ingin mencabiknya. Yuki bisa merasakan kebencian yang pekat di sana.     

Pada akhirnya, firasat buruknya terbukti benar.     

Satu hari, ketika ia sedang perjalanan pulang ke kediaman bersama Toma dan seorang kusir, pemilik tatapan itu akhirnya muncul untuk menyerangnya.     

Sosok itu dipenuhi aura gelap, lebih gelap dari terakhir kali Yuki melihatnya lima tahun yang lalu.     

"Hahahaha! Aku akhirnya menemukanmu!" seru sosok itu dengan ekspresi yang penuh kegilaan. Siapa lagi jika bukan Lauren.     

Yuki bersembunyi untuk menghindari pria ini sambil mengembalikan kekuatannya yang hilang, tapi bahkan kekuatannya baru pulih sedikit dan ia telah ditemukan.     

Agar dapat lari lebih cepat, ketika Yuki dan Toma telah mencapai gang sepi, Yuki berubah menjadi bentuk rubahnya lalu meloncat pergi menuju kediaman dengan Toma di punggungnya.     

Yuki merasa bersalah kepada kusir itu tapi ia tidak mempercayai kusir itu jadi tidak mungkin ia memperlihatkan sosok beast-nya.     

Hari itu, Yuki berhasil kabur tapi Lauren sepertinya menemukan sisa jejak pelarian Yuki karena sejak hari itu, walaupun berada di dalam kediaman, Yuki samar-samar dapat mendeteksi aura gelap yang memualkan yang menguar dari tubuh Lauren.     

Sepertinya, Lauren menemukan area tempat Yuki bersembunyi tapi pria itu tidak bisa menentukan rumah mana tepatnya Yuki berada.     

Yuki menyegel auranya lebih rapat lagi dan ia berusaha untuk menolak semua pekerjaan yang memerlukannya keluar dari kediaman. Untungnya Yuki cukup pandai membuat alasan sehingga Shima tidak punya pilihan lain selain memperbolehkannya.     

Terlepas dari seluruh usahanya, firasat buruk di dalam hatinya tidak mengecil sama sekali.     

Dalam kurun waktu satu bulan, Yuki bahkan bisa merasakan pergerakan aura Lauren yang semakin terpusat pada rumah utama klan rubah.     

Setengah bulan kemudian, Yuki sudah harus penuh waspada bahkan ketika ia berkeliaran di sekitar area kediaman. Ia merasa aura Lauren sudah terlalu dekat hingga ia punya firasat buruk bahwa Lauren telah berhasil menyelinap masuk ke dalam kediaman.     

Dengan kekuatannya sekarang, Yuki benar-benar akan mati di tangan Lauren. Jika hidup pun, seluruh kekuatan sihirnya kemungkinan besar akan dihisap seluruhnya oleh Lauren.     

Yuki telah menerka-nerka dari mana asalnya kemampuan Lauren itu sementara inti Lauren telah dimusnahkan. Yuki punya beberapa dugaan tapi dugaan mana pun yang benar, tetap tidak ada jalan keluar yang indah bagi Yuki selain kabur sejauh mungkin.     

Yuki mulai berpikir untuk mencari cara pergi dari kediaman ini dan mencari persembunyian baru tapi hatinya sedikit enggan untuk meninggalkan kediaman yang juga dihuni oleh Alex.     

'Tidak! Aku harus pergi!'     

Ini adalah pertama kali baginya untuk jatuh cinta dan ia sedikit kehilangan kendali dirinya. Tetap jika ia mengutamakan Alex dan kehilangan hidupnya, apa gunanya? Lebih baik ia lari jauh dari sini dan ketika ia telah bebas, ia bisa mencari Alex lagi. Lagi pula, pria itu abadi dan dirinya juga abadi.     

Memutuskan semua hal itu, Yuki mulai mengemasi barangnya secara diam-diam. Ia berencana untuk membawa Toma bersamanya karena pelayannya itu cukup cerdas dan cepat tangkap. Yuki hanya perlu mengajarkan sekali mengenai sihir kepada Toma dan pria itu dapat memahaminya dalam sekejap. Tidak ada salahnya membagi sedikit sihirnya kepada Toma lalu membawanya untuk membantunya di saat-saat genting.     

Toma pun diam-diam mulai beres-beres dan Yuki mempercepat pengerjaan seluruh pekerjaannya.     

Dalam waktu dua minggu, Yuki sudah harus menyelesaikan semua pekerjaan itu dan segera meminta ijin untuk pergi.     

Setelah memutuskannya, seluruh pikiran Yuki fokus pada rencana tersebut dan pergerakan aura Lauren. Hal ini membuatnya mengabaikan pergerakan kecil di sekelilingnya yang bertujuan untuk membahayakan dirinya.     

*****     

Di bawah bayang-bayang pepohonan, Alex bersandar pada salah satu batang pohon.     

