This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Serpihan Tubuh



Serpihan Tubuh

Saking terkejutnya, tubuh astral Liliane menjadi kabur seperti televisi versi pertama Kota Rumbell yang sering kehilangan sinyal hanya karena angin kencang.     

"Ka—ka—ka—ka—ka—" Bagaikan kaset macet, Liliane terus menggumamkan kata yang sama. Dalam kekaburan, Luca bisa melihat Liliane yang mengangkat tangannya, menunjuk Luca dengan gemetaran.     

Luca sudah lama tidak melihat ibunya. Di kala ibunya meninggal, bahkan tidak ada yang namanya kamera. Semua potret diabadikan menggunakan lukisan, seperti potret Emilia yang dulu Luca simpan – itu merupakan hasil lukisannya karena incubus tidak memiliki uang yang cukup untuk menyewa pelukis professional.     

Setelah ibunya meninggal, Luca berlatih berkali-kali untuk menggambar ulang wajah kedua orang tuanya tapi ketika ia akhirnya memiliki kemampuan melukis yang luar biasa, memori masa kecilnya telah terlalu buram untuk mengingat kembali bagaimana sosok sang ibu dan ayah.     

Melihat sosok ibunya (yang walaupun kabur bagaikan saluran TV hilang), Luca merasa nostalgia. 'Ah … benar … begini sosok ibu ….'     

"Kau bisa melihatku?!" Tiba-tiba, siluet Liliane menjadi sangat kabur hingga Luca tidak bisa melihatnya untuk beberapa saat sebelum sosok itu kembali muncul tepat di depannya, tanpa ada jarak sedikit pun.     

Luca tidak mengantisipasi kemunculan yang begitu tiba-tiba, langsung tersedak ludahnya sendiri.     

"Ah! Ah! Maaf!" Liliane panik melihat putranya yang selama ini bisa mempertahankan poker face bahkan jika kiamat terjadi tiba-tiba tersedak hanya karena ia tiba-tiba muncul.     

Putranya benar-benar melemah. Jika Liliane memprovokasi Luca lebih dari ini, umur putranya bisa-bisa berkurang beberapa bulan. Memikirkan itu membuat Liliane merinding ketakutan. Ia buru-buru menggeleng kuat untuk mengusir pikiran yang membawa nasib buruk itu.     

Luca meneguk segelas air untuk meredakan batuknya. "Aku tidak apa-apa, tidak apa-apa," ujarnya menenangkan sang ibu.     

Liliane memutari putranya sebanyak tiga putaran, mengamati setiap sudut terkecil tubuh Luca, sebelum akhirnya menghela napas lega.     

Luca merasa ibunya terlalu berlebihan. Dalam bayangan yang ia miliki, ibunya selalu menjadi wanita yang lembut dan tenang. Sepertinya ibunya telah terlalu lama terpengaruh oleh Mihai.     

"Ehem! Untuk menjawab pertanyaan ibu tadi, ya aku bisa melihat ibu."     

"Jadi selama ini kau bisa melihatku? Kau hanya berpura-pura tidak bisa melihatku saja?" Setelah mengucapkannya pun Liliane merasa hal itu tidak mungkin. Seberapa poker face-nya putranya itu, Liliane cukup banyak mengucapkan hal-hal yang bisa memperbaiki hubungan Luca dan Mihai dengan lebih cepat tapi Luca tidak pernah berubah pikiran.     

Menjawab keraguannya itu, Luca menggeleng.     

"Kalau begitu, mengapa kau bisa melihatku sekarang?"     

Luca tidak langsung menjawab. Ia meraba-raba dadanya sejenak sambil menggumamkan sesuatu. Liliane samar-samar dapat mendengar gumaman Luca dan menyadari bahwa itu merupakan mantra yang familiar bagi Liliane tapi seharusnya tidak familiar bagi Luca karena itu merupakan mantra yang hanya dimiliki dunia tingkat atas.     

Liliane menjadi semakin bingung.     

Sebuah cahaya kuning muncul dari dada Luca, melayang-layang lembut menuju Liliane.     

"I—ini?!"     

Ketika bola cahaya itu menyentuh Liliane, berkas-berkasnya segera menyebar dan melebar hingga menerkam Liliane secara utuh. Luca menutup matanya, melindunginya dari cahaya silau.     

Cahaya berangsur-angsur memudar, menyisakan sosok Liliane yang menjadi lebih solid. Bagian kakinya yang awalnya samar-samar telah memiliki dua kaki ramping secara utuh. Bahkan kedua kakinya yang menginjak lantai bisa merasakan sensasi dingin keramik.     

"Ba—bagaimana kau bisa mendapatkan ini?!"     

Tidak mungkin Luca bisa memiliki benda ini karena ini adalah sisa inti kehidupannya.     

Sebagai makhluk hidup yang bertempat tinggal di dunia atas, Liliane sebenarnya tidak bisa mati. Hanya saja ketika ia turun ke dunia bawah, ia harus mengikuti aturan dunia bawah sehingga ia harus menggunakan tubuh pinjaman yang telah disiapkan dunia tingkat atas khusus untuk keperluan seperti ini. Tubuh pinjaman itu akan mengambil sosok asli Liliane tapi panjang umurnya akan menjadi sama dengan makhluk yang hidup di dunia yang ia kunjungi.     

