This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Pertemuan Kembali



Pertemuan Kembali

0Yuki memandangi langit malam dalam diam. Mulutnya mengucapkan sesuatu yang tidak terdengar beberapa kali. Lama kelamaan, kernyitan di dahinya semakin dalam.     
0

Sejak selesai melaksanakan misinya, Yuki belum bisa kembali ke dunia atas. Ia tetap harus mengawasi kestabilan kedua dimensi yang telah terbentuk.     

Akan tetapi, hingga seribu tahun pun walaupun dunia beast telah kembali stabil, dimensi satunya tidaklah begitu.     

Jika dulunya incubus menaiki half-beast, sekarang half-beast lah yang menaiki incubus. Posisi keduanya berbalik tapi kekacauannya sama, bagaikan sejarah kembali terulang.     

'Apakah aku telah salah mengambil langkah? Apakah cara penanganku tidaklah tepat?'     

Ia ingin menanyakan hal itu kepada petugas komunikasi di dunia atas, menyuruhkan menanyakan atasannya lebih dalam lagi tapi anehnya Yuki tidak bisa menghubungi petugas itu sama sekali.     

Dalam beberapa ratus tahun belakangan ini, Yuki sudah merasakan koneksinya yang semakin lemah dengan dunia atas tapi baru kali ini ia tidak mendapatkan jawaban sama sekali.     

'Apakah dunia atas membuangku?'     

Namun, dunia atas memiliki aturan yang ketat. Untuk membuang seseorang ke dunia bawah, prosedur yang resmi dan panjang harus dilaksanakan. Yuki tidak pernah mendengar kasus seperti dirinya.     

Yuki jatuh dalam perenungan. Akan tetapi, seseorang tidak memberinya kesempatan untuk berpikir.     

Lauren kembali datang menyerangnya.     

Pria ini tidak pernah menyerah. Tanpa kekuatan sihir, Lauren terus menyerangnya untuk mengambil kembali segel kekuatan kaum incubus.     

Yuki dengan mudah mengalahkan Lauren dan mengusirnya tapi hari itu, sebuah keanehan terjadi.     

Lauren tiba-tiba menjadi sangat kuat.     

Atau Yukilah yang menjadi sangat lemah?     

'Tidak mungkin!'     

Sambil bertarung, Yuki menginspeksi keadaan intinya. Tidak ia sangka, kekuatannya telah berkurang setengahnya tanpa ia ketahui alasannya.     

Melihat ekspresi syok di wajah Yuki, Lauren berhenti untuk menertawakannya. "Kaget? Surprise! Kau sudah jatuh dalam perangkapku. Bagaimana?"     

Pikiran Yuki masih kacau. Napasnya memburu sembari mengecek kembali keadaan tubuhnya berkali-kali.     

Yuki akhirnya tersadar bahwa ada jejak sihir ilusi yang sangat kuat di dalam tubuhnya.     

'Jangan-jangan?!'     

"Kau!"     

"Hahaha … luar biasa bukan? Aku sudah menyerap setengah kekuatanmu pelan-pelan beberapa ratus tahun ini dan mengelabuimu menggunakan sihir ilusi tapi kau tidak menyadarinya. Hahahaha! Seorang rubah yang ahli ilusi terjebak oleh ilusi. Lucu sekali!"     

Yuki mengepal tangan erat. Amarah naik hingga ke ubun-ubun tapi kepalanya telah kembali jernih.     

Ia tidak tahu dari mana asal kekuatan Lauren yang lainnya tapi Yuki tidak bisa mengalahkan Lauren dengan kekuatannya sekarang. Hasil akhirnya hanya akan menjadi kekuatannya yang terserap seluruhnya.     

Yuki tidak bisa membiarkan hal itu terjadi!     

Setelah berpikir sejenak, Yuki menyegel 3/5 porsi kekuatannya lalu menggunakan 2 porsi sisanya untuk berpindah secara cepat.     

Lauren menyadari hal itu, buru-buru menghentikannya tapi ia satu langkah lebih lambat.     

Walaupun begitu, Yuki juga tidak selamat dengan mulus. Serangan Lauren sedikit mengenainya dan ketika ia berhasil berpindah, ia terluka parah. Yuki bahkan tidak sempat mengecek sekelilingnya sebelum ia kehilangan kesadaran secara total.     

Hal berikutnya yang ia lihat adalah langit-langit penginapan.     

Yuki telah diselamatkan oleh Kepala Klan Rubah saat itu, bukan klan rubah dari kaum beast tapi milik half-beast.     

Ia telah berhasil berpindah ke dimensi para half-beast.     

Melihat keadaan Yuki yang aneh dengan dua buah ekor di bokongnya, ketertarikan timbul di dalam diri kepala klan rubah.     

Kebetulan saat itu, kepala klan rubah memiliki masalah penting yang harus ia selesaikan tapi sulit. Menggunakan kesempatan ini, ia mengetes kemampuan Yuki. Jika performa Yuki luar biasa, ia berjanji untuk merawat Yuki dan memberikannya kehidupan yang nyaman.     

Dalam keadaan sekarang, Yuki membutuhkan tempat yang aman untuk berpikir dan merencanakan strategi selanjutnya. Kediaman klan rubah adalah pilihan yang terbaik. Tidak akan ada yang berani mengganggu klan terkuat di dunia ini.     