Matanya tertaut pada jendela sebuah kamar yang berjarak beberapa meter darinya. Dari sela-sela bingkai jendela, sosok Yuki sesekali terlihat, berjalan melewati dengan wajah serius.     

Jari jemarinya mengetuk-ngetuk lengannya pelan, penuh pertimbangan.     

Belakangan ini, Alex merasa ada yang aneh dengan Yuki.     

Melalui koneksinya dengan beberapa petugas dari kaum half-beast yang bekerja di kediaman, Alex menemukan niat jahat dari putra kepala keluarga klan rubah terhadap Yuki. Alasannya cukup jelas yaitu kepopuleran yang didapatkan Yuki belakangan ini serta beredarnya rumor mengenai Yuki yang akan menjadi kepala keluarga selanjutnya.     

Putra kepala keluarga klan rubah yang sekarang, yang telah berpikir dijanjikan posisi tersebut tentunya tidak senang.     

Besok malam adalah festival musim gugur. Para pekerja berlalu Lalang dengan sibuk, menyiapkan keperluan untuk merayakan festival tersebut.     

Biasanya, akan ada perjamuan makan outdoor digelar di halaman besar kediaman. Mereka akan makan dan minum hingga pingsan sembari menikmati keindahan bulan.     

Sekilas, kesibukan ini tidaklah aneh tapi ketika diteliti lebih cermat, Alex menemukan beberapa kelompok kecil yang bergerak sembunyi-sembunyi, mempersiapkan sesuatu.     

Alex berusaha menggunakan koneksi dan senyum ramahnya untuk mendapatkan informasi tapi hasilnya nihil. Hanya fakta bahwa putra kepala keluarga klan rubah memiliki campur tangan dalam hal ini saja yang menjadi kepastian bagi Alex bahwa akan ada sesuatu yang terjadi kepada Yuki.     

Akan tetapi, Yuki tidak terlihat menyadarinya. Padahal pria itu biasanya sangat sensitif.     

Belakangan ini juga, Alex merasakan aura yang menyesakkan bercampur di dalam udara. Alex tidak tahu apa itu tapi yang pastinya, ia tidak memiliki perasaan yang baik terhadap aura tersebut.     

"Hmm …."     

Lupakan saja mengenai aura aneh itu. Alex tidak bisa menduganya jadi ia sudah membuang aura tersebut jauh-jauh dari otaknya.     

Sekarang yang paling penting adalah apa pun yang sedang direncanakan oleh putra kepala keluarga, ia harus mencegahnya dan melindungi Yuki dari bahaya itu.     

Beruntungnya, untuk acara malam ini, beberapa incubus dipilih untuk membersihkan area pesta selama pesta berlangsung.     

Menggunakan kesempatan ini, Alex bertukar tempat dengan salah satu incubus yang kebetulan sedang harus menjaga anaknya yang demam tinggi.     

Alex merasa sangat beruntung tanpa ia tahu bahwa ini bukanlah keberuntungan semata.     

Malam hari itu, Alex berjalan dengan penuh was-was menuju tempat perjamuan di rayakan. Setelah menemukan sosok Yuki di tengah keramaian, ia terus mengamati sosok Yuki, mengikuti seluruh pergerakannya, agar dapat menyelamatkan Yuki sesegera mungkin jika bahaya mendatanginya.     

Akan tetapi, bukan berarti ia tidak punya pekerjaan. Pekerjaan bersih-bersih tetap harus dilakukan dan karena ini pertama kalinya Alex mengikuti pesta perjamuan tersebut, ia tidak tahu apakah pesta-pesta sebelumnya juga sama keadaannya, tapi pesta perjamuan itu sangatlah sibuk dan kacau.     

Banyak orang berlalu lalang, membawa makanan dari dapur dan mengembalikan nampan yang sudah kosong. Keadaan menjadi semakin parah ketika alkohol sudah mulai meracuni kesehatan otak mereka.     

Keadaan menjadi semakin semrawut dan jika Alex tidak hati-hati, ia pasti akan kehilangan sosok Yuki.     

Namun, di saat yang begitu penting, seorang pelayan yang statusnya cukup tinggi tiba-tiba mengkalungkan lengannya pada leher Alex, memaksanya untuk minum.     

Alex sangat kesal karena ia kehilangan sosok Yuki dan ingin segera mencarinya. Jadi, tanpa pikir panjang, ia meneguk seluruh isi minuman itu.     

Setelah mendapatkan pujian dan tepuk tangan ricuh dari pelayan itu, Alex segera melepaskan diri dari lengan sang pelayan dan pergi mencari Yuki. Tidak ia sadari bahwa, langkah kaki pelayan tersebut yang hampir sulit untuk melangkah dengan benar tiba-tiba menjadi kuat dan kokoh ketika Alex membalikkan badannya ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.