Sementara itu, tubuh aslinya disegel dan disimpan oleh sang Tuan.     

Dulu, ia merupakan pemegang segel kekuatan fisik kaum incubus. Tapi setelah menjadi target penyerangan Lauren, Liliane yang lebih lemah tidak bisa bertahan dan kehilangan terlalu banyak kekuatannya. Untungnya, Lauren tidak berhasil merebut segel itu karena ayah Luca membantunya.     

Oleh karena Liliane tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi segel itu lagi, Liliane mengirimkan segel itu kembali ke Rubah Mistis. Namun, ia tidak kembali ke sisi sang Tuan karena telah jatuh cinta kepada ayah Luca.     

Pada akhirnya, ia meninggal dengan tubuh pinjamannya.     

Seharusnya, setelah ia meninggal, jiwa Liliane yang tidak bisa mati akan langsung kembali ke tubuh aslinya atau ke tempat segel tubuh aslinya berada. Namun, entah apa yang terjadi, Liliane tidak memiliki kesadaran jiwanya dalam kurun waktu yang cukup lama dan ketika ia kembali memiliki kesadaran jiwanya, ia sudah tidak bisa merasakan keberadaan sang Tuan maupun kakaknya.     

Ia bahkan baru bisa berkontak dengan sang kakak ketika Mihai dan Luca bertengkar tapi tidak ia sangka, sosok yang mengontaknya itu bukanlah Carme melainkan Lauren yang menyamar!     

Menjawab kebingungannya, Luca menjelaskan, "Ini adalah titipan dari Kakakmu … egh berarti pamanku(?). Namun, ini hanya serpihan kecil yang diimiliki Paman Carme yang diserahkan Rubah Mistis kepadanya. Ibu akan memiliki tubuh yang cukup solid untuk dilihat oleh siapa pun tapi ibu masih tidak bisa disentuh. Untuk bisa kembali seperti semula, ibu harus mencari Rubah Mistis untuk mendapatkan kembali tubuh Ibu."     

"Kakak? Kau bertemu dengan Kakak? Di mana dia? Dan bagaimana ia punya serpihan kecil ini? Terjadi sesuatu dengan Tuan?"     

Luca menjawab pertanyaan yang bisa ia jawab. "Lauren telah mengambil alih tubuh Paman Carme yang asli – Rubah Mistis telah mengembalikan tubuh aslinya ketika mengirimkan serpihan kecil milik Ibu. Untuk alasannya, aku tidak tahu. Kemudian Paman Carme menggunakan tubuh aslinya kembali ketika membantuku melawan Lauren karena kekuatan yang tersisa pada tubuh pinjamannya tidak lagi cukup untuk melawan Lauren. Pada akhirnya, tubuh aslinya dicuri oleh Lauren dan sekarang, Paman Carme bersembunyi di dalam tubuh Mihai. Sepertinya Mihai bisa melihat ibu karena keberadaan serpihan ini di dalam tubuhnya."     

Liliane jatuh dalam perenungan. Ia tidak bisa membayangkan alasan sang Tuan mengembalikan segel tubuh kakaknya sebelum mereka bisa kembali ke dunia atas. Tidak hanya itu, Liliane merasa koneksinya dengan dunia atas selama ini terputus secara misterius. Ia juga tidak bisa mengontak sang Tuan yang berada di dimensi para beast.     

Pertama kali ia merasa ada yang aneh dengan koneksinya terhadap dunia atas adalah ketika ia memutuskan untuk hidup bersama ayah Luca. Namun, saat itu, kontaknya dengan dunia atas hanya melemah dan ia berpikir hal itu terjadi dikarenakan dunia atas telah memutuskan pencabutan dan penghapusan dirinya dari dunia atas jadi koneksinya pun melemah sedikit demi sedikit.     

Namun, jika tubuhnya masih dimiliki sang Tuan, seharusnya ia belum diusir dari dunia atas. Dengan begitu, seharusnya ia tetap bisa mengontak dunia atas tapi kenyataannya, jangankan mengontak, Liliane bahkan tidak bisa merasakan sedikit pun keberadaannya, seperti hilang tak berjejak bagaikan semuanya adalah ilusi semata.     

'Apakah ini ada hubungannya dengan mengapa Tuan mengembalikan tubuh asli Kakak dan bahkan membagi esensi tubuhku?'     

Luca menatap ibunya yang terus mengubah ekspresi sembari tenggelam dalam pikiran. Ia tahu ia tidak memiliki pengetahuan yang diinginkan untuk menjawab pikiran sang ibu jadi ia menyelesaikan makanannya lalu kembali bersandar santai pada kepala tempat tidur.     

Memutar kepalanya, ia bisa melihat langit malam yang dihiasi bintang-bintang kecil. Matanya menatap ke kejauhan, ke tempat yang begitu jauh yang Luca sendiri tidak tahu ada di mana tapi ia tahu belahan jiwanya berada di sana, sedang berusaha menyelesaikan tugasnya untuk kembali ke sisinya ….     

_____     

_______     

EXTRA:     

Luca melihat Liliane yang kabur : Ah … benar … begini sosok ibu ….     

Liliane : ?! Maksudmu dari dulu aku sudah kabur seperti ini?! QAQ     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.