Yuki melaksanakan tugasnya tanpa cacat sedikit pun, mendapatkan kekaguman kepala klan rubah, dan akhirnya berhasil mendapatkan jaminan akan kehidupannya selama Yuki bersedia membantu kepala klan rubah dalam permasalahan pemerintahan.     

Hari pertama Yuki melangkahkan kakinya ke dalam kediaman utama klan rubah, ia tertegun.     

Kepalanya terlalu sibuk memikirkan keamanannya sehingga Yuki tidak menyadari satu kenyataan yang penting.     

Alex sekarang bekerja di kediaman utama klan rubah!     

Mengamati setiap sudut kediaman yang sudah Yuki hafal di luar kepala karena terlalu sering mengamati Alex yang berkeliaran di kediaman, jantungnya berdegup kencang penuh pengharapan.     

'Apa aku bisa bertemunya lagi di sini? Secara langsung?'     

Dengan kekuatan Yuki sekarang, ia sudah tidak cukup kuat untuk mengaktifkan esensi sihirnya yang tertempel pada tubuh Alex.     

Setelah beberapa hari tidak melihat wajah pria itu, Yuki menjadi tidak sabar untuk mencari Alex. Jika ia bisa, ia ingin mengatupkan kedua tangannya pada kedua pipi Alex, menariknya hingga tinggi wajah Alex sama dengan tinggi wajah Yuki, dan mengamati wajah Alex lekat-lekat hingga ia bisa mengukir kembali setiap detail wajah itu di dalam benaknya tanpa perlu melihat wajah aslinya dalam ratusan tahun.     

Keberuntungan sepertinya sedang memihak kepadanya karena ketika ia hendak diarahkan ke kamar yang akan ia tinggali, ia berpapasan dengan Alex.     

Yuki buru-buru mengeraskan ekspresi wajahnya, menutupi pikirannya yang telah penuh dengan bunga.     

"Kau … Yuki, bukan? Mengapa kau ada di sini?"     

Jarak satu meter di antara keduanya mengusik Yuki, membuatnya mengernyit samar tapi ia tidak mengeluh.     

Mendapatkan pertanyaan tersebut, Yuki memiliki jawaban panjang yang cukup untuk menghasilkan beberapa puluh meter gulungan kertas tapi mulutnya yang tidak jujur mendesis keras, "Memangnya kau siapa? Sejak kapan aku perlu memberitahumu alasanku berada di mana?"     

'AGHHHHHHHHHHHHHH!!!!! TERKUTUKLAH KAU YUKI!!!!! APA YANG SUDAH KAU KATAKAN?!!!!!!'     

Hatinya berkabung. Pupus sudah. Bagaimana mungkin Alex akan menyukai pria bermulut tajam seperti ini.     

Hatinya menangis darah.     

Untungnya, Alex hanya tertawa sembari menggaruk belakang kepala. "Kau benar."     

'Hah … untunglah dia tidak marah. Yosh! Aku akan mengucapkan beberapa kata lembut untu—'     

"Apa yang makhluk rendahan sepertimu lakukan di sini?! Kaki kotormu itu tidak boleh menginjakkan kaki sedikit pun di dalam kediaman bahkan pada terasnya! Kau juga sudah kurang ajar kepada sosok besar ini! Beliau ini merupakan kepercayaan kepala klan. Siapa dirimu hingga bisa memanggilnya dengan santai hah? Cepat beri hormat dan keluar dari sini! Kau menambah pekerjaanku saja untuk membersihkan lantai!"     

'AGHHHHHH!!! PELAYAN BEGO! TUTUP MULUTMU!!!!!! JANGAN SAMAKAN AKU DENGAMU! AKU TIDAK MENGANGGAPNYA KOTOR!'     

Yuki ingin mencekik pelayan bermulut ember itu.     

Yuki membuka mulutnya, hendak mengucapkan sesuatu yang lebih lembut tapi Alex sudah menundukkan tubuhnya dalam-dalam.     

"Mohon maaf atas kelancangan budak ini, Tuan. Budak ini sudah mengikuti prosedur penyucian sebelum memasuki kediaman untuk mengantarkan barang pesanan salah satu Tuan Muda jadi Budak ini seharusnya tidak menambah pekerjaan bersih-bersih di kediaman. Namun, Budak telah tidak menyadari identitas Tuan hingga menjatuhkan martabat Tuan. Mohon maaf sekali lagi. Budak mohon undur diri." Setelah itu, Alex pergi tanpa menoleh sedikit pun.     

Kolam darah dari tangisan di hatinya telah terbentuk, cukup untuk orang dewasa berenang di sana.     

Pelayan itu mengangkat wajahnya dengan penuh arogan. Ia bahkan mendengus puas membuat amarah Yuki mencapai ubun-ubun.     

Yuki menoleh pada pelayan itu, menembakkan tatapan tajam padanya sebelum mengibaskan lengan lebar pakaiannya dengan kuat sebelum berjalan menuju kamar.     

Pelayan itu tidak tahu perbuatan salah apa yang telah ia perbuat, buru-buru mengikuti Yuki.     

Tidak ia ketahui bahwa hari ini akan menjadi hari terakhir ia bekerja di kediaman utama klan rubah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.